• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

1. Persepsi Masyarakat

Tujuan dilakukannya analisis data pada variabel persepsi masyarakat adalah untuk menunjukkan pendapat atau pandangan dari masyarakat mengenai PKH yang berdasarkan pada pengalaman sebagai penerima dana

bantuan PKH. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang PKH peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Wawancara dilakukan pada 6 responden yang terdiri dari 3 responden komponen pendidikan dan 3 responden komponen kesehatan, serta pendamping PKH Kecamatan Weru. Kuesioner berisikan 20 pernyataan dengan mengacu pada indikator penelitian. Kuesioner dibagikan pada 72 reponden komponen pendidikan, dan 43 responden komponen kesehatan.

Ada tiga indikator yang digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang PKH, yaitu persepsi kepuasan masyarakat tentang PKH, persepsi kebermanfaatan PKH, dan persepsi masyarakat tentang kegiatan pengimplementasian PKH. Persepsi kepuasan masyarakat tentang PKH berkaitan dengan tanggapan rasa puas, nyaman dan rasa cemas yang dirasakan KPM secara menyeluruh tentang PKH, baik dari segi sistem kebijakan, tujuan, dan kegiatan selama menjadi peserta. Persepsi kebermanfaatan PKH berkaitan dengan tanggapan peserta tentang manfaat dan harapan dari PKH. Dan yang terakhir persepsi masyarakat tentang kegiatan pengimplementasian PKH, berkaitan dengan pengalaman peserta sebagai penerima manfaat dan merasakan semua aktivitas dalam PKH. Dari pengalaman tersebut dapat terungkap persepsi peserta tentang PKH.

Data hasil kuesioner kemudian dianalisis dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan menghitung nilai mean, median, modus, dan standar deviasi

setiap responden dari 20 pernyataan dan memasukan kedalam distribusi frekuensi. Dengan distribusi frekuensi kita dapat melihat sebaran total skor kedalam kelas interval, dimana setiap responden hanya termasuk dalam satu kelas interval saja. Jadi hasil analisis dari distribusi frekuensi diharapkan mampu untuk lebih membuktikan dan memperkuat hasil analisis dengan cara pertama. Berikut ini adalah hasil analisis variabel persepsi masyarakat:

Tabel 5.8. Analisis Statistik Variabel Persepsi Masyarakat Harga Statistik Nilai

Mean 73,76

Median 73

Modus 72

Standar Deviasi 7,498 Sumber: data primer, diolah tahun 2018

Tabel 5.9. Kategori Kelas Interval Variabel Persepsi Masyarakat Kategori Interval Kelas

Sangat Positif 84 – 100

Positif 68 – 83

Netral 52 – 67

Negatif 36 – 51

Sangat Negatif 20 – 35 Sumber: data primer, diolah tahun 2018

Dari tabel 5.8 diketahui bahwa nilai mean atau nilai rata-rata variabel

persepsi masyarakat adalah 73,76. Nilai median atau nilai tengah adalah 73. Kemudian nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 72. Kemudian yang terakhir nilai standar deviasi atau nilai simpangan baku adalah 7,498. Jika dihubungkan dengan tabel 5.9 maka masyarakat Desa Ngreco memiliki persepsi yang positif tentang PKH. Hal tersebut terbukti dari nilai mean yaitu

sebesar 73,76 yang berada dalam interval kelas 68-83, yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam kategori positif.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Masyarakat Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)

Sangat Positif 84 – 100 12 10,43 Positif 68 – 83 81 70,43 Netral 52 – 67 22 19,13 Negatif 36 – 51 0 0 Sangat Negatif 20 – 35 0 0 JUMLAH 115 100

Sumber: data primer, diolah tahun 2018.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 12 responden (10,43%) memiliki total skor diantara 84-100 dan masuk dalam kategori sangat positif. Kemudian sebanyak 81 responden (70,43%) memiliki total skor antara 68-83, sehingga masuk dalam kategori positif. Sedangkan sisanya sebanyak 22 responden (19,13%) memiliki total skor antara 52 sampai dengan 67, dan masuk dalam kategori netral. Hasil tersebut menunjukkan bahwa KPM PKH selaku masyarakat mempunyai persepsi yang positif tentang PKH. Hal tersebut terbukti dari 81 (70,43%) dari total 115 responden yang memiliki persepsi yang positif tentang PKH.

