• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 12 Materi Sistem Peredaran Darah

Sistem Peredaran Darah

Alat peredaran darah terdiri atas dua bagian utama, meliputi : 3. Pembuluh darah, terdiri atas :

a. Pembuluh nadi, yaitu pembuluh yang mengalirkan darah keluar dari jantung b. Pembuluh balik, yaitu pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung. 4. Jantung, sebagai organ pemompa darah

1. Pembuluh Darah

Pembuluh nadi dan pembuluh balik akan bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. Pada ujung kedua pembuluh terbentuk percabangan yang sangat banyak dan lembut, disebut pembuluh kapiler. Pada bagian ujung ini, pembuluh nadi dan pembuluh balik bertemu. Oleh karena itu, pembuluh darah kita merupakan pembuluh darah tertutup. Pembuluh nadi paling besar adalah nadi yang paling dekat jantung, disebut nadi besar (aorta). Aorta akan bercabang-cabang membentuk pembuluh nadi yang disebut arteri. Arteri masih bercabang menjadi nadi yang kecil disebut arteriol dan nadi yang lebih kecil lagi disebut arteriole. Pada ujung arteriole terbentuk banyak percabangan yang sangat lembut dan membentuk pembuluh, disebut kapiler arteri. Pembuluh balik yang masuk ke jantung terbesar, disebut nadi besar (vena kava). Pembuluh tersebut akan bercabang-cabang akan membentuk pembuluh balik yang lebih kecil. Secara berturut-turut menjadi vena dan venula. Pada ujung dari venula terbentuk banyak percabangan yang sangat lembut membentuk kapiler vena. a. Pembuluh nadi

Dari jantung keluar pembuluh nadi besar, melengkung, dan membentuk percabangan menuju ke tubuh bagian atas dan bawah. Bagian lengkung nadi besar disebut arcus aorta. Lengkung aorta yang menuju ke tubuh bagian bawah akan melewati daerah dada (aorta thoracica) terus menuju daerah lambung (aorta abdominalis). Dari pembuluh nadi utama tersebut terbentuk cabang-cabang pembuluh yang lebih kecil (arteri) menuju organ-organ tubuh yang dilewati, diantaranya adalah :

1) Cabang menuju jantung (arteri coronaria) 2) Cabang menuju paru-paru (arteri pulmonalis)

3) Cabang menuju penggantungan usus (arteri mesenterica) 4) Cabang menuju ginjal (arteri renalis)

5) Cabang menuju hati (arteri hepatica) 6) Cabang menuju lambung (arteri gastrica) b. Pembuluh Balik

Pembuluh balik mengalirkan darah ke jantung. Pembuluh balik dimulai dari pembuluh kapiler vena yang ada di jaringan. Pembuluh kapiler bersatu membentuk pembuluh balik yang lebih besar, disebut venula. Venula akan bergabung membentuk pembuluh balik yang lebih besar, disebut vena. Vena akan membentuk pembuluh balik yang lebih besar lagi, disebut pembuluh balik utama (vena kava). Vena kava yang menjadi muara tubuh bagian bawah disebut vena kava inferior. Vena kava dari tubuh bagian atas disebut

vena kava superior. Kedua vena kava tersebut akan bergabung menjadi satu kemudian masuk ke jantung.

Pembuluh balik terletak pada bagian tubuh sebelah luar, sedangkan pembuluh nadi ada disebelah dalam. Pembuluh balik pada orang dewasa sering terlihat menyembul di bawah kulit. Gejala itu tampak terutama pada orang menderita varises, yaitu mengalami pelebaran pembuluh darah. Darah pada pembuluh arteri yang berasal dari jantung umumnya merupakan darah segar atau darah bersih karena mengandung banyak O2 dan sedikit CO2.

Sebaliknya, pembuluh balik yang membawa darah dari jaringan, umumnya merupakan darah kotor karena membawa banyak sisa metabolism, yaitu CO2

dan H2O.

Jika hemoglobin (Hb) pada keeping sel darah merah banyak mengikat O2, maka warna darah menjadi merah segar. Sebaliknya, jika hemoglobin

(Hb) banyak mengikat CO2, warna darah menjadi merah kebiruan. Pada

pembuluh arteri tidak ada katup (klep), kecuali pada pangkal aortanya. Disepanjang pembuluh vena terdapat banyak katup penahan agar darah tidak balik.

