• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

1. Hasil Observasi dan Wawancara Analisis Kebutuhan

Observasi dilakukan peneliti dengan berpedoman pada instrumen observasi. Pedoman yang berupa instrumen observasi ini terdiri dari dua pedoman observasi, yaitu pedoman observasi guru dan siswa. Butir pernyataan ada 14 pada pedoman observasi guru dan ada 8 butir

73

pernyataan pada pedoman observasi siswa. Butir-butir pernyataan observasi guru ini dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang ada pada kegiatan pembelajaran seperti pada umumnya yaitu kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup. Berikut data hasil observasi guru dan siswa yang melaksanakan Kurikulum 2013 terkait dengan pembelajaran inovatif yang akan dijelaskan pada setiap butir pernyataan.

Butir pernyataan pada kegiatan awal atau pendahuluan ada 5 butir pernyataan yang berisi tentang kegiatan-kegiatan awal yang seharusnya dilakukan oleh guru. Butir pernyataan pertama pada kegiatan awal yaitu mengenai guru membuka pembelajaran dengan berdoa. Ketiga guru kelas II mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

Butir pernyataan kedua pada kegiatan awal yaitu mengenai pelaksanaan presensi kepada siswa. Hasil observasi menunjukkan dua guru tidak melakukan presensi siswa pada kegiatan awal pembelajaran, sedangkan satu guru lainnya melakukan presensi siswa pada kegiatan awal pembelajaran.

Butir pernyataan ketiga pada kegiatan awal yaitu mengenai penggunaan apersepsi untuk menuju materi yang akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran. Ketiga guru kelas II menggunakan apersepsi kepada siswa untuk menuju materi yang akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran. Dua guru melakukan apersepsi dengan mengingat materi yang sebelumnya disampaikan oleh guru dan menghubungkan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Satu guru lainnya melakukan apersepsi dengan membacakan sebuah cerita dan menghubungkan cerita tersebut dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa.

Butir pernyataan keempat pada kegiatan awal mengenai penyampaian tujuan pembelajaran. Kedua guru menjelaskan tujuan pembelajaran, sedangkan satu guru lainnya tidak menjelaskan tujuan pembelajaran.

74

Butir pernyataan kelima pada kegiatan awal yaitu mengenai pemberian motivasi sebelum pembelajaran dimulai. Ketiga guru memberikan motivasi berupa bernyanyi lagu nasional bersama.

Butir pernyataan keenam pada kegiatan inti yaitu mengenai penyampaian cakupan materi dan menjelaskan uraian kegiatan. Ketiga guru tidak menyampaikan cakupan materi dan tidak menjelaskan uraian kegiatan.

Butir pernyataan ketujuh pada kegiatan inti yaitu mengenai guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari. Dua guru tidak melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari. Satu guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari dengan menggali pengalaman pribadi siswa.

Butir pernyataan kedelapan pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan media pembelajaran dan sumber pembelajaran yang tepat oleh guru. Ketiga guru sudah menggunakan media pembelajaran dan sumber pembelajaran dengan tepat. Ketiga guru menggunakan media dan sumber pembelajaran dengan tepat atau sesuai dengan materi yang sedang disampaikan oleh guru. Guru lebih banyak mengambil sumber pembelajaran langsung dari sekitar kelas maupun sekolah.

Butir pernyataan kesembilan pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan metode yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Ketiga guru belum menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dua guru masih terlihat menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak aktif dan cenderung bosan saat kegiatan pembelajaran. Satu guru menggunakan metode ceramah tetapi tidak mendominasi, guru sering melibatkan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan.

Butir pernyataan kesepuluh pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan model yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Ketiga guru belum menggunakan model yang sesuai dengan materi dan

75

karakteristik siswa selama proses pembelajaran. Ketiga guru berpatokan pada buku siswa dan buku guru.

Butir pernyataan kesebelas pada kegiatan inti yaitu mengenai penerapan 5M yang meliputi mengamati, menanya, mencoba atau mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan pada siswa saat kegiatan pembelajaran. Ketiga guru sudah menerapkan 5M pada siswa saat mengajar walaupun kegiatan 5M tersebut tidak urut.

Butir pernyataan kedua belas pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan bahasa baku yang baik oleh guru. Ketiga guru belum sepenuhnya menggunakan bahasa baku yang baik. Ketiga guru sering menggunakan bahasa daerah saat mengajar.

