• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang memadai.

Dalam dokumen permen no.22 th 2013 lampiran 1 (Halaman 30-41)

KOMPETENSI KUNCI : NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT  INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan  mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ide­ide dan teknik matematika 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2

4.  Menganalisis   pembinaan   pelaksanaan   urusan  pemerintahan   yang bersifat pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD

Kode Unit FPP.BIN.01.004.01

Judul Unit Menganalisis   pembinaan   pelaksanaan urusan  pemerintahan yang bersifat  pilihan terhadap   RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD Deskripsi Unit Unit   kompetensi   ini  mencakup

pengetahuan,   sikap   dan   ketrampilan   kerja Pengawas   Pemerintahan   yang   diperlukan untuk  menganalisis   pembinaan pelaksanaan   urusan  pemerintahan   yang bersifat  pilihan   terhadap   RPJMD,   Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan

RKADPA SKPD oleh Pemerintah Daerah.  Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja 1. Mempersiapkan  pelaksanaan  analisis  1.1. PKPPdiakses dan dipelajari;

1.2. entry  briefing  dengan   pimpinan tertinggi;

1.3. unit kerja yang akan dilakukan diikuti; 1.4. Dokumen  pembinaan   pelaksanaan

urusan   pilihan   terhadap   RPJMD, Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD, KUA­PPAS   dan   RKADPA   SKPDyang akan diawasi diakses dan ditentukan; 1.5. Peraturan   Daerah   tentang  pembinaan

pelaksanaan   urusan   pilihan   terhadap RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD,   KUA­PPAS   dan   RKADPA SKPDdiakses dan ditentukan. 2. Mengakses Data  pembinaan  pelaksanaan  urusan  pemerintahan  yang bersifat  pilihan  2.1.Data dan informasi tentang  pembinaan pelaksanaan   urusan   pilihan   terhadap RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD,   KUA­PPAS   dan   RKADPA   SKPD diakses dan dipelajari;

2.2.Data dan  Informasi  yang kurang tepat diklarifikasi dan dipenuhi;

2.3.Data dan informasi tentang  pembinaan pelaksanaan   urusan   pilihan   terhadap RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD,   KUA­PPAS   dan   RKADPA   SKPD dianalisis dengan menggunakan teknik­ teknik analisis sesuai SOP dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis. 3. Melakukan  Pengujian Data  pembinaan  pelaksanaan  urusan  pemerintahan  yang bersifat  pilihan 

3.1. Kreteria   keabsahan  Data   pembinaan pelaksanaan   urusan   pilihan   terhadap RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD,  KUA­PPAS  dan  RKADPA  SKPD, ditentukan   dan   disepakati   dengan penanggungjawab kegiatan;

3.2. Kesesuaian   peraturan   daerah   tentang pelaksanaan   urusan   dengan   Kriteria pembinaan pelaksanaan urusan pilihan terhadap   RPJMD,   Renstra   SKPD, RKPD,   Renja   SKPD,   KUA­PPAS   dan RKADPA SKPD  serta implementasinya, dibandingan   dan   dianalisa   dengan menggunakan   teknik­teknik pengawasan;

3.3. Hasil   analisis  pembinaan   pelaksanaan urusan   pilihan   terhadap   RPJMD, Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD, KUA­PPAS   dan   RKADPA   SKPD diklarifikasi dengan penanggung jawab pekerjaan;

3.4. Hasil   klarifikasi   dengan penanggungjawab dicatat  dalam Kertas

Kerja   Analisis   (KKAnalisis)   sebagai bagian   dari   atribut   kondisi   yang dianalis. 4. Mengembangkan  hasil analisis  sesuai ketentuan  pembinaan  pelaksanaan  urusan  pemerintahan  yang bersifat  pilihan 

4.1.Kemungkinan   penyebab   terjadinya kondisi   hasil   analisis   yang   positif maupun negatif diidentifikasi, dianalisis dan   diuji   serta   hasilnya   dituangkan dalam KKAnalisis;

4.2.Catatan  dalam  KKAnalisis  diklarifikasi dengan   Penanggunggjawab   Kegiatan sebagai   bagian   dari   atribut   penyebab hasil   analisis   yang   positif   maupun negatif;

4.3.Kemungkinan akibat terjadinya kondisi hasil   analisis   yang   positif   maupun negatif diidentifikasi dan dianalisis; 4.4.Tiap­tiap kemungkinan  akibat  dinalisis

dan   diuji.hasilnya   dicatat  dalam KKAnalisis;

