4. Peraturan – Peraturan Yang terkait:
5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim E valuas
untuk digabung menjadi konsep P2HE. 6. Menyusun Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6.1. Atribut kondisi dari seluruh temuan diringkas sebagai konsep LHE.
6.2. Konsep LHE dikonsultasikan kepada Supervisor Evaluasi untuk ditentukan temuan yang strategis dan dapat segera mendapat perhatian untuk ditindaklanjuti yang menjadi LHE kemudian diserahkan kepada Sekretariat Tim Evaluasi guna penggandaan
1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yang terdiri dari persiapan pelaksanaan evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah; mengakses data dan informasi laporan kinerja instansi pemerintah; melakukan pengujian atas data dan informasi laporan kinerja instansi pemerintah; mengembangkan hasil evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah; memformulasikan hasil evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah; menyusun laporan hasil evaluasi (LHE) laporan kinerja instansi pemerintah.
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya disingkat LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Pedoman evaluasi LAKIP adalah panduan dalam pelaksanaan evaluasi LAKIP oleh Inspektorat Jenderal yang ditetapkan oleh Kementerian yang berwenang. Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusisolusi atas permasalahan yang ditemukan.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Evaluasi LAKIP adalah kegiatan analisis kritis, penilaian yang sistematis, pemberian atribut, pengenalan permasalahan, serta pemberian solusi untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah oleh Inspektorat Jenderal.
Laporan Hasil Evaluasi yang selanjutnya disingkat LHE adalah laporan Inspektorat Jenderal yang menyajikan informasi pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan evaluasi atas kinerja unit kerja yang dievaluasi sehingga diperoleh data sebagai bahan perbaikan.
2. Perlengkapan
Sarana yang diperlukan dalam melakukan evaluasi Laporan akuntabilitas Instansi Pemerintah adalah: 2.1. Ruangan kerja; 2.2. White board/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form Kertas Kerja Pengawasan (KKP); 2.4. Lap top 2.5. Literatur terkait 3. Tugas yang harus dilakukan Tugas yang harus dilakuakn Pengawas Pemerintahan adalah:
3.1.Mempelajari Kebijakan terkait dengan laporan kinerja instansi pemerintah, yang terdiri dari;
Kebijakan dan pedoman normatif yang berkaitan dengan SAKIP, best practice baik di Indonesia maupun di luar negeri, berbagai praktik manajemen stratejik, manajemen kinerja dan sitem akuntabilitas yang baik diakses dan dipelajari serta hasilnya dituangkan dalam KKE.
3.2. Menguji data dan informasi yaitu :
a. Perencanaan kinerja terdiri dari Dokumen Renstra Komponen, Dokumen RKT, dan Dokumen Penetapan Kinerja, dan
keterpaduan serta keselarasan diantara subkomponen tersebut. b. Pengukuran Kinerja terdiri dari (1) indikator kinerja secara umum,
dan indikator kinerja utama (IKU), (2) pengukuran, serta (3) analisis hasil pengukuran kinerja.
c. Pelaporan kinerja terdiri dari ketaatan pelaporan, pengungkapan dan penyajian, serta pemanfaatan informasi kinerja gunaperbaikan kinerja.
d. Evaluasi Internal terdiri dari pelaksanaan evaluasi kinerja dan pemamfaatan hasil evaluasi.
