• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 5 Percut Sei Tuan. Tempat penelitian ini dipilih karena berawal dari studi pendahuluan, peneliti menemukan permasalahan mengenai rendahnya kepuasan kerja guru karena kepemimpinan kepala sekolah yang belum efektif.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. Jumlah guru di sekolah tersebut yaitu sebanyak 48 guru.

Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian ini menggunakan seluruh populasi yang ada untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 48 orang guru.

Teknik Pengumpulan Data

Sebelum data dikumpulkan terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan, dimana setiap daftar pertanyaan diberi bobot. Bobot untuk setiap pertanyaan diukur melalui Skala Likert. Skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015: 136).

Instrumen untuk variabel X dan Y dengan 5 pilihan alternatif yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak SEtuju (STS). Selanjutnya pemberian skor terhadap pertanyaan atau pernyataan yang ada pada angket.

Uji Coba Instrumen

Sebelum perangkat penelitian digunakan untuk memperoleh data, terlebih dahulu dilakukan validitas isi, selanjutnya diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitas angket tersebut. Uji coba dilakukan kepada guru yang tidak termasuk dalam responden penelitian ini yaitu 30 orang guru SMP N 16 Medan. Cara yang ditempuh adalah dengan memberikan angket kepada guru di SMPN 16 Medan yang terpilih sebagai responden uji coba.

1. Uji Validitas

Uji validitas (kesahihan) digunakan untuk mengetahui sejauh mana butir melaksanakan fungsinya. Untuk mendapatkan validitas angket maka dilakukan analisis validitas. Instrumen variabel yang berupa angket diuji coba dan dianalisa dengan menggunakan SPSS versi 16.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan bahwa suatu instrumen layak dipercaya untuk dipakai sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas instrumen dengan menggunakan SPSS versi 16. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dengan

disarankan oleh data. Setelah data yang diperlukan terkumpul dengan menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan data, selanjutnya peneliti melakukan pengolahan atau analisis data. Untuk mendeskripsikan data setiap variabel, digunakan statistik deskriptif. Penggunaan statistik deskriptif bertujuan untuk mencari skor tertinggi, terendah, mean, median, modus dan standar deviasi. Kemudian disusun dalam daftar distibusi frekuensi serta dalam bentuk bagan. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. Deskripsi Data

Adapun statistik yang digunakan untuk pengujian deskripsi data, antara lain adalah: Mean (M), Median, Modus, Standar Deviasi (SD).

2. Uji Persyaratan Analisis

Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan statistik inferensial. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis, yakni Uji Normalitas, Linieritas dan Homogenitas. Teknik analisisnya menggunakan SPSS versi 16.0

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis korelasi antara variabel kepemimpinan transformasional dengan kerja guru di SMP N 5 Percut Sei Tuan dengan

menggunakanSPSS 16.0.

PEMBAHASAN PENELITIAN

Hubungan stres kerja dengan kinerja guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. Dalam temuan ini menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kineja guru sekolah dengan besar koefisien korelasi 0.475. Kinicki dan Kreitner (2007: 599) menyatakan bahwa stres adalah suatu respon adaptif, dimoderasi oleh perbedaan individu, yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan, situasi, atau peristiwa dan yang menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang. Dengan kata lain stres menjadi titik hasil seseorang dalam mengerjakan sesuatu, yakni sebagai konsekuensi dari apa yang dilakukan dan apa yang terjadi terhadap seseorang. Sedangkan Robbins dan Judge (2008: 363) memberikan defenisi stres sebagai suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang

terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Orang yang sedang mengalami kondisi yang memberatkan dirinya dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehingga akan timbul suatu kondisi dimana orang tersebut tidak efektif dalam mengerjakan pekerjaannya.

Sangatlah penting stres kerja diperhatikan serta diberikan suatu bimbingan dan pemberian motivasi untuk guru oleh sekolah, karena apabila seorang guru yang sedang mengalami stres akibat banyaknya beban kerja yang diberikan ataupun masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekolah dan juga di kehidupan pribadinya akan menyebabkan penurunan kinerja guru tersebut. Apabila kinerja guru baik maka sekolah akan memiliki keaktifan yang tinggi dalam proses pembelajaran.

Atas dasar ini maka untuk dapat meningkatkan kinerja guru maka harus memberikan penanganan untuk menghindari stres yang dialami oleh guru. Semakin rendah stres yang dialami guru maka semakin tinggi kinerja guru.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan melalui

pembahasan sebelumnya, pada akhirnya peneliti menarik kesimpulan antara lain:

1. Stres yang dialami guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 61.73 artinya bahwa sebesar 93.7% guru yang mengalami stres tingkat sedang. Maka dapat dikatakan bahwa stres yang dialami guru-guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan berada dalam taraf sedang.

2. Kinerja guru yang dimiliki para guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan berada pada kategori 69.48 artinya bahwa sebesar 95.8% guru yang memiliki kinerja dalam tingkat sedang. Jadi dapat dikatakan bahwa kinerja guru guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan berada dalam taraf sedang. Artinya, masih dapat dimungkinkan untuk meningkatkan kinerja guru tersebut.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan kinerja guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan, dengan koefisien korelasi sebesar 0.475, artinya hubungan diantaranya keduanya relatif sedang. Dengan

kinerja guru di SMP Negeri 5 Percut Sei Tuan. Artinya semakin rendah stres yang dialami guru semakin tinggi kinerja guru tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Mathis, Robert L. dan Jhon H. Jackson, (2006), Manajemen Sumber Daya

Manusia,Jakarta: Salemba Empat

Moeriono, (2012), Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi Edisi Revisi,

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Mustamir, Pedek, (2008), Metode Supernot Menaklukan Stres, Jakarta

Selatan. Mizan Media utama

Sugiyono, (2015), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta

Surya, Dharma, (2011), Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wibowo, (2011), manajemen perubahan edisi ketiga, Jakarta: PT.

Halaman 152 - 161 ISSN 2460-3678

STRATEGI MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM