BAB III METODE PENELITIAN
G. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji coba terlebih dahulu pada institusi lain. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut sudah memenuhi persyaratan instrumen yang baik. Instrumen yang baik memenuhi 4 kriteria, yaitu: 1) validitas; 2) reliabilitas; 3) sensitivitas, yaitu kemampuan suatu instrumen untuk melakukan diskriminasi; 4) objektivitas, yaitu data yang diisikan pada kuesioner terbebas dari penilaian yang subjektif.
Sebelum digunakan, instrumen penelitian ini diuji dengan uji validitas dan uji reliabilitas yang diujicobakan kepada 42 mahasiswa di Universitas Setiabudi Program Studi D3 analis kesehatan
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan butir soal instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi, 2006: 168). Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur.
Validitas ada 2 yaitu validitas content dan construct. Sebelum dilakukan uji coba kepada mahasiswa instrumen dilakukkan uji validitas content dan construct. Selanjutnya dilakukan uji coba instrumen pada instansi lain yang mendapatkan materi sama. Pengujian instrumen ini menggunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Suharsimi (2006: 170) seperti berikut:
pers (3.1)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek
x = Skor Butir y = Skor total
Besarnya r tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari SPSS pada kolom Corrected Items Correlation pada taraf signifikan 5% dengan ketentuan sebagai berikut: dikategorikan valid apabila rxy > r tabel (0,304), dikategorikan tidak valid apabila rxy < r tabel (0,304).
Tabel 3.3 Klasifikasi Validasi Soal
Nilai koefisien korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 sangat tinggi (ST)
0,71 – 0,90 tinggi (T)
0, 41 – 0,70 cukup (C)
0,21 – 0,40 rendah (R)
Negatif – 0,20 sangat rendah (SR)
Kualifikasi soal yang diuji cobakan dalam penelitian, soal yang validitasnya rendah atau sangat rendah tidak dipakai sedangkan yang baik selanjutnya dipakai dalam penelitian. Soal dikategorikan valid jika besar rxy >
0,304 (Tabel 3.3).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel 3.4 Hasil Kesimpulan Validitas Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Kategori validitas Nomor soal Jumlah Kesimpulan Soal Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,
13,14,15,16,17,18,19,20,21, 22,23,24,25,26,27,28,30
29 Dipakai
Soal Tidak Valid 29 1 Direvisi
Jumlah 30
Dua puluh sembilan soal termasuk kategori valid dan 1 soal tidak valid dari 30 soal yang diujicobakan. 1 soal yang tidak valid dilakukan revisi karena sudah mendekati valid sehingga dapat tetap digunakan (Tabel 3.4).
Tabel 3.5 Hasil Kesimpulan Validitas Soal Kemampuan Verbal
Kategori validitas Nomor soal Jumlah Kesimpulan Soal Valid 1,2,3,4,5,6,8,12,13,15,17,18,
19,20,21,23,25,27,28,29,30, 31,32,33,35,37,38,39,40,41, 43,44,45
33 Dipakai
Soal Tidak Valid 7,9,10,11,14,16,22,24,26,34, 36,42,46,47,48
15 Tidak dipakai
Jumlah 48
Tiga puluh tiga soal termasuk kategori valid dan 11 soal tidak valid dari 48 soal yang diujicobakan, karena 11 soal tersebut memiliki nilai r jauh dari rxy
maka soal tidak dipakai (Tabel 3.5).
Tabel 3.6 Hasil Kesimpulan Validitas Soal Prestasi Kognitif
Kategori validitas Nomor soal Jumlah Kesimpulan Soal Valid 1,3,5,6,7,8,10,11,12,14,15,
17,18,19,20,22,24,25,26,28, 29,30,31,33,35,36,37,38,39, 40,41,42,43,44,45,46,48,49, 50,52,54,56,59,60
44 Dipakai
Soal Tidak Valid 2,4,9,13,16,21,23,27,32,34,4 7,51,53,55,57,58
16 Tidak dipakai
Jumlah 60
Empat puluh empat soal termasuk kategori valid dan 16 soal tidak valid dari 60 soal yang diujicobakan, karena 16 soal tersebut memiliki nilai r jauh dari rxy maka soal tidak dipakai (Tabel 3.6).
Tabel 3.7 Hasil Kesimpulan Validitas Soal Prestasi Afektif
Kategori validitas Nomor soal Jumlah Kesimpulan Soal Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,14
,15,16,17,18,19,20,21,22,23, 24,25,26,27,28,29,30,31,32, 34,35,36,37,39,40
37 Dipakai
Soal Tidak Valid 13,33,38 3 Direvisi
Jumlah 40
Tiga puluh tujuh soal termasuk kategori valid dan 3 soal tidak valid dari 40 soal yang diujicobakan, karena 3 soal tersebut sudah mendekati valid maka soal tetap digunakan dengan melakukan revisi (Tabel 3.7).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel 3.8 Hasil Kesimpulan Validitas Soal Prestasi Psikomotor
Kategori validitas Nomor soal Jumlah Kesimpulan Soal Valid 3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,
15,16,17,18,19,20,
18 Dipakai
Soal Tidak Valid 1,2 2 Direvisi
Jumlah 20
Delapan belas soal termasuk kategori valid dan 2 soal tidak valid dari 20 soal yang diujicobakan, karena 2 soal tersebut sudah mendekati valid maka soal tetap digunakan dengan melakukan revisi (Tabel 3.8).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau keajegan yang tinggi jika dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun digunakan berkali-kali, baik oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti yang berbeda.
