• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. DATA DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Pembelajaran

Pada awal kegiatan belajar mengajar peneliti menyajikan materi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan garis besar bentuk kegiatan. Dalam proses peneliti menyajikan materi, peneliti membuat rancangan pembelajaran sebagai panduan peneliti untuk kegiatan belajar mengajar. Sebelum pembelajaran dimulai peneliti terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa tentang bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung siswa akan banyak melakukan kegiatan menulis, menggambar, dan melakukan percobaan.

Ciri utama yang menunjukkan indikator keberhasilan pengembangan kecerdasan ganda siswa yang dilakukan melalui pembelajaran di kelas adalah siswa merasa senang, bebas, percaya diri pada saat belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang dengan adanya pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan ganda. Dari hasil pengamatan dan dokumentasi foto sebagian besar siswa terlihat senang ,merasa bebas, dan percaya diri ketika mengikuti kegiatan menggambar, bercerita, melakukan aktifitas permainan bergambar serta melakukan percobaan dan menuliskan langkah-langkah menyusun percobaan. Mereka terlihat belajar dengan penuh antusias karena bagi mereka sekolah dan belajar merupakan hal yang selalu dinantikan karena dalam diri siswa sudah ada perasaan senang. Saat siswa merasakan senang, bebas, dan percaya diri, belajar menjadi lebih mudah bagi mereka. Dengan pembelajaran seperti ini siswa merasa tidak stres karena tidak dipaksa melakukan

sesuatu yang bukan kehendaknya. Siswa menjadi senang belajar karena dirinya menemukan kesesuaian antara cara dirinya mempelajari sesuatu dengan cara gurunya menyajikan pelajaran itu. Dengan kata lain pada saat guru menyajikan pelajaran, guru memperhatikan benar kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing siswanya. Sehingga mereka sangat terbantu dalam memahami dan melihat apa tujuan mempelajari materi itu.

Selain dari data pengamatan dan dokumentasi foto, ketertarikan siswa mengenai pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda juga dapat dilihat dari hasil angket tanggapan siswa yang diisi oleh siswa itu sendiri setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran secara keseluruhan. Dari angket tanggapan mengenai perasaan siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan ganda pada pokok bahasan magnet, penulis menyimpulkan bahwa ada kecenderungan siswa merasa senang dengan kegiatan pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan ganda ada 9 siswa dari 11 siswa dengan persentase 81,81%, siswa mengatakan merasa kegiatan ini lebih mudah memahami dalam belajar IPA ada 1 orang dari 11 siswa (9,09%) dan siswa merasa bagus dan menarik ada 1 orang dari 11 siswa (9,09%). Secara keseluruhan kegiatan pada pembelajaran ini dapat dikatakan menyenangkan bagi siswa.

Ciri kedua dapat terlihat dari suasana kelas yang aktif. Dari data pengamatan dan beberapa data dokumentasi foto pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda, ternyata sebagian besar siswa terlihat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan menggambar, bercerita, dan melakukan

percobaan serta menuliskan langkah-langkah menyusun percobaan. Pada saat melakukan kegiatan menggambar, semua siswa terlihat melakukan aktivitas mencurahkan ide dan imajinasinya yang kreatif ke dalam sebuah bentuk gambar dan warna yang menarik. Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan atau kecerdasan spasialnya lewat pembelajaran tersebut. Pada saat melakukan kegiatan bercerita, semua siswa melakukan aktivitas mengemukakan isi cerita sesuai dengan rekaman cerita yang baru saja didengarnya dalam benak mereka. Siswa dengan kemampuan daya ingatnya diberikan kesempatan untuk mencurahkan kembali isi sebuah cerita. Kegiatan ini terlihat dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memunculkan dan akhirnya dapat mengembangkan kemampuan atau kecerdasan linguistiknya lewat sebuah tulisan cerita menuju ketaraf yang lebih optimal. Pada saat melakukan kegiatan percobaan, siswa berkemauan untuk mencoba sendiri alat-alat percobaan. Siswa tampak ingin tahu dan penasaran apa maksud dan hasil percobaan tersebut. Siswa terlihat aktif dalam mencoba-coba alat karena mereka boleh bermain sambil belajar lewat suatu percobaan. Disini siswa dapat belajar langsung dari pengalamannya karena siswa terlibat langsung dan melakukan sendiri kegiatan ini. Sehingga dalam menyusun dan menuliskan langkah-langkah suatu percobaan, siswa belajar untuk mengemukakan pendapat dan idenya semampu mereka. Meskipun terkadang hasilnya kurang lengkap dan masih memerlukan bantuan dan bimbingan dari peneliti, tetapi hal ini sudah menunjukkan bahwa kemampuan kecerdasan linguistiknya sudah mulai muncul dan siswa sudah mulai menemukan potensinya tersebut. Sehingga masing-masing siswa berani berbeda pendapat dan

mengungkapkannya. Lewat pembelajaran ini masing-masing siswa dibantu untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi kecerdasan linguistik yang mereka miliki.

