• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMP 1. LAPORAN SURVEY KABUPATEN-KOTA DI KALIMANTAN

L.2. Kabupaten Malinau

L.2.10. Hasil Observasi di Kabupaten Malinau

Kabupaten Malinau ingin fokus mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berpegang pada prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Saat ini Pemerintah Kabupaten Malinau memberikan subsidi untuk mengurangi beban transportasi warga, sehingga dapat menekan biaya transportasi produk supaya tidak terlalu tinggi. Subsidi yang diberikan Pemerintah Kabupaten Malinau untuk meningkatkan perekonomiannya seperti subsidi angkut khususnya sembako, subsidi bbm, subsidi penerbangan dan lainnya.Sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Malinau sudah memberikan dana ke desa-desa lebih dari 1 miliar rupiah tiap tahunnya. Dengan adanya dana ini diharapkan dapat mempercepat gerak perekonomian masyarakat Kabupaten Malinau Utara.

Kebijakan BBM subsidi yang dicanangkan pemerintah saat ini belum bisa menjangkau Kabupaten Malinau. BBM subsidi yang ada di SPBU cepat sekali habis, hal ini disebabkan pasokannya yang belum dapat memenuhi kebututuhan masyarakat, sehingga masyarakat lebih sering menggunakan BBM non subsidi dengan harga sekitar Rp12.500,-. Bahkan harga BBM wilayah perbatasan menacapai Rp.18.000,-. Hal ini turut menjadi penyebab tingginya biaya transportasi di Kabupaten Malinau.

Terdapat banyak pekerja yang berada di Malinau merupakan pendatang, sedangkan penduduk asli jarang atau kurang cocok dengan pekerjaan yang memerlukan kesabaran seperti pertanian, perkebunan dan sebagainya. Hal ini tejadi karena perbedaan karakter dan etos kerja. Penduduk asli cenderung mamilih pekerjaan yang cepat menghasilakan uang dan tidak perlu menunggu lama. Kurangnya antusias penduduk asli usia muda di beberapa sektor seperti pertanian, perdagangan menyebabkan rata-rata usia pekerja di sektor tersebut tinggi atau tua.

Berbagai pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja sudah dilakukan, seperti pembuatan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI). Namun, antusiasme penduduk asli masih kurang dalam memanfaatkan BLKI ini. Semangat mengikuti pelatihan hanya di awal, namun semakin lama semakin berkurang yang mengikuti pelatihan. Terdapat BKLI yang memberikan ketrampilan membuat kerajinan dari rotan. Industri kerajinan ini cukup menjanjikan, terlebih melimpahnya pasokan rotan

dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Malinau.

Kabupaten Malinau memiliki potensi besar untuk menjadi produsen produk pertanian maupun perkebunan. Terdapat beberapa produk dari Kabupaten Malinau yang dikirim ke luar wilayah, seperti Ikan Patin kolam yang dikirim ke Samarinda. Di Malinau terdapat banyak hasil perkebunan seperti rambutan, cempedak, durian, dan hasil perkebunan maupun pertanian lainnya yang sangat potensial. Berlimpahnya produk ini tidak serta merta menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat, sulitnya akses transportasi menyebabkan harga menjadi tidak kompetitif. Sehingga masyarakat enggan untuk menjual hasil perkebunan yang melimpah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan hari, tidak semua bahan kebutuhan sehari-hari di produksi di wilayah Malinau. Ada beberapa komoditas tertentu yang didatangkan dari luar Malinau, seperti sayuran, telur, ikan dan lainnya. Komoditas tersebut biasanya didatangkan dari Tarakan, Tanjung Selor, dan wilayah Malaysia.

Pemerintah Kabupaten Malinau ingin mengembangkan sektor industri olahan untuk meningkatkan perekonomiannya. Seperti membangun pabrik pakan ternak, hal ini dirasa perlu untuk menekan harga pakan yang cukup mahal sehingga biaya untuk menghasilkan panen dapat ditekan, hal ini menjadikan harga lebih kompetitif. Selain itu, terdapat juga potensi untuk membangun industri olahan produk makanan. Hal ini melihat berlimpahnya hasil perkebunan maupun pertanian yang dapat dijadikan bahan mentah. Selain itu, hasil olahan tersebut juga akan lebih tahan lama. Terdapat

minimarket yang merupakan Perusahaan Daerah Intimung, dalam minimarket ini

menjual berbagai produk baik yang didatangkan dari luar atau yang dari dalam Malinau.

Pertanian dan Perkebunan

Komitmen Dinas Pertanian Kabupaten Malinau, revitalisasi pertanian dalam budidaya pertanian (bercocok tanam melalui mekanisme pertanian yang benar). Ingin mengembangkan kawasan pusat pertanian rakyat sejahtera, di Desa Pulau Sapi Kecamatan Mentara. Diharapkan akan menjadi kawasan pusat pertanian, akan dilibatkan beberapa SKPD supaya menjadi pusat pertanian terpadu. Pusat pertanian ini akan menjadi pusat pertanian rakyat, sudah ada kerja sama dengan IPB.

Diperbatasan sudah melakukan Survei Integrasi Daerah (SID) (khususnya lahan sawah di daerah perbatasan, 4 kecamatan; Sungai Pol, Kayan Hilir, Kayan Selatan dan Kayan Hulu). Budaya disana adalah lahan berpindah, dengan adanya SID ini diharapan dapat mengubah budaya masyarakat supaya menggunakan lahan tetap, supaya tidak merusak hutan apabila menggunakan lahan berpindah.

