• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

Peneliti membagi hasil penelitian menjadi dua subbab sesuai dengan tujuan penelitian dan penggunaan dimensi semiotika sosial dalam menemukan hasil penelitian.

4.2.1. Representasi Tanda Kelas Sosial pada Iklan “Introducing iPhone 13 – Apple”

Untuk mengetahui representasi tanda kelas sosial pada iklan, maka peneliti akan menganalisis adegan-adegan iklan yang telah diperlihatkan pada subbab Unit Analisis Data yang ada pada Bab III menggunakan dimensi semiotika sosial genre dan style.

Tabel 4. 1 Analisis Adegan 1 Gambar

Gambar 4. 1

68 Gambar 4. 2

Deskripsi Gambar tersebut menunjukkan seorang pria yang sedang membawa paket di sebuah gudang dan berjalan menuju pintu keluar. Dalam gambar tersebut juga terdapat tulisan “EVERYDAY HERO”.

Genre Fokus utama gambar tersebut berada di seorang pria yang membawa barang berupa paket pada sebuah tempat yang terlihat seperti gudang. Gambar tersebut tidak menunjukkan latar waktu tertentu, namun dari cahaya yang terlihat, adegan tersebut berada pada waktu pagi hingga siang hari. Gambar tersebut juga terdapat tulisan “EVERYDAY HERO” sebagai judul cerita iklan tersebut karena kurir dianggap sebagai seorang pahlawan sehari-hari, terutama jika ditemani dengan produk iPhone 13.

Style Pada Gambar 4.1, pria yang membawa paket tersebut mengenakan kaos polo berwarna coklat. Sedangkan pada Gambar 4.2, pria tersebut terlihat mengenakan celana jeans berwarna hitam. Tidak hanya pria tersebut, adegan pada Gambar 4.2 memperlihatkan pekerja pria yang lain di sebelah kanan gambar. Pria tersebut mengenakan rompi coklat, kemeja putih, celana jeans biru, dan sepatu hitam.

Dianalisis melalui dimensi semiotika sosial genre, adegan pada Gambar 4.1 tersebut menunjukkan pemeran utama pria yang terlihat membawa paket-paket pada Gambar 4.1 dan berjalan keluar ruangan

69 seperti yang terlihat pada Gambar 4.2. Latar waktu pada adegan tersebut juga diperkirakan pagi atau siang, melihat cerahnya cuaca yang terlihat di pintu depan pria tersebut. Ruangan tersebut terlihat luas dan terdapat berbagai tumpukan dus dan troli. Pada Gambar 4.1, pemeran utama pria tersebut terlihat membawa paket dari ruangan yang di dalamnya penuh dengan tumpukan dus. Lalu di sebelah kanan Gambar 4.2 terlihat seorang pria mengenakan rompi sedang menyimpan paket pada sebuah meja. Dari suasana tersebut peneliti beranggapan bahwa ruangan tersebut adalah gudang tempat menyimpan paket-paket untuk pengiriman barang dan orang-orang yang ada pada adegan tersebut adalah para pekerja atau buruh, karena kegiatan yang mereka lakukan cenderung mengutamakan fisik seperti membawa paket-paket. Lalu, latar waktu pada adegan ini terlihat seperti pagi atau siang hari, terlihat dari cerahnya cahaya yang terlihat dari pintu keluar pada Gambar 4.2.

Adegan pada Gambar 4.1 tersebut juga menunjukkan tulisan

“EVERYDAY HERO”. Tulisan tersebut menunjukkan bahwa para pekerja yang ada di gudang tersebut dapat dianggap sebagai ‘pahlawan sehari-hari’ karena perannya yang dinilai membantu masyarakat. Peran para pekerja tersebut belum terlihat jelas pada adegan ini namun akan terlihat lebih detail pada adegan selanjutnya. Tulisan “EVERYDAY HERO” tersebut juga dapat dianggap sebagai pengakuan Apple terhadap para pekerja tersebut karena mereka adalah ‘pahlawan’ bagi orang-orang disekitarnya, baik sebagai ayah, teman, anak, keluarga, maupun masyarakat secara lebih luas.