Butir pernyataan ketiga belas pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan artikulasi dan volume yang jelas pada saat guru mengajar. Ketiga guru sudah menggunakan artikulasi dan volume yang jelas sehingga semua siswa paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Butir pernyataan keempat belas pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan pakaian yang rapi dan berwibawa. Ketiga guru sudah menggunakan pakaian yang rapi dan berwibara serta sopan.

Butir pernyataan kelima belas pada kegiatan inti yaitu mengenai guru dalam memusatkan perhatian siswa saat proses pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal. Dua guru tidak memusatkan perhatian siswa saat proses pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal. Kedua guru memusatkan perhatian siswa dengan cara non-verbal. Satu guru memusatkan perhatian siswa dengan cara verbal dan non-verbal yaitu mengajak siswa untuk melakukan ice breaking.

Butir pernyataan keenam belas pada kegiatan inti yaitu mengenai guru tidak berpaku pada satu tempat saat mengajar. Dua guru tidak berpaku pada satu tempat dan satu guru berpaku pada satu tempat saat mengajar.

Butir pernyataan ketujuh belas pada kegiatan inti yaitu mengenai pemberian contoh pada siswa dari kehidupan sehari-hari. Ketiga guru

76

banyak memberikan contoh yang berkaitan dengan materi dari kehidupan sehari-hari. Guru selalu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Butir pernyataan kedelapan belas pada kegiatan inti yaitu mengenai pemberian apresiasi oleh guru kepada siswa. Ketiga guru memberikan apresiasi non-verbal dan verbal kepada siswa saat kegiatan pembelajaran. Apresiasi yang diberikan guru secara verbal yaitu dengan mengucapkan terima kasih, sip, atau bagus. Apresiasi secara non-verbal yang diberikan guru kepada siswa saat kegiatan pembelajaran yaitu dengan tepuk tangan dan acungan jempol kepada siswa.

Butir pernyataan kesembilan belas pada kegiatan inti yaitu mengenai sumber pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan guru. Ketiga guru tidak menggunakan sumber pembelajaran berbasis teknologi saat kegiatan pembelajaran. Tetapi dua guru memberikan pernyataan bahwa mereka sering menggunakan sumber belajar berbasis teknologi dengan cara menampilkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Butir pernyataan kedua puluh pada kegiatan inti yaitu mengenai pengkondisian kelas. Ketiga guru dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Ketiga guru mengkondisikan kelas dengan cara verbal. Ketiga guru tegas dalam menangani siswa saat kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan kedua puluh satu pada kegiatan inti yaitu mengenai penekanan pendidikan karakter pada siswa. Ketiga guru sudah menekankan pendidikan karakter pada siswa dengan cara menerapkan peraturan di kelas dan guru melakukan pembiasaan-pembiasaan untuk mengembangkan pendidikan karakter kepada siswa.

Butir pernyataan kedua puluh dua pada kegiatan inti yaitu mengenai guru membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Ketiga guru tidak membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Ketiga guru tidak menggunakan media atau model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Tetapi satu guru membuat siswa tetap aktif dengan pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa untuk menjawab.

77

Butir pernyataan kedua puluh tiga pada kegiatan inti yaitu mengenai guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran. Kedua guru dapat menjadi fasilitator siswa pada proses pembelajaran. Satu guru belum sepenuhnya menjadi fasilitator siswa.

Butir pernyataan kedua puluh empat pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru membuat ringkasan secara lisan. Ketiga guru membuat ringkasan secara lisan setelah kegiatan pembelajaran. Ringkasan secara lisan dibuat bersama siswa.

Butir pernyataan kedua puluh lima pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru membuat ringkasan secara tertulis. Kedua guru tidak membuat ringkasan secara tertulis. Sedangkan satu guru membuat ringkasan secara tertulis pada papan tulis.

Butir pernyataan kedua puluh enam pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru menunjukkan sumber lain. Kedua guru tidak menunjukkan sumber lain kepada siswa. Sedangkan satu guru menunjukkan sumber lain kepada siswa supaya dapat mempelajari materi bukan hanya dari satu sumber aja seperti buku siswa.

