• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Analisa dan Pembahasan 1.Statistika Deskriptif

5. Interpretasi Hasil Penelitian

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

return on equity, corporate governance, firm Size & leverage terhadap manajemen

laba. Berdasarkan uji chow yaitu uji untuk menentukan model yang lebih cocok antara common effect atau fixed effect, maka model yang terpilih adalah model

estimasi common effect. Berdasarkan model estimasi yang terpilih, aka persamaan

regresi yang terbentuk adalah :

DAit = βo + β1 ROEit + β2 KIit - β3 SIZEit + β4 DARit + e

DAit = 0.40200+2.338085ROE -1.104186KI-1.057782SIZE-2.791292DAR + e Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan setiap variabel independen yang signifikan dengan variabel manajemen laba (Discretionary

Accrual) :

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas diperoleh konstanta nilai Discretionary Accrual (Manajemen Laba) sebesar 0.40200. hal ini

mengindikasikan bahwa jika keempat variabel independen yang terdiri dari

debt to asset ratio, komisaris independen, return on equity & ukuran

perusahaan bernilai = 0 maka nilai Variabel Discretionary Accrual

(Manajemen Laba) memiliki nilai 0.40200. b.Return on Equity

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah

tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan positif terhadap

manajemen laba pada emiten syariah pada sektor barang konsumsi.

Nilai koefisien pada variabel return on equity sebesar 2.338085. Nilai

koefisien dari variabel return on equity memiliki tanda positif, hal ini dapat

diinterpretasikan bahwa, jika variabel return on equity mengalami kenaikan

sebesar 1% maka menyebabkan peningkatan pada nilai manajemen laba sebesar 2.338085 persen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.

Hasil ini terjadi karena pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba besar atau yang sedang mengalami peningkatan laba lebih memungkinkan melakukan praktik manajemen laba dari pada perusahaan

yang memiliki laba kecil atau yang sedang mengalami penurunan laba. Hal ini disebabkan karena pola manajemen laba yang paling banyak digunakan dalam perusahaan-perusahaan adalah income maximizing atau peningkatan laba

seperti hasil dalam statistika deskriptif dalam penelitian ini bahwa sebagian besar sampel emiten syariah sub sektor barang konsumsi melakukan pola

income maximizing. Strategi peningkatan laba dapat didasari oleh berbagai

motif, seperti motivasi bonus bagi manajemen perusahaan, motivasi peningkatan kinerja dalam rangka penjualan saham dan lain-lain.

c. Ukuran Perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel return on equity, keputusan yang diambil adalah

tolak Ho yaitu return on equity berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba pada emiten syariah pada sub sektor barang konsumsi.

Nilai koefisien pada variabel ukuran perusahaan (Firm Size)

menunjukan nilai sebesar -1.057782. Nilai koefisien dari variabel ukuran perusahaan memiliki tanda negatif yang dapat diinterpretasikan bahwa, jika variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan peningkatan sebesar 1% maka akan menyebabkan penurunan pada nilai manajemen laba sebesar 1.057782 persen.

Hasil ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang lebih besar lebih memiliki memiliki tingkat kehati-hatian dalam melakukan pelaporan keuangan karena perusahaan yang lebih besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga berdampak pada perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat dan memperkecil kemungkinan tindakan manajemen laba. Sedangkan perusahaan yang lebih kecil dianggap lebih memiliki kecenderungan terhadap manajemen laba karena ingin memperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu berkinerja baik agar dapat menarik investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

d.Debt to Asset Ratio

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan signifikansi variabel debt to asset ratio, keputusan yang diambil adalah

tolak Ho yaitu debt to asset ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap

manajemen laba pada emiten syariah pada sub sektor barang konsumsi.

Nilai koefisien dari variabel debt to asset ratio adalah sebesar

-2.791292, nilai koefisien dari variabel debt to asset ratio memiliki tanda

negatif, hal ini dapat iinterpretasikan bahwa, jika variabel debt to asset ratio

mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan menyebabkan penurunan pada nilai manajemen laba sebesar -2.791292 persen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.

Dari hasil ini dapat dilihat pengaruh debt to asset ratio yang negatif

terhadap manajemen laba berarti menunjukan bahwa motivasi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan tidak didasari oleh perjanjian hutang (debt covenant). Dalam teori debt covenant dikatakan bahwa dalam hal

kaitannya dengan memperoleh pinjaman dari kreditor, manajer perusahaan harus menunjukan kinerja yang baik agar dapat memudahkan dalam memperoleh dana dari kreditor walaupun harus melaporkan tingkat kinerja yang lebih besar. Berdasarkan hasil variabel debt to asset ratio yang

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba berarti bahwa motivasi emiten dalam melakukan strategi income maximization dalam manajemen laba akrual bisa disebabkan oleh strategi perusahaan dalam menjaga rasio hutang terhadap asetnya. Karena peraturan yang ditetapkan oleh DSN MUI yang mengharuskan emiten yang masuk kategori Daftar Efek Syariah untuk menjaga rasio hutang ribawinya agar tidak lebih dari 45%. Oleh sebab itu dalam melakukan pinjaman emiten syariah lebih cenderung selektif dalam melakukan pinjaman agar dapat menjaga rasio hutangnya agar tetap rendah terutama hutang yang berbasis bunga apalagi ditambah dengan terbatasnya sumber pinjaman yang bersifat non ribawi.

