• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN

C. Saran

1. Observasi kepada guru kelas II dan peserta didik untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan dengan lebih dari 3 (tiga) sekolah dasar sebagai pelaksana Kurikulum 2013 sehingga data yang dihasilkan lebih jelas menunjukkan kebutuhan guru dan siswa.

2. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan dengan lebih dari 3 (tiga) guru kelas II sekolah dasar sebagai pelaksana Kurikulum 2013 sehingga data yang dihasilkan lebih jelas menunjukkan kebutuhan guru dan siswa.

3. Instrumen untuk validasi pakar dan uji coba sebaiknya divalidasi oleh pihak yang lebih banyak sehingga dapat diketahui instrumen tersebut valid atau tidak.

4. Uji coba perangkat pembelajaran inovatif seharusnya dilakukan lebih dari 4 (empat) kali atau seharusnya semua perangkat pembelajaran inovatif yang berjumlah 6 (enam) dilakukan uji coba semua.

130

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi & Narbuko. (2007). Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Anderson & Krathwohl. (2014). Kerangka landasan untuk pembelajaran,

pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Evandari. (2013). Upaya meningkatkan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran snowball throwing pada siswa kelas V di SD Negeri Ngebel Kasihan Bantul. Skripsi. Diakses pada 5 Maret 2018 melalui http://eprints.uny.ac.id/15415/1/Neti%20Evandari.pdf

Fadillah. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/ MI, SMP/ MTs, & SMA/ MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fathurrohman, M. (2015). Model-model pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Febrinita. (2017). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar melalui model pembelajaran problem based learning pada tema 3 kelas IV sekolah dasar Negeri 1 Gedung Meneng Bandar Lampung. Skripsi. Diakses

pada 5 Maret 2018 melalui

http://digilib.unila.ac.id/29498/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBA HASAN.pdf

Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran sbad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kadir, Abd. (2014). Pembelajaran tematik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kunandar. (2013). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis disertai dengan contoh. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Kurniawan, D. (2013). Pembelajaran terpadu tematik (teori, praktik, dan penilaian). Bandung: Alfabeta.

Majid, A. (2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2006). Menjadi guru profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

131

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Permendikbud. (2016). Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Permendikbud RI. Permendikbud. (2016). Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang

standar proses pendidikan dasar dan menengah. Jakarta:

Permendikbud RI.

Permendikbud. (2016). Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Permendikbud RI.

Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar tahun 2016.

Prasetyo, Z. K. (2011). Pengembangan perangkat pembelajaran sains terpadu untuk meningkatkan kognitif, keterampilan proses, kreativitas serta menerapkan konsep ilmiah peserta didik SMP. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UNY.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk SD/ MI. Jakarta: Prenadamedia Group.

Rusman. (2013). Metode-metode pembelajaran: mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saminanto. (2010). Ayopraktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang: Rasail Media Grup.

Sani, R. A. (2013). Menjelajah pembelajaran inovatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Suhadi. (2007). Petunjuk perangkat pembelajaran. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Sukardjo. (2008). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: UNY.

132

Suparno, P. (2015). Pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius.

Suyatno. (2009). Menjelajah pembelajaran inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pusaka.

Tegeh, I.M., Jampel, I.N., & Pudjawan, K. (2014). Model penelitian pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Trianto. (2010). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Trianto. (2011). Desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini TK/ RA & anak usia kelas awal SD/ MI. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Tresnantyo. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas II dengan Tema 3 “Tugasku Sehari-hari”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

133

134 Lampiran 1 : Pedoman wawancara

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif

No Pertanyaan

1 Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013? 2 Sejauh mana pemahaman ibu terhadap Kurikulum 2013?

3 Apakah ibu sudah mengetahui karakteristik Kurikulum SD 2013?

4 Sejauh mana pemahaman ibu terkait dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?

5 Apakah ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21 seperti (berfikir kritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi)? 6 Apakah ibu mengetahui pembelajaran inovatif?

7 Menurut ibu sudah mengetahui jenis belajar Taksonomi Bloom yang sudah direvisi?

8 Sejak kapan SD Negeri 1 Kalasan menerapkan Kurikulum 2013?

9 Bagaimana cara ibu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa?

10 Bagaimana cara ibu menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran?

11 Apakah ibu setiap pembelajaran menggunakan RPP dengan model pembelajaran yang berbeda?

12 Apakah tujuan pembelajaran yang ibu kembangkan sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter?

13 Apakah dalam pembuatan rpp ibu sudah merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan tersebut (berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi)?

