• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA HASIL WAWANCARA

Nama : Diyah Subekti S.Pd.

Status : Pendamping PKH Kecamatan Weru

Persepsi masyarakat tentang PKH

1. Bagaimana tanggapan Anda (sebagai pendamping) tentang PKH?

Jawab: PKH itukan program pengentasan kemiskinan yang sasaran utamanya pada bidang pendidikan dan kesehatan. Kalau komponen pendidikan itu sekarang untuk anak sekolah SD sampai SMA, kalau dulu tahun 2013 hanya sampai SMP. Kalau komponen Kesehatan itu dari ibu hamil sampai anak usia 5 tahun (pra sekolah). Untuk syarat komponen pendidikan itu anak wajib hadir di sekolah minimal 85%, kalau komponen kesehatan ibu hamil harus cek kehamilan minimal 4 kali selama masa kemalilan dan anak harus rajin cek kesehatan ke fasilitas kesehatan (posyandu) I bulan sekali. Saya kira dari situ saja PKH sudah merupakan program yang baik karena mau memperhatikan pendidikan dan kesehatan masyarakat kurang mampu.

2. Menurut Anda (sebagai pendamping) manfaat apa yang didapatkan KPM setelah menjadi peserta PKH?

Jawab: Manfaat PKH untuk KPM tentu saja dari segi finansial. Misalnya untuk komponen kesehatan itu membantu untuk memenuhi kebutuhan gizi baik untuk ibu hamil, balita, maupun anak pra sekolah. Kalau untuk pendidikan itu membantu membayar SPP atau mungkin membeli seragam, buku, atau kebutuhan sekolah lainnya.

Manfaat lain juga KPM dapat materi-materi yang berhubungan dengan cara pengasuhan anak, kesehatan anak, bumil. dan lansia, lalu ada materi tentang kesehatan dan gizi juga. Pokoknya banyak manfaat kalau mau datang ke pertemuan rutin.

3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?

Jawab: saya berharapan sih semoga semua KPM bisa madiri. Ya kan kalau mandiri semua kan berarti programnya terpenuhi dan berhasil. Kontrak PKH inikan 6 tahun rencananya, jadi tahun depan itu harusnya sudah ada pendataan sosial ekonomi. Jadi yang dulu pertama (KPM tahun 2013) didata yang sudah mandiri berapa dan nanti dilepas dari PKH dan digantikan dengan anggota baru yang lebih membutuhkan. Jadi istilahnya ada perkembanganlah dari yang dulu belum mandiri menjadi mandiri dengan mendapatkan PKH

- Apa yang Anda lakukan untuk membuat KPM menjadi mandiri?

Jawab: Jadi saat Pertemuan Kelompok (PK) saya ada menyelipkan beberapa materi tentang menabung dan cara mendirikan usaha kecil-kecilan. Jadi setelah dapat bantuan ini kan istilahnya dapat meringankan sedikit beban keuangan keluarga ya. Jadi uang yang dulunya dipake untuk biaya sekolah anak atau untuk biaya periksa kandungan ini bisa ditabung dan digunakan untuk membuat usaha kecil-kecilan, seperti berdagang makanan misalnya, atau membuka usaha laundry. Dan alhamdulillah sekarang sudah banyak KPM saya yang sudah mandiri.

- Apa saja indikator yang menunjukkan KPM dikatakan sudah mandiri?

Jawab: Kemarin itu saya ada form tentang itu ya, tapi kebetulan ini saya sedang tidak membawa. Tapi secara garis besar itu dilihat dari kualitas rumah yang dimiliki, aset-aset dalam rumah seperti barang elektronik, luas bangunan, tanah yang dimiliki berapa, pendapatannya berapa, pekerjaannya apa, gitu-gitu sih. Ya kalau dilihat dari segi kepemilikan aset berupa rumah sih bisa dibilang belum semua terpenuhi ya, tapi kalau dilihat dari segi pekerjaan dan pendapatan ya saya rasa KPM saya sudah mandiri. Istilahnya ya walau tanpa PKH pasti sudah bisa membiayai anaknya sekolah.