Butir pernyataan kedua puluh tujuh pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Kedua guru melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sedangkan satu guru tidak melakukan refleksi pada akhir pembelajaran.

Butir pernyataan kedua puluh delapan pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif. Kedua guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif dengan menerapkan sistem mencongak yang ditujukan kepada siswa yang kurang aktif. Guru juga menyebut nama siswa yang masih belum aktif dalam pembelajaran dan diberikan motivasi supaya lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan satu

78

guru tidak memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan kedua puluh sembilan pada kegiatan penutup yaitu mengenai pemberian evaluasi oleh guru kepada siswa. Ketiga guru tidak memberikan evaluasi secara lisan maupun tertulis kepada siswa.

Butir pernyataan ketiga puluh pada kegiatan penutup yaitu mengenai pemberian tindak lanjut mengenai pembelajaran yang disampaikan. Ketiga guru tidak memberikan tindak lanjut kepada siswa.

Peneliti juga melakukan observasi kepada siswa saat kegiatan pembelajaran di tiga sekolah dasar. Peneliti menggunakan pedoman observasi siswa di kelas. Pedoman yang digunakan oleh peneliti memiliki 10 pernyataan. Tujuan dari kegiatan observasi siswa yaitu untuk melihat apakah metode, model, strategi, atau teknik yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan karakteristik siswa dan membuat siswa aktif saat kegiatan pembelajaran. Peneliti juga melihat model pembelajaran apakah yang sesuai dengan siswa.

Butir pernyataan pertama pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa kelas II di dua sekolah dasar terlihat berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa aktif bertanya saat kegiatan pembelajaran. Sedangkan siswa kelas II di satu sekolah dasar terlihat tidak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat tidak aktif bertanya saat kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan kedua pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai pemberian umpan balik apersepsi dari guru. Siswa kelas II di dua sekolah dasar memberikan umpan balik apersepsi dari guru dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi pembelajaran sebelumnya atau yang akan dipelajari. Sedangkan siswa kelas II di satu sekolah dasar terlihat tidak memberikan umpan balik apersepsi dari guru.

79

Butir pernyataan ketiga pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Siswa kelas II di tiga sekolah dasar memperhatikan guru saat menyampaikan materi.

Butir pernyataan keempat pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa mengajukan pertanyaan kepada guru. Siswa kelas II di dua sekolah dasar mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru saat kegiatan pembelajaran tetapi tidak semua siswa. Sedangkan siswa kelas II di satu sekolah dasar tidak aktif dalam bertanya kepada guru saat kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan kelima pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa mampu bekerja sama pada saat kegiatan berkelompok. Siswa kelas II di dua sekolah dasar mampu bekerja sama pada saat kegiatan berkelompok karena kegiatan berkelompok sudah dibiasakan oleh guru. Sedangkan siswa kelas II di satu sekolah dasar belum mampu bekerja sama pada saat kegiatan berkelompok karena siswa tidak terbiasa dengan kegiatan kelompok dan ingin menang sendiri.

Butir pernyataan keenam pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa mampu mengomunikasikan hasil diskusi. Siswa kelas II di tiga sekolah dasar mampu mengomunikasikan hasil diskusi. Siswa tertib dalam menyampaikan hasil diskusi walaupun tidak menyampaikan diskusi di depan dan siswa saling menghargai ketika kelompok lain sedang menyampaikan hasil diskusi.

Butir pernyataan ketujuh pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa kelas II di tiga sekolah dasar terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Butir pernyataan kedelapan pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru. Siswa kelas II di tiga sekolah dasar memahami penjelasan yang telah disampaikan guru. Hal ini terlihat dari siswa yang mampu menjawab

80

pertanyaan-pertanyaan dari guru dan mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Butir pernyataan kesembilan pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara lisan. Siswa kelas II di tiga sekolah dasar dibantu oleh guru untuk membuat rangkuman pembelajaran secara lisan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa.

Butir pernyataan kesepuluh pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara tertulis. Siswa kelas II di dua sekolah dasar tidak dibantu oleh guru untuk membuat rangkuman pembelajaran secara tertulis. Sedangkan siswa kelas II di satu sekolah dasar dibantu oleh guru untuk membuat rangkuman pembelajaran secara tertulis.

