• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis varian (Anava) tiga jalan. Sebagai prasyarat uji anava adalah sampel harus normal dan homogen.

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Shapiro-Wilk yang dikerjakan dengan program PASW 18,0 dengan taraf signifikasi = 0,05. Jika p-value > maka Ho diterima artinya data berdistribusi normal. Jika p-value < maka Ho ditolak artinya data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah populasi mempunyai variansi sama atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini dikerjakan dengan uji Levene yang dikerjakan dengan program PASW 18,0 dengan taraf signifikasi = 0,05. Jika p-value > maka Ho diterima artinya data homogen.

Jika p-value < maka Ho ditolak artinya data tidak homogen.

2. Uji Hipotesis a. Uji Alternatif Anava

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah diajukan ditolak atau diterima. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menguji signifikasi pengaruh 3 variabel bebas yaitu metode pembelajaran, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal terhadap variabel terikat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(prestasi belajar) dan pengaruh interaksi tiga variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji alternatif Anava yaitu Mann-Whitney dan Kruskal Wallis dilakukan dengan bantuan program PASW 18,0.

b. Uji Lanjut

Statistik uji lanjut dilakukan pada hipotesis yang memiliki lebih dari kelompok, menggunakan uji Mann-Whitney. Ketentuan pengambilan kesimpulan, Ho ditolak ketika p-value < 0,05. Jika dalam pengujian hipotesis menggunakan Kruskal Wallis, Ho ditolak berarti H1 diterima maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti.

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah berkaitan dengan pembelajaran Bakteriologi menggunakan model PBL menggunakan team teaching dengan teknik terintegrasi dan semi terintegrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal mahasiswa, materi pencemaran air dan teknik uji kualitas air mahasiswa Tingkat II Semester III AAK Nasional Surakarta. Data tersebut meliputi hasil uji coba instrumen, data prestasi belajar, data kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal mahasiswa.

1. Data Prestasi Belajar Bakteriologi II Aspek Kognitif

Hasil prestasi belajar kognitif didapatkan dari tes prestasi pada materi pencemaran air dan tekhnik uji kualitas air.

a. Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi terintegrasi

Tabel 4.1 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Ditinjau dari Jenis Teknik

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Teknik terintegrasi 22 91 54 79.01

Teknik semi terintegrasi 25 95 66 84.16

Mahasiswa yang diberikan pembelajaran PBL menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi memperoleh rerata prestasi kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan teknik terintegrasi (Tabel 4.1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Kognitif Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi

Teknik Terintegrasi Teknik Semi Terintegrasi Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 1 4.5 % 51 - 60 0 0 %

61 - 70 3 13.6 % 61 - 70 3 12 %

71 – 80 8 36.4 % 71 - 80 6 24 %

81 – 90 9 40.9 % 81 - 90 10 40 %

91 - 100 1 4.5 % 91 - 100 6 24 %

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Menggunakan 2 Teknik

Mahasiswa yang menggunakan teknik semi terintegrasi terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval nilai lebih tinggi (Tabel 4.2 dan Gambar 4.1).

b. Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis.

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Kemampuan berpikir kritis tinggi 22 95 68 85.61

Kemampuan berpikir kritis rendah 25 93 54 78.35

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Kognitif Model PBL dengan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

Kemampuan berpikir kritis tinggi Kemampuan berpikir kritis rendah Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 4.5 % 51 - 60 1 4%

61 - 70 1 13.6 % 61 - 70 5 20%

71 - 80 4 36.4 % 71 - 80 10 40%

81 - 90 11 40.9 % 81 - 90 8 32%

91 - 100 6 4.5 % 91 - 100 1 4%

commit to user

Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Prestasi Kognitif Berdasarkan Pada Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi terdistribusi lebih banyak mengarah pada nilai interval tinggi (Tabel 4.4 dan Gambar 4.2).

c. Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Tabel 4.5 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Ditinjau dari Kemampuan Verbal.

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Kemampuan verbal tinggi 24 95 68 87.29

Kemampuan verbal rendah 23 89 54 78.97

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Kognitif Model PBL dengan Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Kemampuan verbal tinggi Kemampuan verbal rendah Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 0.0 % 51 - 60 1 4.3 %

61 - 70 1 4.2 % 61 - 70 5 21.7 %

71 - 80 3 12.5 % 71 - 80 11 47.8 %

81 - 90 13 54.2 % 81 - 90 6 26.1 %

91 - 100 7 29.2 % 91 - 100 0 0.0 %

Gambar 4.3 Histogram Frekuensi Prestasi Kognitif Berdasarkan Pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval nilai tinggi daripada mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal rendah (Tabel 4.5 dan Gambar 4.3).