2. Jantung

Jantung sebagai alat pemompa darah terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung hampir seukuran kepalan tangan. Letaknya di rongga dada agak ke kiri. Sebagai alat pemompa, jantung harus memiliki struktur otot yang kuat.

a. Struktur jantung

Otot jantung mirip seperti otot lurik, tetapi memiliki sturktur percabangan. Jantung terbagi atas empat ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua ruang bilik (ventrikel). Bagian-bagian jantung adalah sebagai berikut:

1) Serambi kanan (atrium dekstra) 2) Serambi kiri (atrium sinistra) 3) Bilik kanan (ventrikel dekstra) 4) Bilik kiri (ventrikel sinistra) 5) Nadi besar (aorta)

6) Pembuluh balik besar (vena cava) 7) Arteri pulmonalis

8) Vena pulmonalis

Berikut ini merupakan penampang dari komponen-komponen jantung yang terdapat pada jantung :

Gambar 1. Organ jantung

https://www.google.com/search?q=jantung&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ_A UoAWoVChMI1Im1k823xwIVCHGOCh192Ab4#imgrc=Y6NdeF-GfFUcCM%3A

Antara ruang pada jantung terdapat klep yang menahan agar aliran darah tidak balik arah. Klep/katup jantung adalah sebagai berikut :

1) Klep bicuspidalis (mitralis), membatasi antara ruang serambi kiri dan bilik kiri. Gunanya untuk menahan agar darah tidak kembali ke ruang serambi saat bilik berkontraksi memompa darah menuju seluruh tubuh. 2) Klep tricuspidalis, membatasi antara ruang serambi kanan dan bilik

kanan. Gunanya untuk menahan agar darah tidak kembali ke ruang serambi saat bilik kanan berkontraksi memompa darah ke paru-paru. 3) Klep semilunaris aorta, terletak pada aorta. Gunanya untuk menahan agar

darah yang dipompa tidak kembali ke ruang bilik (kiri).

4) Klep semilunaris pulmonalis, terletak pada pangkal arteri pulmonali. Gunanya untuk menahan agar darah tidak kembali ke ruang bilik (kanan). b. Kerja Jantung

Volume darah dalam tubuh manusia sekitar 5-6 liter. Jantung harus bekrja terus menerus tanpa henti. Dalam sehari sekitar 7.500 liter darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Denyut jantung terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi otot jantung. Kontraksi dan relaksasi antara bagian

serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) terjadi secara bergantian. Antara serambi kanan dan kiri atau bilik kanan dan kiri, prosesnya terjadi secara serempak. Pada saat berkontraksi (sistole), bagian bilik relaksasi (distole). Saat serambi berkontraksi, bagian bilik relaksasi. Yang terjadi adalah darah serambi kanan dipompa menuju bilik kanan dan darah serambi kiri dipompa ke bilik kiri. Saat bilik kontraksi, bagian serambi relaksasi. Yang terjadi adalah darah dari bilik kanan dipompa menuju paru-paru melalui nadi paru- paru (arteri pulmonalis). Sementara itu, bagian serambi menerima pasokan darah dari pembuluh balik utama (vena kava). Darah dari bilik kiri dipompa menuju seluruh tubuh melalui pembuluh nadi utama (aorta). Sebagian darah menuju ke tubuh bagian atas dan sebagian lainnya ke tubuh bagian bawah. Bersamaan dengan itu, serambi kiri menerima pasokan darah dari paru-paru melalui pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis).

Tekanan yang timbul oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah disebut tekanan darah. Terdapat dua macam tekanan darah, yaitu tekanan sistolikdan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada dinding pembuluh nadi saat jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah pada pembuluh nadi saat jantung relaksasi. Tekanan darah jantung diukur dari frekuensi systole dan diastolenya. Pada kondisi normal, tekanan darah (systole/diastole) kita adalah sekitar 120/80 mmHg.

Sistem Peredaran Darah

1. Ada dua sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia, yaitu sistem peredaran darah besar dan sistem darah kecil.

a. Sistem Peredaran Besar

Pada peredaran darah besar, darah dari jantung dipompa keluar melalui arcus aorta ke seluruh bagian tubuh. Darah yang dipompakan merupakan darah bersih yang berasal dari paru-paru.

Kemudian darah menyebar ke seluruh organ dan dipergunakan dalam proses metabolisme. Selanjutnya, darah yang berasal dari seluruh jaringan tubuh akan diangkut kembali ke jantung melalui pembuluh vena cava superior dan inferior.

b. Sistem Peredaran Darah Kecil

Pada peredaran darah kecil, darah dipompa keluar dari jantung menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Darah yang dipompakan merupakan darah kotor, darah tersebut berasal dari seluruh bagian tubuh yang diangkut kembali ke jantung melalui pembuluh balik. Selanjutnya, setelah melepaskan CO2 dan

menyerap banyak O2, darah diangkut kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Darah dari paru-paru merupakan darah bersih.

Berikut adalah gambar dari sistem peredaran darah :

https://www.google.com/search?q=mekanisme+peredaran+darah&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0CAcQ_AUoAWoVChMI3579mc23xwIVC7-

OCh0lYwEN&biw=1366&bih=593#imgrc=ZUGd1oPzqejTjM%3A

2. Darah

Darah merupakan jaringan yang khusus tersusun dari matriks cair berupa plasma dan butir-butir darah. Volume darah manusia sekitar 1/13 (8%) berat badan orang tersebut. Plasma darah tersusun dari air, bahan organik, dan ion-ion atau mineral.

a. Plasma Darah

Darah terdiri atas plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Sebagian besar plasma (90%) adalah air dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon, dn antibodi, serta gas dan zat sisa metabolism. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral diantaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang ada, seperti O2 dan CO2. Zat-zat buangan

lain, misalnya ureum dan keratin. Jenis protein darah yang dominan adalah albumin dan globumin.

b. Butir-Butir Darah dan Pembentukannya

Ada tiga kelompok butir darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping pembeku darah (trombosit). Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit diproduksi pada sumsung tulang.