Selain peneliti melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara. Wawancara juga dilakukan kepada 3 (tiga) guru kelas II. Wawancara dilakukan berpedoman pada 24 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran. Berikut data hasil wawancara dengan guru SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 terkait dengan pembelajaran inovatif yang akan dijelaskan pada setiap butir.

Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai sejak kapan sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Ketiga sekolah dasar sudah menerapkan. Satu sekolah menerapkan Kurikulum 2013 dari mulai tahun pelajaran 2013/ 2014 tetapi belum semua kelas. Satu sekolah lainnya menerapkan Kurikulum 2013 dimulai dari tahun pelajaran 2014/ 2015 dan satu sekolah lainnya menerapkan Kurikulum 2013 dimulai dari tahun pelajaran 2015/ 2016. Diawali dengan dua kelas yang menerapkan Kurikulum 2013 setelah itu sekolah menerapkan Kurikulum 2013 di kelas lainnya.

Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pelatihan Kurikulum 2013 kepada guru. Ketiga guru pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013

81

dengan mengikuti diklat. Ketiga guru melaksanakan diklat untuk memahami penerapan Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013. Ketiga guru yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka paham terhadap Kurikulum 2013. Alasan ketiga guru sudah paham terhadap Kurikulum 2013 karena penerapan Kurikulum 2013 sudah berlangsung cukup lama di sekolah.

Butir pertanyaan keempat yaitu mengenai pemahaman guru terhadap karakteristik Kurikulum SD 2013. Ketiga guru memahami karakteristik Kurikulum 2013, ketiga guru saat diwawancarai mengatakan bahwa karakteristik dari Kurikulum 2013 yaitu mata pelajaran saling berkaitan dan keterkaitan antar mata pelajaran tidak begitu terlihat.

Butir pertanyaan kelima yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Ketiga guru saat diwawancarai mengetahui apa itu pendekatan saintifik. Ketiga guru mengatakan bahwa pendekatan saintifik itu 5M. Ketiga guru mengatakan bahwa mereka menerapkan pendekatan saintifik tersebut dalam kegiatan pembelajaran tetapi disesuaikan dengan siswa dan pembelajaran. Salah satu guru mengatakan jika dikelas bawah, penerapan pendekatan saintifik sampai pada tahap menalar. Ketiga guru berpendapat jika penerapan tahap pendekatan saintifik tidak semua harus diterapkan. Ketiga guru juga mengatakan jika siswa masih memerlukan pendampingan ketika menerpkan pendekatan saintifik.

Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai cara guru dalam merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Ketiga guru saat diwawancarai berpendapat bahwa mereka tidak merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran tetapi ketiga guru menggunakan indikator dan tujuan pembelajaran dari buku guru atau internet. Ketiga guru mengatakan bahwa penggunaan rumusan indikator dan tujuan pembelajaran dari buku guru atau internet disesuaikan dengan kondisi siswa dan kondisi kelas.

82

Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai cara guru menumbuhkankembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Ketiga guru mengatakan bahwa mereka menumbuhkembangkan pendidikan karakter dengan cara pembiasaan-pembiasaan di kelas. Pembiasaan-pembiasaan tersebut dijadikan menjadi aturan kelas. Pembiasaan-pembiasaan yang diterapkan di kelas seperti berdoa di awal dan di akhir pembejaran, apabila ada siswa yang berbicara atau bermain saat berdoa, maka guru meminta siswa tersebut untuk berdoa sendiri. Pembiasaan yang lain yaitu menghargai orang yang sedang berbicara di depan kelas, berbicara sopan kepada orang yang lebih tua dan menolong teman ketika kesusahan.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu mengenai penggunaan model yang berbeda di setiap RPP. Ketiga guru saat diwawancarai mengatakan bahwa mereka tidak membuat RPP sendiri. Guru mencari RPP di internet atau menggunakan RPP tahun ajaran sebelumnya. Ketiga guru juga mengatakan jika mereka tidak membuat RPP setiap hari. Salah satu guru mengatakan bahwa sering menggunakan model pembelajaran tetapi tidak mengetahui apa nama model pembelajaran yang digunakan. Kedua guru lainnya yang diwawancarai mengatakan bahwa masih dominan menggunakan metode ceramah. Ketiga guru mengatakan jika membuat RPP pada awal tahun ajaran baru atau awal semester.