4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan? Jawab: Selama 5 tahun saya menjadi pendamping, PKH sudah diimplementasikan dengan baik ya. Sudah banyak keluarga kurang mampu yang

dibantu oleh PKH. Secara kegiatannya pun sudah baik menurut saya, jadi PKH ini tidak sekedar memberikan bantuan dana tapi juga memberikan pelatihan dan pengarahan kepada KPM. Pengimplementasiannya pun sudah baik menurut saya, koordinasi dari pemerintah pusat sampai ke KPM sudah baik. Dari mulai kegiatan pendataan, survey KPM, sampai pencairan dana pun lancar. Memang ada beberapa kendala, namun dapat diatasi dengan baik.

Tapi yang menjadi perhatian saya sekarang ini lebih ke kurangnya kesadaran ibu-ibu dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan suka menggunakan dana bantuan sesuka mereka. Sepertinya pemerintah harus lebih ketat lagi terhadap penggunaan dana oleh KPM ini. Karena akan sia-sia saja ada PKH kalo bantuannya malah digunakan untuk hal-hal tidak penting.

5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan selama menjadi pendamping PKH?

Jawab: Banyak banget sih kalo bicara masalah pengalaman. Yang pasti dari PKH saya belajar berempati dengan orang lain, belajar sabar juga karena saya harus mengatasi masalah KPM yang berhubungan dengan PKH. Saya juga belajar bagaimana manjadi seorang pemimpin, belajar bicara didepan oarang banyak, belajar menyampaikan pendapat. Jadi PKH ini tidak hanya bermanfaat bagi KPM tapi juga bermanfaat untuk saya sebenarnya. Pokoknya banyak sekali suka duka yang saya rasakan ketika saya menjadi pendamping, banyak senengnya tapi juga banyak kendala dan masalah yang terjadi.

Kualitas Pendampingan

6. Apa yang Anda persiapkan sebelum melakukan pendampingan kepada KPM PKH?

Jawab: Tentu saja sebelum saya terjun untuk melakukan pendampingan ke KPM, saya mendapatkan pelatihan dari Koordinator Kabupaten (KORKAB). Ya sebisa mungkin saya menyerap dan belajar semua materi yang diberikan oleh KORKAB, agar saya nantinya tidak salah langkah saat melakukan pendampingan. Tapi yang paling penting sih persiapan mental, soalnya saya harus mendampingi dan menerima pertanyaan dari segitu banyak KPM ya. Dan

pertanyaannya itu macem-macem ya, ada yang tanya tentang dananya kapan turun, tentang kecemasan kalau dana telat turun, tentang kemungkinan hubungan kepesertaan dengan PKH diputus, dan masih banyak lagi.

7. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pendampingan yang sudah Anda lakukan?

Jawab: Selama ini saya sudah mencoba bekerja secara maksimal ya sebagai pendamping PKH dan saya rasa saya sudah melakukan pekerjaan saya dengan cukup baik. Semua tugas dan arahan dari KORKAB sudah saya sampaikan pada KPM, ya walaupun ada beberapa kendala yang terjadi. Saya suka kurang sabar dan agak sedkit marah ya jika berhadapan dengan KPM yang ngeyelan dan ngotot kalau dia benar. Tapi sekali lagi sayang mecoba untuk tidak terpengaruh KPM yang berperti itu dan tetap melakukan pendampingan. Untuk pendapat KPM sendiri tentang kinerja saya, saya kurang tau ya. Yang penting saya sudah melakukan yang terbaik, semampu saya.

