• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan empat kali pertemuan,

yaitu dua kali pertemuan untuk siklus I dan dua kali pertemuan untuk siklus II.

1. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi di SMP

Wana Murni untuk menentukan subyek penelitian serta materi.Selanjutnya

peneliti mempersiapkan segala keperluan perangkat pembelajaran yang

akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Perangkat pembelajaran

dalam penelitian ini meliputi : silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), lembar observasi, kartu peran,

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilakukan

pada tanggal 27 April 2015 dan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 4

Mei 2015.

1) Pertemuan I

Pada pertemuan pertama ini, guru terlebih dahulu

memperkenalkan peneliti kepada siswa kelas VIII sebagai guru yang

akan mengajar materi sistem peredaran darah. Sebelum memulai

pembelajaran peneliti menyapa siswa lalu mempersiapkan alat dan

bahan pembelajaran kemudian mengecek kehadiran siswa serta

kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Peneliti memberikan

apersepsi mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari serta

menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, memberikan

lembar kuisioner motivasi awal. Berikut adalah data hasil kuisioner

awal.

Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa

Kriteria Hasil

Jumlah Siswa Presentase (%) Sangat Baik 80-100 9 37.5 Baik 60-79 16 66.7 Cukup Baik 40-59 0 0 Tidak Baik 25-39 0 0 Persentase Motivasi Minimal Baik x 100 = 100%

Peneliti memberikan pre-test untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi sistem peredaran darah yang akan

dipelajari. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa

No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Tertinggi 60 2 Nilai Terendah 25 3 Nilai Rata-rata 44,5 4 Persentase Ketuntasan 0% 5 Jumlah siswa tuntas ≤ 75 0 6 Jumlah siswa tidak tuntas≤ 75 24 7 Persentase Ketidaktuntasan 100%

Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam kelompok diskusi,

masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang.Setelah membentuk

kelompok peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok

untuk berdiskusi dalam mengerjakan LKS (gambar 4.1).Kelompok

yang tidak melakukan presentasi, memperhatikan dan menanggapi

kelompok yang presentasi dengan cara bertanya jika ada yang kurang

Gambar 4.1 Siswa mengerjakan LKS

Setelah presentasi selesai, peneliti meluruskan dan

menambahkan konsep yang salah dan konsep yang masih kurang

dipahami siswa.Peneliti dan siswa juga membahas dan berdiskusi

mengenai LKS yang sudah dikerjakan.Tahap berikutnya peneliti

mengenalkan metode role playing kepada siswa kemudian meminta siswa mempelajari mekanisme peredaran darah.

2) Pertemuan II

Peneliti memulai pembelajaran dengan mempersiapkan alat dan

bahan ajar, menyapa siswa, mengecek kehadiran dan kesiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran.Peneliti mengajak siswa mengingat

materi yang sudah disampaikan pada materi sebelumnya.

Peneliti membagi siswa dalam 2 kelompok besar dan

menjelaskan metode role playing dan langkah-langkah pembelajaran.Selanjutnya peneliti membagi kartu peran sesuai dengan

materi yang dibahas yaitu mekanisme peredarah darah manusia kepada

tiap kelompok, tiap siswa mendapatkan 1 peran dan berlatih sesuai

dengan peran yang diperoleh.Setelah siswa berlatih, peneliti meminta

satu kelompok untuk memerankan peran yang diperoleh.

Gambar 4.2 Siswa bermain peran (role playing)dalam kelompok besar

Kelompok yang tidak memerankan peran mendengar dan

memperhatikan kelompok yang sedang berperan kemudian menanggapi

hasil peran dengan cara bertanya jika ada yang kurang jelas. Setiap

siswa bertanggung jawab atas perannya masing-masing namun

memahami semua peran dan memahami mekanisme sistem peredaran

darah.Kelompok pertama memerankan mekanisme peredaran darah

besar.Di dalam kelompok tersebut setiap siswa ada yang berperan

sebagai darah, jantung, paru-paru, CO2, O2.Selanjutnya kelompok yang

peredaran darah kecil.siswa berperan sebagai jantung, paru-paru, CO2,

O2, arteri pulmonalis. Siswa yang berperan sebagai jantung berperan

memompa darah keluar dari jantung yang melewati arteri pulmonalis.

