NOMOR : 22 TAHUN 2013. TENTANG
STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH.
URAIAN STANDAR KOMPETENSI PENGAWAS PEMERINTAHAN
I. Pendahuluan
Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku, pemerintah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundangundangan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah secara normatif meliputi pengawasan administrasi umum pemerintahan dan pengawasan urusan pemerintahan. Pengawasan administrasi umum pemerintahan terdiri dari pengawasan kebijakan daerah, pengawasan kelembagaan, pengawasan pegawai daerah, pengawasan kebijakan keuangan daerah dan pengawasan barang daerah. Sedangkan pengawasan urusan pemerintahan di daerah meliputi pengawasan urusan wajib dan pengawasan urusan pilihan yang menjadi wewenang daerah serta pengawasan atas pelaksanaan Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan dari Pemerintah Pusat.
Sejalan dengan kompleksitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 telah menetapkan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Jabatan fungsional ini mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Untuk membangun profesionalitas pejabat Pengawas Pemerintahan tersebut, perlu diatur standar kompetensi kerja khusus Pengawas Pemerintahan sebagai persyaratan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk melaksanakan pekerjaan/jabatan di bidang pengawasan pemerintah. Standar Kompetensi ini memiliki kesetaraan dengan standar sejenis seperti yang berlaku di kalangan dunia usaha maupun standar di negara lain atau internasional.
II. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan
(SK3APDN). Untuk menentukan unitunit kompetensi kerja Pengawas Pemerintahan, didasarkan pada tugastugas yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Sedangkan pengembangan substansi masing masing unit kompetensi mengacu pada regulasi teknis dan standar yang ada antara lain sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemer intah di Wilayah Provinsi;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 8 Tahun 2009; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25Tahun 2007 tentang Pedoman Penangangan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawas Internal Pemerintah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Rencana Pembangunan Daerah;
23. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi NomorPER/04/M.PAN/03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP;
24.ISO 190112011 : Guidelines for Auditing Management Systems.
A. Pemetaan Fungsi Kerja Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan. Pemetaan fungsi kerja jabatan fungsional Pengawas Pemerintahan didasarkan pada ruang lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya,sebagai berikut:
Fungsi Utama Fungsi Dasar Pengawasan atas
Pembinaan Pelaksanaaan Urusan
Pemerintahan
Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD)
Menganalisis Penerapan NSPK Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Menganalisis teknis penerapan SPM
Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat Melaksanakan
Pengawasan
Administrasi Umum
Menganalisis kemampuan kelembagaan Menganalisis pengelolaan SDM
Menganalisis kebijakan keuangan daerah Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah Melaksanakan
Pengawasan
Substantif Urusan Pemerintahan
Melaksanakan pengawasan urusan wajib Melaksanakan pengawasan urusan pilihan
Melaksanakan Pengawasan atas Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
Melakukan Evaluasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
Melaksanakan pengawasan
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Melaksanakan Pengawasan akhir masa jabatan kepala Daerah
Fungsi Utama Fungsi Dasar Melaksanakan
Pengawasan pengaduan
masyarakat/instansi pemerintah
Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/ Instansi Pemerintah
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi
Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Kabupaten/Kota
Evaluasi kemampuan penyelenggaraan Otonom daerah
Melakukan Evaluasi Kemampuan
Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Provinsi
Melakukan Evaluasi Kemampuan
Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota
Evaluasi Daerah
Otonom Baru (DOB) Melakukan Evaluasi DOB provinsi Melakukan Evaluasi DOB kabupaten/kota Evaluasi Kecamatan
dan Pemerintahan Desa
Evaluasi Kecamatan
Evaluasi Pemerintahan Desa Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Evaluasi Laporan Akuntabilitas KementerianEvaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi
Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota
Menyiapkan
Pengawasan Merencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan Memverifikasi Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan Melaksanakan Program Kerja Pengawasan
Pemerintahan
Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan
Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan B. Peta Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan.