135

No Pertanyaan

proses pembelajaran?

15 Apakah pembelajaran dengan metode ceramah masih mendominasi di kelas?

16 Pernahkah ibu menggunakan model pembelajaran inovatif yang lain? Apakah modelnya itu?

17 Pernahkah ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran?

318 Kesulitan apa saja yang ibu alami dalam pembuatan model pembelajaran inovatif?

19 Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dialami?

20 Apakah contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah ibu? 21 Apakah ibu masih perlu contoh perangkat pembelajaran

inovatif yang mengacu Kurikulum 2013 (model PBL, model inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model kuantum dsb? 22 Apakah siswa pernah merasa bosan ketika guru menerapkan

pembelajaran inovatif di kelas?

23 Apakah ibu mempunyai rencana untuk mengembangkan pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa melalui beberapa metode/ model pembelajaran?

24 Menurut ibu apakah perangkat pembelajaran inovatif penting jika diterapakan dalam proses pembelajaaran?

136 Lampiran 2 : Rangkuman hasil wawancara

RANGKUMAN WAWANCARA SURVEI KEBUTUHAN 1. SD Negeri Kalasan 1

Nama Guru : Erviana Pramitasari, S.Pd. (Guru Kelas II A)

No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara 1 Sejak kapan SD Negeri 1

Kalasan menerapkan Kurikulum 2013?

Sudah dari awal, kebetulan SDN Kalasan 1 menjadi pilot projectnya pemerintah untuk Kurikulum 2013, jadi dari 2013 sudah menerapkan Kurikulum 2013.

2 Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013?

Dulu ada diklatnya. Akan ada perubahan Kurikulum 2006 maka semua guru harus didiklat, maka guru ikut diklat.

3 Sejauh mana pemahaman ibu terhadap Kurikulum 2013?

Kalau itu sudah begitu paham karena memang kita sudah dari awal. Sejak guru pindah di sini langsung Kurikulum 2013, sampai sekarang istilahnya bukan hal yang baru. Sudah lama sudah tahu insyallah sudah paham.

4 Apakah ibu sudah mengetahui karakteristik Kurikulum SD 2013?

Untuk karakteristiknya seperti mapel yang saling berkaitan dan keterkaitan antar mapel juga tidak begitu terlihat. 5 Sejauh mana pemahaman ibu

terkait dengan pendekatan

Kalau pendekatan saintifik itu kan seperti mengamati, menanya, mengasosiasi. Kalau itu kan dalam

137 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara saintifik dalam pembelajaran? pembelajaran itu nanti pada akhirnya

disesuaikan dipembelajarannya, jadi misalnya cuma bisa untuk mengamati dan dia mengomunikasikan kan tidak selalu harus lima hal itu ada semua, tapi paling tidak pendekatan itu ada. Saya sebisa mungkin dalam pembelajaran seperti itu memang pendekatan saintifik digunakan. Jadi anak-anak itu pertama biasanya saya suruh mengamati dulu kira-kira apa menurut kamu, setelah itu ditanya dari gambar. Kalau K13 sebenarnya dari buku aja udah mewakili jadi anak suruh melihat gambar dulu terus kemudian kalau membuat pertanyaan bikin pertanyaan terus nanti dengarkan ada cerita, jadi nyambung gak dari gambar itu. Kalau semakin kesini bukunya itu sudah mensupport, jadi guru tidak bingung, kalau dulu kan kita mau bikin RPP itu bingung apa saintifiknya, nah kalau sekarang di buku guru buku siswa itu sudah terlihat jelas. Jadi semakin direvisi semakin bagus.

138 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara 6 Bagaimana cara ibu

merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa?

Jadi saya indikatornya memang sesuai dengan di buku guru selama itu sesuai dengan kondisi di sekolah kita. Jujur saya tidak membikin indikator sendiri karena memang sudah ada kan di buku guru. Tujuan indikator sudah ada tinggal disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Jadi semisal kemarin ada indikator bermain di air, kita gak bisa melaksanakan itu ya enggak saya ambil indikator itu. Jadi sesuai dengan yang dari buku guru atau sesuai dari pemerintah, tapi ya kembali lagi kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan.