Tahun 2014 ini ada rencana akan membuat Pusat Pertanian Sejahtera (tambahan) di 2 kecamatan (kecamatan Kayan Selatan dan Kaayan Hulu). Model Pusat Pertanian ini sama seperti di Pulau Sapi, yang nantinya akan dikelola secara terpadu.

Dari segi perikanan, ingin membuat ikon kawasan perikanan 200 ha (rencana tahun 2020 sudah terealisasi 100%) di Minapolitan dan menjadi satu satunya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Saat ini Pemerintah Kabupaten Malinau sudah mengembangkan 21 ha, total kolam sudah terealisasi mencapai 203 kolam (milik petani). Selain itu, salah satu yang ingin dikembangkan Keladi Putih (panjang 50 cm, beratnya hampir 8 kg, tumbuh di desa Long Pala, kecamatan Mentara Hulu.

Kendala utama yang dihadapi sektor pertanian di Kabupaten Malinau adalah transportasi dan pemasaran. Kencala utama, transportation cost yang tinggi . Pakan ikan dari luar malinau, berharga mahal harga ikan yang di jual naik, mengikuti harga beli pakan. Ikan di Kabupaten Malinau memiliki harga yang lebih mahal, karena harga pakan yang cukup mahal. Karena harga yang mahal ini, hasil produksi menjadi sulit untuk dipasarkan. Harga akhir dari produk sudah tidak kompetitif lagi.

Komoditas perkebunan unggulannya di Pemerintah Kabupaten Malinau ada 5; kopi, kakau, karet, kelapa sawit (perkebunan swasta) dan teh (wilayah perbatasan). Kualitas tanah diperbatasan sudah di teliti, dan hasilnya bagus untuk kebun teh bahkan lebih baik darii tanah perkebunan teh di Bandung. Saat ini, petani mulai bersemangat dalam menggarap perkebunan juga dipengaruhi oleh naiknya harga beberapa komoditas.

Dinas Perkebunan Kabupaten Malinau serius dalam melakukan pelatihan dalam budidaya perkebunan. Saat ini terdapat belasan ahli yang didatangkan dari Pulau Jawa untuk mendampingi petani dalam berkebun. Dari pendampingan ini, diharapkan petani dapat mengoptimalkan perkebunan yang mereka miliki.

Perbatasan dan Perhubungan

Daerah binaan Dinas Perbatasan Pemerintah Kabupaten Malinau ada 5 kecamatan yang berbatasan dengan malaysia khususnya Serawak. Dinas Perbatasan memiliki tugas untuk mengakomodir kebutuhan pembangunan masyarakat perbatasan, termasuk didalamnya pengembangan potensi. Wilayah malinau di perbatasan masih jauh tertinggal dibanding Malaysia, hal ini sempat disinggung di beberapa media, jika ingin melihat perbatasan sebaiknya secara langsung berkinjung ke Malinau.

Akses perbatasan di malinau masih sangat minim, banyak hal yang tidak bisa dibuat di malinau. Pemerintah Kabupaten Malinau sudah berkomitmen untuk membangun perbatasan (infrasutuktur dan akses). Pembangunan infrastruktur terus digenjot sejak 2011, saat ini hampir semua akses desa di wilayah perbatasan sudah dibuka. Saat ini ada pembangunan infrastruktur terpadu, kecamatan-kecamatan di perbatasan mendapat alokasi dana 30-40 miliar rupiah (multiyears). Hasilnya sudah terlihat, akses-akses dari desa ke kecamatan sudah terbuka.

Untuk mempercepat pembangunan perekonomian, perlu adanya konektivitas perbatasan Kabupaten Malinau dengan Malaysia. Apalagi akses ke Malaysia jauh lebih dekat, ada keinginan untuk membangun akses ekonomi ke Malaysia supaya mempercepat pergerakan ekonomi masyarakat perbatasan. Di wilayah perbatasan terdapat banyak produksi komoditas, namun kesulitan dalam menjual hasil komoditas yang berlimpah. Sulitnya transportasi murah menyebabkan harga menjadi mahal ketika sampai ke tempat pemasaran.

Terdapat keinginan untuk membuka akses ke wilayah perbatasan, hal ini ingin dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun keinginan ini sulit direalisasikan karena adanya hutan lindung di Malinau. Ijin sulit didapatkan dari Kementrian Kehutanan terkait hutan lindung. Satu-satunya jalur tercepat untuk mencapai perbatasan menggunakan pesawat. Terbatasnya jumlah penerbangan dari Malinau ke perbatasan menyebabkan akses ke sana tidak menentu waktunya. Perlu jauh-jauh hari dalam memesan tiket, ada daftar prioritas yang didahulukan ketika kondisi darurat. Sehingga apabila ingin mengunjungi wilayah perbatasan akan memakan waktu yang tidak dapat ditentukan.

tower telekomunikasi dan bekerja sama dengan Telkomsel dalam memasang

pemancar telekomunikasi. Sehingga saat ini akses komunikasi sudah bagus, bahkan daerah perbatasan sudah termasuk bagus akses telekomunikasinya.

Dokumen terkait