Berdasarkan peta fungsi kerja pada butir 1.A di atas, maka Peta Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan adalah:
Kode Unit Judul Unit
FPP.BIN.01.001.01 Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD)
FPP.BIN.01.002.01 Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah FPP.BIN.01.003.01 Menganalisis teknis penerapan SPM
FPP.BIN.01.004.01 Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD FPP.BIN.01.005.01 Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan
Kode Unit Judul Unit
FPP.WAS.02.006.01 Menganalisis kemampuan kelembagaan FPP.WAS.02.007.01 Menganalisis pengelolaan SDM
FPP.WAS.02.008.01 Menganalisis kebijakan keuangan daerah FPP.WAS.02.009.01 Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah FPP.WAS.02.010.01 Melaksanakan pengawasan urusan wajib FPP.WAS.02.011.01 Melaksanakan pengawasan urusan pilihan FPP.WAS.02.012.01 Melakukan Evaluasi Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah
FPP.WAS.02.013.01 Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
FPP.WAS.02.014.01 Melaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
FPP.WAS.02.015.01 Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
FPP.WAS.02.016.01 Melaksanakan pengawasan akhir masa jabatan Kepala Daerah
FPP.WAS.02.017.01 Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/ Instansi Pemerintah
FPP.WAS.02.018.01 Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi
FPP.WAS.02.019.01 Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Kabupaten/Kota
FPP.WAS.02.020.01 Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Provinsi
FPP.WAS.02.021.01 Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota
FPP.WAS.02.022.01 Melakukan Evaluasi DOB provinsi
FPP.WAS.02.023.01 Melakukan Evaluasi DOB kabupaten/kota FPP.WAS.02.024.01 Melakukan Evaluasi kecamatan
FPP.WAS.02.025.01 Melakukan Evaluasi Pemerintahan Desa FPP.WAS.02.026.01 Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas
Kementerian
FPP.WAS.02.027.01 Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi
FPP.WAS.02.028.01 Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota
FPP.WAS.00.029.01 Merencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.030.01 Memverifikasi Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.031.01 Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan FPP.WAS.00.032.01 Melaksanakan Kegiatan Pengawasan
Pemerintahan
FPP.WAS.00.033.01 Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan
pelaksanaan tugastugas pengawasan pemerintahan dalam ketentuan ini disebut Kompetensi Umum, yaitu :
Kode Unit Judul Unit
FPP.WAS.00.029.01 Merencanaan Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.030.01 Memverifikasi Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.031.01 Menilai Program Kerja Pengawasan Pemerintahan FPP.WAS.00.032.01 Melaksanakan Kegiatan Pengawasan
Pemerintahan
FPP.WAS.00.033.01 Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan
FPP.WAS.00.034.01 Menyusun Laporan Pengawasan Pemerintahan Sedangkan unit kompetensi yang harus dikuasai oleh seluruh Pengawas Pemerintahan untuk dapat melaksanakan penugasan yang sifatnya pengawasan teknis urusan pemerintahan di daerah, dalam ketentuan ini disebut Kompetensi Inti, yaitu:
Kode Unit Judul Unit
FPP.BIN.01.001.01 Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD)
FPP.BIN.01.002.01 Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah FPP.BIN.01.003.01 Menganalisis teknis penerapan SPM
FPP.BIN.01.004.01 Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD FPP.BIN.01.005.01 Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan
pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat FPP.WAS.02.006.01 Menganalisis kemampuan kelembagaan FPP.WAS.02.007.01 Menganalisis pengelolaan SDM
FPP.WAS.02.008.01 Menganalisis kebijakan keuangan daerah FPP.WAS.02.009.01 Menganalisis pengelolaan barang/aset daerah FPP.WAS.02.010.01 Melaksanakan pengawasan urusan wajib FPP.WAS.02.011.01 Melaksanakan pengawasan urusan pilihan FPP.WAS.02.012.01 Melakukan Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
FPP.WAS.02.013.01 Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
FPP.WAS.02.014.01 Melaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
FPP.WAS.02.015.01 Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentasi dan Tugas Pembantuan
FPP.WAS.02.016.01 Melaksanakan pengawasan akhir masa jabatan kepala Daerah
FPP.WAS.02.017.01 Melakukan pengawasan pengaduan masyarakat/ Instansi Pemerintah
FPP.WAS.02.018.01 Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi
Kode Unit Judul Unit
FPP.WAS.02.020.01 Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Provinsi
FPP.WAS.02.021.01 Melakukan Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota
FPP.WAS.02.022.01 Melakukan Evaluasi DOB Provinsi
FPP.WAS.02.023.01 Melakukan Evaluasi DOB Kabupaten/kota FPP.WAS.02.024.01 Melakukan Evaluasi Kecamatan
FPP.WAS.02.025.01 Melakukan Evaluasi Pemerintahan Desa FPP.WAS.02.026.01 Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas
Kementerian
FPP.WAS.02.027.01 Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi
FPP.WAS.02.028.01 Melakukan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Pemerintahan Kabupaten/Kota
Rincian unit kompetensi yang harus dikuasai pada masingmasing jenjang Pengawas Pemerintahan adalah sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan Pertama. A. Standar Kompetensi Umum
Kode Unit Unit Kompetensi FPP.WAS.00.029.0
1 1. MerencanaanPengawasan Pemerintahan Program Kerja FPP.WAS.00.032.0
1 2. Melaksanakan Kegiatan PengawasanPemerintahan FPP.WAS.00.033.0
1 3. Melaksanakan Ekspose Pengawasan Pemerintahan Hasil FPP.WAS.00.034.0
1 4. Menyusun Laporan Hasil PengawasanPemerintahan B. Standar Kompetensi Inti
Kode Unit Unit Kompetensi
FPP.WAS.02.006.01 1. Melaksanakan Pengawasan
administrasi umum aspek Kemampuan Kelembagaan
FPP.WAS.02.010.01 2. Melaksanakan pengawasan urusan wajib. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut: a. sub bidang persandian pada bidang
otonomi daerah dan pemerintahan umum bidang Masyarakat dan desa b. sub bidang Kebijakan sarana dan
prasarana pada bidang pendidikan c. sub bidang SDM Kesehatan, obat
danperbekalan serta pemberdayaan masyarakat pada bidang Kesehatan d. sub bidang kepemudaan dan
olahraga pada bidang Kepemudaan dan olahraga
Kode Unit Unit Kompetensi
umum pada bidang
ketenagakerjaan.
f. sub bidang pengelolaan umum pada bidang ketahanan pangan
g. sub bidang perhubungan darat pada bidang perhubungan
h. sub bidang Pos dan telekomunikasi pada bidang Komunikasi dan Informatika
i. sub bidang pembinaan bidang sosial, identifikasi dan pengawasan penyandang masalah kesejahteraan sosial, pelaksanaan program/ kegiatan bidang sosial, penganugrahan tanda kehormatan dan nilainilai kepahlamwanan, keprintisan kejuangan dan kesetiakawanan pada bidang sosial. j. Sub bidang sumber daya air, air
munum, air limbah, persampahan, drainase, permukiman, bangunan gedung dan lingkungan pada pekerjaan umum.