Ciri ketiga dapat dilihat dari bagaimana siswa semakin memahami, menerima dengan baik dan tepat konsep-konsep yang diajarkan dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari prestasi siswa yang semakin baik. Dari data pengamatan dan hasil pembelajaran siswa ternyata setelah melakukan berbagai macam kegiatan akhirnya siswa mampu untuk semakin memahami tentang konsep magnet. Pada awalnya siswa belum dapat memahami sama sekali mengenai konsep magnet, tetapi setelah melakukan berbagai macam tahap kegiatan akhirnya siswa semakin mampu untuk memahami dengan baik tentang konsep magnet. Siswa pada akhirnya juga sudah mampu untuk mengembangkan ketrampilan dari kecerdasan yang dimilikinya menuju ke taraf yang lebih baik dan optimal.

Selanjutnya dari pengamatan penulis, ada beberapa aspek positif yang dapat diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran ini. Aspek positif itu antara lain siswa belajar untuk berani mengemukakan pendapat. Hal ini salah satunya terjadi saat siswa melakukan kegiatan menjawab pertanyaan dan menuliskannya. Lewat pembelajaran ini siswa dapat belajar untuk semakin berani menyampaikan pendapatnya dalam bentuk sebuah pernyataan tulisan.

Aspek positif lainnya, siswa juga dapat membuktikan sendiri kebenaran dari teori yang telah mereka dapatkan di sekolah, misalnya teori tentang sifat-sifat

magnet. Untuk membuktikan bahwa magnet memiliki gaya tarik, siswa dapat membuktikan teori tersebut secara nyata dengan melakukan percobaan menempelkan macam-macam benda ke magnet. Untuk membuktikan bahwa magnet mempunyai dua kutub, siswa dapat membuktikan teori tersebut secara nyata dengan melakukan percobaan menggunakan kompas dan magnet. Untuk membuktikan tentang adanya medan magnet, siswa dapat melakukan percobaan dengan menggunakan serbuk besi dan magnet, dan mengenai sifat-sifat magnet yang lainnya.

Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, dari data pengamatan kebanyakan siswa merasakan kesulitan pada saat melakukan kegiatan menjawab pertanyaan dan menuliskan kesimpulan. Mereka mengatakan merasa bosan apabila diminta untuk menjawab pertanyaan terus. Selain itu siswa merasa bingung ketika diminta untuk menuliskan kesimpulan. Kebanyakan siswa masih belum dapat menuliskan kesimpulan dengan baik dari suatu percobaan. Selain dari data pengamatan, kesulitan yang dialami siswa juga terlihat dari data hasil angket tanggapan siswa. Dari angket tanggapan terlihat bahwa dari 11 siswa sebanyak 6 siswa dengan persentase 54,54% mengatakan bahwa mereka merasa kesulitan ketika disuruh mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, dan kesimpulan, 2 siswa dengan persentase 18,18% merasakan kesulitan pada kegiatan menggambar terus karena siswa merasa capek dan juga karena siswa tidak bisa menggambar dan waktunya yang terbatas, dan sebanyak 3 siswa dengan persentase 27,27% mengatakan bahwa mereka tidak merasakan kesulitan apapun.

Secara keseluruhan dapat penulis katakan bahwa pembelajaran tentang magnet untuk kelas V SD yang dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda ini mampu untuk mengembangkan kecerdasan ganda siswa terutama untuk kecerdasan linguistik dan spasialnya.

D. Tanggapan Siswa

Pada kuesioner ini, kita dapat melihat seberapa besar ketertarikan siswa terhadap pembelajaran tentang magnet yang dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda. Pada jawaban siswa dari angket tanggapan berjenis uraian ini, penulis melihat dan mengelompokkan jawaban-jawaban siswa yang sama untuk setiap soal tanggapan sehingga semua macam jawaban siswa penulis tampilkan. Contoh jawaban angket tanggapan siswa ada pada lembar lampiran C.1. Jawaban angket tanggapan siswa lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4:

Tabel Uraian Tanggapan Siswa

No. Jawaban Siswa Frekuensi Skor

(%) 1. Bagaimana tanggapanmu terhadap

pembelajaran yang baru saja dilakukan ? : a. Menyenangkan dan mengasyikkan. b. Saya lebih mudah memahami belajar

IPA.

c. Bagus dan menarik.