Selain itu dalam hal kaitannya dengan pengaruh negatif antara rasio hutang per aset berbanding dengan manajemen laba lebih disebabkan motivasi penjualan saham yang dilakukan perusahaan. Karena bagi calon investor

dalam menganalisis suatu saham terdapat beberapa aspek yang harus dilihat pada laporan keuangan suatu emiten, selain prospek dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba juga dinilai total besaran hutangnya. Karena semakin besar hutang bisa berarti semakin besar pula potensi resikonya jika tingkat kemampuan membayar hutang tersebut rendah. Dengan kata lain, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghailkan laba dan semakin kecil jumlah hutangnya maka akan semakin menarik pihak investor.

137 A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas, corporate governance, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap Praktik manajemen laba pada emiten Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Penelitian ini dilakukan pada 17 emiten syariah sub sektor barang konsumsi selama periode 2011-2014. Berdasarkan analisis hasil uji regresi data panel dengan model common effect, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini, antara lain :

1. Dari hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari return on equity,

Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan & Debt to Asset Ratio

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

2. Sementara dari hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel

return on equity berpengaruh signifikan positif. Variabel komisaris

independen tidak berpangaruh signifikan terhadap manajemen laba. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba. Dan yang terakhir variabel bahwa variabel debt to asset

3. Diantara variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, variabel ukuran perusahaan adalah yang paling dominan dalam mempengaruhi manajemen laba. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien pada variabel ukuran perusahaan yang lebih besar daripada variabel independen lainnya.

B. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan referensi khususnya tentang praktik manajemen laba yang terdapat dalam dunia bisnis. Adapun saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini dan diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi berbagai pihak terkait adalah sebagai berikut :

1. Peneliti

Sampel penelitian yang dimasukan dalam penelitian ini hanya terbatas pada emiten syariah yang bergerak dalam industri manufaktur sub sektor barang konsumsi. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan. Oleh karena itu bagi penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk menambah sampel penelitian dengan menggunakan lebih banyak emiten-emiten disektor manufaktur atau mungkin meneliti sampel-sampel perusahaan pada sektor industri yang lain.

2. Investor

Fenomena manajemen laba mungkin hal ini sudah dianggap hal biasa dalam dunia bisns khususnya dalam perusahaan-perusahaan yang sudah

go public. Oleh sebab itu diharapkan bagi investor agar dapat lebih

selektif lagi dalam menilai laporan keuangan suatu perusahaan karena dikhawatirkan laporan keuangan yang ada tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

3. Manajemen Perusahaan

Bagi perusahaan-perusahaan go public khususnya perusahaan yang sudah mendapat lisensi sebagai perusahaan penerbit saham syariah mestinya harus lebih memperhatikan tentang kepatuhan dengan prinsip syariah. bukan hanya terbatas pada jenis usahanya saja yang harus sesuai syariah, tapi pada aspek lain seperti dalam proses penyusunan laporan keuangannya hendaklah menyajikan yang sebenar-benarnya tentang angka-angka yang tertera dalam laporan keuangannya. Karena islam sangat menjunjung tinggi mengenai etika berbisnis. Oleh sebabnya, karena dalam proses pelaporan keuangan juga merupakan bagian dari bisnis hendaknya para manajer atau pihak internal perusahaan tidak berusaha untuk mempengaruhi informasi yang ada dalam laporan keuangan karena itu merupakan bukti bahwa tidak transparan dan ketidakjujuran dalam proses penyususnan laporan keuangan.

Ardiansyah,Muhammad. “Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI periode 2009-2013.” Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Ardiati, Aloysia Yanti. “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Perusahaan pada

Perusahaan yang Diaudit KAP Big 5 dan KAP Non Big 5.” Vol. 8. No. 3.The Indonesian

Journal of Accouting Research, 2005.

Arliena Hafni, Diska. “Praktik Earning Management dalam Perspektif Syariah.” Ekonomika -Bisnis Vol.. 03. No.2 (Juli 2012).

Arnawa, I Gede. “Analisa Indikasi Manajemen Laba melalui Discretionary Allowance for Loan Loses pada Perbankan Pasca Rekapitalisasi”. Tesis MagisterAkuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Asyik, Nur Fadjirih, Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba (Penetapan Rasio Keuangan sebagai Discriminator), Jurnal Ekonomidan Bisnis Indonesia, volume 15, No 3, hal. 313-331, 2000.

