• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Analisa dan Pembahasan 1.Statistika Deskriptif

4. Hasil Uji Signifikansi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian mempunyai pengaruh secara simultan terhadap

variabel dependennya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika hasil statistik pada F-F-hitung > F-tabel berarti Ho ditolak atau semua variabel bebas yang digunakan dalam model regresi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel bebasnya. Tetapi sebaliknya jika F-hitung < F-tabel itu berarti Ho Diterima atau dengan kata lain semua variabel bebas tidak berpengaruh secara simultan terhadpa variabel bebasnya. Nilai F-hitung diperoleh dari hasil nilai F-statistik yang diperoleh dari uji model regresi data panel yang terpilih.

Tabel 4.9

Hasil Uji F dengan Model Common Effect

R-squared 0.744460 Mean dependent var 0.228716

Adjusted R-squared 0.490140 S.D. dependent var 1.295773

S.E. of regression 1.235993 Akaike info criterion 3.332313

Sum squared resid 96.24383 Schwarz criterion 3.495512

Log likelihood -108.2986 Hannan-Quinn criter. 3.396977

F-statistic 2.659421 Durbin-Watson stat 2.777793

Prob(F-statistic) 0.040729

Berdasarkan hasil F-statistic yang diperoleh dari model diperoleh nilai hitung sebesar 5.659421.Sementara dengan n = 68 dan k = 5, Nilai pada F-tabel diperoleh nilai 2.52 dengan df1 (k-1) & df2 (n-k) sebesar 4 & 63 dan nilai probabilita 5%. Berdasarkan hasil diatas berarti nilai F-hitung > F-tabel

(2.659421 > 2.52) dengan hasil tersebut berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Variabel debt to asset ratio, Komisaris

Independen, return on equity & Ukuran Perusahaan berpengaruh secara

simultan terhadap praktik manajemen laba pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sub sektor barang konsumsi periode 2011-2014.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas yang dipakai dalam model regresi terhadap variabel depedennya. Uji-t dilakukan dengan membandingkan nilai hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung > t-tabel, berarti Ho ditolak, artinya variabel Xi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika T-hitung < T-tabel berarti Ho diterima atau variabel Xi tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji-t yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail

test), dengan k = 5, n = 68 dan dengan a = 5%, maka diperoleh nilai df

sebesar 1.66940.

Selain membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel, untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas variabel independennnya terhadap tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5% atau 0.05. jika nilai probabilita variabel independennya bernilai dibawah

5% (0.05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya jika nilai probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 berarti variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4.10

Hasil Uji t dengan Model Common Effect Dependent Variable: DA

Method: Panel Least Squares

Date: 09/12/15 Time: 23:22

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 68

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.402007 1.209254 0.332442 0.7407

DAR -2.791292 1.039758 -2.684559 0.0093

KI -1.104186 1.254402 -0.880249 0.3821

ROE 2.338085 1.437937 1.725999 0.0189

Dengan membandingkan milai t-hitung dengan t-tabel sebesar 1.66940 dan melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat dapat disimpulkan sebagai berikut :

(1) Uji-t terhadap variabel Retun on Equity

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t-hitung untuk variabel eturn on equity sebesar 1.725999, sementara nilai t-tabel

dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (1.725999>1.66940), sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0.0189 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 (0.0189<0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel return on equity berpengaruh signifikan positif terhadap

praktik manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2012) dan Nasihah & Ulya (2014). Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2013) yang menemukan bahwa return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap

praktik manajemen laba.

(2) Uji-t terhadap variabel Corporate Governance

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t-hitung untuk variabel corporate governance dengan proksi komisaris

independen sebesar -0.880249, sementara nilai t-tabel dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940 yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (0.880249<1.66940). sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0.3821 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi 0.05 (0.3821>0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Dian (2013) yang menyatakan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Robert & Gagaring (2011) yang menyatakan proporsi komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

(3) Uji-t terhadap Variabel Ukuran Perusahaan

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan bahwa hasil uji t-hitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar -3.336125, sementara nilai t-tabel dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (3.336125>1.66940), tanda negatif dalam nilai-t hitung berarti menunjukan hubungan yang berbanding terbalik antara variabel bebas dan terikat. Sedangkan pada nilai probabilitas ukuran perusahaan menunjukan nilai sebesar 0.0063 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05

(0.0063<0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba pada Emiten Syariah pada sektor barang konsumsi.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan Setiawan (2007), Neni (2013), Muliati (2011) dan Robert & Gagaring (2011) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nasser dan Herlina (2003) serta Marihot & Doddy (2007), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

(4) Uji-t terhadap Variabel Debt to Asset Ratio.

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan, hasil uji t-hitung untuk variabel Debt to Asset Ratio sebesar -2.684559, sementara nilai t-tabel dengan a = 5% dan df (n-k) 68-5 = 63 adalah sebesar 1.66940 yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2.684559>1.66940). Sedangkan nilai probabilitasnya 0.0093 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05. Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel debt to asset ratio

berpengaruh signifikan negatif terhadap praktik manajemen laba pada Emiten Syariah pada sektor barang konsumsi. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Riko (2011) dan Neni (2013). Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert & Gagaring (2011) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba.

(5). Variabel Independen yang paling dominan terhadap Manajemen Laba

Untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh paling dominan terhadap manajemen laba (Discretionary Accrual), dapat dilihat pada

tabel 4.10 pada nilai hasil uji-t hitung masing-masing variabel bebasnya. Nilai t-hitung dari variabel debt to asset Ratio sebesar -2.684559. Komisaris

Independen sebesar -0.880249, return on equity sebesar 1.725999 dan

variabel ukuran perusahaan sebesar -3.336125. berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang mempunyai nilai t-hitung paling besar diantara variabel lainnya yang artinya ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap manajemen laba.

c. Uji Adjusted R2

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan semua variabel bebas yang terdapa dalam model regresi dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya. Penggunaan R2 Sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan selali

meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan dengan adanya penambahan variabel bebas dalam suatu model. Hal ini menimbulkan bias dan tidak tergantung apakah variabel bebas tambahan itu berhubungan dengan variabel dependen atau tidak.

Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Square dianggap lebih baik

daripada R2, karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai Adjusted R-Square

berkisar antara 0 hingga 1, artinya semakin mendekati 1 berarti variabel-variabel independen dalam model regresi semakin besar kemampuannya dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya.

Tabel 4.11

Hasil Uji Adjusted R2 dengan Model Common Effect

R-squared 0.744460 Mean dependent var 0.228716

Adjusted R-squared 0.490140 S.D. dependent var 1.295773

S.E. of regression 1.235993 Akaike info criterion 3.332313

Sum squared resid 96.24383 Schwarz criterion 3.495512

Log likelihood -108.2986 Hannan-Quinn criter. 3.396977

F-statistic 2.659421 Durbin-Watson stat 2.777793

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diperoleh nilai Adjusted

R-Squared sebesar 0.490140. artinya menunjukan bahwa kemampuan variabel

independen (debt to asset ratio, Komisaris Independen, return on equity, dan

ukuran perusahaan) dalam menjelaskan variabel dependen (manajemen laba) sebesar 49.01%. lalu sisanya sebesar 50.9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.