• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN (Halaman 34-37)

THE IMPLEMENTATION OF SQ3R METHOD IN THE CRITICAL READING COMPETENCE LEARNING

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode SQ3R dalam Pembelajaran Kompetensi Membaca Kritis.

Sebuah metode akan berhasil manakala mampu diterapkan secara optimal. Begitu hal metode SQ3R dalam penerapannya harus seoptimal mungkin dalam pembelajaran membaca kritis. Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi haruslah seoptimal mungkin. Hal ini disebabkan mata kuliah bahasa Indonesia di perguruan tinggi memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan keterampilan berbahasa, yaitu; (1) keterampilan

menyimak; (2) keterampilan berbicara; (3) keterampilan membaca; dan (4) keterampilan menulis. Empat keterampilan berbahasa jika dikembangan secara optimal akan membentuk mahasiswa yang unggul dan kompetitif.

Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca kritis dilakukan dengan menerapkan lima langkah secara bertahap. Adapun lima langkah sebagai bentuk penerapan metode SQ3R adalah penelitian pendahuluan (survei), tanya (ouestion), baca (read), menceritakan kembali (recite), dan tinjau kembali (review). Langkah pertama dalam penerapan metode SQ3R yaitu survei. Survei merupakan kegiatan pendahuluan yang harus dilalui mahasiswa. Kegiatan survei adalah sebuah proses kegiatan dimana mahasiswa secara aktif melakukan pengenalan awal terhadap bahan bacaan. Survei terhadap bahan bacaan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum bahan bacaan. Hal yang dilakukan untuk melakukan survei bahan bacaan yaitu:

1. Mengamati cover bagian depan.

Pengamatan cover depan sangat berfungsi untuk mengetahui judul utama dan sub judul sebuah bahan bacaan. Hal ini sangat dipenting, dikarenakan sebagai gambaran awal untuk mengenal isi bahan bacaan yang akan dibaca.

2. Mengamati cover bagian belakang.

Melalui pengamatan cover bagian belakang akan diperoleh pemahanan tentang ringkas isi terhadap bahan bacaan. Ringkas bahan bacaan sangat berguna untuk mengetahui secara sekilas isi buku yang akan dibaca. Pengamatan pada cover bagian belakang juga bermanfaat untuk mengetahui riwayat singkat penulis, sehingga akan diketahui kredibilitas kemampuan penulis terhadap isi buku yang akan disajikan.

3. Mengamati kata pengantar.

Pengamatan kata pengantar ini bermanfaat untuk mengetahui apa saja hal yang penting yang diinginkan dari penulis. Pada kata pengantar penulis biasanya juga menyajikan hal-hal yang menarik dalam sebuah buku. Melalui pemahaman isi kata pengantar akan mampu menghantarkan kesiapan pembaca dan meningkatkan semangat membaca kritis terhadap bahan bacaan.

4. Mengamati daftar isi

Para pembaca hendaknya tidak melupakan sebuah daftar isi pada sebuah buku bacaan. Melalui pengamatan daftar isi akan sangat berguna bagi pembaca untuk mengetahui sajian-sajian informasi yang terdapat dalam sebuah buku bacaan. Biasanya seorang penulis buku akan merinci secara detail hal-hal yang akan disajikan. Daftar isi juga bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui secara cepat dihalaman berapa penulis menyajikan informasi yang diperlukan pembaca. Hal ini sangat efeksi dan efesien sehingga pembaca tidak perlu membuka buku halaman demi halaman.

Berdasarkan empat pengamatan yang dilakukan sebagai survei terhadap bahan bacaan akan sangat membantu pembaca. Melalui kegiatan survei dalam kegiatan membaca kritis akan sangat membantu pembaca. Kegiatan

survei terhadap bahan bacaan akan

mengkondisikan pembaca akan dengan mudah dan cepat mengetahui judul dan subjudul buku yang akan dibaca, ringkasan isi buku yang akan disajikan penulis, mengetahui tahun penulisan buku dan nama percetakan, hal-hal yang menarik dalam sebuah buku, dan rincian informasi yang akan disajikan penulis buku.

Tahap kedua dalam penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca kritis adalah bertanya (question). Kegiatan bertanya dilakukan setelah selesai melakukan survei terhadap buku bacaan. Pembaca setelah melakukan pengenalan terhadap buku bacaan akan terkondisi memunculkan pertanyaan-pertanyaan penting terhadap buku bacaan. Pembaca harus bertanya dalam hati mengenai bahan bacaan akan disajikan penulis buku. Pembaca juga menggali pertanyaan menyangkut hal-hal penting atau terkait informasi-informasi penting yang diperlukan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul, hendaknya pembaca segera mencatatnya dalam sebuah buku catatan. Melalui pertanyaan-pertanyaan akan mendorong pembaca tergerak aktif mencari jawaban dalam sebuah buku akan dibaca. Pembaca akan terdorong menggeluti isi buku bacaan yang dipenuhi semangat untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dikumpulkan. Melalui kegiatan bertanyan (question) akan mengkondisikan aktif membaca buku bacaan secara kritis, mengungkap isi buku dengan kritis, mempertanyakan masalah isi buku, dan melakukan analisis terhadao buku bacaan.