Melalui dimensi semiotika sosial style, adegan pada gambar di atas menunjukkan individual style, yaitu gaya yang diperlihatkan seorang individu dalam mengekspresikan dirinya melalui atribut yang dikenakan. Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 tersebut menunjukkan seorang pria yang mengenakan kaos polo berwarna coklat dengan celana jeans berwarna hitam. Selain itu, pada Gambar 4.2 juga terlihat pria di sebelah kanan gambar yang mengenakan rompi berwarna coklat, kemeja berwarna putih, celana jeans berwarna biru, dan sepatu berwarna hitam. Dari pakaian yang dikenakan, peneliti menilai bahwa

70 mereka adalah para buruh atau pekerja dari sebuah perusahaan yang tidak memiliki seragam khusus atau seragam resmi. Selain itu, pakaian yang dikenakan oleh pemeran utama pria tersebut adalah pakaian kasual atau pakaian sehari-hari yang biasa dikenakan oleh anak muda.

Tabel 4. 2 Analisis Adegan 2 Gambar

Gambar 4. 3

Deskripsi Gambar 4.3 tersebut memperlihatkan seorang pria yang akan menyimpan beberapa barang ke bagasi motor miliknya di depan sebuah gudang. Gambar ini juga menunjukkan tulisan “STARRING…”

Genre Gambar tersebut menunjukkan cuaca terik siang hari yang panas dengan latar tempat tepat diluar gedung yang terlihat seperti gudang. Pada Gambar 4.3 tersebut juga terdapat sebuah tulisan “STARRING…” di sebelah kanan gambar. Gambar tersebut juga memperlihatkan tumpukan dus di depan gudang dan sebuah logo yang berbentuk motor di sebelah kanan pintu gudang.

Style Pada gambar ini diperlihatkan motor tua dan helm berwarna putih milik pria tersebut dengan ditambahkan bagasi. Selain itu gambar ini juga menunjukkan pakaian yang digunakan oleh pria tersebut seperti kaos polo

71 berwarna coklat, celana jeans berwarna hitam, dan sepatu berwarna putih.

Dari dimensi semiotika sosial genre, adegan pada Gambar 4.3 tersebut menunjukkan latar tempat di depan sebuah gedung yang tampak seperti gudang. Dekat pintu gedung tersebut terdapat sebuah gambar yang berisi logo berupa motor dengan tipe scooter. Oleh karena itu, peneliti menemukan bahwa perusahaan tempat pria tersebut bekerja adalah perusahaan jasa pengiriman barang atau perusahaan ekspedisi yang menggunakan motor tipe scooter sebagai armada untuk pengiriman barang. Dengan begitu, peneliti dapat memastikan bahwa pemeran utama pria tersebut adalah seorang buruh atau pekerja kurir yang bertugas mengantarkan paket-paket kepada alamat yang ditujukan. Latar waktu pada adegan ini terlihat seperti pagi menuju siang karena teriknya cahaya matahari yang ditampilkan pada gambar.

Selain itu, dalam Gambar 4.2 tersebut juga muncul teks yang bertuliskan “STARRING…” atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “DIBINTANGI…”. Teks yang dimunculkan di adegan itu adalah kata yang akan disambungkan pada adegan selanjutnya karena terdapat tiga titik setelah kata. Tulisan tersebut menggambarkan bahwa iklan ini dikemas dalam bentuk film seolah menceritakan sebuah kisah tertentu. Hal ini juga diperkuat pada narasi yang ada di deskripsi video tersebut pada YouTube milik Apple, yaitu

“EVERYDAY HERO, a real, fake movie about a hero and his trusty iPhone 13”. Iklan tersebut dikemas layaknya film mengenai seorang pahlawan masyarakat dan iPhone 13 miliknya. Dari latar tempat dan waktu yang diperlihatkan Gambar 4.3, maka adegan ini menunjukkan bahwa pemeran utama iklan tersebut adalah seorang kelas pekerja atau kelas sosial bawah, karena pemeran utama tersebut adalah seorang bawahan dari suatu perusahaan ekspedisi yang harus bekerja di lapangan mengantarkan paket-paket.