FPP.WAS.02.011.0
1 3. Melaksanakan pengawasan urusanpilihan. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut: a. Sub bidang kelautan, pengelolaan
pemasaran, penyuluhan dan pengendalian pada bidang kelautan dan perikanan
b. Sub bidang tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan penunjang pada bidang pertanian c. Sub bidang inventarisasi hutan,
Kode Unit Unit Kompetensi
pelestarian alam, dan penguasaaan taman buru, areal buru dan kebun, pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, lembaga konservasi, perlindungan hutan dan penebangan/penanaman/
pemungutan hasil hutan pada bidang kehutanan
d. Sub bidang usaha industri, perlindungan usaha industri, pemasaran, sumber daya manusia, lingkunga hidup, sarana dan prasarana dan data industri pada bidang perindustran.
e. Sub bidang metrologi legal dan perdagangan berjangka komoditi, alternatif pembiayaan sistem resi gudang, pasar lelang pada bidang Perdagangan.
f. Sub bidang mineral, batubara, panas bumi dan air tawar pada bidang energi dan sumber daya mineral.
FPP.WAS.02.014.01 4. Melaksanakan pengawasan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Kabupaten/Kota dan Desa
2. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan Muda. A. Standar Kompetensi Umum
Kode Unit Unit Kompetensi FPP.WAS.00.030.0
1 1. MemverifikasiPengawasan Pemerintahan Program kerja B. Standar Kompetensi Inti.
Kode Unit Unit Kompetensi
FPP.BIN.01.001.01 1. Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD)
FPP.BIN.01.003.01 2. Menganalisis teknis penerapan SPM FPP.BIN.01.002.01 3. Menganalisis penerapan NSPK dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah FPP.BIN.01.004.01 4. Menganalisis pembinaan pelaksanaan
urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD
FPP.BIN.01.005.01 5. Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat
FPP.WAS.02.007.0
1 6. Menganalisis pengelolaan SDM
FPP.WAS.02.010.0
a. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
b. Sub bidang perangkat daerah pada Bidang otonomi daerah dan pemerintahan umum
c. Sub Bidang sosial budaya masyarakat pada bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan
d. Sub bidang kebijakan pembiayaan dan pendidikan serta tenaga kependidikan pada bidang Pendidikan
e. Sub bidang upaya kesehatan dan kebijakan pembiayaan kesehatan pada bidang kesehatan.
f. Sub bidang pembinaan ketenagakerjaan pada bidang ketenagakerjaan
g. Sub bidang kemananan pangan pada bidang ketahanan pangan
h. Sub bidang perkereta apian pada bidang perhubungan
i. Sub bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi pada bidang komunikasi dan informatika
j. Sub bidang kerja sama, pengawasan, sarana dan prasarana dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial pada bidang Sosial
k. Sub bidang perkotaan dan pedesaan serta jasa konstruksi pada Pekerjaan Umum
FPP.WAS.02.011.0
1 8. Melaksanakan Pengawasan urusanpilihan. Unit ini diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut: a. Sub bidang umum, perikanan
tangkap, perikanan budidaya pada bidang Kelautan dan perikanan
b. Sub bidang peternakan dan kesehatan hewan pada bidang Pertanian
c. Bidang Kehutanan
d. Sub bidang perdagangan dalam negeri bidang Perdagangan
e. Sub bidang geologi, ketenagakerjaan, pendidikan dan pelatihan pada bidang energy dan sumber daya mineral.
FPP.WAS.02.015.0
1 9. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
FPP.WAS.02.017.0
FPP.WAS.02.025.0
1 11. Evaluasi Pemerintahan Desa
FPP.WAS.02.027.0
1 12. Evaluasi Laporan Pemerintahan Provinsi Akuntabilitas FPP.WAS.02.028.0
1 13. Evaluasi Laporan Pemerintahan Kabupaten/KotaAkuntabilitas 3. Standar Kompetensi Pengawas Pemerintahan Madya.
A. Standar Kompetensi Umum
Kode unit Unit kompetensi FPP.WAS.00.031.0
1 1. Menilai PKPP
B. Standar Kompetensi Inti
Kode unit Unit kompetensi FPP.WAS.02.008.0
1 1. Menganalisis Kebijakan KeuanganDaerah FPP.WAS.02.009.0
1 2. Menganalisis pengelolaan Barang / AsetDaerah FPP.WAS.02.010.0
1 3. Melaksanakan pengawasan urusanwajib.yang diaplikasikan dalam tugas pengawasan, sebagai berikut:
a. Bidang kesatuan bangsa dan politik luar negeri
b. Sub bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, kebijakan administrasi keuangan daerah, pada bidang otda dan pemerintahan umum.
c. Sub bidang penguatan kelembagaan pada bidang Pemberdayaan Masyarkat dan Desa
d. Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam Pengelolaan SDA dan TTG pada bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Kehidupan.
e. Sub bidang kebijakan dan standar, kurikulum, pengendalian mutu pendidikan pada bidang Pendidikan. f. Sub bidang manajemen kesehatan
pada bidang Kesehatan
g. Sub bidang kebijakan, perencanaan, pembinaan dan pengawasan, pembinaan SDM, penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dan pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada Bidang Ketenagakerjaan.
h. Sub bidang ketahanan pangan dalam bidang Ketahanan Pangan i. Sub bidang perhubungan laut dan
Kode unit Unit kompetensi
j. Sub bidang kebijakan bidang sosial, perencanaan sosial, Pengembangan dan pendayagunaan PSKS dan pembinaan tenaga fungsional Pekerja Sosial pada bidang Sosial
k. Sub bidang Bina Marga dan Penataan ruang pada bidang Pekerjaan Umum.
FPP.WAS.02.011.0
1 4. Melaksanakan pilihan, yang diaplikasikan dalampengawasan urusan tugas pengawasan, sebagai berikut: a. Sub bidang pengawasan dan
pengendalian pada bidang Kelautan dan perikanan.
b. Bidang Kehutanan
c. Sub bidang perencanaan dan program, standarisasi dan pengawasan industri pada bidang perindustrian
d. Sub bidang perdagangan luar negeri, kerja sama perdagangan internasional dan pengembangan ekspor nasional pada bidang perdagangan
e. Sub bidang kebijakan, perencanaan, pembinaan dan pengawasan pada bidang Transmigrasi.
FPP.WAS.02.012.0
1 5. Melakukan Evaluasi RancanganKebijakan Daaerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah)
FPP.WAS.02.013.0
1 6. Melakukan Klarifikasi Kebijakan Daerah FPP.WAS.02.014.0
1 7. Melaksanakan pengawasan kebijakanDekon dan TP FPP.WAS.02.016.0
1 8. Melaksanakan pengawasan akhir masajabatan kepala Daerah FPP.WAS.02.018.0
1 9. Melakukanpemerintahan provinsi evaluasi kinerja FPP.WAS.02.019.0
1 10. Melakukanpemerintahan Kabupaten / kota evaluasi kinerja FPP.WAS.02.020.0
1 11. Melakukan Evaluasi kemampuanpenyelenggaraan Otonom Daerah pemerintahan provinsi
FPP.WAS.02.021.0
1 12. Melakukan Evaluasi kemampuanpenyelenggaraan Otonom Daerah pemerintahan Kabupaten /Kota
FPP.WAS.02.022.0
1 13. Melakukan evaluasi DOB provinsi FPP.WAS.02.023.0
1 14. Melakukan evaluasi DOB Kabupaten/kota FPP.WAS.02.024.0
Kode unit Unit kompetensi
1 Akuntabilitas
C. DAFTAR UNIT KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PEMERINTAHAN.
1. Menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD)
Kode Unit FPP.BIN.01.001.01
Judul Unit Menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD) Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja Pengawas Pemerintahan dalam menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD). Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja
1. Mempersiapan pelaksanaan pengawasan
1.1 PKPP diakses dan dipelajari; 1.2 entry briefing dengan pimpinan
tertinggi unit objek yang akan diperiksa diikuti;
1.3 SPM/NSPK yang akan dianalisis diakses dan dipelajari;
1.4 Kriteria pencapaian SPM/NSPK dalam dokumen perencanaan kegiatan dan keuangan daerah disusun sesuai dengan SPM/ NSPK yang akan dianalisis.
2. Mengakses data dan informasi tentang SPM/ NSPK yang akan di analisis.
2.1. Dokumen perencanaan Daerah berupa RPJMD, RKPD, Renstra, dan Renja SKPD, dll diakses dan dipelajari;
2.2. Data dan informasi yang kurang tepat diklarifikasi, diminta penjelasan dandiminta lagi tambahanya;
2.3. Data dan informasi dianalisis dengan menggunakan teknikteknik pengawasan sesuai PKPP dan hasilnya dicatat di lembar KKP.
3. Melakukan Pengujian atas data dan informasi rencana
pencapaian SPM/NSPK
3.1. Kreteria pelaksanaan kegiatan ditentukan dan disepakati dengan SKPD penanggungjawab kegiatan; 3.2. Kesesuaian antara dokumen data dan
informasi dengan kriteria pelaksanaan dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknikteknik pengawasan;
diklarifikasi dengan SKPD penanggung jawab pekerjaan;
3.4. Hasil klarifikasi dengan SKPD penanggungjawab dicatat dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan.
4. Mengembangkan temuan
pengawasan aspek rencana
pencapaian SPM/NSPK
4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis; 4.2. Tiaptiap kemungkinan penyebab diuji
dan dinalisis, hasilnya dicatat dalam KKP;
4.3. Catatan dalam KKP diklarifikasi dengan SKPD Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut penyebab temuan;
4.4. Kemungkinan akibat terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis; 4.6 Tiaptiap kemungkinan akibat diuji
dan dianalisis, hasilnya dicatat dalam KKP;
4.7 Catatan dalam KKP diklarifikasi dengan SKPD Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut akibat temuan;
4.8 Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak terulang dirumuskan;
4.9 Rumusan rekomendasi
dikomunikasikan dengan SKPD penanggungjawab kegiatan dan dicatat dalam KKP.