Tabel 4.7 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Mahasiswa Ditinjau dari Jenis Teknik, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Problem Based Learning

N Mean St Dev Teknik

Terintegrasi

K berpikir kritis tinggi K verbal tinggi 9 84.0 7.77 K verbal rendah 5 81.2 6.005 K berpikir kritis rendah K verbal tinggi 1 76.0 -

K verbal rendah 7 71.2 9.981 Teknik Semi

Terintegrasi

K berpikir kritis tinggi K verbal tinggi 5 92.98 1.599 K verbal rendah 3 85.5 3.753 K berpikir kritis rendah K verbal tinggi 9 88.5 3.642 K verbal rendah 8 73.3 5.42

Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Prestasi Kognitif Ditinjau dari Jenis Teknik, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal

Mahasiswa yang menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi rerata prestasinya lebih tinggi dibandingkan dengan teknik terintegrasi, utamanya pada yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan verbal tinggi. Namun demikian yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah dan

kemampuan verbal rendahpun mampu meraih nilai cukup bagus dibandingkan dengan yang menggunakan team teaching teknik terintegrasi (Tabel 4.7 dan Gambar 4.4)

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Kognitif Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Model PBL K verbal tinggi K verbal rendah K verbal tinggi K verbal

rendah

Gambar 4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Kognitif PBL dengan Team Teaching Teknik Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Prestasi tinggi didominasi oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi baik dengan teknik terintegrasi maupun teknik semi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Prestasi Kognitif Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Semi Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Model PBL

Nilai Interval

K. berpikir kritis tinggi Nilai

interval K. berpikir kritis rendah K verbal

tinggi K verbal rendah K verbal tinggi K.verbal

rendah

Gambar 4.6 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Kognitif Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Semi Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Pada pembelajaran dengan team teaching teknik semi terintegrasi, prestasi tertinggi diraih oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi (Tabel 4.9 dan Gambar 4.6).

Gambar 4.7 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Kognitif Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah.

Prestasi kognitif terbaik didominasi oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi pada team teaching teknik semi terintegrasi dan kemampuan berpikir kritis tinggi pada team teaching teknik terintegrasi. Prestasi terendah diperoleh mahasiswa yang kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbalnya rendah, menggunakan teknik terintegrasi (Gambar 4.7).

2. Data Prestasi Belajar Bakteriologi II Aspek Afektif

Hasil prestasi belajar aspek afektif pada materi pencemaran air dan tekhnik uji kualitas air diambil dengan dua cara yaitu penilaian saat proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan melalui angket yang dilakukan pada akhir seluruh kegiatan pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a. Prestasi Belajar Afektif dengan Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi

Tabel 4.10 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Ditinjau dari Jenis Teknik

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Teknik Terintegrasi 22 88 74 80.64

Teknik Semi Terintegrasi 25 90 77 84.04

Mahasiswa yang diberikan pembelajaran PBL menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi memperoleh rerata prestasi afektif lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan teknik terintegrasi (Tabel 4.10).

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Afektif Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi

Teknik Terintegrasi Teknik Semi Terintegrasi Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 0% 51 - 60 0 0%

61 - 70 0 0% 61 - 70 0 0%

71 - 80 6 27.3% 71 - 80 6 24%

81 - 90 16 72.7% 81 - 90 19 76%

91 - 100 0 0% 91 - 100 0 0%

Gambar 4.8 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Menggunakan 2 Teknik

Pada teknik semi terintegrasi diperoleh prestasi afektif terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval tinggi dibanding dengan yang menggunakan teknik terintegrasi (Tabel 4.11 dan Gambar 4.8).

b. Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

Tabel 4.12 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis.

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Kemampuan berpikir kritis tinggi 22 90 76 83.27

Kemampuan berpikir kritis rendah 25 90 74 81.72

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Afektif Model PBL dengan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

Kemampuan berpikir kritis tinggi Kemampuan berpikir kritis rendah Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 0% 51 - 60 0 0%

61 - 70 0 0% 61 - 70 0 0%

71 - 80 3 12% 71 - 80 9 40.9%

81 - 90 19 76% 81 - 90 16 72.7%

91 - 100 0 0% 91 - 100 0 0%

Gambar 4.9 Histogram Frekuensi Prestasi Afektif Berdasarkan Pada Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval nilai tinggi (Tabel 4.13 dan Gambar 4.9).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

c. Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Tabel 4.14 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Ditinjau dari Kemampuan Verbal.

