KOMPETENSI KUNCI : NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2
4. Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD
Kode Unit FPP.BIN.01.004.01
Judul Unit Menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup
pengetahuan, sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan
RKADPA SKPD oleh Pemerintah Daerah. Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja 1. Mempersiapkan pelaksanaan analisis 1.1. PKPPdiakses dan dipelajari;
1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi;
1.3. unit kerja yang akan dilakukan diikuti; 1.4. Dokumen pembinaan pelaksanaan
urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPDyang akan diawasi diakses dan ditentukan; 1.5. Peraturan Daerah tentang pembinaan
pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPDdiakses dan ditentukan. 2. Mengakses Data pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan 2.1.Data dan informasi tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD diakses dan dipelajari;
2.2.Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;
2.3.Data dan informasi tentang pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD dianalisis dengan menggunakan teknik teknik analisis sesuai SOP dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis. 3. Melakukan Pengujian Data pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan
3.1. Kreteria keabsahan Data pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;
3.2. Kesesuaian peraturan daerah tentang pelaksanaan urusan dengan Kriteria pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD serta implementasinya, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknikteknik pengawasan;
3.3. Hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan;
3.4. Hasil klarifikasi dengan penanggungjawab dicatat dalam Kertas
Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis. 4. Mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan
4.1.Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi, dianalisis dan diuji serta hasilnya dituangkan dalam KKAnalisis;
4.2.Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggunggjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut penyebab hasil analisis yang positif maupun negatif;
4.3.Kemungkinan akibat terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi dan dianalisis; 4.4.Tiaptiap kemungkinan akibat dinalisis
dan diuji.hasilnya dicatat dalam KKAnalisis;
4.5.Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut hasil analisis;
4.6.Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya inkonsistensi pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD;
4.7.Rumusan rekomendasi
dikomunikasikan dengan penanggung jawab kegiatan dan dicatat dalam KKAnalisis. 5. Memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan 5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKAnalisis diringkas supaya mudah dipahami sebagai konsep rekomendasi hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD;
5.2. Konsep telaahan hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKAnalisis untuk mendapatkan tanggapan;
5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja di tulis dalam konsep telahaan hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD;
5.4. Konsep telahaan pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD dikonsultasikan kepada Supervisor untuk dinilai;
5.5. Hasil konsultasi dengan Supervisor ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim untuk digabung menjadi konsep telahaan.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD, melalui Mempersiapkan pelaksanaan analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Mengakses Data pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Melakukan PengujianData pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan, Memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan terhadap.
Urusan pemerintahan adalah fungsifungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsifungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerah
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Peraturan Daerah tentang pelaksanaan urusan adalah dasar hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.
Kebijakan daerah tentang rencana pencapaian SPM adalah dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD.
Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKASKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.
Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKASKPD sebelum disepakati dengan DPRD. 2. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja; 2.2. Whiteboard/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form Kertas Kerja Analisis(KKA); 2.4. Lap top; 2.5.Literatur terkait. 3. Tugas yang harus dilakukan
Tugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas Pemerintah adalah
3.1.Mempelajari kebijakan daerah yang terkait dengan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan sesuai potensi daerah, yang dituangkan dalam dokumen perencananaan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD;
3.2. Menganalisa kesesuaian penerapan NSPK urusan pilihan dengan dokumen perencanaan daerah, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;
pemerintahan yang bersifat pilihan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daera, serta hasilnya dituangkan dalam KKA; 3.4. Menganalisa upaya pemberdayaan dari Pemerintah kepada
pemerintahan daerah untuk meningkatkan kapasitas daerah agar mampu memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai prasyarat menyelenggarakan urusan pilihan yang menjadi kewenangannya, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;
3.5. Menganalisa kelemahan atas pelaksanaan urusan pilihan, akibat dari kurangnya pembinaan Pemerintah, sebagai bahan masukan kepada Menteri Dalam Negeri.
4. Peraturan – Peraturan Yang terkait:
Peraturan yang terkait untuk melaksanakan kompetensi ini adalah:
4.1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;
4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
4.10. PermendagriNomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Jo. Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;
4.11. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Pengendalian dan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;
4.12. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma
Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 4.13. Peraturan Menpan PER/04/M.PAN/03/2008tentang Kode
Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP); 4.14. Peraturan Menpan dan RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan APIP. PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE) 1. Kontek Penilaian :
1.1 Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi melalui demonstrasi atau simulasi persiapan pelaksanaan analisis, akses data dan informasi pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan; Pengujian data dan informasi terkait pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan; mengembangkan hasil analisis sesuai ketentuan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan dan memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan; 1.2 Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara. 2. Persyaratan Kompetensi:
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah:
2.1. Menganalisis rencana pencapaian SPM dalam Dokumen Perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD);
2.2. Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan Pemda.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