5. Menulis temuan pengawasan rencana pencapaian SPM/NSPK
5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP diringkas supaya mudah dipahami dan dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja;
5.2. Konsep temuan dikonsultasikan kepada supervisor pengawasan untuk dinilai;
5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim pengawasan untuk digabung menjadi konsep LHP.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)
pengujian atas data dan informasi pengawasan; mengembangkan temuan pengawasan; menulis temuan pengawasan; menyusun pokokpokok hasil pengawasan yang digunakan untuk mengawasi pencapaian SPM/NSPK.
Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu.
Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKASKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.
2. Perlengkapan
Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja;
2.2. ATK;
2.3. Form Kertas Kerja Pengawasan(KKP); 2.4. Lap top;
2.5. Literatur terkait.
3. Tugas yang harus dilakukan
Tugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah sebagai berikut:
3.1. Mempelajari dokumen rencana RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja SKPD, KUAPPAS dan RKASKPD terkait program/kegiatan dan pengintegrasian SPM;
3.2. Menguji target pencapaian SPM dalam dokumen rencana, yang terdiri dari:
a. Cek di dalam tabel indikasi rencana program prioritas RPJMD, apakah terdapat programprogram SKPD pengampu SPM;
b. Di dalam renstra SKPD melihat kegiatan dalam masing masing renstra SKPD pengampu SPM, apakah indikator SPM di dalam renstra SKPD sesuai tidak jumlah indikator, target dan pagunya;
c. Renja SKPD, targettarget masingmasing SKPD pengampu SPM apakah sudah tercantum dan sesuai dengan indikator SPM;
d. RKPD (seluruh program kegiatan bagi SKPD pengampu SPM sudah terangkum dalam dokumen ini) disini mengecek apakah indikator SPM dari masingmasing SKPD pengampu SPM sudah tertampung (di chek);
e. Pemda menyampaikan RKPD dan KUA ke DPRD untuk ditetapkan menjadi PPAS harus sejalan (melakukan pengecekan kesesuaian KUA PPAS dengan targettarget pencapaian SPM di RKPD;
f. Langkah terakhir adalah memastikan targettarget pencapaian SPM tercantum sebagai kegiatan dalam Program RKASKPD.
4. Peraturan–peraturan yang terkait:
Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:
4.1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
4.10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
4.11. Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;
4.12. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;
4.13. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
4.14. Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP); 4.15. Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE) 1. Penjelasan Prosedur Penilaian
1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi: persiapan pelaksanaan pengawasan; mengakses data dan informasi pengawasan; melakukan pengujian atas data dan informasi pengawasan; mengembangkan temuan pengawasan; menulis temuan pengawasan; menyusun pokokpokok hasil pengawasan yang digunakan untuk mengawasi pencapaian SPM/NSPK;
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah kompetensi umum merencanakan PKPP dan melaksanakan kegiatan pengawasan.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
3.1. Memahami tatacara penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD,) dan dokumen SKPD (Renstra dan Renja) serta dokumen anggaran (KUA dan PPAS serta RKASKPD);
dan Renja SKPD terhadap pengendalian kebijakan, pengendalian pelaksanaan dan evaluasi hasil;
3.3. Memahami ketentuan peraturan yang berkaitan dengan target pencapaian SPM;
3.4. Memahami indikator kinerja target capain SPM;
3.5. Memahami teknikteknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;
3.6. Memahami Standar Pengawasan peme, Kode Etik APIP, Norma dan Etika P2 dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah.
4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
4.1. Mampu menyusun standar penilaian pengawasan pemerintahan;
4.2. Mampu minta data pengawasan/pengawasan sesuai sasaran pengawasan yang benar, lengkap dan akurat; 4.3. Mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat,
dan dapat dipertanggungjawabkan;
4.4. Mampu mempedomani Standar Audit APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;
4.5. Mampu menyusun PokokPokok Hasil Pengawasan (P2 HP);
4.6. Mampu menerapkan prinsipprinsip penyusunan dokumen perencanaan pada saat melakukan pengawaswan.
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1. Integritas;
5.2. Independen; 5.3. Obyektif; 5.4. Cermat/teliti; 5.5. Berorientasi hasil; 5.6. Santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan standar;
6.2. Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi pemeriksaan;
6.3. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;
6.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani sebagaimana mestinya Standar Pemeriksaan APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah. KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan
kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
2. Menganalisis penerapan NSPK dalam Penyelenggaraan Pemda Kode Unit FPP.BIN.01.002.01
Judul Unit Menganalisis penerapan NSPK dalam Penyelenggaraan Pemda
Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan dalam menganalisa penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
ElemenKompetens
i Kriteria Unjuk kerja
1. Mempersiapka n pelaksanaan pengawasan
1.1. PKPP diakses dan dipelajari;
1.2. Entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akandilakukan diikuti; 1.3. Dokumen NSPK yang akan diawasi
diakses dan ditentukan;
1.4. Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan pemerintahan diakses dan ditentukan.