4.5.Catatan   dalam   KKAnalisis   diklarifikasi dengan   Penanggungjawab   Kegiatan sebagai   bagian   dari   atribut   hasil analisis;

4.6.Rekomendasi   perbaikan   untuk mencegah   penyebab   terjadinya inkonsistensi   pelaksanaan   urusan pilihan   terhadap   RPJMD,   Renstra SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD,   KUA­PPAS dan RKADPA SKPD;

4.7.Rumusan   rekomendasi

dikomunikasikan   dengan   penanggung jawab   kegiatan   dan   dicatat   dalam KKAnalisis. 5. Memformulasikan telaahan atas  hasil analisis  pembinaan  pelaksanaan  urusan  pemerintahan  yang bersifat  pilihan 5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada   KKAnalisis   diringkas   supaya mudah   dipahami   sebagai   konsep rekomendasi  hasil  analisis   pembinaan pelaksanaan   urusan   pilihan   terhadap RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD;

5.2. Konsep   telaahan   hasil   analisis pembinaan   pelaksanaan   urusan pilihan   terhadap   RPJMD,   Renstra SKPD, RKPD,  Renja SKPD,  KUA­PPAS dan   RKADPA   SKPD   dikonsultasikan dengan   Pimpinan   unit   kerja   dan dicatat   dalam   KKAnalisis   untuk mendapatkan tanggapan;

5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja   di   tulis   dalam   konsep   telahaan hasil   analisis   pembinaan   pelaksanaan urusan   pilihan   terhadap   RPJMD, Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja   SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD;

5.4. Konsep   telahaan   pembinaan pelaksanaan   urusan   pilihan   terhadap RPJMD,   Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD,   KUA­PPAS   dan   RKADPA   SKPD dikonsultasikan   kepada   Supervisor untuk dinilai;

5.5. Hasil   konsultasi   dengan   Supervisor ditindaklanjuti   dan   selanjutnya diserahkan   kepada   Sekretariat   Tim untuk   digabung   menjadi   konsep telahaan.

BATASAN VARIABEL (RANGE  OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)

Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk   menganalisis   pembinaan pelaksanaan   urusan  pemerintahan   yang   bersifat  pilihan terhadap RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan   RKADPA   SKPD,  melalui   Mempersiapkan  pelaksanaan analisis   pembinaan   pelaksanaan   urusan  pemerintahan   yang bersifat  pilihan,  Mengakses   Data   pembinaan   pelaksanaan urusan  pemerintahan   yang   bersifat  pilihan,  Melakukan PengujianData   pembinaan   pelaksanaan   urusan   pemerintahan yang   bersifat  pilihan,  Mengembangkan  hasil   analisis   sesuai ketentuan  pembinaan pelaksanaan urusan  pemerintahan yang bersifat  pilihan,  Memformulasikan  telaahan atas  hasil analisis pembinaan   pelaksanaan   urusan  pemerintahan   yang   bersifat pilihan terhadap.

Urusan  pemerintahan  adalah fungsi­fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan   untuk   mengatur   dan   mengurus   fungsi­fungsi tersebut   yang   menjadi   kewenangannya   dalam   rangka melindungi,   melayani,   memberdayakan,   dan   mensejahterakan masyarakat.

Urusan   pemerintahan   yang   bersifat   pilihan   adalah   urusan pemerintahan   yang     diprioritaskan   oleh   pemerintahan   daerah untuk   diselenggarakan   yang   terkait   dengan   upaya mengembangkan   potensi   unggulan   (core   competence)   yang menjadi kekhasan daerah

Analisis   adalah   penguraian   suatu   pokok   atas   berbagai bagiannya   dan   penelaahan  bagian   itu  sendiri   serta   hubungan antar   bagian   untuk   memperoleh   pengertian   yang   tepat   dan pemahaman arti keseluruhan.

Norma  adalah   aturan   atau   ketentuan   yang   dipakai   sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Standar  adalah   acuan   yang   dipakai   sebagai   patokan   dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Prosedur  adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Peraturan   Daerah   tentang   pelaksanaan   urusan   adalah     dasar hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.

Kebijakan   daerah   tentang   rencana   pencapaian   SPM   adalah dokumen   kebijakan  daerah   yang   memuat   target   pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan   dalam   RPJMD,   RKPD,   Renstra   SKPD   dan   renja SKPD.

Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat   RPJPD   adalah   dokumen   perencanaan   daerah   untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

Rencana   pembangunan   jangka   menengah   daerah   yang selanjutnya   disingkat   RPJMD   adalah   dokumen   perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah   dokumen   perencanaan   daerah   untuk   periode   1 (satu)   tahun   atau   disebut   dengan   rencana   pembangunan tahunan daerah.

Rencana   strategis   SKPD   yang   selanjutnya   disingkat   dengan Renstra   SKPD   adalah   dokumen   perencanaan   SKPD   untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana   kerja   SKPD   yang   selanjutnya   disingkat   Renja   SKPD adalah   dokumen   perencanaan   SKPD   untuk   periode   1   (satu) tahun.

Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA­SKPD   adalah   dokumen   perencanaan   dan   penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan   SKPD   serta   rencana   pembiayaan   sebagai   dasar penyusunan APBD.

Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

Prioritas   dan   plafon   anggaran   sementara   yang   selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap   program   sebagai   acuan   dalam   penyusunan   RKA­SKPD sebelum disepakati dengan DPRD. 2. Perlengkapan        Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja; 2.2. Whiteboard/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form Kertas Kerja Analisis(KKA); 2.4. Lap top; 2.5.Literatur terkait. 3. Tugas yang harus dilakukan

       Tugas   yang   harus   dilaksanakan  oleh   Pengawas   Pemerintah adalah

3.1.Mempelajari  kebijakan  daerah   yang   terkait   dengan pelaksanaan   urusan   pemerintahan   yang   bersifat   pilihan sesuai   potensi   daerah,  yang   dituangkan   dalam   dokumen perencananaan RPJMD,  Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD;

3.2. Menganalisa   kesesuaian   penerapan   NSPK   urusan   pilihan dengan   dokumen   perencanaan   daerah,  serta   hasilnya dituangkan dalam KKA;

pemerintahan yang bersifat pilihan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daera, serta hasilnya dituangkan dalam KKA; 3.4. Menganalisa upaya  pemberdayaan dari Pemerintah kepada

pemerintahan   daerah   untuk   meningkatkan   kapasitas daerah agar mampu memenuhi norma, standar, prosedur, dan  kriteria  sebagai   prasyarat   menyelenggarakan   urusan pilihan  yang   menjadi   kewenangannya,  serta   hasilnya dituangkan dalam KKA;

3.5. Menganalisa kelemahan atas pelaksanaan urusan pilihan, akibat   dari   kurangnya   pembinaan   Pemerintah,   sebagai bahan masukan kepada Menteri Dalam Negeri.

4. Peraturan – Peraturan Yang terkait:

Peraturan  yang   terkait  untuk   melaksanakan   kompetensi   ini adalah:

4.1. Undang­Undang   Nomor   32   Tahun   2004   tentang Pemerintahan Daerah;

4.2. Peraturan   Pemerintah   Nomor   79   Tahun   2005   tentang Pedoman   Pembinaan   dan   Pengawasan   Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.3. Peraturan   Pemerintah   Nomor  8   Tahun  2006   tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

4.4. Peraturan   Pemerintah   Nomor   41   Tahun   2007   tentang Organisasi Perangkat Daerah;

4.5. Peraturan   Pemerintah   Nomor  38   Tahun   2007   tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah;

4.6. Peraturan  Pemerintah  Republik  Indonesia Nomor 6  Tahun 2008   Tentang   Pedoman   Evaluasi   Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4.7. Peraturan   Pemerintah   Nomor   8   Tahun   2008   tentang Tahapan,   Tata   Cara   Penyusunan,   Pengendalian   dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara  Pelaksanaan Tugas  dan Wewenang  serta Kedudukan Keuangan   Gubernur  sebagai  Wakil   Pemerintah   di   Wilayah Provinsi;

4.10. PermendagriNomor  23   Tahun   2007   tentang   Pedoman Pengawasan   atas   Penyelenggaraan   Pemerintahan   Daerah; Jo. Permendagri Nomor  8 Tahun 2009;

4.11. Permendagri   Nomor   54   Tahun   2010   tentang   Pelaksanaan Peraturan  Pemerintah  Nomor   8   Tahun   2008   tentang Tahapan,   Tata   cara  Pengendalian   dan  Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah;

4.12. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma 

Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 4.13. Peraturan   Menpan  PER/04/M.PAN/03/2008tentang   Kode

Etik Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP); 4.14. Peraturan Menpan dan RB Nomor  42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan   Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan  APIP. PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE) 1.  Kontek Penilaian :