8. Apa saja kendala atau masalah yang muncul saat kegiatan pendampingan?

Jawab: Kalau di KPM itukah masalanya itu kan kompleks gitu ya, misalkan beberapa anak yang putus sekolah. Anak SMP yang ga mau melanjutkan ke SMA padahal waktu itu sudah dapat PKH. Makanya saya dan orang tau anak itu berusaha membujuk agak anak itu mau melanjutkan ke SMP. Ya memang ada beberapa yang berhasil dibujuk untuk melanjutkan sekolah tapi ada juga yang nggak mau, ya terpaksa KPM yang bersangkutan harus diputus bantuannya. Ada juga anak yang kehadiran di sekolah kurang dari 85%. Setelah saya konfirmasi ke orang tua ternyata anak itu setiap hari pamit ke sekolah, hanya si anak ternyata tidak datang ke sekolah. Menurut pengakuan si anak sih katanya dia takut dimintain uang terus sama kakak tingkatnya (tindakan bullying). Lalu saya berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua siswa untuk menyelesaikan masalah itu.

Selain masalah itu ada juga beberapa laporan masalah tentang dana yang diterima oleh KPM. KPM melaporkan jika dana yang diterima Rp. 0.- dan segera minta

untuk ditanyakan ke pemerintah. Lalu ada juga masalah di bagian administrasi. Kasus ini terjadi pada KPM tahun 2013, dimana saat itu dana bantuan dihitung dari jumlah anak yang di miliki oleh keluarga. Saya melakukan pendataan bersumber dari Kartu Keluarga (KK). Saat itu KPM melaporkan jika dana yang diterima tidak sesuai dengan jumlah anak dalam keluarga, ternyata ada satu anak yang tidak masuk ke KK. Lalu ada juga laporan dari sekolah terkait anak dari KPM yang belum membayar seragam atau LKS padahal sudah mendapat PKH 9. Bagaimana cara Anda dalam mengatasi kendala atau masalah yang terjadi saat

kegiatan pendampingan?

Jawab: Setelah saya menerima laporan tentang adanya masalah terkait KPM hal pertama yang saya lakukan adalah mengkonfirmasi masalah itu kepada yang bersangkutan. Baru setelah itu saya mulai memahami masalahnya, lalu segera mengambil tindakan untuk mengatasinya. Karena masalah KPM itu sangat kompleks jadi banyak pihak yang harus terlibat juga untuk mengatasi masalahnya.

10. Apakah Anda mendapatkan pelatihan sebelum terjun ke lapangan untuk pendampingi KPM PKH?

Jawab: Tentu saja, seperti yang saya bicarakan tadi setiap satu bulan sekali selalu diberikan pelatihan dari KORKAB. Isi pelatihannya ya macem-macem ya. Ada pelatihan tentang kepemimpinan, keterampilan dan kreartivitas, pemberian materi-materi public speaking, dan masih banyak lagi. Kalau untuk materi biasanya itu tentang Family Development Session (FDS). FDS itu materi tentang pengembangan keluarga, jadi tentang pengasuhan anak itu bagaimana, tentang kesehatan dan gizi, tentang perlindungan anak, tentang difabel dan lansia, dan masih banyak lain sebenarnya, cuma kok saya sedikit lupa.

11. Bagaimana cara Anda dalam membangun hubungan atau komunikasi dengan KPM?

Jawab: Saya sebenarnya tidak bergitu dekat ya dengan KPM, tapi saya berusaha untuk memahami perasaan mereka, saya berusaha untuk berada di posisi mereka

ketika mendapatkan masalah terkait PKH ya. Karena kan masalah KPM juga masalah saya juga sebenarnya, jadi saya harus berusaha menyelesaikan itu. Kalau komunikasi saya biasa dengan ketua kelompoknya saja biasanya. Jadi KPM ini tidak langsung berkomunikasi dengan saya tetapi lewat ketua kelompok. Karena akan sangat repot ya kalau saya harus berkomunikasi dengan 300an KPM. Tapi saya sih mencoba terbuka dengan KPM dengan memberikan nomor telepon saya pada mereka. Jika mereka lebih nyaman bicara sama saya daripada sama ketua kelompok sih ya monggo saya terbuka