2. Mengakses Data penerapan NSPK.
2.1.Data dan informasi tentang penerapan NSPK diakses dan dipelajari;
2.2.Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;
2.3.Data dan informasi tentang penerapan NSPKdianalisis dengan menggunakan teknikteknik pengawasandan hasilnya dicatat di lembar KKP.
3. Melakukan Pengujian Data Penerapan NSPK.
3.1.Kreteria keabsahan Data penerapan NSPK, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;
3.2.Kesesuaian peraturan daerah tentang pelaksanaan urusan dengan Kriteria NSPKserta implementasinya, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknikteknik pengawasan;
3.3.Hasil analisis NSPK diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan.
4. Mengembangka n temuan pengawasan Penerapan NSPK.
4.2.Kemungkinan akibat terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisa, serta hasilnya dicatat dalam KKP, kemudian diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;
4.3.Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak berulang dirumuskan dan
dikomunikasikan dengan
penanggungjawab kegiatan, serta dicatat dalam KKP.
5. Menulis temuan pengawasanpen erapan NSPK.
5.1.Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP diringkas supaya mudah dipahami sebagai konsep temuan pengawasan;
5.2.Konsep temuan pengawasan dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan tanggapan;
5.3.Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja ditulis dalam konsep temuan pengawasan;
5.4.Konsep temuan dikonsultasikan kepada Supervisi Pengawasan untuk dinilai;
5.5.Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim Pengawasan untuk digabung menjadi konsep LHP.
6. Menyusun PokokPokok Hasil
Pengawasan (P2 HP) penerapan NSPK.
6.1.Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh
temuan diringkas
sebagai konsep P2HP;
6.2.Konsep P2HP dikonsultasikan kepada
Supervisi Pengawasan
untuk ditentukan temuan yang menjadi P2HP;
6.3. P2HP yang telah ditentukan diserahkan kepada Sekretariat Tim Pengawasan guna penggabungan.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan menganalisa penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari persiapan pelaksanaan pengawasan; Mengakses Data penerapan NSPK; Melakukan Pengujian Data Penerapan NSPK, Mengembangkan temuan pengawasan Penerapan NSPK, Menulis temuan pengawasanpenerapan NSPK dan Menyusun PokokPokok Hasil Pengawasan (P2 HP) penerapan NSPK.Unit ini berkaitan dengan unit kompetensi lain yang berkaitan erat dengan Kompetensi Umum Pengawas Pemerintahan dan Unit Kompetensi Menganalisis Rencana Pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD).
dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK sebagai dasar bagi Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan urusan yang menjadi kewenangannya.
Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan adalah dasar hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.
Kebijakan daerah tentang rencana pencapaian SPM adalah dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD. Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKASKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.
Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKASKPD sebelum disepakati dengan DPRD.
2. Perlengkapan
Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja;
2.4. Lap top;
2.5. Database Pelayanan berdasarkan NSPK. 3. Tugas yang harus dilakukan
Tugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah:
3.1.Mempelajari Kebijakan NSPK terkait, yang terdiri dari;
a. NSPK masingmasing Urusan Pemerintahan yang diejahwantahkan dengan Peraturan Menteri terkait diakses, diinventarisasi dan dipelajari serta hasilnya dituangkan dalam KKP;
b. Kebijakan daerah tentang rencana penerapan NSPK yang telah dirumuskan dalam bentuk Peraturan Daerah/Perkada yang terkait dianalisa sesuai dengan targettarget nasional, sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah serta hasilnya dituangkan dalam KKP;
c. Proses penyusunan targettarget penerapan NSPK diakses dan dianalisa serta hasilnya dituangkan dalam KKP;
3.2.Menganalisa kesesuaian dengan NSPK terhadap penerapan urusan pemerintahan yang dituangkan ke dalam dokumen perencanaan daerah;
3.3.Menganalisa dampak pemberdayaan dari Pemerintah kepada pemerintahan daerah untuk meningkatkan kapasitas daerah agar mampu memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai prasyarat menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangannya;
3.4.Menilai apakah setiap urusan pemerintahan yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah telah sesuai dengan NSPK yang ditetapkan oleh Pemerintah.