Selanjutnya melalui analisis dimensi semiotika sosial style, Gambar 4.3 tersebut memperlihatkan pakaian yang dikenakan oleh kurir. Pakaian kurir tersebut adalah kaos polo berwarna coklat, celana

72 jeans berwarna hitam, motor yang sudah terlihat tua dengan tambahan bagasi di belakang untuk menyimpan barang yang akan diantarkannya pada hari itu. Pakaian yang dia kenakan tidak menunjukkan brand apapun dan tidak terlihat mencolok. Selain itu, motor yang akan dikendarai kurir tersebut termasuk motor yang sudah tua. Setelah peneliti telusuri, motor yang dimiliki kurir tersebut adalah motor Honda Scoopy SH 75 tahun 1993. Motor tersebut termasuk ke dalam motor Scoopy tipe SH-80 dan dirilis di Spanyol tahun 1984. Motor ini dianggap sebagai motor yang memiliki kemampuan manuver yang unik dan mudah untuk perjalanan dengan jarak menengah, namun tetap dapat diandalkan untuk perjalanan jauh. (360 Car Museum, 2022).

Motor tersebut berhasil terjual lebih dari 163.000 unit di kota Spanyol dan menjadi sebuah motor yang fenomenal tidak hanya di Spanyol, namun di seluruh Eropa (360 Car Museum, 2022). Motor yang dimiliki oleh pemeran utama iklan tersebut masih memiliki bentuk asli dari asalnya, dan hanya ditambah stiker-stiker, bagasi untuk menyimpan barang, dan ekstensi spion berbentuk lingkaran. Maka dari itu, peneliti menemukan bahwa alasan motor tersebut digunakan oleh pemeran utama adalah karena dia termasuk orang yang memahami dunia motor dan tetap menjaga keaslian motornya. Namun, peneliti tidak menemukan plat nomor di depan motor tersebut. Dikutip dari N332.es, sebuah website yang membahas peraturan berkendara Spanyol, setiap kendaraan berjenis motor dan scooter (termasuk mobil berukuran kecil) hanya diwajibkan untuk menggunakan plat nomor di belakang (N332, 2017). Oleh karena itu motor tersebut dapat dianggap sebagai motor yang legal karena dari gambar tersebut terlihat di bagian belakang terdapat tempat untuk memasang plat nomor. Selain itu, harga motor Honda Scoopy SH 75 tahun 1993 tersebut sudah tergolong murah.

Berdasarkan penemuan peneliti, harga bekas motor tersebut hanya berkisar €500 atau $567,3 (The Parking Motorcycle, 2022). Dengan harga semurah itu, peneliti menemukan bahwa motor tersebut bukan termasuk motor incaran kolektor yang harganya tinggi dan bisa dimiliki oleh siapapun.

73 Dari pakaian yang dikenakan hingga motor yang dikendarai kurir pada adegan di atas merepresentasikan bahwa kurir tersebut adalah masyarakat kelas sosial bawah yang berprofesi sebagai buruh, dimana pakaian yang dikenakan tidak mencolok dan menunjukkan merek ternama. Selain itu, motor yang digunakan kurir tersebut juga tergolong motor murah yang sudah tua usianya.

Tabel 4. 3 Analisis Adegan 3 Gambar

Gambar 4. 4

Deskripsi Gambar 4.4 tersebut adalah kelanjutan dari Gambar 4.3.

di dalam gambar diperlihatkan kurir yang sudah memakai helm tersebut memegang iPhone 13. Gambar ini juga memperlihatkan tulisan “iPhone 13”.

