• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan

Tuan Kabupaten Deli Serdang

kepribadian guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jami’iyatul Wasliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan beberapa strategi yaitu dengan Menganjurkan kepada setiap guru bidang studi untuk memiliki catatan kepribadian siswa didik dalam rangka mengenal karakter peserta didik untuk membantu dalam memudahkan proses pembelajaran, Menganjurkan kepada guru untuk bereksperimen dalam menguasai dan menerapkan metode-metode pembelajaran yang aktif dengan prinsip mendidik, metode pembelajaran aktif maksudnya ialah berpusat pada anak, anak didik yang dituntut untuk berfikir secara reflektif, membangkitkan semangat anak unuk belajar, mengajak peserta didik untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik, melalui cara ini peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil balajar dapat dimaksimalkan. Menggalang komunikasi dua belah pihak dalam proses belajar, Menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa dalam memantau perkembangan anak. Sekolah berupaya untuk menambah guru itu supaya jadi profesional lewat bimbingan secara kolektif ataupun individu, langsung atau tidak langsung, Membuat kelompok belajar musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) itu dilakukan dalam waktu satu bulan, persemester minimal satu kali. Yang di biayai khusus, jadi setahun dua kali MGMP. Selalu mengirim guru- guru pada pelatihan-pelatihan, baik secara subrayon atau tingkat dua, bahkan provinsi sesuai dengan undangan yang ada, dengan biaya yang ditanggung oleh sekolah, sengaja memanggil narasumber datang kesekolah untuk pelatihan.Strategi tersebut merupakan cara yang tepat dilakukan, karna sudah kelihatan hasilnya dan tidak itu saja, selain secara kognitif, sekolah juga memberikan reward berupa penambahan finansial. Kemudian strategi tersebut dapat teroptimalisasikan dengan baik, para guru juga dituntut harus mampu untuk mengikuti persaingan yang ada.

Kendala yang dihadapi kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan kepribadian guru di Madrasah Tsanawiyah Al-Jami’iyatul Wasliyah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdangberupa adanya perbedaan kemampuan dan kepiawaian dari masing-masing guru, perbedaan profesionalitas, sulit untuk mendapatkan informasi oleh karena itu susah untuk dikoordinasikan,minimnya fasilitas

merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, adanya ketidakpatuhan seorang guru dalam hal kedisiplinan waktu, dan dalam hal perbuatan penugasan. Cara mengatasinya berupa pemberitahuan lewat rapat tatkala ada masalah- masalah dan itu disampaikan supaya jadi pembelajaran, adanya pemanggilan langsung dengan yang bersangkutan lalu disampaikan berkaitan dengan masalah yang tidak terlaksana itu. Kemudian dipaparkan masalahnya apa dan didiskusikan penyelesaiannya dan guru yang berkaitan dipanggil langsung. Terus mengadakan perbaikan dan pendekatan yang lebih sering dan berkesinambungan, kemudian dilakukan pembinaan, pelatihan bagi guru, berbagi pengalaman dengan guru-guru yang lain supaya adanya motivasi agar guru yang lain terdorong untuk menjadi yang terbaik dalam meningkatkan kompetensi dari masing-masing mereka. Dalam hal memahami peserta didik seorang guru melakukan pendekatan dengan siswa yang bersangkutan, jika siswa yang bersangkutan memiliki masalah, maka siswa tersebut dipanggil dan ditanyai mengenai masalah yang dia hadapi kemudian dia diajak cerita supaya lebih terbuka. Kebanyakan masalah yang dihadapi siswa terkait dengan faktor ekonomi atau faktor keluarga. Kalau mengenai kecakapan diri pribadi, seorang guru harus mencontohkan hal-hal baik, berupa berpakaian sepantasnya, tidak menggunakan pakaian yang ketat, tetapi menggunakan pakaian yang sopan. Guru harus datang tepat waktu sehingga nantinya dapat dicontohkan kepada siswa. Menjaga sikap dan berbahasa yang sopan. Tidak melakukan kekerasan kepada siswa, jika siswa salah maka ditegur sepatutnya dan diberikan sanksi yang sesuai.

Tugasnya adalah melaksanakan dan mengawasi aktivitas sekolah dengan menyusun tujuan, memelihara disiplin dan mengevaluasi hasil pembelajaran dan pengajaran yang dicapai. Pada saat ini kepala sekolah didorong untuk menjadi pemimpin yang memudahkan personil sekolah dengan membangun kerjasama, menciptakan jaringan kerja dan mengatur semua komponen sekolah dengan komunikasi yang baik (Syafaruddin dan Asrul, 2013 : 145).