4. Peraturan – Peraturan Yang terkait:
Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:
4.1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun.2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah;
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;
4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
4.10. PermendagriNomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;
4.11. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;
4.12. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma
Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 4.13. Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008 tentang
Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP); 4.14. Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE) 1. Penjelasan Prosedur Penilaian:
II.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi: persiapan pelaksanaan pengawasan; Mengakses Data penerapan NSPK; Melakukan Pengujian Data Penerapan NSPK, Mengembangkan temuan pengawasan Penerapan NSPK, Menulis temuan pengawasanNSPK dan Menyusun PokokPokok Hasil Pengawasan (P2HP) penerapan NSPK;
II.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah Kompetensi Umum Pengawas Pemerintahan dan Unit Kompetensi Menganalisis Rencana Pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit
kompetensi ini:
3.1. Memahami peraturanperaturan terkait dengan NSPK; 3.2. Memahami indikator kinerja;
3.3. Memahami teknikteknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;
3.4. Memahami Standar Pengawasan APIP, Kode Etik APIP, Norma dan Etika Pengawasan;
3.5. Memahami IT.
4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
4.1. Mampu menyusun standar penilaian pengawasan/ pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di daerah; 4.2. Mampu minta data pengawasan/pengawasan sesuai
sasaran pengawasan yang benar, lengkap dan akurat;
4.4. Mampu mempedomani Standar Audit APIP, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;
4.5. Mampu menerapkan prinsipprinsip penyusunan dokumen perencanaan pada saat melakukan pengawaswan.
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1. Integritas;
5.2. Independen; 5.3. Obyektif; 5.4. Cermat/teliti; 5.5. Berorientasi hasil; 5.6. Santun
5. Aspek Kritis
5.1. Jika teknik pengawasan yang diterapkan tidak sesuai dengan ketentuan;
5.2. Jika sampling pengawasan tidak menggambarkan secara utuh populasi pengawasan;
5.3. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai;
5.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim tidak teliti;
5.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani sebagaimana mestinya Standar Peemriksaan P2, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah.
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan
mengorganisasikan informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
3. Menganalisis Teknis Penerapan SPM Kode Unit FPP.BIN.01.003.01
Judul Unit Menganalisis teknis penerapan SPM
Pemerintahan yang diperlukan untuk menganalisa teknis penerapan SPM. ElemenKompetens i Kriteria Unjuk kerja 1. Mempersiap kan pelaksanaan pengawasan 1.1. PKPP diakses dan dipelajari; 1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akandilakukan diikuti; 1.3. Dokumen SPM yang akan diawasi diakses dan ditentukan; 1.4. Targettarget tahunan pencapaian SPM dan standar teknis beserta langkah langkah kegiatan diakses dan ditentukan; 1.5. Kriteria proses penyusunan dokumen pencapaian SPM dalam dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan targettarget nasional ditentukan. 2. Mengakses keabsahan Data Pencapaian SPM , proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target target nasional.
2.1. Data dan informasi tentang Pencapaian SPM diakses dan dipelajari;
2.2. Tatacara/proses penyusunan dokumen perencanaan terkait dengan pencapaian SPM diakses dan dipelajari;
2.3. Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasidan dipenuhi;
2.4. Data dan informasi tentang pencapaian SPM serta proses penyusunan dokumen perencanaan serta sinergitasnya dengan target nasional dianalisis dengan menggunakan teknikteknik pengawasansesuai PKPP dan hasilnya dicatat di lembar KKP. 3. Melakukan Pengujian keabsahan Data Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan target target nasional. 3.1. Kreteria keabsahan Data Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan sinergitasnya dengan targettarget nasional ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;
3.2. Kesesuaian antara dokumen data dan informasi dengan kriteria pelaksanaan dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknikteknik pengawasan; 3.3. Hasil analisis atas pembandingan data
dan informasi yang sesuai maupun tidak sesuai dengan kriteria diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan;
3.4. Hasilklarifikasi dengan penanggungjawabdicatat dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP) sebagai bagian dari atribut kondisi temuan. 4. Mengemban gkan temuan pengawasan keabsahan Data Pencapaian SPM/ Penerapan 4.1. Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi temuan (positif maupun negatif) diidentifikasi dan dianalisis dan hasilnya dicatat dalam KKP dan diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;
NSPK , proses penyusunan dokumen perencanaan dan
sinergitasnya dengan target target nasional.
diidentifikasi dan dianalisa, serta hasilnya dicatat dalam KKP, kemudian diklarifikasi dengan penanggungjawab kegiatan;
4.3. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya temuan tidak berulang dirumuskan dan
dikomunikasikan dengan
penanggungjawab kegiatan, serta dicatat dalam KKP.
5. Menulis temuan
pengawasankea bsahan Data penerapan dan Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan
sinergitasnya dengan target target nasional.
5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP diringkas supaya mudah dipahami dan dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja;
5.2. Konsep temuan dikonsultasikan kepada supervisor pengawasan untuk dinilai;
5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim pengawasan untuk digabung menjadi konsep LHP.
6. Menyusun PokokPokok Hasil
Pengawasan (P2 HP) keabsahan Data Penerapan dan
Pencapaian SPM, proses penyusunan dokumen perencanaan dan
sinergitasnya dengan target target nasional.
6.1. Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh
temuan disunting
menjadi ringkas sebagai konsep P2HP; 6.2.Konsep P2HP dikonsultasikan kepada
Supervisi Pengawasan
untuk ditentukan temuan yang menjadi P2HP;
6.3. P2HP yang telah ditentukan diserahkan kepada Sekretariat Tim Pengawasan guna penggabungan.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Urusan Pemerintahan adalah fungsifungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsifungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang undangan kepada Daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta ketentraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional.
Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan.
Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, dapat berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar.