7 Bagaimana cara ibu menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran?

Kalau pendidikan karakter jelas saya dengan pembiasaan-pembiasaan. Pertama pembiasaan-pembiasaan, jadi memang pembiasaan-pembiasaan dari sekolah jadi kaya menyanyi, berdoa itu kan memang dari sekolah, menyayi Indonesia Raya terus nanti kalau pulang nyanyi lagu wajib nasional sama lagu daerah sama membaca atau literasi itu masuk pembiasaan dari sekolah. ada juga pembiasaan yang memang

139 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara kami bentuk menjadi aturan kelas. Jadi memang kayak misalnya sama temannya itu kalau ngomong kayak apa terus ini kayak ganti baju anak-anak ini kan kalau ganti baju di kamar mandi yang terjadi bajunya sering jatuh akhirnya basah. Saya akali dengan gantinya di kelas dengan aturan yang perempuan dulu baru yang laki-laki. Laki-laki gak boleh ganggu gedor-gedor sebelum yang perempuan itu keluar jadi mungkin hal yang biasa tapi setelah beberapa waktu saya gak berangkat mungkin di hari itu diganti sama guru lain. Nah anak-anak itu bisa kok langsung bisa mengkondisikan sendiri tanpa ada gurunya. Jadi Cuma kebiasaan sederhana tapi kalau menurut saya tidak perlu harus teriak-teriak rebutan karena kan kelas lain ada yang rebutan tapi di sini sudah tak bentuk seperti itu. Selain pembiasaan dari sekolah, kita punya aturan sendiri yang jadi kebiasaan anak-anak.

8 Apakah ibu setiap pembelajaran menggunakan

Jujur saya tidak membuat RPP setiap hari, itu kenyataannya. Jadi di buku

140 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara RPP dengan model

pembelajaran yang berbeda?

guru sebenarnya inti K13 kan memudahkan guru untuk tidak terbebani dengan administrasi-administrasi itu kan dengan administrasi guru. Jadi sudah disediakan di buku guru buku siswa. Tapi pada kenyataannya itu kan harus dibuat untuk nanti supervisi. Kalau saya jujur saya bikin kalau misalnya sudah awal tahun itu sudah saya bikin semuanya karena mungkin dari file yang kemarin bisa kan tinggal ganti. Nah atau kalau enggak kita tiap awal semester. Tapi kalau untuk setiap hari saya buat saya memang jujur tidak karena saya lihat dari buku guru dulu buku siswa. Buku guru kan sudah jelas nanti kegiatannya apa saja saya jujur dari situ. Nanti misal mau bikin RPP ya sebulan sekali enggak setiap hari. Tapi sebenarnya kalau yang benar itu memang setiap hari tapi itu tadi kemarin kan kita sudah ditegaskan tentang K13 sebenarnya tidak dibebankan untuk guru membuat seperti itu jadi sudah dibuatkan pemerintah ya udah selama kita belum bisa buat ya kita pakai buku

141 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara guru. Nah nanti kalau memang kita mau didokumenkan nah itu ya sebulan sekali biasanya setiap tema baru saya print. Model pembelajaran itu, saya melakukan model pembelajaran tapi kadang gak atau itu model apa, jadi sering sudah lupa itu ilmu kuliah. Jadi yang sering kami lakukan mungkin kerja kelompok ya problem solving memecahkan masalah jadi mereka biasa dibuat berkelompok terus ini kira-kira gimana penyelesaian masalahnya, lebih ke kelompok. Saya dari dulu ngajar meja itu tidak pernah menghadap ke depan selalu saya bikin tengah itu kosong saya merasa anak kelas rendah itu mereka anak yang banyak gerak. Nanti kalau ditata seperti biasanya, kalau pembentukan kelompok sulit. Saya rubah setiap seminggu sekali. Modelnya saya selalu penugasan kelompok terus jigsaw. Saya itu sudah lupa. Jadi teman-teman yang sudah bisa saya sebar teman-teman yang bisa mengajari teman yang belum bisa tapi mengajari caranya tapi bukan jawabannnya.

Model-142 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara model harus sekali dua kali saya lakukan kalau enggak nanti anak-anak bosan apalagi kelas rendah. 9 Apakah tujuan pembelajaran

yang ibu kembangkan sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter?

Ya saat pembelajaran dengan pembiasaan-pembiasaan seperti itu. Misal saya kan seringnya siswa bekerja dalam kelompok jadi ya harus kerja sama diselesaikan bersama.

10 Apakah ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21 seperti (berfikir kritis, kreatif, kolaborasi, komunikasi)?