Genre Pada adegan ini kurir terlihat sudah berada di atas motor. Gambar di atas menunjukkan tulisan “iPhone 13” di tengah ponsel iPhone 13 yang dipegang oleh kurir tersebut. Fokus dari gambar ini adalah iPhone 13 milik kurir yang ditempatkan di tengah layar. Gambar ini masih menunjukkan di depan gudang dan berlatar waktu siang hari.

Style Adegan ini memperlihatkan secara jelas helm berwarna putih yang digunakan kurir, kaos polo berwarna coklat, dan iPhone 13 berwarna putih milik kurir tersebut.

74 Dari dimensi semiotika sosial genre, Gambar 4.4 tersebut menunjukkan latar tempat dan latar waktu yang masih sama dengan Gambar 4.3, yaitu berada di depan sebuah gudang dan pada waktu pagi hingga siang hari, dimana sinar matahari sudah mulai terik. Peneliti menilai tulisan “iPhone 13” di tengah gambar tersebut adalah fokus utama pada adegan ini. Tulisan “iPhone 13” tersebut adalah kelanjutan dari tulisan “STARRING…” yang ada pada adegan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa tulisan tersebut adalah representasi ‘aktor’

yang ada dalam iklan tersebut, dimana pemeran utamanya adalah iPhone 13 yang digunakan kurir. Meski dari segi cerita dalam iklan tersebut menunjukkan kegiatan kurir sehari-hari, melalui tulisan tersebut Apple menegaskan bahwa fokus utama dari iklan tersebut adalah menunjukkan keunggulan iPhone 13, dimana produk Apple tersebut dapat mempermudah kehidupan kurir yang ada dalam cerita iklan. Maka dari itu adegan ini merepresentasikan kelas sosial, dimana Apple memunculkan tulisan “STARRING… iPhone 13” karena mereka ingin penonton melihat keunggulan iPhone 13 dan bagaimana iPhone 13 membantu kurir tersebut dalam bekerja, tidak berfokus kepada penggambaran kurir tersebut. Apple tidak hanya ingin kita melihat bagaimana sulitnya hidup sebagai kelas pekerja saja, tetapi Apple juga ingin kita melihat bagaimana iPhone 13 membantu kelas pekerja. Pada Gambar 4.4 tersebut juga terlihat bagaimana pemeran utama memegang iPhone 13 dengan bangga namun tidak terlalu protektif, terlihat dari iPhone 13 miliknya yang tidak menggunakan pelindung ponsel atau smartphone case. Hal ini menandakan bahwa kurir tersebut terlihat ‘biasa saja’ saat menggunakan iPhone 13, terlepas dari harganya yang mahal dan potensi rusak yang tinggi karena pekerjaannya yang rata-rata berada di jalan raya. Selain itu, iPhone yang dipegang oleh kurir tersebut terlihat bersih dan tidak terdapat goresan atau cacat fisik. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa iPhone miliknya adalah iPhone yang masih baru.

Lalu dari dimensi semiotika style, Gambar 4.4 tersebut adalah adegan dimana wajah dan tangan kurir tersebut terlihat secara jelas.

75 Kurir tersebut memiliki warna kulit sawo matang dengan wajah yang terlihat seperti orang latin. Tangan kurir yang ada pada adegan juga terlihat kekar dengan urat-urat yang terlihat di lengannya, menunjukkan bahwa dia adalah pekerja lapangan yang mengutamakan pekerjaan fisik. Selain itu, adegan ini juga memperlihatkan kurir yang menggunakan helm dan juga pertama kalinya Apple menunjukkan produk iPhone 13 berwarna putih. Kurir tersebut mengenakan helm jenis open face namun tidak terlihat dengan jelas dari merek apa. Selain itu, adegan ini juga memperlihatkan bahwa kurir tersebut memiliki iPhone 13. Dilansir dari website Apple langsung, harga iPhone 13 saat ini dimulai dari $799 atau Rp11.431.093, hingga $1.099 atau Rp15.723.118 (Apple, 2022). Dari segi harga, iPhone tersebut tidak terbilang murah, apalagi untuk masyarakat yang berprofesi sebagai kurir. Maka dari itu, dari adegan ini dapat terlihat jelas bentuk kontradiktif yang diperlihatkan Apple, dimana produk iPhone yang biasanya diasosiasikan dengan kemewahan dan kelas sosial atas justru dimiliki oleh seorang kurir yang dari segi style justru tidak mencerminkan kelas sosial atas.