Kemampuan dan potensi daerah adalah kondisi keuangan Daerah dan sumber daya yang dimiliki daerah untuk menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan daerah dan dalam rangka pembelanjaan untuk membiayai penerapan SPM. Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, RenstraSKPD, dan RenjaSKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan dasar.
Analisis Kemampuan dan potensi daerah adalah pengolahan terhadap data dan informasi menyangkut kapasitas dan sumber daya yang dimiliki Daerah.
Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.
atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
2. Perlengkapan
Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja;
2.2.White board/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form KertasKerja Pengawasan(KKP);
2.4. Lap top;
2.5. Database Pelayanan berdasarkan SPM; 2.6. Literatur terkait.
3. Tugas yang harus dilakukan
Tugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah:
3.1. Mempelajari Kebijakan SPM terkait, yang terdiri dari;
a. SPM masingmasing Urusan Pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri terkait diakses dan dipelajari serta hasilnya dituangkan dalam KKP;
b. Kebijakan daerah tentang rencana penerapan dan pencapaian target SPM yang telah dirumuskan dalam bentuk Peraturan Daerah/Perkada yang terkait dianalisa sesuai dengan targettarget nasional, sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah serta hasilnya dituangkan dalam KKP;
c. Proses penyusunan targettarget penerapan dan pencapaian SPM diakses dan dianalisa serta hasilnya dituangkan dalam KKP;
3.2. Analisa apakah batas waktu Pencapaian SPM secara Nasional dan Jangka Waktu Pencapaian SPM di Daerah telah sesuai;
3.3. Analisa apakah pengintegrasian rencana pencapaian SPM dalam dokumen perencanaan danpenganggaran telah dilakukan;
3.4. Analisa apakah mekanisme pembelanjaan penerapan SPM telah memadai;
3.5. Analisa apakah sistem penyampaian informasi rencana dan realisasi pencapaian targettahunan Standar Pelayanan Minimal kepada masyarakat telah sesuai ketentuan.
4. Peraturan – Peraturan Yang terkait:
Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:
4.1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah; 4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat Dan Daerah; 4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
4.8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor6 Tahun 2007 TentangPetunjuk Teknis Penyusunan Dan Penetapan SPM;
4.9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
4.10. Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;
4.11. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Norma Pengawasan Dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
4.12. Peraturan Menpan :PER/04/M.PAN/03/2008Tentang Kode Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP); 4.13. Peraturan Menpan Dan RB Nomor 42 Tahun 2011
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE) 1. Kontek Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi: persiapan pelaksanaan pengawasan, akses data dan informasi pengawasan, Pengujian atas data dan informasi pengawasan, pengembangan temuan pengawasan, menulis temuan pengawasan,serta menyusun PokokPokok Hasil Pengawasan (P2HP) pengawasan teknis penerapan SPM;
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah kompetensi umum dan menganalisis rencana pencapaian SPM/NSPK dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA PPAS dan RKADPA SKPD).
3.Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
3.1.Memahami peraturanperaturan terkait dengan SPM;
3.2.Memamahi tata cara petunjuk Penyusunan Dan Penetapan SPM;
3.3.Memahami Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
3.4.Memahami indikator kinerja;
3.5.Memahami teknikteknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;
3.7.Memahami IT.
4.Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
4.1.Mampu menyusun standar evaluasi;
4.2.Mampu berkomunikasi efektif dalam rangka melakukan evaluasi;
4.3.Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data; 4.4.Mampu menerapkan kebijakan terkait SPM dalam
pelaksanaan pengawasan/evaluasi;
4.5.Mampu menerapkan standar pemeriksaan.
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1 Integritas;
5.2 Independen; 5.3 Obyektif; 5.4 Cermat/teliti; 5.5 Berorientasi hasil; 5.6 Santun
6. Aspek Kritis
6.1.Jika ada kebijakan lain kreteria pelaksanaan SPM yang berbeda dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
6.2.Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan ketentuan;
6.3.Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi pemeriksaan;
6.4.Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan
mengorganisasikan informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
4. Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD
Kode Unit FPP.BIN.01.004.01
Judul Unit Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup
RKADPA SKPD oleh Pemerintah Daerah. Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja
1. Mempersiapkan pelaksanaan analisis
1.1. PKPPdiakses dan dipelajari;
1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi;
1.3. unit kerja yang akan dilakukan diikuti; 1.4. Dokumen pembinaan pelaksanaan
urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPDyang akan diawasi diakses dan ditentukan; 1.5. Peraturan Daerah tentang pembinaan
pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPDdiakses dan ditentukan.
2. Mengakses Data pembinaan pelaksanaan urusan
pemerintahan yang bersifat pilihan
2.1.Data dan informasi tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD diakses dan dipelajari;
2.2.Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;
2.3.Data dan informasi tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD dianalisis dengan menggunakan teknik teknik analisis sesuai SOP dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis.
3. Melakukan Pengujian Data pembinaan pelaksanaan urusan
pemerintahan yang bersifat pilihan
3.1. Kreteria keabsahan Data pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;
3.2. Kesesuaian peraturan daerah tentang pelaksanaan urusan dengan Kriteria pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD serta implementasinya, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknikteknik pengawasan;
3.3. Hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan;
Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis.
4. Mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan
pelaksanaan urusan
pemerintahan yang bersifat pilihan
4