2. Kualitas Pendampingan

Tabel di bawah ini menunjukkan pendapat atau pandangan dari masyarakat tentang kualitas pendampingan dari pendamping PKH yang berdasarkan pada pengalaman sebagai KPM yang telah didampingi selama ini. Sama seperti pada variabel persepsi masyarakat, teknik pengumpulan data

pada variabel ini adalah melalui pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan pada 6 responden yang terdiri dari 3 responden komponen pendidikan dan 3 responden komponen kesehatan, serta pada pendamping PKH Kecamatan Weru. Kuesioner berisikan 20 pernyataan dengan mengacu pada indikator penelitian. Kuesioner dibagikan kepada 115 responden.

Sama seperti pada variabel persepsi masyarakat, data hasil kuesioner kualitas pendampingan kemudian dianalisis dengan dua cara. Pertama, menghitung nilai statistik deskriptif berupa nilai mean, median, modus, dan

standar deviasi dari total skor kuesioner responden. Kedua, menghitung total skor hasil kuesioner setiap responden dan memasukan kedalam distribusi frekuensi. Berikut ini adalah hasil analisis variabel kualitas pendampingan:

Tabel 5.11. Analisis Statistik Variabel Kualitas Pendampingan Harga Statistik Nilai

Mean 73,63

Median 72

Modus 70

Standar Deviasi 9,433

Sumber: data primer, diolah tahun 2018.

Tabel 5.12. Kategori Kelas Interval Variabel Kualitas Pendampingan Kategori Interval Kelas

Sangat Baik 84 – 100

Baik 68 – 83

Cukup Baik 52 – 67

Kurang Baik 36 – 51

Sangat Kurang Baik 20 – 35 Sumber: data primer, diolah tahun 2018.

Berdasarkan tabel 5.11 diketahui nilai mean variabel kualitas

pendampingan sebesar 73,63. Nilai median sebesar 72, nilai modus adalah sebesar 72. Kemudian yang terakhir nilai standar deviasi sebesar 9,433. Jika nilai mean dihubungkan dengan interval kelas variabel kualitas pendampingan (tabel 5.12), maka masyarakat Desa Ngreco memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas pendampingan pendamping sosial PKH. Hal tersebut terbukti dari nilai mean sebesar 73,63, berada dalam interval kelas 68-73,

yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam kategori baik.

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pendampingan Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)

Sangat Baik 84 – 100 20 17,39

Baik 68 – 83 65 56,52

Cukup Baik 52 – 67 30 26,09

Kurang Baik 36 – 51 0 0

Sangat Kurang Baik 20 – 35 0 0

JUMLAH 115 100

Sumber: data primer, diolah tahun 2018.

Dapat diketahui dari tabel di atas bahwa responden yang memiliki total skor diantara 84-100 sejumlah 20 responden. 20 responden tersebut masuk kedalam kategori sangat baik. Selanjutnya ada 65 responden yang masuk dalam kategori baik, dengan total skor diantara 68-83. Kemudian sebanyak 30 responden yang memiliki total skor antara 52-67, dan masuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan untuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik, tidak ada responden yang masuk dalam kategori tersebut.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa KPM mempunyai persepsi yang baik tentang kualitas pendampingan oleh pendamping sosial PKH. Hasil ini terbukti dari 65 (56,52%) dari total 115 responden memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas pendampingan pendamping sosial PKH.

3. Pengelolaan Dana

Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan oleh KPM dalam mengelola dana bantuan PKH yang berhubungan dengan perencanaan dana yang akan digunakan, pengorganisasian dana sesuai kebutuhan dan pengendalian/pengawasan penggunaan dana. Teknik pengumpulan data pada variabel ini dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan pada 6 responden yang terdiri dari 3 responden komponen pendidikan dan 3 responden komponen kesehatan, serta pada pendamping PKH Kecamatan Weru. Sedangkan kuesioner dibagikan kepada 115 reponden, yang terdiri dari 72 reponden komponen pendidikan, dan 43 responden komponen kesehatan.

Kuesioner variabel pengelolaan dana sebenarnya berisikan 17 pernyataan, namun pada lembar kuesioner hanya ditulis 15 nomor pernyataan. Hal ini terjadi karena jenis pernyataan nomor 14a sama dengan nomor 14b dan jenis pernyataan nomor 15a sama dengan nomor 15b.