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Kemampuan verbal tinggi 24 90 76 84.33

Kemampuan verbal rendah 23 85 74 80.48

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Afektif Model PBL dengan Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Kemampuan verbal tinggi Kemampuan verbal rendah Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 0% 51 - 60 0 0%

61 - 70 0 0% 61 - 70 0 0%

71 - 80 2 8% 71 - 80 10 45.5%

81 - 90 22 88% 81 - 90 13 59.1%

91 - 100 0 0% 91 - 100 0 0%

Gambar 4.10 Histogram Frekuensi Prestasi Afektif Berdasarkan Pada Kemampuan Verbal

Mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval nilai tinggi (Tabel 4.15 dan Gambar 4.10).

Tabel 4.16 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Mahasiswa Ditinjau dari Jenis Teknik, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Problem Based Learning

N Mean St Dev Teknik

Terintegrasi

K berpikir kritis tinggi K verbal tinggi 9 81.0 3.428 K verbal rendah 5 81.6 2.191 K berpikir kritis rendah K verbal tinggi 1 81.0 -

K verbal rendah 7 79.4 4.65 Teknik Semi

Terintegrasi

K berpikir kritis tinggi K verbal tinggi 5 89 1.414 K verbal rendah 3 83.3 1.528 K berpikir kritis rendah K verbal tinggi 9 85.4 3.395 K verbal rendah 8 79.6 1.598

Gambar 4.11 Histogram Frekuensi Prestasi Afektif Ditinjau dari Jenis Teknik, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal

Mahasiswa yang menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi rerata prestasinya lebih tinggi dibandingkan dengan teknik terintegrasi, utamanya pada yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan verbal tinggi. Namun demikian yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah dan kemampuan verbal rendahpun mampu meraih nilai cukup bagus dibandingkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Prestasi Afektif Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Model PBL K verbal tinggi K verbal rendah K verbal tinggi K verbal

rendah

Gambar 4.12 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Afektif PBL dengan Team Teaching Teknik Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Prestasi tinggi didominasi oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi baik dengan kemampuan verbal tinggi ataupun rendah (Tabel 4.17 dan Gambar 4.12).

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Prestasi Afektif Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Semi Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Model PBL

tinggi K verbal rendah K verbal tinggi K verbal rendah

Gambar 4.13 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Afektif Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Semi Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal

Pada team teaching teknik semi terintegrasi prestasi tertinggi diraih oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi baik dengan kemampuan berpikir kritis tinggi ataupun rendah (Tabel 4.18 dan Gambar 4.13).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Gambar 4.14 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Afektif Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah.

Prestasi afektif terbaik didominasi oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi pada team teaching teknik semi terintegrasi dan kemampuan berpikir kritis tinggi pada team teaching teknik terintegrasi. Prestasi terendah diperoleh mahasiswa yang kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbalnya rendah, menggunakan teknik terintegrasi (Gambar 4.14).

3. Data Prestasi Belajar Bakteriologi II Aspek Psikomotor

Hasil prestasi belajar aspek afektif pada materi pencemaran air dan tekhnik uji kualitas air diambil dengan dua cara yaitu penilaian saat proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan melalui tes yang dilakukan pada akhir seluruh kegiatan pembelajaran.

a. Prestasi Belajar Afektif dengan Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi

commit to user

Tabel 4.19 Deskripsi Data Prestasi Belajar Psikomotor Ditinjau dari Jenis Teknik

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Teknik Terintegrasi 22 87 65 77.77

Teknik Semi Terintegrasi 25 92 69 82.92

PBL menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi diperoleh rerata prestasi psikomotor lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan teknik terintegrasi (Tabel 4.19).