1.1 Unit   ini   wajib   dinilai   di   tempat   kerja   ataupun   melalui praktek/demonstrasi   pada   tempat  uji  kompetensi  melalui demonstrasi atau simulasi persiapan  pelaksanaan analisis, akses data dan informasi   pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan   yang   bersifat  pilihan;   Pengujian   data   dan informasi   terkait   pembinaan   pelaksanaan   urusan pemerintahan yang bersifat  pilihan;  mengembangkan hasil analisis   sesuai  ketentuan  pembinaan  pelaksanaan   urusan pemerintahan   yang   bersifat  pilihan   dan  memformulasikan telaahan atas hasil analisis pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan; 1.2 Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis dan/atau wawancara. 2. Persyaratan Kompetensi:

Kompetensi   yang   dipersyaratkan   yang   harus   dimiliki   sebagai persyaratan   awal   yang   diperlukan   dalam   melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah:

2.1. Menganalisis   rencana   pencapaian   SPM   dalam   Dokumen Perencanaan  (RPJMD,  Renstra  SKPD,  RKPD,  Renja  SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD);

2.2. Menganalisis penerapan NSPK dalam penyelenggaraan  Pemda.

3.  Pengetahuan  yang   dibutuhkan   untuk   mendukung   unit kompetensi ini:

3.1. Memahami NSPK terkait dengan urusan pilihan;

3.2. Memamahi tata cara penyusunan perencanaan daerah; 3.3. Memahami teknik analisa;

3.4. Memahami indikator kinerja;

3.5. Memahami   teknik­teknik   pengawasan   guna mengungkapkan pembuktian;

3.6. Memahami  Standar Pengawasan Pemerintahan, Kode Etik  APIP, Norma dan Etika Pengawasan Pemerintahan;

3.7. Memahami IT.

4.   Keterampilan  yang   dibutuhkan   untuk   mendukung   unit kompetensi ini :

4.1. Mampu menyusun standar evaluasi;

4.2. Mampu   berkomunikasi   efektif   dalam   rangka   melakukan evaluasi;

4.3. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data;

4.4. Mampu   menerapkan   kebijakan   terkait  NSPK  dalam pelaksanaan pengawasan/evaluasi; 4.5. Mampu menerapkan standar pemeriksaan; 4.6. Mampu mengoperasionalkan alat pengolah data. 5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini: 5.1. Integritas; 5.2. Independen; 5.3. Obyektif; 5.4. Cermat/teliti; 5.5. Berorientasi hasil; 5.6. Santun 6. Aspek Kritis

6.1 Jika   ada   kebijakan   lain   kreteria     pelaksanaanSPM  yang berbeda dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

6.2 Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai  dengan standar. 6.3 Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara  utuh populasi pemeriksaan.        KOMPETENSI KUNCI: NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT  INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan  mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ide­ide dan teknik matematika 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2

5. Menganalisis   dampak   pelaksanaaan   urusan   pilihan   terhadap kesejahteraan masyarakat

Kode Unit FPP.BIN.01.005.01

Judul Unit Menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,

sikap   dan   ketrampilan   kerja   Pengawas Pemerintahan   yang   diperlukan   untuk menganalisis dampak pelaksanaaan urusan pilihan terhadap kesejahteraan masyarakat.  ElemenKompetensi Kriteria Unjuk kerja 1. Mempersiapkan  pelaksanaan  analisis  1.1. PKPPdiakses dan dipelajari; 1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit kerja yang akan dilakukan diikuti; 2. Mengakses Data  dampak  pelaksanaan  urusan pilihan  pada  kesejahteraan  masyarakat

2.1.Data   dan   informasi   tentang  kebijakan daerah   untuk  pelaksanaan   urusan pilihan diakses dan dipelajari;

2.2.Data   dan   Informasi   yang   kurang   tepat diklarifikasi dan dipenuhi;

2.3.Data dan informasi tentang program dan kegiatan   terkait  pelaksanaan   urusan pilihandianalisis   dengan   menggunakan teknik­teknik   analisis  sesuai   SOP   dan hasilnya dicatat di lembar KKAnalisis. 3. Melakukan  Pengujian dampak  pelaksanaan  urusan pilihan  pada  kesejahteraan  masyarakat. 