1) Eritrosit

Eritrosit berbentuk bulat cembung (bikonkaf) dan tidak berinti. Pada keping sel darah terdapat banyak hemoglobin (Hb). Jumlah sel darah merah adalah sekitar 5 juta per 1 mm3 darah. Sel darah merah hanya berumur 120 hari. Sel darah merah yang sudah tua akan dirombak ole sel-sel darah putih.

Hb merupakan suatu protein kompleks yang berinti unsur besi. Hb berfungsi mengangkut O2dan CO2 karena

daya gabungnya (afinitas) yang besar terhadap kedua molekul tersebut. Adanya eritrosit memberi warna merah pada darah. Jika Hb banyak mengikat O2, maka warna darah

menjadi merah segar (darah bersih). Sebaliknya akan berwarna merah tua bila Hb banyak mengikat CO2.

2) Leukosit

Sel darah putih (leukosit) dibentuk disumsum tulang merah, jaringan limfoid, dan jaringan limfa. Jumlah leukosit normal antara 6.000-9.000 butir per mm3 sel darah putih dapat dikelompokkan dalam dua golongan yakni sel granuler dan sel agranuler. Sel darah putih granuler meliputi neutrophil, basophil, dan eosinophil. Sel darah putih agranuler meliputi limfosit dan monosit. Sel granuler berbintik-bintik, nukleus terpecah-pecah, dan terikat oleh benang sitoplasma.

Fungsi leukosit adalah untuk mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit. Jumlah leukosit tidak tetap tergantung pada kesehatan tubuh.

3) Trombosit

Bentuk sel trombosit tidak beraturan, berukkuran lebih kecil dibanding butie darah yang lain, dan tudak berinti. Jumlah trombosit normal antara 200.000-300.000 butir. Fungsi trombosit adalah untuk pembekuan darah. Jika jumlah sel trombositnya sangat kurang, maka darah akan sukar membeku bla terjadi luka. Mekanisme pembekuan darah dapat dilihat pada (gambar 3).

Gambar 3. Proses pembekuan darah

https://www.google.com/search?q=trombosit&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved= 0CBsQsARqFQoTCK3AgaDNt8cCFUEGjgodqTwIow&biw=1366&bih=593#tbm=isch&q=proses +penghentian+darah&imgrc=OLDlh5y33wyfjM%3A

3. Kelainan dan Gangguan Sistem Peredaran Darah

a. Anemia, adalah penyakit kekurangan darah. Anemia disebabkan kurangnya gizi sehingga menyebabkan kurangnya zat besi dalam darah bagian pembentuk Hb (kekurangan Hb) atau memang jumlah sel eritrositnya yang berada dibawah normal.

b. Leukemia, adalah kanker darah yang ditandai dengan tingginya jumlah sel darah putih karena produksinya tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, sel darah putih akan memakan atau merusak sel-sel darah merahnya. Penderita akan menjadi sangat lemah atau bahkan meninggal dunia.

c. Varises, adalah pelebaran pembuluh darah vena. Gejala tersebut sering diderita oleh orang dewasa atau tua. Kebanyakan pelebaran darah tersebut terjadi di kaki (betis, paha) atau pada anus. Varises pada anus menyebabkan pendarahan waktu buang air besar. Penyakit ini disebut ambeien.

d. Sklerosis, adalah pengerasan atau penebalan pembuluh nadi. Pengerasan nadi menimbulkan gangguan kelancaran aliran darah. Sclerosis dapat terjadi karena terbentuknya endapan lemak yang disebut atherosclerosis. Penebalan pembuluh darah oleh pengapuran disebut arteriosclerosis.

e. Emboli (trombus), adalah penyakit jantung yang disebabkan terjadinya gumpalan nadi tajuk (arteri coronia).

f. Hipertensi , adalah penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah normal berkisar antara 120/80-130/90 (systole/diastole). Hipertensi merupakan penyakit yang dapat diturunkan. Hipertensi disebabkan oleh beberapa factor, antara lain factor diet, umur, dan keturunan. Hipertensi yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan gagal ginjal atau stroke atau pecahnya pembuluh darah di kepala.

g. Hipotensi, adalah tekanan darah yang ditandai dengan nilai systole/diastole dibawah 100.80 mmHg.

h. Miokarditis, adalah penyakit radang otot jantung.

i. Hemofilia, adalah penyakit darah sukar membeku saat terjadi luka. Penyakit tersebut merupakan penyakit menurun yang disebabkan tubuh tidak mampu membentuk faktor pembeku darah.

j. Hemoglobinopati, adalah suatu penyakit menurun yang disebabkan gangguan pembentukan hemoglobin

Dokumen terkait