Tabel 4. 4 Analisis Adegan 4 Gambar

Gambar 4. 5

76 Gambar 4. 6

Gambar 4. 7

Deskripsi Adegan tersebut memperlihatkan kurir yang sedang mengantarkan paket meski cuaca sedang hujan dan menghadapi rintangan seperti hampir terjatuh karena pintu mobil yang dibuka tiba-tiba. iPhone 13 miliknya juga diperlihatkan sudah dipasang di motornya sebagai navigasi.

Genre Gambar 4.5 di atas menunjukkan kurir yang mengantarkan paket di daerah perkotaan meski cuaca sedang hujan dan gelap. Kurir tersebut menunjukkan ekspresi wajah yang tenang seolah tidak terganggu oleh cuaca yang dia hadapi. Selain itu, iPhone 13 miliknya disimpan di motor tanpa menggunakan perlindungan tambahan meski sedang hujan.

Lalu pada Gambar 4.6, diperlihatkan iPhone 13 yang disimpan pada sebuah phone holder. Keunggulan iPhone 13 disini dipresentasikan dengan menunjukkan

77 ponsel tersebut yang masih berfungsi meski terkena air.

Keunggulan tersebut juga ditegaskan melalui tulisan

“WATER RESISTANCE”. Tidak hanya itu, pada Gambar 4.6 juga diperlihatkan pertama kalinya secara jelas dimana latar tempat iklan tersebut, yaitu Barcelona.

Terakhir pada Gambar 4.7, lokasi pada adegan ini diperlihatkan lebih detail, dimana kurir tersebut sedang berada di tengah perkotaan dengan bangunan-bangunan yang terlihat tua. Kurir yang sedang berada di tengah kota saat hujan tersebut hampir terjatuh karena mobil yang disampingnya tiba-tiba membuka pintu dan kecepatan motor kurir tersebut terlalu cepat karena terburu-buru. Meski begitu, kurir tersebut berhasil menghindari pintu mobil tersebut dengan baik.

Perbedaan kelas sosial diperlihatkan pada adegan ini, karena ditunjukkan perbedaan keunggulan pengguna mobil dan pengguna motor saat berada di jalan. Suasana yang ditunjukkan lebih gelap dari adegan-adegan sebelumnya.

Style Kurir pada gambar tersebut tetap menggunakan pakaian dan motor tua yang sama seperti adegan sebelumnya, namun saat ini ditambah menggunakan jaket bomber karena cuaca sedang hujan.

Melalui dimensi semiotika sosial genre, digambarkan pada adegan-adegan di atas bagaimana perjuangan kurir melewati hiruk pikuk perkotaan. Latar tempat pada adegan ini diperlihatkan seperti daerah perkotaan dengan jalan yang lebar. Tempat tersebut juga terbentang gedung-gedung tinggi yang padat dengan desain gedung tua.

Maka dari itu, peneliti menilai bahwa kurir tersebut sedang berada di jalan utama suatu kota. Pada Gambar 4.6, saat Apple menunjukkan fitur tahan air-nya iPhone 13 nya, secara tegas Apple pertama kali memberitahu latar tempat yang ada pada iklan ini, yaitu kota Barcelona,

78 negara Spanyol. Iklan tersebut ternyata menceritakan kisah seorang kurir yang berjuang mengantarkan paket di kota Barcelona, sebuah kota padat yang besar dengan masyarakat perkotaan yang rata-rata memiliki mobil mewah sebagai transportasinya. Latar tempat ini menjadi patokan peneliti selanjutnya dalam menganalisis rata-rata penghasilan kurir dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga Spanyol secara keseluruhan.