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Psikomotor Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi

Teknik Terintegrasi Teknik Semi Terintegrasi Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 0% 51 - 60 0 0%

61 - 70 1 5% 61 - 70 1 4%

71 - 80 11 50% 71 - 80 9 36%

81 - 90 10 45.5% 81 - 90 11 44%

91 - 100 0 0% 91 - 100 4 16%

Gambar 4.15 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Psikomotor Menggunakan 2 Teknik

Mahasiswa yang menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi, terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval nilai lebih tinggi dibanding

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

a. Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

Tabel 4.21 Deskripsi Data Prestasi Belajar Psikomotor Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Kemampuan berpikir kritis tinggi 22 91 71 83.36

Kemampuan berpikir kritis rendah 25 92 62 78

Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Psikomotor Model PBL dengan Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

Kemampuan berpikir kritis tinggi Kemampuan berpikir kritis rendah Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek. relatif

51 - 60 0 0% 51 - 60 0 0%

61 - 70 0 0% 61 - 70 2 9%

71 - 80 6 24% 71 - 80 14 63.6%

81 - 90 14 56% 81 - 90 7 31.8%

91 - 100 2 8% 91 - 100 2 9%

Gambar 4.16 Histogram Frekuensi Prestasi Psikomotor Berdasarkan Pada Kemampuan Berpikir Kritis

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah (Tabel 4.22 dan Gambar 4.16).

b. Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Tabel 4.23 Deskripsi Data Prestasi Belajar Psikomotor Ditinjau dari Kemampuan Verbal

Kelompok Jumlah data Maks Min Rerata

Kemampuan verbal tinggi 24 92 72 84.79

Kemampuan verbal rendah 23 91 65 76.04

Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Aspek Psikomotor Model PBL dengan Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Kemampuan verbal tinggi Kemampuan verbal rendah Nilai interval Frekuensi Frek. relatif Nilai interval Frekuensi Frek relatif

51 - 60 0 0% 51 - 60 0 0%

61 - 70 0 0% 61 - 70 2 9%

71 - 80 5 20% 71 - 80 15 68.2%

81 - 90 16 64% 81 - 90 5 22.7%

91 - 100 3 12% 91 - 100 1 5%

Gambar 4.17 Histogram Frekuensi Prestasi Psikomotor Berdasarkan Pada Kemampuan Verbal

Mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi terdistribusi lebih banyak mengarah pada interval tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal rendah (Tabel 4.24 dan Gambar 4.17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Tabel 4.25 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Mahasiswa Ditinjau dari Jenis Teknik, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Problem Based Learning

N Mean St Dev Teknik

Terintegrasi

K berpikir kritis tinggi K verbal tinggi 9 81.0 5.477 K verbal rendah 5 79.8 5.805 K berpikir kritis rendah K verbal tinggi 1 76.0 -

K verbal rendah 7 72.4 5.711 Teknik Semi

Terintegrasi

K berpikir kritis tinggi K verbal tinggi 5 89.8 1.095 K verbal rendah 3 85.7 5.508 K berpikir kritis rendah K verbal tinggi 9 86.8 4.147 K verbal rendah 8 73.3 3.77

Gambar 4.18 Histogram Frekuensi Prestasi Afektif Ditinjau dari Jenis Teknik, Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal

Mahasiswa yang menggunakan team teaching teknik semi terintegrasi rerata prestasinya lebih tinggi dibandingkan dengan teknik terintegrasi, utamanya pada yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan verbal tinggi. Namun demikian yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah dan kemampuan verbal rendahpun mampu meraih nilai cukup bagus dibandingkan dengan yang menggunakan teknik terintegrasi (Tabel 4.25 dan Gambar 4.18).

Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Model PBL

tinggi K verbal rendah K verbal tinggi K verbal rendah

Gambar 4.19 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor PBL dengan Team Teaching Teknik Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Pembelajaran dengan menggunakan team teaching teknik terintegrasi, prestasi tertinggi sebagian besar diraih oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi baik dengan kemampuan verbal kritis tinggi ataupun rendah (Tabel 4.26 dan Gambar 4.19).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Semi Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Model PBL

Nilai Interval

K. berpikir kritis tinggi Nilai

interval K. berpikir kritis rendah K verbal tinggi K verbal rendah K verbal tinggi K verbal

rendah

Gambar 4.20 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor Pembelajaran Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Semi Terintegrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal.

Prestasi tinggi didominasi oleh mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi baik dengan kemampuan berpikir kritis tinggi tinggi ataupun rendah (Tabel 4.27 dan Gambar 4.20).

Gambar 4.21 Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor Model PBL Menggunakan Team Teaching Teknik Terintegrasi dan Semi Terintegrasi Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah.

Mahasiswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi pada team teaching teknik semi terintegrasi dan kemampuan berpikir kritis tinggi pada team teaching teknik terintegrasi. Prestasi terendah diperoleh mahasiswa yang kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbalnya rendah, menggunakan teknik terintegrasi (Gambar 4.21).

B. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dari populasi berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program PASW 18. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai p-value 0,05 maka Ho diterima. Hasil pengujian untuk normalitas untuk ketiga aspek penilaian disajikan pada Tabel 4.28. Hasil uji normalitas prestasi kognitif disajikan pada Tabel 4.28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Kategori Jumlah p-value

Kognitif Afektif Psikomotor Teknik Team pada taraf kepercayaan 95%

Beberapa data memiliki p-value < 0,05 maka data aspek penilaian kognitif, afektif dan psikomotor tidak semuanya berdistribusi normal (Tabel 4.28).

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas sampel dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak, pengujian homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 dengan Test for Equal Variances for nilai kognitif, afektif dan psikomotor dengan hipotesis:

Tabel 4.29 Hasil Uji Homogenitas Data Prestasi Kognitif dengan Menggunakan Levene’s test

Faktor p-value

Kognitif Afektif Psikomotor

Teknik pembelajaran 0.827 0.258 0.055

Kemampuan berpikir kritis 0.069 0.059 0.933

Kemampuan verbal 0.114 0.323 0.012*

Interaksi 1 teknik*kemampuan berpikir kritis

0.161 0.007* 0.106

Interaksi 2 teknik*kemampuan verbal 0.026* 0.054 0.358 Interaksi 3 kemampuan berpikir

kritis*kemampuan verbal

0.641 0.696 0.008*

Interaksi 4 teknik*kemampuan berpikir kritis*kemampuan verbal

tidak bisa ditentukan karena ada sel yang hanya berisi 1 anggota

Keterangan : Angka yang diikuti tanda * tidak homogen menurut uji Levene-test pada taraf kepercayaan 95%

commit to user

Data prestasi kognitif, afektif dan psikomotor di atas menunjukkan bahwa beberapa memiliki p-value < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data prestasi kognitif, afektif dan psikomotor tidak semuanya bersifat homogen (Tabel 4.29)

C. Hasil Uji Alternatif Anava 1. Uji Alternatif Anava

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data tidak semuanya berdistribusi normal dan homogen, karena itu tidak dapat menggunakan uji Anava melainkan menggunakan uji alternatifnya yaitu Mann Whitney dan Kruskal Wallis.

Tabel 4.30 Ringkasan Uji Alternatif Anava dari Prestasi Kognitif, Afektif dan Psikomotor.

NO Variabel yang diuji Teknik Uji

p-value

Kognitif Afektif Psikomotor

1 Teknik Mann-Whitney 0.041* 0.017* 0.012*

2 Kemampuan berpikir

kritis Mann-Whitney 0.009* 0.208 0.024*

3 Kemampuan verbal Mann-Whitney 0.000* 0.003* 0.000*

4 Teknik*k. Berpikir kritis Kruskal Wallis 0.001* 0.007* 0.001*

5 Teknik* k verbal Kruskal Wallis 0.000* 0.000* 0.000*

6 K berpikir kritis*k verbal Kruskal Wallis 0.000* 0.007* 0.000*

7 Teknik*k berpikir

kritis*k verbal Kruskal Wallis 0.000* 0.001* 0.000*

Keterangan : *) signifikan pada uji alternatif Anava taraf kepercayaan 95%

Kesimpulan yang dapat diambil dari hipotesis yang diuji (Tabel 4.30) adalah sebagai berikut:

a. Ada pengaruh model PBL menggunakan team teaching dengan teknik terintegrasi dan semi terintegrasi terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

b. Ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor mahasiswa, tetapi tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar afektif mahasiswa

c. Ada pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

d. Ada pengaruh interaksi antara model PBL menggunakan team teaching teknik terintegrasi dan semi terintegrasi dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

e. Ada pengaruh interaksi antara model PBL menggunakan team teaching teknik terintegrasi dan semi terintegrasi dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

f. Ada pengaruh interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, psikomotor mahasiswa.

g. Ada pengaruh interaksi antara model PBL menggunakan team teaching teknik terintegrasi dan semi terintegrasi dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.

2. Uji Pasca Alternatif Anava

Uji lanjut dilakukan terhadap variabel yang memiliki lebih dari dua variabel

Uji lanjut dilakukan terhadap variabel yang memiliki lebih dari dua variabel

Dokumen terkait