Butir pertanyaan kesembilan yaitu mengenai tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru apakah sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter bagi siswa. Ketiga guru saat diwawancarai memberikan jawaban yang sama yaitu dengan pembiasaan-pembiasaan di kelas untuk mendukung tercapainya pendidikan karakter. Menurut salah satu guru, dengan pembiasaan-pembiasaan yang diterapkan di kelas sudah mampu membantu pembentukan pendidikan karakter siswa itu sendiri.

Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai pemahaman guru tentang keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21 seperti (berfikir kritis,

83

kreatif, kolaborasi, komunikasi). Kedua guru saat diwawancarai mengatakan jika mereka pernah mendengar keterampilan abad 21 tetapi tidak paham yang dimaksud dengan abad 21. Sedangkan salah satu guru ketika diwawancarai sudah paham mengenai keterampilan abad 21 dan sering menerapkan keterampilan abad 21.

Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai perumusan indikator dan tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan tersebut (berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi). Ketiga guru ketika diwawancarai mengatakan bahwa mereka mencontoh indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di internet dan buku guru. Ketiga guru menyesuaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di internet dan buku guru dengan karakter siswa dan kondisi sekolah. Salah satu guru mengatakan jika tetap memasukkan unsur berpikir kritis dan kreatif.

Butir pertanyaan kedua belas yaitu mengenai model pembelajaran yang biasa guru gunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kedua guru saat diwawancarai mengatakan jika mereka masih menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran. Kedua guru meyakini bahwa metode ceramah merupakan metode yang sesuai dengan siswa kelas II karena siswa kelas II merupakan siswa kelas bawah yang memerlukan bimbingan guru dalam kegiatan pembelajaran agar materi pembelajaran tersampaikan dengan maksimal. Sedangkan satu guru lainnya berpendapat bahwa metode ceramah tidak efektif jika diterapkan di kelas bawah jadi guru lebih menerapkan model pembelajaran pemecahan masalah.

Butir pertanyaan ketiga belas yaitu mengenai metode ceramah yang masih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kedua guru ketika diwawancarai mengatakan bahwa metode ceramah masih mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kedua guru meyakini jika dengan metode ceramah sangat sesuai jika diterapkan di kelas bawah. Salah satu guru mengatakan jika menerapkan metode pembelajaran lain akan berakibat pada kondisi siswa

84

di kelas atau menjadi tidak terkendali. Sedangkan satu guru lainnya mengatakan jika metode ceramah tidak mendominasi di kelas dan menurutnya metode ceramah kurang sesuai jika diterapkan di kelas bawah.

Butir pertanyaan keempat belas yaitu mengenai penggunaan model pembelajaran inovatif lainnya yang diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Ketiga guru saat diwawancarai mengatakan bahwa belum pernah menggunakan model pembelajaran inovatif. Ketiga guru belum menerapkan model pembelajaran inovatif karena kurangnya sumber informasi mengenai pembelajaran inovatif dan keterbatasan waktu yang dimiliki guru. Salah satu guru mengatakan jika ingin menerapkan model pembelajaran inovatif.

Butir pertanyaan kelima belas yaitu mengenai pemahaman guru tentang pembelajaran inovatif. Kedua guru saat diwawancarai berkata jika mereka kurang paham tentang pembelajaran inovatif. Ketiga guru juga memberikan pendapat yang berbeda-beda mengenai pembelajaran inovatif. Kedua guru mengatakan pendapat yang hampir sama mengenai pembejaran inovatif. Menurut dua guru, pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang menampilkan video. Sedangkan satu guru lainnya berpendapat bahwa pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang secara tidak sadar siswa menerima materi. Guru tidak hanya menjelaskan materi tetapi menjelaskan materi menggunakan media pembelajaran yang berasal dari mana saja.

Butir pertanyaan keenam belas yaitu mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembuatan model pembelajaran inovatif. Salah satu guru saat diwawancarai berpendapat bahwa kesulitan yang dialami yaitu pada siswa. Tetapi masalah tersebut dapat diatasi guru dengan membiasakan siswa untuk berdiskusi menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Kedua guru lainnya saat diwawancarai berpendapat bahwa kesulitan yang dialami yaitu pada sarana yang ada di sekolah seperti proyektor yang tidak bisa digunakan dan terbatasnya

Dokumen terkait