Latar waktu pada adegan tersebut menunjukkan waktu siang atau sore hari, namun disertai dengan suasana yang tidak mendukung seperti dengan cuaca hujan dan suasana gelap. Meski begitu, ekspresi wajah dari kurir tersebut cenderung tenang dan iPhone 13 miliknya pun disimpan di motornya tanpa takut rusak. Peneliti menganggap bahwa meski iPhone miliknya terlihat seperti iPhone baru dan masih tanpa cacat, kurir tersebut tidak memberikan perhatian khusus kepada smartphone mahal miliknya. Selain itu, ekspresi yang tenang dari kurir tersebut menandakan bahwa dia tidak merasa terbebani dengan kondisi yang ada.

Pada gambar tersebut, kurir tetap menerjang cuaca hujan dan suasana yang gelap untuk mengantarkan barang. Bisa jadi kurir tersebut memang terpaksa tidak berteduh terlebih dahulu, karena kurir tersebut sedang mengejar target pengiriman pada hari itu. Karena pada dasarnya, sistem upah untuk pekerjaan kurir yaitu baik antara dihitung per jam kerja atau seberapa banyak paket yang diantarkan pada hari itu (Getcircuit.com, 2021). Pada Gambar 4.7, kurir tersebut terlihat hampir tertabrak pintu mobil yang tiba-tiba terbuka dan hampir terjatuh.

Namun meski terlihat hampir terjatuh, kurir tersebut dengan cekatan menghindari pintu mobil yang terbuka tiba-tiba dengan selamat. Hal ini menunjukkan bahwa kurir tersebut adalah pengendara motor yang baik dan sudah terbiasa mengendarai motor di tengah perkotaan. Dari Gambar 4.7 juga diperlihatkan bagaimana perbandingan situasi antara kurir dengan pemilik mobil disampingnya yang jomplang, dimana kurir tersebut perlu hujan-hujanan saat bekerja namun pemilik mobil tersebut tidak. Adegan tersebut merepresentasikan perbedaan kelas sosial yang

79 ada diantara kedua orang dalam adegan, dimana kurir tersebut termasuk kelas sosial bawah, sedangkan pemilik mobil tersebut sebaliknya.

Sedangkan dari dimensi semiotika sosial style, pakaian yang kurir gunakan masih sama, namun pada Gambar 4.5 diperlihatkan kurir tersebut juga menggunakan jaket jenis bomber berwarna hijau tua.

Selain itu, pada Gambar 4.7 diperlihatkan juga mobil yang hampir menyebabkan kurir tersebut terjatuh. Setelah peneliti telusuri, mobil tersebut adalah mobil Volvo XC40 tahun 2017, sebuah mobil SUV yang cocok digunakan di perkotaan dan dapat dikatakan sebagai sebagai salah satu mobil berukuran kecil yang mewah dengan kisaran harga $38.699 (USNews.com, 2022) atau €34.069, dan jika dikonversikan ke rupiah menjadi Rp553.800.104. Adegan tersebut memperlihatkan betapa jauhnya perbedaan antara kendaraan yang kurir gunakan dengan pemilik mobil tersebut, dimana kurir tersebut terpaksa melewati cuaca hujan dengan motor tua nya, sedangkan pemilik mobil tersebut tidak kehujanan karena mengendarai mobil.

Tabel 4. 5 Analisis Adegan 5 Gambar

Gambar 4. 8

80 Gambar 4. 9

Deskripsi Adegan-adegan di atas menunjukkan kurir yang mengalami kendala-kendala ditengah perjalanan mengantarkan paket, seperti terkena cipratan lumpur sisa hujan yang ada pada Gambar 4.8 sehingga menyebabkan kurir tersebut terlihat kotor saat memberikan paket ke penerima pada Gambar 4.9.

Genre Pada Gambar 4.8, diperlihatkan kurir yang sedang mengantar paket tersebut terkena cipratan lumpur karena ada sebuah mobil yang lewat lebih cepat ketimbang motor kurir dan juga berada di tempat yang jalannya terbuat dari tanah, bukan jalan raya kota seperti gambar sebelumnya. Disini juga diperlihatkan perbandingan kelas sosial yang kontradiktif antara pengguna motor tua dan mobil saat berada di jalan.