Pengelolaan Dana

12. Apakah yang Anda lakukan setelah KPM menerima dana bantuan PKH?

Jawab: Jadi dana itukan langsung turun ke KPM ya misalkan tahun 2013 lewat kantor pos tapi setelah 2016 sudah pakai bank BNI, tidak lewat saya. Tapi yang biasa saya lakukan setelah tau informasi bahwa dana sudah turun sih pasti ngabarin masing-masing ketua kelompok KPM. Nah disitu saya juga sambil mengingatkan kalau KPM harus membuat catatan berapa dana yang diterima dan digunakan untuk apa saja. Kalau dulu sih awal-awal PKH saya masih sering mengadakan pertemuan dengan KPM setalah dana turun ya, karena saya harus mengingatkan secara langsung tentang pentingnya mencatat besar dana dan pengeluaran dana. Tapi kalau sekarang mengingat KPM saya sudah semakin banyak jadi lewat ketua saja saya rasa sudah cukup.

13. Bagaimana cara Anda dalam memberikan informasi cara penggunaan dana bantuan PKH sesuai pedoman penggunaan dana PKH kepada KPM?

Jawab: Tentu saja dari PK setiap bulan. Setiap PK saya selalu menekankan untuk menggunakan dana bantuan sesuai kebutuhan ya. Secara pelan-pelan saya memberikan informasi tidak hanya tentang cara penggunaan dana tapi juga tentang PKH secara keseluruhan. Saya juga selalu mengingatkan tentang komitmen mereka sebagai peserta PKH. PKH ini kan bantuan bersyarat ya, nah saya selalu menekankan bahwa KPM ini harus punya komitmen untuk menggunakan dana bantuan ini untuk memenuhi syarat PKH itu.

Syarat PKH itukan tidak serta merta hanya kehadiran 85% anak di sekolah atau kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk bumil dan balita saja. Tapi juga bagaimana KPM mengupayakan agar anak mau ke sekolah atau ke agar bumil dan balita tetap sehat. Nah salah satu cara agar anak mau ke kesekolah kan dengan bayar sekolah to, coba kalo ga bayar sekolah, apa anak mau untuk pergi kesekolah? Begitu pula dengan bumil dan balita. Kalau mau mereka sehat kan harus makan-makanan bergizi. Dana bantuan ini kan seharusnya digunakan untuk hal-hal begitu itu bukan untuk bayar hutang atau foya-foya KPM. Makanya saya selalu menekannya berulang-ulang kali pada KPM tentang komitmen mereka sebagai peserta PKH.

14. Bagaimana cara Anda dalam melakukan pengawasan penggunaan dana bantuan PKH oleh KPM?

Jawab: Kalau dulu dari KORKAB itu sering meminta ada laporan dari KPM tentang penggunaan dana. Makanya setelah dana turun, selang satu bulan saya melakukan evaluasi dana itu digunakan untuk apa, tapi kalo sekarang sih jarang ya. Soalnya kalau dulu masih sering tertib laporan karna selalu ditagih terus sama KORKAB, kalo sekarang ngga begitu, paling satu tahun sekali kalau sekarang. - Bagaimana cara Anda dalam melakukan evaluasi penggunaan dana?

Jadi saya selalu menekankan kalau KPM ini harus memegang komitmennya untuk menggunakan dana sesuai anjuran pemerintah. Nah, cara saya tau bagaimana dana digunakan itu dari catatan pengeluara dari KPM itu sendiri. Jadi saat PK saya selalu bilang kalo harus selalu mencatat pengeluaran dana PKH. Nanti setiap PK itu saya mengecek catatan itu. Apakah dana benar-benar digunakan untuk pemenuhan gizi untuk yang komponen kesehatan dan memenuhi kebutuhan sekolah untuk komponen pendidikan atau tidak.

Nama : Sri Kasmini

Status : KPM Komponen Pendidikan tahun 2016

Persepsi masyarakat tentang PKH

1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?