Usaha kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi harus dilakukan dengan mempergunakan strategi yang paling tinggi jaminan kemampuannya untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Strategi seperti itu menuntut kemampuan pemimpin mengimplementasikan fungsi-

Tuan Kabupaten Deli Serdang

fungsi kepemimpinan secara efektif dan efisien. Sehubung dengan itu strategi utama dalam kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin dalam menjalankan fungsi sebagai anggota organisasi. Dengan kata lain strategi ini hanya dapat dilaksanakan secara baik apabila diawali dengan sikap dan perilaku pemimpin yang mampu menempatkan dirinya sebagai bagian dari anggota organisasi. Strategi utama ini hanya akan dapat diwujudkan apabila pemimpin dalam menjalankan interaksi sosial dengan anggota kelompoknyamenunjukkan kemampuan memahami, memperhatikan dan terlibat dalam masalah-masalah dan kebutuhan organisasi dan anggotanya (Abdul Azis Wahab, 2011 : 90).

Seorang pemimpin yang baik senantiasa mencari cara terbaik dalam mempengaruhi anggota organsasi. Bagaimanapun suatu perspektif berbeda muncul bila pendekatan yang lain dipandang sebagai strategi pelengkap dari pada sekedar pertarungan paradigma. Efektivitas kepala sekolah harus menjadi manajer yang baik dan artistik atau pemimpin yang bersemangat. Kepala sekolah disamping sebagai pemimpin juga sebagai manajer. Sebagai pemimpin, kepala sekolah menciptakan visi yang dinyatakan dalam nilai inti sekolah, sedangkan sebagai administrator para kepala sekolah membangun struktur dan kebijakan yang membangun pelembagaan visi.

Kepala sekolah dituntut semakin menampilkan akuntabilitas yang tinggi. Tidak hanya menata harapan masyarakat secara lebih antisipatif, akan tetapi juga perubahan terhadap fokus dari masukan (siswa), kepada hasil yang dicapai. Dengan kata lain, kepala sekolah sekarang ini, semestinya tidak hanya melakukan dengan baik, tetapi juga menyatakan bahwa mereka sedang melakukan yang baik. Masyarakat perlu mengetahui hal-hal baru yang baik sebagaimana dilakukan oleh sekolah di bawah perkembangan manajemen strategi sekolah untuk menjadi sekolah unggul.

Suatu sekolah akan mendapatkan manfaat dari perkembangan iklim proses pengajaran dan pembelajaran yang direncanakan dan diperiksa atau diawasi. Jadi, pengembangan kualitas adalah proses yang esensial. Dalam hal ini strategi adalah suatu cara bekerja yang memudahkan perubahan dan dukungan bagi proses pengembangan sekolah (Syafaruddin dan Mesiono, 2006 : 151-153).

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: Pertama, Strategi yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan kepribadian guru yaitu Menganjurkan kepada setiap guru bidang studi untuk memiliki catatan kepribadian siswa didik dalam rangka mengenal karakter peserta didik untuk membantu dalam memudahkan proses pembelajaran. Menganjurkan kepada guru untuk bereksperimen dalam menguasai dan menerapkan metode-metode pembelajaran yang aktif dengan prinsip mendidik. Menggalang komunikasi dua belah pihak dalam proses belajar. Kedua, kendala yang dihadapi kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan kepribadian guru yaitu Adanya perbedaan kemampuan dan kepiawaian dari masing-masing guru. Adanya kendala yang dihadapi berupa minimnya fasilitas yang

menunjang terkait mengenai peningkatan kompetensi guru. Itu

merupakan salah satu hal yang menjadi penghambat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, adanya ketidakpatuhan seorang guru dalam hal kedisiplinan waktu, dan dalam hal perbuatan penugasan.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah , Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

Komarudin, M. Sukardjo Ukim, Landasan Pendidikan, Jakarta : Rajawali

Pers, , 2013.

Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2006.

Syafaruddin dan Mesiono, Pendidikan Bermutu Unggul, Bandung :

Halaman 226 - 233 ISSN 2460-3678

MANAJEMEN PENINGKATAN KUALITAS GURU DI MTS CERDAS