Sedangkan pada Gambar 4.9 diperlihatkan kurir yang mengantarkan paket kepada rumah warga. Akibat dari cipratan lumpur tadi yang menyebabkan kurir tersebut kotor karena lumpur, sebagai bukti bahwa pekerjaan kurir adalah pekerjaan lapangan dan tidak terduga rintangannya.

Style Pada adegan ini tidak diperlihatkan dimensi style yang berbeda dari adegan-adegan sebelumnya, namun pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 memperlihatkan bagaimana style yang dikenakan kurir tersebut ternyata

81 tidak cocok untuk menghadapi berbagai kendala di jalan seperti hujan dan cipratan lumpur. Lalu, pada Gambar 4.8 ditunjukkan mobil yang hampir menyebabkan kurir tersebut terjatuh dan pada Gambar 4.9 memperlihatkan pakaian yang kurir gunakan terlihat kotor karena cipratan lumpur.

Dianalisis melalui dimensi semiotika sosial genre, adegan-adegan di atas masih menunjukkan perjuangan kurir dalam mengantarkan paket, dan perjuangan tersebut selalu ada titik pahitnya.

Adegan tersebut memperlihatkan kurir yang sedang mengantarkan paket pada suatu tempat yang jalannya berlumpur dan banyak tanaman di sekitar jalan. Tempat tersebut menunjukkan bahwa kurir sedang mengantarkan paket diluar kota atau ditempat yang berbeda dengan adegan sebelumnya. Sedangkan waktu yang diperlihatkan dari adegan tersebut tidak jauh dari waktu yang diperlihatkan pada adegan sebelumnya, namun pada adegan ini cuaca hujan sudah mereda. Pada saat kurir tersebut mengantarkan paket ke daerah sisi kota pada siang hari setelah hujan, tiba-tiba dia terciprat lumpur karena mobil yang lewat dengan cepat disampingnya. Meski sekilas terlihat seperti sebuah ketidaksengajaan, namun menurut peneliti adegan tersebut menegaskan perbedaan kelas di masyarakat yang ingin disampaikan Apple, dimana kurir tersebut ‘tertindas’ oleh pengendara mobil yang bisa direpresentasikan sebagai masyarakat kelas sosial atas. Penindasan tersirat ini juga diperlihatkan pada Gambar 4.9 dimana kurir tersebut diperlihatkan sangat kotor. Gambar tersebut juga memperlihatkan perbedaan kelas sosial khususnya dari situasi yang diperlihatkan,

Adegan tersebut memperlihatkan kurir yang sedang mengantarkan paket pada suatu tempat yang jalannya berlumpur dan banyak tanaman di sekitar jalan. Tempat tersebut menunjukkan bahwa kurir sedang mengantarkan paket diluar kota atau ditempat yang berbeda dengan adegan sebelumnya. Sedangkan waktu yang diperlihatkan dari adegan tersebut tidak jauh dari waktu yang diperlihatkan pada adegan sebelumnya, namun pada adegan ini cuaca hujan sudah mereda. Pada saat kurir tersebut mengantarkan paket ke daerah sisi kota pada siang hari setelah hujan, tiba-tiba dia terciprat lumpur karena mobil yang lewat dengan cepat disampingnya. Meski sekilas terlihat seperti sebuah ketidaksengajaan, namun menurut peneliti adegan tersebut menegaskan perbedaan kelas di masyarakat yang ingin disampaikan Apple, dimana kurir tersebut ‘tertindas’ oleh pengendara mobil yang bisa direpresentasikan sebagai masyarakat kelas sosial atas. Penindasan tersirat ini juga diperlihatkan pada Gambar 4.9 dimana kurir tersebut diperlihatkan sangat kotor. Gambar tersebut juga memperlihatkan perbedaan kelas sosial khususnya dari situasi yang diperlihatkan,

Dokumen terkait