Siswa yang berperan sebagai O2 menempel pada darah yang akan

diangkut kembali oleh siswa yang berperan sebagai jantung. Kemudian

Kelompok yang sudah maju tetap memperhatikan kelompok yang

sedang berperan dengan cara bertanya dan memahami mekanisme

peredaran darah pada manusia.

Setelah semua kelompok melakukan perannya, peneliti

dan siswa berdiskusi dan meluruskan pendapat yang telah

disampaikan siswa pada saat melakukan peran.

c. Observasi

Peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer yang bertugas

untuk mengamati kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil observasi ini ditulis dalam lembar observasi

siswa.Observasi dilakukan pada setiap siswa sehingga observer bertugas

mengamati setiap siswa.Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Kode Siswa Jumlah Kategori Persentase Kelompok Kategori Tinggi

AIWEAS 65,71 Sedang

INKE 77,14 Tinggi

IKFL 80 Tinggi

Kode Siswa Jumlah Kategori Persentase Kelompok Kategori Tinggi HH 68,57 Tinggi x 100 = 95,83% SJH 77,14 Tinggi DMJ 80 Tinggi PKAWG 71,42 Tinggi VNPLP 85,71 Tinggi KMB 74,28 Tinggi FPH 91,42 Tinggi YIGNP 68,57 Tinggi DIPR 94,28 Tinggi KRM 94,28 Tinggi BIGNRM 80 Tinggi IMSNA 97,14 Tinggi IGAKS 74,28 Tinggi CSAP 77,14 Tinggi MSAP 97,14 Tinggi SNNTK 80 Tinggi STP 68,57 Tinggi SYC 97,14 Tinggi ZXL 80 Tinggi FOL 80 Tinggi d. Evaluasi

Pada pertemuan kedua pada jam terakhir dilakukan post-test

siklus I untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi yang

telah dipelajari pada siklus I (gambar 4.3). Hasil post-test siklus I dapat

Gambar 4.3 Siswa mengerjakan Post-test Siklus I Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I

No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Tertinggi 90 2 Nilai Terendah 35 3 Nilai Rata-rata 61,87 4 Jumlah siswa tuntas ≤ 75 11 5 Jumlah siswa tidak tuntas ≤ 75 13 6 Persentase Ketuntasan 45,83% 7 Persentase Ketidaktuntasan 62,50%

e. Refleksi

Motivasi awal siswa yang diperoleh berdasarkan analisis kuisioner

yakni kategori sangat baik adalah 9 siswa, sedangkan kategori baik 16 siswa,

maka motivasi awal minimal baik pada siswa kelas VIII SMP Wana Murni

yaitu 100%. Hasil post-test siklus I memperoleh rata-rata 61,87 dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 45,83. Dapat dilihat bahwa dalam

ranah kognitif belum mencapai target, dimana yang ditargetkan dalam

penelitian ini siswa yang mencapai KKM adalah 70%.

Saat pengambilan data, peneliti masih kurang tegas terhadap siswa

sehingga banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan materi dan

waktunya banyak digunakan untuk melakukan diskusi, sehingga pada

pertemuan selanjutnya peneliti harus lebih tegas dalam menghadapi siswa dan

membatasi waktu diskusi.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Sebelum melakukan pembelajaran peneliti mempersiapkan alat

dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Alat dan bahan yang

digunakan yaitu: silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS

(Lembar Kerja Siswa), soal post- test, lembar observasi, lembar kuisioner dan media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Siklus kedua dilakukan pada tanggal 18 Mei untuk pertemuan

pertama dan 21 Mei 2015 untuk pertemuan kedua.