Jawab: perasaan saya sangat senang dan bersyukur bisa mendapatkan bantuan PKH ini. Paling tidak dengan mendapatkan bantuan ini saya jadi lebih terbantu. Pokoknya saya senang pemerintah mau memperhatikan nasib masyarakat kecil seperti saya ini.

2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana bantuan PKH?

Jawab: manfaat yang saya dapatkan ya pasti dapat bantuan dana. Uang bantuan itu bisa saya gunakan untuk bayar sekolah anak saya, bayar LKS, bayar SPP. - Selain dari segi keuangan, manfaat lain apa yang anda dapatkan?

Jawab: yang paling keliatan sih itu ya dari segi keuangannya, tapi untuk dapat PKH ini kan ada syaratnya ya. Syaratnya itu harus punya anak sekolah atau balita. Nah saya punya anak yang masih sekolah. Anak saya itu dulu susah sekali kalo disuruh sekolah atau belajar, maunya main terus. Setelah dapat PKH ini kan anak saya harus masuk sekolah terus biar uangnya tidak di kurangi. Awalnya ya masih harus disuruh-suruh, tapi lama-lama jadi kebiasaan, saya tidak usah nyuruh lagi.

3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?

Jawab: harapannya semoga PKH bisa lebih baik lagi, dan (dana) nggak telat-telat turunnya. Kalau bisa lebih merata lagi, masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan soalnya. Dan juga harus tepat sasaran ya, jangan salah pilih KPM. Ya memang KPM yang sekarang itu sudah memenuhi syarat, tapi masih ada yang lebih membutuhkan lagi sebenarnya.

4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan? Jawab: saya rasa sudah bagus, di Desa Ngreco sini sudah banyak yang dapat PKH. Itukan berarti pemerintah benar-benar memperhatikan rakyat kecil desa

sini. Ya cuma itu tadi kadang suka telat sama harus lebih merata saja. Selebihnya sudah baik kok, saya benar-benar merasa terbantu dengan mendapatkan PKH ini. - Kalau dari segi kegiatannya sendiri bagaimana tanggapan Anda?

Jawab: kalau kegiatan saya taunya Pendampingan Kelompok (PK) saja ya, kalau PK ya sudah bagus. Kami setiap bulan selalu ada PK. Di PK kami biasanya arisan, ngobrol-ngobrol, pendamping ngasih pelajaran (materi) kalau pendampingnya ikut PK. Kalau pendamping tidak ikut ya palingan kami arisan saja. Terus biasanya kalau ada pendamping suka tanya sama ngecek uangnya (PKH) dipake untuk apa. Selalu pokoknya pendamping selalu tanya itu kalo PK. Saya jadi takut kalo pas uangnya saya pakai untuk keperluan lain, takut di potong uangnya.

- Pelajaran (materi) apa yang disampaikan oleh pendamping?

Jawab: ada yang tentang pentingnya pendidikan anak, pentingnya kesehatan anak, gizi, makanan sehat, cara mendidik anak yang baik itu seperti apa, cara ngatur keuangan, masih banyak lagi sebenarnya, tapi saya lupa.

- Apa yang anda dapatkan dan rasakan setelah mendapatkan pelajaran itu? Jawab: rasanya ya biasa saja mbak. Kalau pendamping menjelaskan ya saya dengarkan, kalau ngasih kertas (modul) ya saya baca.

- Apakah ada manfaat dari setelah mendapatkan pelajaran itu?

Jawab: saya sebenarnya nggak terlalu ngerti yang begitu-begitu itu mbak. Biasanya ya hanya mendengarkan saja. Biasnya malah anak saya yang suka baca (modul), kan kertasnya selalu saya bawa pulang. Nanti anak saya yang menjelaskan ke saya, ya sedikit-sedikit saya paham sih. Yang paling saya ngerti itu tentang pendidikan, sama cara ngatur keuangan ya, ternyata pendidikan itu sangat penting, saya jadi pengen nanti anak saya bisa sekolah sampai perguruan tinggi. Saya mau anak saya sukses dan punya nasib baik, jangan seperti orang tuanya.

