• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Uji Alternatif Anava

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data tidak semuanya berdistribusi normal dan homogen, karena itu tidak dapat menggunakan uji Anava melainkan menggunakan uji alternatifnya yaitu Mann Whitney dan Kruskal Wallis.

Tabel 4.30 Ringkasan Uji Alternatif Anava dari Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotor.

NO Variabel yang diuji Teknik Uji

p-value

Kognitif Afektif Psikomotor

1 Teknik Mann-Whitney 0.041* 0.017* 0.012*

2 Kemampuan berpikir

kritis Mann-Whitney 0.009* 0.208 0.024*

3 Kemampuan verbal Mann-Whitney 0.000* 0.003* 0.000*

4 Teknik*k. Berpikir kritis Kruskal Wallis 0.001* 0.007* 0.001*

5 Teknik* k verbal Kruskal Wallis 0.000* 0.000* 0.000*

6 K berpikir kritis*k verbal Kruskal Wallis 0.000* 0.007* 0.000*

7 Teknik*k berpikir

kritis*k verbal Kruskal Wallis 0.000* 0.001* 0.000*

Keterangan : *) signifikan pada uji alternatif Anava taraf kepercayaan 95%

Kesimpulan yang dapat diambil dari hipotesis yang diuji (Tabel 4.30) adalah sebagai berikut:

a. Ada pengaruh model PBL menggunakan team teaching dengan teknik terintegrasi dan semi terintegrasi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

b. Ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor mahasiswa, tetapi tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar afektif mahasiswa

c. Ada pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

d. Ada pengaruh interaksi antara model PBL menggunakan team teaching teknik terintegrasi dan semi terintegrasi dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

e. Ada pengaruh interaksi antara model PBL menggunakan team teaching teknik terintegrasi dan semi terintegrasi dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

f. Ada pengaruh interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

g. Ada pengaruh interaksi antara model PBL menggunakan team teaching teknik terintegrasi dan semi terintegrasi dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

2. Uji Pasca Alternatif Anava

Uji lanjut dilakukan terhadap variabel yang memiliki lebih dari dua variabel kategori dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan/tinjauan yang lebih

kuat terhadap prestasi belajar. Data yang perlu diadakan uji lanjut adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh interaksi antara teknik pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

2) Pengaruh interaksi antara teknik pembelajaran dengan kemapuan verbal terhadap prestasi kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

3) Pengaruh interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

4) Pengaruh interaksi antara teknik, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal terhdap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

a. Hipotesis H1A

Tabel 4.31 Hasil Analisis Pengaruh Teknik Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Kognitif Afektif Psikomotor

Teknik Terintegrasi 79,01 a 80,64 a 77,77 a

Teknik Semi Terintegrasi

84,16 b 84,04 b 82,92 b

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda signifikan pada uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%

Berdasarkan nilai rerata ketiga aspek penilaian yang diperoleh mahasiswa, team teaching teknik semi terintegrasi lebih tinggi (kognitif=84,16; afektif=

84,04; psikomotor=82,92) daripada terintegrasi (kognitif =79,01; afektif= 80,64;

psikomotor=77,77). Dengan demikian team teaching teknik semi terintegrasi lebih besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar baik kognitif, afektif dan psikomotor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

b. Hipotesis H1B

Tabel 4.32 Hasil Analisis Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar

Kognitif Afektif Psikomotor Kemampuan berpikir kritis tinggi 85,61 a 83,27 a 83,36 a Kemampuan berpikir kritis rendah 78,35 b 81,72 a 78 b

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda signifikan pada uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi memiliki prestasi belajar lebih unggul (kognitif = 85,61; afektif= 83,27; psikomotor=83,36) dibandingkan dengan yang rendah (kognitif = 78,35; afektif= 81,72; psikomotor=

78).

c. Hipotesis H1C

Tabel 4.33 Hasil Analisis Pengaruh Kemampuan Verbal Terhadap Prestasi Belajar

Kognitif Afektif Psikomotor

Kemampuan verbal tinggi 87,29 a 84,33 a 84,79 a

Kemampuan verbal rendah 78,97 b 80,48 b 76,04 b

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda signifikan pada uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%

Mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi memiliki prestasi belajar lebih unggul (kognitif=87,29; afektif=84,33; psikomotor=84,79) dibandingkan yang rendah (kognitif = 78,97; afektif= 80,48; psikomotor=76,04) d. Hipotesis H1AB

Tabel 4.34 Hasil Uji Lanjut Pengaruh Interaksi Teknik Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar

Teknik Berpikir kritis Jumlah Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%

commit to user

Interaksi teknik (team teaching terintegrasi dan semi terintegrasi) dengan kemampuan berpikir kritis tinggi memberikan pengaruh lebih baik terhadap prestasi daripada interaksi teknik dengan kemampuan berpikir kritis rendah. Pada interaksi teknik terintegrasi dan kemampuan berpikir kritis tinggi memberikan perbedaan pengaruh signifikan (83) dengan interaksi teknik terintegrasi dan kemampuan berpikir kritis rendah (72).

Pengaruh interaksi teknik pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi afektif didapatkan perbedaan yang signifikan antara team teaching teknik semi terintegrasi dengan kemampuan berpikir kritis tinggi (87) dengan team teaching teknik terintegrasi dengan kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah (81 dan 80). Pada prestasi psikomotor interaksi teknik semi terintegrasi dan kemampuan berpikir kritis tinggi (88) menunjukkan perbedaan signifikan dengan interaksi teknik (terintegrasi dan semi terintegrasi) dan kemampuan berpikir kritis rendah (73 dan 80).

e. Hipotesis H1AC

Tabel 4.35 Hasil Uji Lanjut Pengaruh Interaksi Teknik Pembelajaran dengan Kemampuan Verbal Terhadap Prestasi Belajar

Teknik Kemampuan Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%

Mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi lebih unggul pada saat diberikan pembelajaran dengan menggunakan team teaching teknik semi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

bahwa prestasi kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah terlihat berbeda pada teknik semi terintegrasi (Tabel 4.35).

f. Hipotesis H1BC

Tabel 4.36 Hasil Uji Lanjut Pengaruh Interaksi Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kemampuan Verbal Terhadap Prestasi Belajar

Kemampuan Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan verbal tinggi memiliki prestasi lebih tinggi (kognitif=87; afektif=85;

psikomotor=84) daripada mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah dan kemampuan verbal rendah (kognitif=72; afektif=82; psikomotor=73) (Tabel 4.36).

g. Hipotesis H1ABC

Tabel 4.37 Hasil Uji Lanjut Pengaruh Interaksi Teknik Pembelajaran, Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kemampuan Verbal Terhadap Prestasi Belajar

commit to user

Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh penggunaan teknik pembelajaran, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal mahasiswa (Tabel 4.37).

D. Pembahasan

Dokumen terkait