e. Capaian kinerja yaitu melakukan reviu atas prestasi kerja atau capaian kinerja yang dilaporkan dengan meneliti berbagai output (keluaran) dan outcome (hasil) yang telah dicapai oleh suatu instansi, disamping itu dimasukkan pula unsur – unsur lainnya sebagai “kinerja lainnya” yang telah dicapai berdasarkan hasil survei dan sensus,serta capaian yang menyebabkan diperolehnya penghargaan – penghargaan dari institusi lainnya baik dari dalam maupun luar negeri. 3.3.Menyusun hasil evaluasi LAKIP, terdiri dari: a. Atribut kondisi, kreteria, pada KKE disunting menjadi ringkas dan mudah dipahami sebagai konsep hasil evaluasi LAKIP; b. Konsep temuan evaluasi LAKIP dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKE untuk mendapatkan tanggapan; c. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja ditulis dalam konsep evaluasi LAKIP; d. Konsep temuan dikonsultasikan kepada Supervisor evaluasi LAKIP untuk dinilai;
e. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim evaluasi LAKIP untuk digabung menjadi konsep LHE. 4. Peraturan – Peraturan Yang terkait : Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini adalah: 4.1. UndangUndang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian dan Lembaga Negara non Kementerian;
4.2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negera serta susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I Kementerian Negara;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
4.5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi LAKIP dilingkup Kementerian Dalam Negeri; 4.6. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061910 Tahun 2011
tentang SOP diLingkungan Kementerian Dalam Negeri
4.7. Permenpan Nomor 25 Tahun 2012 ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan LAKIP
4.8. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah
4.9. Peraturan Menpan : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);
4.10 Peraturan Menpan dan RB Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
1. Konteks Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai ditempat kerja, ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi (TUK) atau disimulasikan, dimana persiapan pelaksanaan evaluasi, akses data dan informasi evaluasi, pengujian data dan informasi evaluasi, pengembangan temuan, formulasi temuan, dan penyusunan Pokok Pokok Hasil Evaluasi (P2 HE) didemonstrasikan.
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang diperlukan sebagai persyaratan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah evaluasi dokumen perencanaan.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 3.1. memahami ketentuan peraturan yang berkaitan dengan
pengawasan dan evaluasi; 3.2. memahami indikator kinerja;
3.3. memahami teknikteknik pengawasan dan evaluasi guna mengungkapkan pembuktian dan penilaian;
3.4. memahami Standar Pengawasan Pemerintahan, Kode Etik APIP, Norma dan Etika Pengawasan Pemerintahan dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah; 3.5. memahami tekik komunikasi pengawasan; 3.6. memahami psikologi pengawasan; 3.7. Memahami teknik menyusun laporan; 3.8. memahami IT. 4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 4.1. mampu menyusun standar penilaian pengawasan dan evaluasi LAKIP; 4.2. mampu berinteraksi dengan entitas untuk mendapatkan data valid yang diperlukan; 4.3. mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan; 4.4. mampu melaksanakan Standar Pengawasan APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah; 4.5. mampu menyusun PokokPokok Hasil Evaluasi (P2 HE) dan draf Laporan Hasil Evaaluasi (LHE). 5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1. integritas; 5.2. independen; 5.3. obyektif; 5.4. cermat/teliti; 5.5. berorientasi hasil; 5.6. santun. 6. Aspek Kritis
6.1. Jika ada ketentuan lain yang berbeda atau tumpang tindih yang mengatur evaluasi LAKIP sebagai kreteria penilaian LAKIP yang kemudian menimbulkan polemik atau multitafsir;
6.2. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang melaksanakan tugas sedangkan yang bersangkutan belum sepenuhnya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai, dan kurang proaktif untuk mengkomunikasikan dan berkonsultasi dengan Pengawas
Pemerintahan yang berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Supervisor Tim yang kurang cermat dan tidak teliti; 6.3. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat
mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani sebagaimana mestinya Standar Pengawasan Pemerintahan, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah; 6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak dapat menyusun P2HE dan draf LHE sebagaimana mestinya, dan Ketua Tim kurang teliti. KOMPETENSI KUNCI : NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2 26. Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi Kode Unit FPP.WAS.02.027.01
Judul Unit Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi
Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk melakukan evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintah Provinsi. Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja 1. Menyiapkan pelaksanaan evaluasi 1.1 PKE diakses dan dipelajari 1.2 entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit objek yang akan di evaluasi diikuti 2. Mengakses data dan informasi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
2.1.Dokumen perencanaan seperti : Renstra, RKT, Penetapan kinerja diakses dan ditentukan.
2.2.Dokumendan Informasi terkait laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diklarifikasi dan dipenuhi.