1) Pertemuan 1

Peneliti memberi salam pembuka, mengecek kehadiran siswa,

mengajak siswa senam kecil agar siswa bersemangat dalam mengikuti

memotivasi siswa. Kemudian peneliti meminta siswa membentuk

kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4 orang.Setelah itu guru

membagi LKS kepada tiap kelompok dan berdiskusi di dalam

kelompok.Setelah selesai mengerjakan LKS guru meminta salah satu

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok yang tidak

presentasi mendengar dan menanggapi teman yang presentasi dengan

cara bertanya dan menyampaikan pendapat jika ada yang kurang jelas

dan lengkap. Kemudian peneliti meluruskan pendapat dari siswa dan

menjelaskan materi yang lebih lengkap.

Setelah itu peneliti meminta siswa membentuk kelompok besar

dan menjelaskan kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu dengan

bermain peran di dalam kelompok besar.Peneliti membagi kartu peran

kepada setiap siswa dan setiap siswa bertanggung jawab atas perannya

masing-masing.Setelah berlatih satu kelompok menampilkan perannya di

kelas yaitu memerankan penyakit leukemia.Siswa ada yang berperan

sebagai eritrosit, leukosit, pasien dan zat besi.Kelompok yang tidak

melakukan peran memperhatikan kelompok yang sedang berperan dan

Gambar 4.4 Siswa bermain peran (role playing) dalam kelompok besar

Selanjutnya peneliti meluruskan pendapat dari siswa dan

berdiskusi bersama siswa terkait materi yang sudah diperankan oleh

kelompok.

2) Pertemuan 2

Peneliti memberi salam, memeriksa kehadiran siswa dan

mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Peneliti mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran

yang telah dilakukan sebelumnya.Setelah itu peneliti melanjutkan

kegiatan pada pertemuan sebelumnya.Siswa diminta berkumpul di dalam

kelompok besar.Kelompok yang belum maju atau belum melakukan

peran, diminta memerankan perannya bersama kelompok.Kelompok ini

memerankan ciri-ciri dan dampak orang yang mengalami penyakit

anemia.Kelompok yang tidak melakukan peran memperhatikan dan

Setelah itu siswa dan guru berdiskusi terkait peran yang sudah

dilakukan dan menjelaskan materi pembelajaran yang belum dibahas pada

saat melakukan peran.Kemudian memberi post-test siklus II (Gambar 4.5).

Gambar 4.5 Siswa mengerjakan post-test siklus II

Setelah mengerjakan post-test peneliti membagi lembar kuisioner motivasi II untuk mengetahui motivasi akhir siswa dalam pembelajaran.

Berikut ini hasil analisis kuisioner motivasi akhir siswa:

Tabel 4.5 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa

Kriteria Hasil

Jumlah Siswa Presentase (%) Sangat Baik 80-100 13 54,16 Baik 60-79 11 45,83 Cukup Baik 40-59 0 0 Tidak Baik 20-39 0 0 Presentase Motivasi Minimal Baik x 100%

c. Observasi

Peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati kegiatan

siswa saat pembelajaran berlangsung.Observasi ditulis pada lembar observasi

yang telah disediakan oleh peneliti.Penilaian observasi dilakukan terhadap

setiap siswa.Berikut hasil observasi siswa

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Kode Siswa Nilai Kategori Persentase Kelompok Kategori Tinggi AIWEAS 77,14 Tinggi x 100 = 95,83 INKE 80 Tinggi IKFL 85,71 Tinggi NLF 82,85 Tinggi HH 74,28 Tinggi SJH 71,42 Tinggi DMJ 71,42 Tinggi PKAWG 71,42 Tinggi VNPLP 94,28 Tinggi KMB 82,85 Tinggi FPH 94,28 Tinggi YIGNP 65,71 Sedang DIPR 80 Tinggi KRM 97,14 Tinggi BIGNRM 91,42 Tinggi IMSNA 91,42 Tinggi IGAKS 85,71 Tinggi CSAP 74,28 Tinggi MSAP 91,42 Tinggi SNNTK 85,71 Tinggi STP 77,14 Tinggi SYC 77,14 Tinggi ZXL 80 Tinggi FOL 94,28 Tinggi