Ya itu juga sering saya kembangkan. Berpikir krtitis itu kan kaya mereka cuma dari gambar itu ada orang dengan muka bertopeng ada ibu-ibu teriak narik tas. Cuma gambar seperti itu. Ini kira-kira gambar apa atau Cuma disuruh membuat judul. Oh ini terjadi penjambretan di jalan. Mereka kan macam-macam imajinasi. Jadi berpikir kritis di kelas rendah seperti itu sama lo kok ini bisa gini bu, loh itu kok kayak gitu, jadi lebih ke berpikir kritis dengan memunculkan gambar kalau enggak ya menampilkan video atau apa yang membuat mereka itu bertanya kok bisa gitu itu artinya dia pengen tahu dan berpikir kritis. Terus kadang berpikir kritisnya ada

kesalahan-143 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara kesalahan kira-kira dia menyadari atau tidak kalau bu gurunya punya kesalahan. Kalau anak itu berpikir kritis kan akan bertanya kok ini gini seperti ini. Terus kalau berpikir kreatif jelas saya beberapa kali sering menyuruh mereka membuat kreativitas-kreativitas sendiri walaupun kaya hiasan pasang-pasang itu kan polanya dari saya tapi dari memotong dari menjiplak pola menempel itu kan kelihatan beda-beda walaupun dengan pola yang sama, hasilnya beda-beda. Terus nanti pemilihan warna kan juga ada anak yang memilih warna bisa serasi. Terus bikin-bikin hiasan kebetulan saya juga sering, maksudnya yang kreatif.

11 Apakah dalam pembuatan rpp ibu sudah merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan tersebut (berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikasi)?

Kalau membuat indikator dan tujuan kan mencontoh dari buku guru tetapi disesuaikan dengan karakter siswa dan sekolah. Saya juga memasukkan unsur tersebut seperti berfikir kritis kreatif.

12 Apakah model pembelajaran yang ibu biasa gunakan

Saya sering menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah

144 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara dalam proses pembelajaran? seperti itu.

13 Apakah pembelajaran dengan metode ceramah masih mendominasi di kelas?

Ceramah masih ada tetapi sepertinya tidak mendominasi karena saya ngomong sedikit saja sudah kalah sama mereka karena terutama kelas rendah itu gak bakalan jadi kalau cuma metode ceramah. Kadang kita pelajarannya di luar. Ceramah memang iya tapi tidak mendominasi kalau saya karena saya ngomong sedikit sudah kalah sama mereka jadi kelas rendah itu intinya kita kayak ngomong sama anak kecil, kalau kita panjangkan kata-katanya lagi gak bakal didengar. Yang didengarkan yang pertama atau yang terakhir. 14 Pernahkah ibu menggunakan

model pembelajaran inovatif yang lain? Apakah modelnya itu?

Belum, maka dari itu saya sebenarnya kalau ada saya pengen sharing. Biasanya cuma permainan, video, benda nyata, alat peraga. Misalnya ada itu jujur saya pengen saling sharing gitu. Sebenarnya seperti mendatangkan narasumber juga termasuk, saya belum pernah sebenarnya pengen saya, jadi kayak model kelas inspirasi ya kalau untuk seperti itu kan kita membutuhkan dana yang besar dan ada persetujuan

145 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara dari sekolah. Tapi ya kalau memang yang saya lakukan sendiri cuma beberapa itu tadi.

15 Apakah ibu mengetahui pembelajaran inovatif?

Pembelajarn inovatif itu pembelajaran yang tidak serta merta anak-anak hanya mendengarkan guru tapi anak-anak istilahnya dia menerima materi tapi dia secara tidak sadar itu sebenarnya materinya kalau saya. Jadi inovasinya guru dengan inovasi itu dengan pembaruan dengan sesuatu yang baru tidak kok cuma dengan menerangkan tapi dengan sesuatu yang baru bisa dengan media apapun, memberikan materi tapi anak-anak tidak merasa bahwa itu materi kalau saya. Inovatif bisa kita lakukan tergantung gurunya mau atau enggak.

16 Kesulitan apa saja yang ibu alami dalam pembuatan model pembelajaran inovatif?

Mungkin kesulitannya menyesuaikan model inovatif tersebut dengan siswanya. Tapi kalau untuk pemecahan masalah hampir semua sudah bisa karena itu juga sering saya lakukan. Kesulitan lainnya mungkin pada penerapannya yang mungkin tidak sesuai atau bagaimana.

146 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara 17 Bagaimana cara mengatasi

kesulitan yang dialami?