2.3.Data dan informasi terkait laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dianalisis dengan menggunakan teknik evaluasi LAKIP, dan hasilnya di catat dalam Kertas Kerja Evaluasi (KKE). 3. Melakukan Pengujian data dan informasi laporan akuntabilitas
3.1.Kreteria pelaksanaan kegiatan evaluasi laporan akuntabilitas instansi pemerintah ditentukan. 3.2.Kesesuaian antara dokumen data dan informasi
kinerja instansi
pemerintah akuntabilitas kinerja instansi pemerintahdibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknik evaluasi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
3.3.Hasil analisis data dan informasi perencanaan diklarifikasi dengan penanggung jawab unit kerja dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Evaluasi (KKE) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan; 4. Mengembangkan hasil evaluasi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
4.1.Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis dan hasilnya dicatat dalam KKE dan diklarifikasi dengan Penanggungjawab Unit Kerja.
4.2.Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak terulang dirumuskan dan dikomunikasikan dengan penanggungjawab unit kerja, serta dicatat dalam KKE. 5. Memformulasikan hasil evaluasi laporan kinerja pemerintahan 5.1.Atribut kondisi dan kreteria pada KKE diringkas supaya mudah dipahami dan dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKE untuk mendapatkan tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja.
5.2.Konsep temuan dikonsultasikan kepada Supervisor Evaluasi untuk dinilai.
5.3.Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim E valuasi untuk digabung menjadi konsep P2HE. 6. Menyusun Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6.1. Atribut kondisi dari seluruh temuan diringkas sebagai konsep LHE.
6.2. Konsep LHE dikonsultasikan kepada Supervisor Evaluasi untuk ditentukan temuan yang strategis dan dapat segera mendapat perhatian untuk ditindaklanjuti yang menjadi LHE kemudian diserahkan kepada Sekretariat Tim Evaluasi guna penggandaan.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yang terdiri dari persiapan pelaksanaan evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah; mengakses data dan informasi laporan kinerja instansi pemerintah; melakukan pengujian atas data dan informasi laporan kinerja instansi pemerintah; mengembangkan hasil evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah; memformulasikan hasil evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah; menyusun laporan hasil evaluasi (LHE) laporan kinerja instansi pemerintah.
aporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya disingkat LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga.
Pedoman evaluasi LAKIP adalah panduan dalam pelaksanaan evaluasi LAKIP oleh Inspektorat Provinsi.
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusisolusi atas permasalahan yang ditemukan.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Evaluasi LAKIP adalah kegiatan analisis kritis, penilaian yang sistematis, pemberian atribut, pengenalan permasalahan, serta pemberian solusi untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah oleh Inspektorat Provinsi.
Laporan Hasil Evaluasi yang selanjutnya disingkat LHE adalah laporan Inspektorat Provinsi yang menyajikan informasi pelaksanaan sistem AKIP dan evaluasi atas kinerja unit kerja yang dievaluasi sehingga diperoleh data sebagai bahan perbaikan.
2. Perlengkapan
Sarana yang diperlukan dalam melakukan evaluasi laporan kinerja instansi pemerintah pada Pemerintah Provinsi adalah: 2.1. Ruangan kerja; 2.2. White board/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form Kertas Kerja Pengawasan (KKP); 2.4. Lap top 2.5. Literatur terkait 3. Tugas yang harus dilakukan Tugas yang harus dilakukan Pengawas Pemerintahan adalah:
3.1.Mempelajari Kebijakan terkait dengan laporan kinerja instansi pemerintah, yang terdiri dari;
Kebijakan dan pedoman normatif yang berkaitan dengan SAKIP, best practice baik di Indonesia maupun di luar negeri, berbagai praktik manajemen stratejik, manajemen kinerja dan sitem akuntabilitas yang baik diakses dan dipelajari serta hasilnya dituangkan dalam KKE.
3.2. Menguji data dan informasi yaitu :
a. Perencanaan kinerja terdiri dari Dokumen RPJMD, RKPD, Renstra, Dokumen RKT, dan Dokumen Penetapan Kinerja, dan keterpaduan serta keselarasan diantara subkomponen tersebut. b. Pengukuran Kinerja terdiri dari (1) indikator kinerja secara
umum, dan indikator kinerja utama (IKU), (2) pengukuran, serta (3) analisis hasil pengukuran kinerja.
c. Pelaporan kinerja terdiri dari ketaatan pelaporan, pengungkapan dan penyajian, serta pemanfaatan informasi kinerja gunaperbaikan kinerja..