Pengujian reliabilitas instrumen bentuk tes menggunakan Kuder-Richardson (KR-20) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan (3.2).
pers.
(3.2)
Pengujian reliabilitas instrumen bentuk angket menggunakan rumus Alpha Cronbach yang dinyatakan dalam bentuk persamaan (3.3).
pers.
(3.3)
Tabel 3.9 Klasifikasi Reliabilitas Soal
Nilai koefisien korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 sangat tinggi (ST)
0,71 – 0,90 tinggi (T)
0, 41 – 0,70 cukup (C)
0,21 – 0,40 rendah (R)
Negatif – 0,20 sangat rendah (SR)
Soal yang dikategorikan sangat reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya antara 0,91 – 1,00 dan sangat rendah bila negatif – 0,20. Soal dikategorikan reliabel apabila indeks reliabilitasnya 0,70 atau lebih (r11 > 0,70) (Budiono, 2003:72).
Tabel 3.10 Hasil Kesimpulan Uji Reliabilitas Tes
Semua instrumen yang diujicobakan mempunyai tingkat kualifikasi reliabilitas tinggi sehingga dapat digunakan dalam penelitian (Tabel 3.10)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
3. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara mahasiswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan mahasiswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi dan dihitung dengan rumus
ID : Indeks Diskriminasi
KA : Jumlah jawaban yang diperoleh mahasiswa yang tergolong kelompok atas
KB : Jumlah jawaban yang diperoleh mahasiswa yang tergolong kelompok bawah
NKA atau NKB : Jumlah mahasiswa yang tergolong kelompok bawah atau atas
NKA atau NKB x skor maksimal : perbedaan jawaban mahasiswa yang tergolong kelompok atas dan bawah yang seharusnya diperoleh
Tabel 3.11 Kriteria Daya Beda Soal
Nilai indeks diskriminasi Kualifikasi
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat baik
ID = KA – KB mmmmmmmmmmmm N KA atau N KB x skor maksimal
pers.
(3.5)
Soal termasuk kategori sangat baik untuk memberdakan jika indeks diskriminasinya 0,71 – 1,00 dan jelek untuk membedakan jika indeks diskriminasinya antara 0,00 – 0,19 (Tabel 3.11).
Analisis daya beda soal prestasi kognitif pada 44 soal valid dan reliabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12 Kesimpulan Daya Beda Soal Penilaian Prestasi Kognitif
ID Kualifikasi No Soal Jumlah
0,00 – 0,20 Jelek - 0
0,21 – 0,40 Cukup 1,3,6,7,10,11,13,14,15,17,18, 19,20,22,25,26,28,29,30,33, 36,39,40,41,42,43,44,46,48, 49,50,52,54,56,59,60
36
0,41 – 0,70 Baik 5,8,12,24,31,35,37,45 8
0,71 – 1,00 Sangat baik - 0
Jumlah 44
Terdapat 36 soal termasuk dalam kualifikasi cukup membedakan. 8 soal termasuk kategori baik untuk membedakan, sehingga 44 soal tersebut bisa langsung digunakan untuk instrumen penelitian(Tabel 3.12).
4. Analisis Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.Indeks kesukaran soal dihitung dengan menggunakan persamaan (3.6).
pers (3.6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Indeks kesukaran soal (IK) merupakan nilai perbandingan antara jumlah mahasiswa yang menjawab benar (BN) dengan jumlah keseluruhan mahasiswa (N). Dengan demikian, indeks kesukaran soal dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang menjawab benar dan jumlah keseluruhan mahasiswa. Semakin banyak jumlah mahasiswa yang menjawab benar suatu soal maka semakin besar pula nilai IK pada soal tersebut, begitu juga sebaliknya.
Tabel 3.13 Kriteria Indeks Kesukaran
Interval Indeks Kesukaran Kriteria
0 – 0,3 Sukar
0,31 – 0,7 Sedang
0,71 – 1,0 Mudah
Tabel 3.14 Kesimpulan Indeks Kesukaran Interval
Indeks Kesukaran
Kriteria Nomor soal Jumlah
0 – 0,3 Sukar 17,18,25,35,50,56,59 7
0,31 – 0,7 Sedang 1,3,5,7,8,10,12,15,19,20,22,24,26,28,29,31 ,33,37,39,41,42,43,45,46,48,49,52,53,60
29
0,71 – 1,0 Mudah 6,11,14,30,36,38,40,54 8
Jumlah 44
Soal yang digunakan untuk tes prestasi kognitif adalah sebanyak 40 soal.
Berdasarkan data Tabel 3.13 dan Tabel 3.14 dan terwakilinya sel pada kisi-kisi oleh minimal 1 soal, maka dilakukan pengurangan 4 soal yaitu soal nomor 7, 33, 36 dan 41. Soal yang dibuang dipertimbangkan dari segi daya beda dan kurva normal indeks kesukaran.