Jawab: mungkin lebih ke pengalaman waktu PK. Saya dapat ilmu dari PK. Saya jadi ngerti tentang pendidikan anak, cara ngatur keuangan, cara ngurus anak. Saya jadi paham ternyata cara mendidik anak saya selama ini idak benar. Kalau pengalaman seperti dapat masalah gitu saya nggak pernah. (hubungan) Saya lancar-lancar saja ya sama PKH sampai saat ini.

Kualitas Pendampingan

6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses pendampingan?

Jawab: kinerja pendamping sudah sangat baik. Pendamping datang waktu PK, ngasih pelajaran, kalo ada masalah sama KPM ya langsung dibantu, suka ngasih nasihat cara ngatur uang bantuan yang benar itu seperti apa, selalu ngasih tau kalo harus mencatat uang dipake untuk apa saja. Saya kira sih pendamping sudah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik.

7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?

Jawab: saya sebenarnya nggak tau ya kerjaan pendamping itu apa saja, tapi menurut saya kerja pendamping sudah sangat baik. Mbak Diah (pendamping) sangat membantu sekali kalo misalnya ada masalah. Ada waktu itu teman saya uang PKHnya ga bisa turun karna anaknya ga masuk sekolah, katanya sih suka dipalak sama kakak tingkatnya. Makanya dia ga mau ke sekolah, padahal anak itu selalu pamit ke sekolah setiap hari tapi tidak tau malah kemana. Terus sama mbak Diah dibantu sampai anaknya itu mau sekolah lagi. Memang uangnya ga bisa turuh sih waktu itu, tapi yang selanjutnya turun kok.

8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang muncul dalam proses pendampingan?

Jawab: saya ga tau sih cara pendamping untuk mengatasi masalah itu gimana, yang jelas pendamping selalu mendatangi langsung, terus musyawarah (dengan KPM) sih. Menurut saya pendamping sudah cekatan dan ahli kalau mengatasi masalah tentang PKH.

Jawab: kalau setau saya waktu PK tidak pernah ada masalah ya. Paling ya suka pada tanya-tanya tentang PKH gitu, dan selalu dijawab sama pendamping dengan baik.

9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan? Jawab: seperti yang saya bilang tadi ya kalo waktu PK sih biasanya arisan sama pelajaran. Sama selalu ngasih nasihat cara ngatur uang PKHnya, itu pokoknya yang ga pernah kelewatan, sampai hafal saya. Kalo ada PK setelah uang turuh sih pasti ngecek catatan (penggunaan dana).

10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi dengan Anda?

Jawab: kalo komunikasi biasanya lewat wa (WhatsApp), saya sih ga pernah wa, biasanya yang wa ketua kelompok. Pendamping ramah kok orangnya tapi jujur saya tidak begitu dekat sama pendamping. Saya suka tidak enak (segan) kalo mau ngomong atau ngajak ngobrol, takut dikira SKSD (sok kenal sok dekat).

Pengelolaan Dana

11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?

Jawab: yang pasti pake uangnya ya. Kalo pas anak butuh bayar keperluan sekolah sih ya buat bayar itu paling mbak, tapi kalo engga ya biasanya uangnya buat beli keperluan lain, kayak beli sepatu atau tas sekolah. Kadang juga buat beli makanan, beras, daging gitu, pokoknya buat gizi anak.

- Apakah anda tidak pernah merencanakan sebelumnya, nanti uang PKH mau dipake untuk apa saja?

Jawab: nggak pernah saya mbak. Biasanya saya cuma utamakan apa yang butuh dibayar saat itu. Ya kalo pas butuh bayar SPP, LKS, bayar ekstrakurikuler atau yang lainnya ya tinggal bayar, kalau engga ya buat yang lainnya.

12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH? Jawab: saya sih yang penting buat keperluan anak sekolah dulu. Entah itu bayar SPP, LKS, beli buku, bayar seragam atau bayar ekstrakurikuler, pasti ada saja