Tahap ketiga dalam penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca kritis adalah read. Bentuk pelaksanaan read yaitu melakukan kegiatan proses membaca yang dilakukan secara kritis. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah digali pembaca sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan read. Pembaca melakukan read dilakukan secara fleksibel hal ini disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diperlukan. Tahap pelaksanaan read pembaca menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. Saat melakukan read terhadap isi buku pembaca bersikap cermat, teliti, dan korektif.

Tahap keempat dalam penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca kritis adalah mencerita kembali (recite). Proses menceritakan kembali dilakukan setelah selesai melakukan proses read. Pemerolehan informasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya perlu direnungkan kembali oleh pembaca. Ide-ide penting dari hasil proses pembaca harus kembali dicerita dengan menggunakan bahasa sendiri oleh pembaca. Pembaca menyakinkan diri sendiri bahwa apa yang telah dibaca dapat dikuasi dengan baik. Melalui proses recite ini berarti pembaca melakukan refeksi terhadap bahan bacaan yang telah dibaca. Pembaca perlu menguji pemahaman hasil proses membaca melalui mengingat dan menyebutkan kembali pokok-pokok pikiran bahan bacaan. Pelaksanaan proses recite akan semakin menguatkan pemahaman sehingga informasi dari proses membaca tertanam kuat dalam memori ingatan. Jadi recite merupakan tahap dimana pembaca memantapkan pengetahuan terhadap bahan bacaan. Pelaksanaan recite yaitu menceritakan kembali ide-ide penting bahan bacaan. Melalui

recite akan sangat membantu pemahaman dan

peningkatan daya ingat karena tersimpan dalam memori ingatan.

Tahap kelima dalam penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca kritis adalah review. Pada tahap review ini pembaca mengulang kembali terhadap sesuatu yang telah dibacanya tanpa melihat bahan bacaan. Pembaca menelusuri informasi-informasi penting yang telah dibacanya. Pembaca juga melihat secara sekilas judul-judul, gambar-gambar, diagram-diagram, pikiran-pikiran pada tiap-tiap paragraf. Tahap review ini dilakukan supaya informasi yang telah dibaca tidak mudah terlupakan, karena informasi itu akan disimpan dalam jangka panjang. Review akan

Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol I No. 1 September 2014

semakin memantapkan bagian-bagian tentang bacaan yang telah dikuasai.

Manfaat Keterampilan Membaca Kritis Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dalam kesehariaanya dihadapkan pada berbagai macam tugas perkuliahan dituntut mampu menyelesaikan tugas perkuliahan dengan baik. Mahasiswa dalam perkuliahan mata kuliah bahasa Indonesia dibekali dengan empat keterampilan berbahasa. Adapun empat keterampilan berbahasa yang diberikan kemahasiswa, yaitu; (1) keterampilan menyimak; (2) keterampilan berbicara; (3) keterampilan membaca; dan (4) keterampilan menulis. Pada dasarnya keempat keterampilan berbahasa yang diajarkan kemahasiswa merupakan suatu kesatuan yang tidak berdiri sendiri. Keempat keterampilan saling memberikan hubungan satu dengan yang lain. hal ini disebabkan untuk mampu menguasai keterampilan menyimak diSalah satu hal yang diperlu dikuasi adalah memiliki ketarampilan membaca kritis. Mahasiswa harus membangun rasa suka yang kuat terhadap aktivitas membaca kritis. Diperlukan usaha dan semangat yang besar untuk menumbuhkan rasa suka terhadap aktivitas membaca kritis.

Mahasiswa memerlukan pengetahuan dalam menyelesai berbagai macam tugas perkuliahan. Melalui kegiatan membaca kritis mahasiswa akan memperoleh sesuatu hal yang bermanfaat. Membaca kritis yang dilakukan dengan menerapkan metode SQ3R akan memberikan manfaat-manfaat penting bagi mahasiswa. Manfaat pertama dari kegiatan membaca kritis melalui penerapan metode SQ3R adalah mempelajarkan dalam mengembangkan keterampilan menulis. Kegiatan menulis tidak bisa ditinggalkan bagi mahasiswa. Aktivitas mahasiswa dalam dunia perkuliahan selalui dihadapkan dengan berbagai macam tugas menulis, baik membuat makalah, merangkum, membuat analisis, dan penyelesaian tugas akhir yaitu skripsi.