d. Evaluasi

Setelah melakukan diskusi antara peneliti dan siswa untuk

meluruskan pendapat siswa saat presentasi peneliti memberi post-test siklus II dengan tujuan mengetahui tingkat pemahaman materi dan ketercapaian

indikator yang telah ditargetkan diajarkan selama pembelajaran siklus II.

Tabel 4.7 Hasil Post-test Siklus II

No Hasil Belajar Nilai 1 Nilai Tertinggi 100 2 Nilai Terendah 60 3 Nilai Rata-rata 83,12 4 Jumlah siswa tuntas ≤ 75 19 5 Jumlah siswa tidak tuntas ≤ 75 5 6 Presentase Ketuntasan 79,16% 7 Presentase Ketidaktuntasan 20,83%

e. Refleksi

Pelaksanaan penelitian siklus II dapat berjalan lebih baik

dibandingkan dengan siklus I karena peneliti sudah lebih tegas dan

mengatur waktu lebih baik. Jumlah siswa yang mencapai KKM

meningkat sebanyak 19 siswa sehingga presentase ketuntasan mengalami

peningkatan yaitu 79,16% yang sebelumnya 45,83%. Antusias siswa

dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat dilihat dari aspek afektif

hasil siklus I yaitu 49% sedangkan siklus II 65%.Nilai rata-rata siswa

83,12%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

C. Analisis Data

1. Motivasi Belajar Siswa

Pada penelitian ini, motivasi belajar diberikan untuk mengetahui

motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi. Persentase motivasi

belajar siswa dalam kategori minimal baik dari siklus I sampai siklus II

terjadi penurunan dimana pada siklus I persentasenya 66,7% pada siklus II

persentasenya 45,83%, sedangkan untuk kategori sangat baik terjadi

peningkatan yaitu pada siklus I persentasenya 37,5% sedangkan pada siklus

II persentasenya 54,16%. Berikut tabel data hasil kuisioner motivasi siswa

pada siklus I dan siklus II :

Tabel 4.8.Data Motivasi Belajar Siswa

Kategori Siklus I Siklus II Sangat baik 37,5% 54,16%

Baik 66,7% 45,83%

Cukup Baik 0 0

Tidak Baik 0 0

2. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Aspek Kognitif

Data hasil belajar aspek kognitif dilihat dari hasil post-test siklus I dan post-test siklus II. Berikut tabel hasil post-test setiap siklus :

No Hasil Belajar Siklus I Siklus II 1 Nilai Tertinggi 90 100 2 Nilai Terendah 35 60 3 Nilai Rata-rata 61,87 83,12 4 Jumlah siswa tuntas ≤ 75 11 19 5 Jumlah siswa tidak tuntas ≤ 75 13 5 6 Persentase Ketuntasan 45,83% 79,16% 7 Persentase Ketidaktuntasan 62,50% 20,83%

Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa

meningkat dari 61,87 pada siklus I sedangkan 83,12 pada siklus II.

Persentase ketuntasan juga meningkat dari siklus I yaitu 45,83% menjadi

79,16% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar tersebut telah mencapai

target peneliti yaitu 70%.

b. Hasil Belajar Aspek Afektif

Hasil belajar siswa aspek afektif dilihat dari hasil observasi yang

dilakukan oleh observer.Hasil observasi ditulis pada lembar observasi

yang telah disediakan oleh peneliti.Persentase hasil belajar belajar siswa

siklus I dan siklus II yaitu 95,83% yang termasuk dalam kategori tinggi.

Dokumen terkait