Kedua jenis pernyataan tersebut sama yaitu tentang penggunaan dana bantuan PKH. Yang membuat berbeda adalah contoh penggunaan dananya yang disesuaikan dengan responden komponen pendidikan dan komponen

pendidikan. Pernyataan nomor 14a dan 15a hanya wajib diisi oleh responden komponen pendidikan, sedangkan pernyataan nomor 14b dan 15b hanya wajib diisi oleh responden komponen kesehatan. Kemudian pernyataan nomor 1 hingga 13 adalah pernyataana umum yang berkaitan dengan variabel dan indikator penelitian yang wajib diisi oleh semua responden.

Selain alasan tersebut, ada juga alasan lain yang melatarbelakangi jumlah pernyataan hanya dihitung 15 pernyataan. Pernyataan nomor 14a dan 15a merupakan pernyataan untuk responden komponen pendidikan yang berjumlah 72 orang. Serta pernyataan nomor 14b dan 15b merupakan pernyataan untuk responden komponen kesehatan yang berjumlah 43 orang. Sedangkan untuk pernyataan nomor 1 hingga 13 merupakan pernyataan yang ditujukan pada semua responden (komponen pendiikan dan kesehatan) yang berjumlah 115 orang. Kondisi inilah yang mendasari peneliti untuk menghitung pernyataan nomor 14a dan 14b menjadi satu, dan pernyataan nomor 15a dan 15b walaupun pernyataannya berbeda.

Teknik analisis data pada variabel ini sama dengan variabel-variabel sebelumya, yaitu cara pertama dengan menghitung nilai statistik deskriptif dan cara kedua dengan analisis distribusi frekuensi. Cara pertama, menghitung nilai statistik deskriptif berupa nilai mean, median, modus, dan standar deviasi

dari total skor kuesioner responden. Kedua, menghitung total skor hasil kuesioner setiap responden dan memasukan kedalam distribusi frekuensi. Berikut ini adalah hasil analisis variabel pola pengelolaan dana:

Tabel 5.14. Analisis Statistik Variabel Pengelolaan Dana Harga Statistik Nilai

Mean 38,10

Median 36

Modus 29

Standar Deviasi 9,33

Sumber: data primer, diolah tahun 2018.

Tabel 3.15. Interval Kelas Variansi dalam Pengelolaan Dana Kategori Interval Kelas

Sangat Baik 63 – 75

Baik 51 – 62

Cukup Baik 39 – 50

Kurang Baik 27 – 38

Sangat Kurang Baik 15 – 26

Dari tabel 5.14 diketahui bahwa nilai mean variabel pola pengelolaan

dana adalah 38,10. Nilai median adalah 36. Kemudian nilai modus adalah 29. Dan yang terakhir nilai standar deviasi adalah 9,33. Jika dihubungkan dengan tabel 5.15 maka pengelolaan dana bantuan PKH oleh masyarakat Desa Ngreco adalah kurang baik. Hasil ini terbukti dari nilai mean (38,10) yang berada

dalam interval kelas 27-38, yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam kategori kurang baik.

Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Variabel Pengelolaan Dana Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)

Sangat Baik 63 – 75 0 0

Baik 51 – 62 14 12,18

Cukup Baik 39 – 50 36 31,3

Kurang Baik 27 – 38 60 52,17

Sangat Kurang Baik 15 – 26 5 4,35

JUMLAH 115 100

Berdasarkan tebel di atas, dapat diketahui bahwa 5 responden (4,35%) memiliki total skor diantara 15-26 dan masuk dalam kategori sangat kurang baik. Kemudian sebanyak 60 responden (52,17%) memiliki total skor antara 27-38, sehingga masuk dalam kategori kurang baik. Sedangkan sebanyak 36 responden (31,3%) memiliki total skor antara 39-50, dan masuk dalam kategori cukup baik. Sebanyak 14 responden (12,18%) masuk dalam kategori baik, karena memiliki total skor antara 51-62. Dan yang terakhir tidak terdapat responden yang termasuk kedalam interval kelas 63-75.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan dana bantuan PKH oleh masyarakat Desa Ngreco adalah kurang baik. Hal ini terbukti dari 60 (52,17%) dari total 115 responden masuk dalam kategori kurang baik. D. Pembahasan Hasil Penelitian