Azlina, Nur. “Analisis Faktor yang Mepengaruhi Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI).” Pebkis Jurnal. Vol. 2 No. 3, 2010.

Azmi, Roiqul. “Menyoal Peran Penting Komisaris Independen”, artikel diakses pada 27 September 2015 dari http://www.kompasiana.com/azmiroiqul/menyoal-peran-penting-komisaris-independen_55283ac0f17e61612a8b462a

Bambang Sutopo. Manajemen Laba dan Manfaat Kualitas Laba dalam Keputusan Investasi, Surakarta : UNS, 2009.

Belkaoui, A. R. Accounting Theory, Alih bahasa Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dermaili, Buku 1, Edisi 5. Jakarta. : Salemba Empat, 2004.

Benish, Messod. Earnings Management: A Perspective. Managerial Finance, Volume 27, 2001.

Didik Ariyanto, Mohammad “Analisis Pengaruh Manajemen Laba dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 5, (September 2010)

Effendi, Sofyan & Tukiran. Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 2012).

Gao, Robert & gagaring pagalung. “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia.” Jurnal Akuntansi & Auditing Vol.8. No.1 (November 2011): h. 1-94.

Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar. Diterjemahkan oleh Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga, 2001.

Hadri Kusuma dan Wigiya Ayu Udiana Sari, “Manajemen Laba oleh Perusahaan Pengakuisisi sebelum Merger dan Akuisisi di Indonesia”, JAAI, Vol. 7 NO. 1 (Juni 2003).

I Guna, Welvin & Arleen Herawaty, “Pengaruh Mekanisme Good Coprporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba,” Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No.1 (April 2010).

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta : Salemba Empat, 2012.

Ismatika, Nurlia. Pengaruh Good Corporate Governance dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan.” Skripsi Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Jao, Robert & Gagaring Pagalung, “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage

terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia”, Jurnal Akuntansi & Auditing Vol. 8. No.1, (November 2011).

Kasmir, Analisa Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008),

Murhadi, Werner R. Studi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 11.1, 1-10, Universitas Surabaya, 2009.

Nuraini, Neni. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2007-2011).” Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Nura’ini Ihsan, Dwi. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2013.

Rahardja, M. D. Setiyanto. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI).” Jurnal Akuntansi Diponogoro, Vol.1, No.1 (Juni 2012). Riadi, Muchlisin. “Rasio Profitabilitas”, Artikel diakses pada 16 juni 2015 dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.html

Rochaety, Ety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007.

Stice, Earl K, dkk. Akuntansi Intermediate, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Sulistiawan Dedhy, dkk. Creative Accounting (Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat, 2011.

Sulistyanto, Sri. Manajemen Laba (teori dan model empiris). Jakarta : Grasindo, 2008..

Supranto, J. Ekonometrika, Buku Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Syafri Harahap, Sofyan. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).

Tatang, A.G & Elok Sri Utami, “Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya”, Jurnal AKUNTANSI & Keuangan Vol. 4, No.1 (Mei 2002).

Wulandari, Rahmita. “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2011).” Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013.

www.Bengkeldata.com

www.idx.co.id

Yusuf Marzuki, Ahmad & Achmad Badarudin Latif, “Manajemen Laba dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam”, Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7. No. 1 (Maret 2010).