9 1 1 81,81% 9,09% 9,09% 2. Bagaimana guru kamu tadi mengajar ? :

a. Guru saya tadi mengajar dengan sabar menghadapi murid-muridnya.

b. Mengajar dengan gembira.

c. Melakukan banyak percobaan, menggambar, mengerjakan soal.

d. Bagus, baik dan sopan. e. Lemah lembut dan perhatian. f. Jelas dan tepat.

2 1 3 3 1 1 18,18% 9,09% 27,27% 27,27% 9,09% 9,09%

No. Jawaban Siswa Frekuensi Skor (%)

3. Kesulitan apa yang kamu alami selama proses pembelajaran berlangsung ? :

a. Menggambar terus, dan capek karena saya tidak bisa menggambar dan waktu yang terbatas.

b. Ketika disuruh mengerjakan soal dan menjawab pertanyaan dan juga kesimpulan.

c. Tidak ada kesulitan apapun.

2 6 3 18,18% 54,54% 27,27% 4. Apakah kamu merasa senang dengan

pembelajaran yang diberikan oleh gurumu tadi ? :

a. Sangat senang.

b. Senang dan membuat untuk belajar. c. Senang dan mengasyikkan.

3 3 5 27,27% 27,27% 45,45%

Dari angket tanggapan yang berjenis uraian penulis mendapatkan bermacam-macam tanggapan dari siswa mengenai pembelajaran tentang magnet yang dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan ganda. Pembahasan penulis dari setiap pertanyaan itu sebagai berikut:

a. Dari respon siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa ada kecenderungan siswa merasa senang dan mengasyikkan dengan kegiatan pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan ganda ada 9 siswa dari 11 siswa (81,81%), siswa merasa kegiatan ini membuat lebih mudah memahami IPA ada 1 orang dari 11 siswa (9,09%), dan siswa merasa kegiatan ini bagus dan menarik ada 1 siswa dari 11 siswa (9,09%). b. Dari tanggapan siswa mengenai gurunya yang mengajar, penulis

menyimpulkan bahwa siswa berpendapat bahwa guru mengajar dengan sabar menghadapi muridnya ada 2 orang dari 11 siswa (18,18%), siswa mengatakan guru mengajar dengan gembira ada 1 orang dari 11 siswa (9,09%), siswa

mengatakan guru dalam mengajar melakukan banyak percobaan, menggambar, mengerjakan soal ada 3 orang dari 11 siswa (27,27%), siswa mengatakan bahwa guru dalam mengajar bagus, baik dan sopan ada 3 orang dari 11 siswa (27,27%), siswa mengatakan bahwa guru dalam mengajar lemah lembut dan perhatian ada 1 orang dari 11 siswa (9,09%), dan siswa mengatakan guru dalam mengajar jelas dan tepat ada 1 orang dari 11 siswa (9,09%).

c. Dari pendapat siswa tentang kesulitan yang mereka hadapi saat melakukan kegiatan, penulis menyimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan menggambar terus, dan capek karena siswa tidak bisa menggambar dan waktunya yang terbatas ada 2 orang dari 11 siswa (18,18%), siswa mengatakan kesulitan ketika disuruh mengerjakan soal dan menjawab pertanyaan dan juga kesimpulan ada 6 orang dari 11 siswa (54,54%), dan siswa mengatakan tidak merasakan kesulitan sama sekali ada 3 orang dari 11 siswa (27,27%).

d. Dari tanggapan siswa terhadap pertanyaan yang menanyakan apakah siswa merasa senang dengan pembelajaran yang diberikan oleh fasilitator, penulis menyimpulkan bahwa siswa mengatakan sangat senang ada 3 orang dari 11 siswa (27,27%), siswa mengatakan senang dan membuat untuk belajar ada 3 orang dari 11 siswa (27,27%), dan siswa mengatakan senang dan mengasyikkan ada 5 orang dari 11 siswa (45,45%).

E. Rangkuman Aktivitas dan Perkembangan Kecerdasan Linguistik dan

Dokumen terkait