3.1. Kreteria   keabsahan  Data  pelaksanaan urusan   pilihan  diakses   dan   dipelajari, ditentukan   dan   disepakati   dengan penanggungjawab kegiatan;

3.2. Kesesuaian  kebijakan   daerah  tentang NSPK  pelaksanaan   urusan  pilihan, dibandingan   dan   dianalisa   dengan menggunakan   teknik­teknik pengawasan;

3.3. Kesesuaian   pencapaian   indikator kinerja   utama   pada   program   dan kegiatan   terkait   pelaksanaan   urusan dibandingan   dan   dianalisa   dengan

menggunakan   teknik­teknik pengawasan;

3.4. Partisipasi   masyarakat   dalam pelaksanaan   urusan   pilihan   dianalisa dan  Hasil  analisadiklarifikasi   dengan penanggung   jawab   pekerjaan  dan hasilnya  dicatat     dalam   Kertas   Kerja Analisis   (KKAnalisis)   sebagai   bagian dari atribut kondisi yang dianalis;

3.5. Tingkat   perekonomian   mikro masyarakat   yang   melaksanakan urusan   pilihan   dianalisa   dan  Hasil analisadiklarifikasi dengan penanggung jawab   pekerjaan  dan   hasilnya  dicatat dalam   Kertas   Kerja   Analisis (KKAnalisis) sebagai bagian dari atribut kondisi yang dianalis. 4. Mengembangkan  hasil analisis  dampak  pelaksanaan  urusan pilihan  pada  kesejahteraan  masyarakat.

4.1.Kemungkinan   penyebab   terjadinya kondisi   hasil   analisis   yang   positif maupun   negatif   diidentifikasi (tinggi/rendahnya   partisipasi masyarakat   dan   naik   atau   tidaknya perekonomian   masyarakat)  dianalisis dan   diuji   serta   hasilnya   dituangkan dalam KKAnalisis;

4.2.Catatan   dalam  KKAnalisis  diklarifikasi dengan   Penanggunggjawab   Kegiatan sebagai   bagian   dari   atribut   penyebab hasil   analisis   yang   positif   maupun negatif;

4.3.Kemungkinan  akibat   terjadinya   kondisi hasil   analisis   yang   positif   maupun negatif diidentifikasi dan dianalisis;

4.4.Tiap­tiap   kemungkinan  akibat  dinalisis dan   diuji,hasilnya   dicatat  dalam KKAnalisis;

4.5.Catatan   dalam   KKAnalisis   diklarifikasi dengan   Penanggungjawab   Kegiatan sebagai   bagian   dari   atribut   hasil analisis;

4.6.Rekomendasi   perbaikan   untuk mencegah   penyebab   terjadinya inkonsistensi   pelaksanaan   urusan pilihan;

4.7.Rumusan rekomendasi dikomunikasikan dengan   penanggungjawab   kegiatan   dan dicatat dalam KKAnalisis. 5.Memformulasikan hasil analisis  dampak  pelaksanaan  urusan pilihan  pada  kesejahteraan 

5.1. Atribut   kondisi,   kreteria,   sebab   akibat pada   KKAnalisis   diringkas   supaya mudah   dipahami   sebagai   konsep rekomendasi   hasil   analisis  dampak pelaksanaan   urusan   pilihan   pada masyarakat;

masyarakat. pelaksanaan   urusan   pilihan   pada masyarakat  dikonsultasikan   dengan Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam KKAnalisis   untuk   mendapatkan tanggapan;

5.3. Tanggapan   tertulis   dari   pimpinan   unit kerja   di   tulis   dalam   konsep   telahaan hasil   analisis  dampak   pelaksanaan urusan pilihan pada masyarakat;

5.4. Konsep  hasil   analisa   dampak pelaksanaan   urusan   pilihan   pada masyarakat.   dikonsultasikan   kepada Supervisor   untuk   dinilai  dan   hasilnya ditindaklanjuti   dan   selanjutnya diserahkan   kepada   Sekretariat   Tim untuk   digabung   menjadi   konsep telahaan.

BATASAN VARIABEL (RANGE  OF VARIABLES) 1. Kontek variabel (range of stetement)

Unit   kompetensi   ini   berlaku   untuk   menganalisis  dampak pelaksanaan   urusan   pilihan   pada   kesejahteraan   masyarakat, melalui : mempersiapkan pelaksanaan analisis; mengakses Data dampak   pelaksanaan   urusan   pilihan   pada   kesejahteraan masyarakat,   melakukan  pengujian  data  dampak   pelaksanaan urusan   pilihan   pada   kesejahteraan   masyarakat; mengembangkan  hasil   analisis  dampak   pelaksanaan   urusan pilihan   pada   kesejahteraan   masyarakat;   memformulasikan temuan atas hasil analisis dampak pelaksanaan urusan pilihan pada kesejahteraan masyarakat.

Urusan pemerintahan adalah fungsi­fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan   untuk   mengatur   dan   mengurus   fungsi­fungsi tersebut   yang   menjadi   kewenangannya   dalam   rangka melindungi,   melayani,   memberdayakan,   dan   mensejahterakan masyarakat.

Urusan   pemerintahan   yang   bersifat   pilihan   adalah   urusan pemerintahan  yang     diprioritaskan   oleh   pemerintahan   daerah untuk   diselenggarakan   yang   terkait   dengan   upaya mengembangkan   potensi   unggulan   (core   competence)   yang menjadi kekhasan daerah

Analisis   adalah   penguraian   suatu   pokok   atas   berbagai bagiannya  dan   penelaahan  bagian   itu   sendiri   serta   hubungan antar   bagian   untuk   memperoleh   pengertian   yang   tepat   dan pemahaman arti keseluruhan.

Norma   adalah   aturan   atau   ketentuan   yang   dipakai   sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Standar   adalah   acuan   yang   dipakai   sebagai   patokan   dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Prosedur adalah metode atau tata cara untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

hukum bagi daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya dengan mengacu pada NSPK yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan LPNK.

Kebijakan   daerah   tentang   rencana   pencapaian   SPM   adalah dokumen   kebijakan   daerah   yang   memuat   target   pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan   dalam   RPJMD,   RKPD,   Renstra   SKPD   dan   renja SKPD.

Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya disingkat   RPJPD   adalah   dokumen   perencanaan   daerah   untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

Rencana   pembangunan   jangka   menengah   daerah   yang selanjutnya   disingkat   RPJMD   adalah   dokumen   perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah   dokumen   perencanaan   daerah   untuk   periode   1 (satu)   tahun   atau   disebut   dengan   rencana   pembangunan tahunan daerah.

Rencana   strategis   SKPD   yang   selanjutnya   disingkat   dengan Renstra   SKPD   adalah   dokumen   perencanaan   SKPD   untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana   kerja   SKPD   yang   selanjutnya   disingkat   Renja   SKPD adalah   dokumen   perencanaan   SKPD   untuk   periode   1   (satu) tahun.

Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA­SKPD   adalah   dokumen   perencanaan   dan   penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan   SKPD   serta   rencana   pembiayaan   sebagai   dasar penyusunan APBD.

Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

Prioritas   dan   plafon   anggaran   sementara   yang   selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap   program   sebagai   acuan   dalam   penyusunan   RKA­SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.

Kesejateraan   masyarakat  adalah   bagian   dari   pembangunan nasional   yang   bertujuan   untuk   meningkatkan   kualitas   hidup masyarakat dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. 2. Perlengkapan   Sarana yang diperlukan adalah: 2.1. Ruangan kerja; 2.2. Whiteboard/flip chart, kertas, spidol, penghapus; 2.3. Form Kertas Kerja Analisis(KKA); 2.4. Lap top; 2.5. Database  penerapan urusan pilihan; 2.6. Literatur terkait. 3. Tugas yang harus dilakukan Tugas yang harus dilakukan oleh Pengawas Pemerintah adalah: 3.1. Mempelajari  kebijakan  daerah   yang   terkait   dengan

pelaksanaan   urusan   pemerintahan   yang   bersifat   pilihan sesuai potensi daerah,  yang dituangkan dalam dokumen

perencananaan  RPJMD,  Renstra   SKPD,   RKPD,   Renja SKPD, KUA­PPAS dan RKADPA SKPD;

3.2.   Menganalisa  kesesuaian penerapan NSPK urusan pilihan dengan   dokumen   perencanaan   daerah,  serta   hasilnya dituangkan dalam KKA;

3.3. Menganalisa  indikator   kinerja   utama   pencapaian program/kegiatan terkait urusan pilihan;

3.4. Menganalisa  tingkat   partisipasi   masyarakat   dan dampaknya   bagi   perekonomian   mikro   masyarakat setempat   dalam   pelaksanaan   urusan   pilihan   sesuai dengan potensi wiayahnya;

3.5. Menganalisa kelemahan atas pelaksanaan urusan pilihan, sebagai bahan masukan kepada Kepala Daerah.

Dalam dokumen permen no.22 th 2013 lampiran 1 (Halaman 30-41)