Emiten Ratio Equity Perusahaan Independen Accrual 1 2011 DNET 0.25606 0.03675 23.5392078 0.33 0.5109604220954 2012 DNET 0.24492 0.01739 23.54590679 0.33 0.2416188836654 2013 DNET 0.00036 0.02683 29.60404176 0.33 1.6757338928788 2014 DNET 0.00032 0.05178 29.6571637 0.33 0.0545572373114 2 2011 DVLA 0.21585 0.16611 20.64885581 0.43 0.2135307646296 2012 DVLA 0.21694 0.17695 20.79529946 0.43 0.0587746950681 2013 DVLA 0.23138 0.13753 20.89726476 0.43 -0.0844381637545 2014 DVLA 0.22149 0.08409 20.93534644 0.43 0.0808446802924 3 2011 INDF 0.41170 0.15479 17.79922054 0.33 0.0895851391884 2012 INDF 0.42515 0.13999 17.8996264 0.38 -0.0012191426197 2013 INDF 0.51178 0.09017 18.16722509 0.38 -0.2157432981017 2014 INDF 0.52026 0.12482 18.26914696 0.38 0.0574016810620 4 2011 KAEF 0.30193 0.13714 28.215604 0.40 0.1249599079820 2012 KAEF 0.30574 0.14274 28.3616315 0.40 0.0203509379995 2013 KAEF 0.34288 0.13276 28.5360242 0.40 0.0069307562576 2014 KAEF 0.38981 0.13060 28.71897164 0.40 0.0699342767197 5 2011 KICI 0.26449 0.00555 25.1939798 0.33 0.0706530654251 2012 KICI 0.29907 0.03395 25.27667915 0.33 0.0350639225357 2013 KICI 0.24741 0.10030 25.31124634 0.33 0.0543737827561 2014 KICI 0.18673 0.05978 25.29535218 0.33 0.0664849882120 6 2011 KLBF 0.28337 0.50000 29.07802819 0.33 0.1377021271204 2012 KLBF 0.21728 0.24080 29.87363932 0.33 0.0858690133927 2013 KLBF 0.24879 0.23182 30.05715581 0.33 0.0770834731969 2014 KLBF 0.20986 0.21605 30.15073429 0.33 0.1042231625454 7 2011 MBTO 0.26055 0.10650 27.01792989 0.33 0.1006653521017 2012 MBTO 0.28701 0.10476 27.13589496 0.33 0.1507176171338 2013 MBTO 0.26227 0.03581 27.13962182 0.33 -0.1458670766030 2014 MBTO 0.26742 0.00645 27.15198979 0.33 0.1134807296217 8 2011 MERK 0.15436 0.46776 20.18607669 0.33 0.0319550077494 2012 MERK 0.26814 0.25869 20.16014809 0.33 -0.0481161257467 2013 MERK 0.26505 0.34252 20.36221895 0.33 -0.1818300166090 2014 MERK 0.22734 0.32775 20.3900277 0.33 -0.0326554638545 9 2011 MYOR 0.63262 0.19954 29.51806736 0.40 0.3091922192857 2012 MYOR 0.63049 0.24214 29.74757854 0.40 0.0605991538911

MYOR 0.60154 0.09994 29.96230134 0.40 0.2669918655422 10 2011 PYFA 0.30192 0.04382 25.49423519 0.33 0.3348661495694 2012 PYFA 0.35439 0.06052 25.63481357 0.33 0.1386692297871 2013 PYFA 0.46379 0.06598 25.88873113 0.33 -0.2125345547629 2014 PYFA 0.44100 0.02752 25.87503387 0.33 0.2299501398076 11 2011 ROTI 0.28018 0.21216 27.35544799 0.33 0.3701719826513 2012 ROTI 0.44677 0.22374 27.81745477 0.33 0.1112762499556 2013 ROTI 0.56804 0.20070 28.23133403 0.33 -0.5028819508777 2014 ROTI 0.55195 0.19641 28.3931785 0.33 0.2990824180653 12 2011 SKLT 0.42634 0.04863 26.09035282 0.33 0.2301398771480 2012 SKLT 0.48154 0.06150 26.24371211 0.33 0.0188517566985 2013 SKLT 0.53757 0.08192 26.43365805 0.33 0.0145093563855 2014 SKLT 0.53746 0.10746 26.52711954 0.33 0.1200568638102 13 2011 SQBB 0.16380 0.39689 19.70648177 0.33 0.1217093831675 2012 SQBB 0.18075 0.41569 19.79981065 0.33 0.0294786439457 2013 SQBB 0.17602 0.43083 19.85858981 0.33 -0.0648199749246 2014 SQBB 0.19696 0.44678 19.94532893 0.33 0.0848889827725 14 2011 STTP 0.52427 0.09596 27.56356199 0.50 0.2598110255201 2012 STTP 0.46381 0.11136 27.85403733 0.50 0.1660022622516 2013 STTP 0.52782 0.16486 28.01632392 0.50 -0.0902982704221 2014 STTP 0.51912 0.15101 28.16176942 0.50 0.1680358037567 15 2011 TCID 0.09767 0.13724 27.754004 0.40 0.2349226522800 2012 TCID 0.13059 0.13710 27.86338043 0.40 -0.0316555745871 2013 TCID 0.19302 0.13538 28.01352629 0.40 -0.2720942571700 2014 TCID 0.30743 0.13581 28.24795406 0.40 0.2975055251559 16 2011 TSPC 0.28337 0.19251 29.07802819 0.67 0.0648120065277 2012 TSPC 0.27624 0.18943 29.16422248 0.50 0.0163550506473 2013 TSPC 0.28569 0.16530 29.31889267 0.60 -0.0728469467285 2014 TSPC 0.26112 0.14140 29.35248874 0.75 0.1259317489932 17 2011 ULTJ 0.35622 0.09159 28.4105829 0.33 0.1882872511878 2012 ULTJ 0.30745 0.21081 28.51511645 0.33 -0.0298940609927 2013 ULTJ 0.28328 0.16134 28.66478229 0.33 -0.0117830922455 2014 ULTJ 0.22351 0.12510 28.70160545 0.33 0.1917102699529