d. Evaluasi Internal terdiri dari pelaksanaan evaluasi kinerja dan pemamfaatan hasil evaluasi.
e. Capaian kinerja yaitu melakukan reviu atas prestasi kerja atau capaian kinerja yang dilaporkan dengan meneliti berbagai output (keluaran) dan outcome (hasil) yang telah dicapai oleh suatu instansi, disamping itu dimasukkan pula unsur – unsur lainnya sebagai “kinerja lainnya” yang telah dicapai berdasarkan hasil survei dan sensus,serta capaian yang menyebabkan diperolehnya penghargaan – penghargaan dari institusi lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
a. Atribut kondisi, kreteria, pada KKE disunting menjadi ringkas dan mudah dipahami sebagai konsep hasil evaluasi LAKIP;
b. Konsep temuan evaluasi LAKIP dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKE untuk mendapatkan tanggapan;
c. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja ditulis dalam konsep evaluasi LAKIP;
d. Konsep temuan dikonsultasikan kepada Supervisor evaluasi LAKIP untuk dinilai;
e. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim evaluasi LAKIP untuk digabung menjadi konsep LHE.
4. Peraturan – Peraturan yang terkait :
Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini adalah:
4.1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
4.7. Permenpan Nomor 25 Tahun 2012 ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan LAKIP;
4.8. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah
4.9. Peraturan Menpan : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);
4.10 Peraturan Menpan dan RB Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE) 1. Konteks Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai ditempat kerja, ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi (TUK) atau disimulasikan, dimana persiapan pelaksanaan evaluasi, akses data dan informasi evaluasi, pengujian data dan informasi evaluasi, pengembangan temuan, formulasi temuan, dan penyusunan Pokok Pokok Hasil Evaluasi (P2 HE) didemonstrasikan.
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan: Alat bahan dan tempat penilaian (TUK) serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang diperlukan sebagai persyaratan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah evaluasi dokumen perencanaan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 3.1. memahami ketentuan peraturan yang berkaitan dengan
pengawasan dan evaluasi; 3.2. memahami indikator kinerja;
3.3. memahami teknikteknik pengawasan dan evaluasi guna mengungkapkan pembuktian dan penilaian;
3.4. memahami Standar Pengawasan, Kode Etik APIP, Norma dan Etika Pengawas Pemerintahan;
3.5. memahami pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah; 3.6. memahami teknik komunikasi pengawasan; 3.7. memahami psikologi pengawasan; 3.8. memahami teknik menyusun laporan; 3.9. memahami IT. 4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 4.1. mampu menyusun standar penilaian pengawasan dan evaluasi lakip; 4.2. mampu berinteraksi dengan entitas untuk mendapatkan data valid yang diperlukan; 4.3. mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan; 4.4. mampu melaksanakan standar pengawasan apip, kode etik apip, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah; 4.5. mampu menyusun pokokpokok hasil evaluasi (p2 he) dan draf laporan hasil evaaluasi (LHE). 5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1. integritas; 5.2. independen; 5.3. obyektif; 5.4. cermat/teliti; 5.5. berorientasi hasil; 5.6. santun. 6. Aspek Kritis
6.1. Jika ada ketentuan lain yang berbeda atau tumpang tindih yang mengatur evaluasi LAKIP sebagai kreteria penilaian LAKIP yang kemudian menimbulkan polemik atau multitafsir;
6.2. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang melaksanakan tugas sedangkan yang bersangkutan belum sepenuhnya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai, dan kurang proaktif untuk mengkomunikasikan dan berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Supervisor Tim yang kurang cermat dan tidak teliti; 6.3. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat
mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani sebagaimana mestinya Standar Pemeriksaan P2, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;
6.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak dapat menyusun P2HE dan draf LHE sebagaimana mestinya, dan Ketua Tim kurang teliti.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2 27. Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota Kode Unit FPP.WAS.02.028.01
Judul Unit Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota
Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota. Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja 1. Menyiapkan pelaksanaan evaluasi 1.1 PKE diakses dan dipelajari 1.2 entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit objek yang akan di evaluasi diikuti 2. Mengakses data dan informasi laporan akuntabilitas