3.1. Memahami NSPK terkait dengan urusan pilihan;
3.2. Memamahi tata cara penyusunan perencanaan daerah; 3.3. Memahami teknik analisa;
3.4. Memahami indikator kinerja;
3.5. Memahami teknikteknik pengawasan guna mengungkapkan pembuktian;
3.6. Memahami Standar Pengawasan Pemerintahan, Kode Etik APIP, Norma dan Etika Pengawasan Pemerintahan;
3.7. Memahami IT.
4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
4.1. Mampu menyusun standar evaluasi;
4.2. Mampu berkomunikasi efektif dalam rangka melakukan evaluasi;
4.3. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data;
4.4. Mampu menerapkan kebijakan terkait NSPK dalam pelaksanaan pengawasan/evaluasi; 4.5. Mampu menerapkan standar pemeriksaan; 4.6. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data. 5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1. Integritas; 5.2. Independen; 5.3. Obyektif; 5.4. Cermat/teliti; 5.5. Berorientasi hasil; 5.6. Santun 6. Aspek Kritis
6.1 Jika ada kebijakan lain kreteria pelaksanaanSPM yang berbeda dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
6.2 Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan standar. 6.3 Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi pemeriksaan. KOMPETENSI KUNCI: NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ideide dan teknik matematika 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2
5. Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat
Kode Unit FPP.BIN.01.005.01
Judul Unit Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
sikap dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang diperlukan untuk menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat. ElemenKompetensi Kriteria Unjuk kerja 1. Mempersiapkan pelaksanaan analisis 1.1. PKPPdiakses dan dipelajari; 1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akan dilakukan diikuti; 2. Mengakses Data dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat
2.1.Data dan informasi tentang kebijakan daerah untuk pelaksanaan urusan pilihan diakses dan dipelajari;
2.2.Data dan Informasi yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;
2.3.Data dan informasi tentang program dan kegiatan terkait pelaksanaan urusan pilihandianalisis dengan menggunakan teknikteknik analisis sesuai SOP dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis. 3. Melakukan Pengujian dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.
3.1. Kreteria keabsahan Data pelaksanaan urusan pilihan diakses dan dipelajari, ditentukan dan disepakati dengan penanggungjawab kegiatan;
3.2. Kesesuaian kebijakan daerah tentang NSPK pelaksanaan urusan pilihan, dibandingan dan dianalisa dengan menggunakan teknikteknik pengawasan;
3.3. Kesesuaian pencapaian indikator kinerja utama pada program dan kegiatan terkait pelaksanaan urusan dibandingan dan dianalisa dengan
menggunakan teknikteknik pengawasan;
3.4. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan urusan pilihan dianalisa dan Hasil analisadiklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis;
3.5. Tingkat perekonomian mikro masyarakat yang melaksanakan urusan pilihan dianalisa dan Hasil analisadiklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan dan hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis. 4. Mengembangkan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.
4.1.Kemungkinan penyebab terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi (tinggi/rendahnya partisipasi masyarakat dan naik atau tidaknya perekonomian masyarakat) dianalisis dan diuji serta hasilnya dituangkan dalam KKAnalisis;
4.2.Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggunggjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut penyebab hasil analisis yang positif maupun negatif;
4.3.Kemungkinan akibat terjadinya kondisi hasil analisis yang positif maupun negatif diidentifikasi dan dianalisis;
4.4.Tiaptiap kemungkinan akibat dinalisis dan diuji,hasilnya dicatat dalam KKAnalisis;
4.5.Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi dengan Penanggungjawab Kegiatan sebagai bagian dari atribut hasil analisis;
4.6.Rekomendasi perbaikan untuk mencegah penyebab terjadinya inkonsistensi pelaksanaan urusan pilihan;
4.7.Rumusan rekomendasi dikomunikasikan dengan penanggungjawab kegiatan dan dicatat dalam KKAnalisis. 5.Memformulasikan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan
5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKAnalisis diringkas supaya mudah dipahami sebagai konsep rekomendasi hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat;
masyarakat. pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat dikonsultasikan dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKAnalisis untuk mendapatkan tanggapan;
5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja di tulis dalam konsep telahaan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat;
5.4. Konsep hasil analisa dampak pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat. dikonsultasikan kepada Supervisor untuk dinilai dan hasilnya ditindaklanjuti dan selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Tim untuk digabung menjadi konsep telahaan.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit kompetensi ini berlaku untuk menganalisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat, melalui : mempersiapkan pelaksanaan analisis; mengakses Data dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat, melakukan pengujian data dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat; mengembangkan hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat; memformulasikan temuan atas hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.
Urusan pemerintahan adalah fungsifungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsifungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintahan daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerah
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.
Kebijakan daerah tentang rencana pencapaian SPM adalah dokumen kebijakan daerah yang memuat target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan renja SKPD.
Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKASKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.
Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.
Prioritas dan plafon anggaran sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKASKPD sebelum disepakati dengan DPRD.
Kesejateraan masyarakat adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. 2. Perlengkapan Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja; 2.2. Whiteboard/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form Kertas Kerja Analisis(KKA); 2.4. Lap top; 2.5. Database penerapan urusan pilihan; 2.6. Literatur terkait. 3. Tugas yang harus dilakukan Tugas yang harus dilakukan oleh Pengawas Pemerintah adalah: 3.1. Mempelajari kebijakan daerah yang terkait dengan
pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan sesuai potensi daerah, yang dituangkan dalam dokumen
perencananaan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUAPPAS dan RKADPA SKPD;
3.2. Menganalisa kesesuaian penerapan NSPK urusan pilihan dengan dokumen perencanaan daerah, serta hasilnya dituangkan dalam KKA;
3.3. Menganalisa indikator kinerja utama pencapaian program/kegiatan terkait urusan pilihan;
3.4. Menganalisa tingkat partisipasi masyarakat dan dampaknya bagi perekonomian mikro masyarakat setempat dalam pelaksanaan urusan pilihan sesuai dengan potensi wiayahnya;
3.5. Menganalisa kelemahan atas pelaksanaan urusan pilihan, sebagai bahan masukan kepada Kepala Daerah.