Kalau saya pertama saya sharing sesama guru karena sharing itu bagaimanapun juga guru-guru yang sudah senior tidak inovatif kalau untuk mengajar sekarang tapi mereka punya cara-cara untuk menaklukkan murid. Jadi guru jaman dahulu kalau membuat siswa tenang itu pintar tapi kalau untuk inovasi memang mereka kurang. Jadi setiap ada kesulitan saya sharing. Tapi misalnya kalau untuk metode sama teman-teman yang lain. Kebetulan Sleman itu kan ada guru pembelajar guru-guru inovatif jadi mereka itu guru-guru yang sudah mengikuti lomba-lomba inovasi pembelajaran. Nah dia itu selalu mensharingkan ke teman-temannya. Kita bisa tahu info dari situ atau juga dari internet. Kalau untuk meningkatkan kemampuan diri itu banyak terutama internet.

18 Apakah contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 sudah tersedia di sekolah ibu?

Pembelajaran inovatif yang sesuai sudah, sekolah sudah menyediakan LCD sekolah sudah punya beberapa media pembelajaran terus secara fasilitas semua sudah ada jadi seperti LCD kayak kemarin saya ada

147 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara pembelajaran tentang perkembangan teknologi ada video call, saya melakukan video call melalui facebook kalau pake LCD kan kelihatan jadi saya memperlihatkan anak-anak di sekolah lain. Media-media juga sudah ada misalnya sekolah tidak memiliki media saya meminjam ke wali murid misalnya menerangkan jangka sorong sekolah tidak memiliki jangka sorong. Nah kebetulan ada wali murid yang punya. Jadi apabila sekolah tidak ada ya bagaimana cara kita, jika siswa hanya membayangkan mereka tidak bisa karena kan kelas rendah. Sebagian besar sekolah sudah menyediakan.

19 Pernahkah ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran?

Sering seperti video gambar atau seperti jangka sorong tadi. Karena siswa kelas II kan masih sulit membayangkan jadi saya sering menyediakan media pembelajaran. Misalnya binatang-binatang saya sediakan gambar atau video binatang.

20 Apakah ibu masih perlu contoh perangkat

Saya sebenarnya itu belum punya, kalau ada itu saya senang sekali.

148 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara pembelajaran inovatif yang

mengacu Kurikulum 2013 (model PBL, model inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model kuantum dsb)?

21 Apakah siswa pernah merasa bosan ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas?

Kalau itu saya beberapa kali tanya ke siswa-siswa ke anak-anak enggak mereka malah senang. Tapi memang saya tanya ke anak-anak langsung. Saya tidak terlalu sering ceramah. Jadi anak-anak senang.

22 Apakah ibu mempunyai rencana untuk mengembangkan

pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa melalui beberapa metode/ model pembelajaran?

Ya kalau itu saya selalu berusaha jadi tidak cuma istilahnya wacana, saya juga berusaha melaksanakan tapi juga tidak berhenti sampai disini saya mau mencoba inovasi-inovasi yang lain mau coba saya terapkan kira-kira sukses atau tidak, akan tidak semua bisa diterapkan di tempat kita ada juga yang hasilnya

zonk. Tapi yang namanya guru

paling gak jangan cuma ini paling gak ada yang lain. Saya jujur berusaha tetap melakukan itu. Jadi harus selalu berinovasi.

23 Menurut ibu sudah mengetahui jenis belajar

Sudah pernah dengar tetapi tidak memahami. Saya memang pernah

149 No Daftar Pertanyaan

Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara Taksonomi Bloom yang

sudah direvisi?

dengar tetapi kurang begitu memahami.

24 Menurut ibu apakah perangkat pembelajaran inovatif penting jika diterapkan dalam proses pembelajaran?

Sangat penting dan harus.

2. SD Negeri Kentungan

Nama Guru : Ika Kusumawati, S.Pd.

No Daftar Pertanyaan Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1 Sejak kapan SD Negeri 1 Kentungan menerapkan Kurikulum 2013?

Kurikulum 2013 sudah diterapkan beberapa tahun yang lalu. Dimulai dari tahun 2014 sampai dengan sekarang.

2 Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013?

Pernah mengikuti diklat pelatihan diklat 2013.

3 Sejauh mana pemahaman ibu terhadap Kurikulum 2013?

Kalau itu sudah paham, karena dalam mengajar sudah menerapkan Kurikulum 2013.

4 Apakah ibu sudah mengetahui karakteristik Kurikulum SD 2013?

Untuk karakteristiknya seperti mapel yang saling berkaitan dan keterkaitan antar mata pelajaran juga tidak begitu terlihat.

Dokumen terkait