Setiap mata kuliah yang disajikan dosen hampir sebagian besar memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat karya tulis. Aktivitas membaca kritis dengan menerapkan metode SQ3R akan sangat bermanfaat dalam membuat karya tulis. Pengetahuan dan pemahaman sebuah konsep akan didapatkan dari aktivitas membaca kritis. Mahasiswa yang

memiliki banyak pengetahuan tentunya akan memiliki banyak ide-ide cemerlang. Bermodalkan pengetahuan dan ide-ide cermelang akan mengkondisikan mahasiswa mudah memunculkan gagasan-gagasan penting untuk menunjang pembuat karya tulis penyelesaian tugas dari mata kuliah. Mahasiswa tidak lagi mengalami kebingungan untuk memulai makalah. Aktivitas membaca kritis juga akan mempermudah mahasiswa dalam penulisan skripsi. Kekayaan pengetahuan akan memopang keberhasilan mahasiswa dalam menulis skripsi. Jadi kegiatan membaca kritis dengan menerapkan metode SQ3R dapat meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa.

Kedua manfaat membaca kritis melalui penerapan metode SQ3R adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Mahasiswa selain dituntut memiliki keterampilan menulis juga dituntut memiliki keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara yang dikembangkan diperkuliahan adalah berbicara presentasi ilmiah. Saat berbicara ilmiah mahasiswa dituntut untuk memiliki pola pikir ilmiah. Setiap mata kuliah menuntut mahasiswa untuk mampu presentasi ilmiah. Hasil perkerjaan mahasiswa yang telah diselesaikan langkah berikutnya untuk dipresentasikan dihadapan dosen pengempu dan teman sekelas. Ketika ujian skripsipun mahasiswa juga dituntut mampu melakukan presentasi ilmiah dengan baik. Melalui aktivitas membaca kritis dengan menerapkan metode SQ3R akan mengkondisikan mahasiswa mahir dalam presentasi ilmiah. Pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca kritis akan memperlancar proses presentasi ilmiah. Mahasiswa akan sangat terbantu dalam mengeluarkan gagasan dalam presentasi ilmiah. Jika diberi pertanyaan, sanggahan tercenderung akan lebih siap untuk memberikan jawaban dan tanggapan. Mahasiswa tidak lagi takut dibantai oleh temannya saat presentasi karena memiliki bekal pengetahuan yang memadai. Jadi membaca kritis dengan metode SQ3R akan semakin memingkatkan keterampilan berbicara presentasi ilmiah.

Ketiga manfaat dari membaca kritis dengan penerapan metode SQ3R adalah kemudahan dalam menghadapi ujian. Pada setiap semester mahasiswa dihadapkan pada berbagai jenis ujian. Umunya ujian yang harus

dihadapi mahasiswa adalah ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Pembobotan nilai pada umumnya dosen akan menempatkan nilai ujian yang paling besar prosentasenya. Melalui aktivitas membaca kritis dengan menerapkan metode SQ3R akan semakin menguatkan pengetahuan dan pemahan terhadap materi ajar yang diberikan oleh dosen. Melalui penguasaan materi yang baik tentunya akan mempermudahkan mahasiswa dalam menghadapi ujian baik tengah semester maupun akhir semester. Penguasaan materi memedai akan menghantarkan mahasiswa memperoleh nilai yang memuaskan. Jadi aktivitas membaca kritis melalui penerapan metode SQ3R akan mengkondiskan mahasiswa lebih memahami dan menguasai materi perkuliahan, sehingga saat ujian akan lebih siap dan optimal yang memperoleh nilai.

Keempat manfaat dari membaca kritis dengan penerapan metode SQ3R adalah ketepatan waktu sesuai target penyelesaian perkuliahan. Sangat besar manfaat dari aktivitas membaca kritis melalui penerapan metode SQ3R. Kegiatan membaca kritis akan membantu mahasiswa merealisasikan target waktu penyelesaian studi. Kelancaran dalam menyelesaikan berbagai macam tugas menulis, kelancaran dalam menyelesaikan skripsi, mahir dalam presentasi ilmiah, kesiapan yang matang dalam segala ujian akan membuat mahasiswa tepat waktu dalam menyelesaikan studi. Kesuksesan dalam studi akan tercapai dengan aktivitas membaca kritis. Hasil pembahasan yang telah disajikan sejalan dengan pendapat ahli bidang bahasa, yaitu (Tarigan, 2008: 92). Menjelaskan manfaat yang dapat dipetik dari membaca kritis yaitu pertama-tama haruslah dipahami benar-benar bahwa membaca kritis meliputi penggalian lebih mendalam di bawah permukaan, upaya untuk menemukan bukan hanya keseluruhan kebenaran mengenai apa yang dikatakan, tetapi juga (dan inilah yang lebih penting pada masa-masa selanjutnya) menemukan alasan-alasan mengapa sang penulis mengatakan apa yang dilakukannya. Kedua, membaca kritis merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya.

PENUTUP

Dalam dokumen AGAMA BUDDHA DAN ILMU PENGETAHUAN (Halaman 34-37)