• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

3. Pengelolaan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)

Pola pengelolaan dana dalam penelitian ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh KPM dalam mengelola dana bantuan PKH, yang berhubungan dengan perencanaan dana yang akan digunakan, pengorganisasian dana sesuai kebutuhan dan pengendalian/pengawasan penggunaan dana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana bantuan PKH oleh masyarakat Desa Ngreco adalah kurang baik. Hal ini terbukti dari tabel 5.14 dan 5.15 dimana nilai mean pola pengelolaan dana yakni 38,10 berada dalam interval

kelas 27-38 yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam kurang baik. Berikut ini merupakan penjabaran dari kurang baiknya pengelolaan dana yang dilakukan oleh KPM PKH Desa Ngreco.

Pertama, kegiatan perencanaan penggunaan dana belum dilakukan oleh

KPM PKH Desa Ngreco. Sejatinya kegiatan tersebut bertujuan untuk menyusun rencana-rencana dana bantuan PKH akan digunakan. KPM PKH Desa Ngreco belum melakukan kegiatan tersebut karena, sebagian besar KPM menggunakan dana secara to the point. Ketika dana bantuan PKH cair KPM

merencanakan penggunaan dana jauh-jauh hari sebelum dana bantuan cair. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Ibu Titik Rahayu (KPM tahun 2013) bahwa “Saya yang pasti membeli kebutuhan anak (balita) terlebih dahulu, kemudian membeli kebutuhan untuk keluarga saya. Sisanya

baru saya simpan dan saya gunakan untuk sesuatu yang saya perlukan”. Ibu Sri Kasmini (KPM tahun 2016) juga mengungkapkan pendapat yang serupa bahwa “Biasanya saya cuma utamakan apa yang butuh dibayar saat itu. Ya kalau pas butuh bayar SPP, LKS, bayar ekstrakurikuler atau yang lainnya ya

tinggal bayar, kalau engga ya buat yang lainnya”.

Kedua, sebagian besar KPM PKH Desa Ngreco tahun 2013 dan 2016

telah melakukan kegiatan pengorganisasian dana bantuan. Sedangkan untuk KPM tahun 2017 belum melakukan kegiatan pengorganisasian dana bantuan. Kegitan pengorganisasian bertujuan untuk mengatur dana secara rinci dan terstruktur sesuai dengan prioritas kebutuhan, sehingga rencana-rencana pengelolaan dana yang sudah ditentukan dapat tercapai. Dari pendapat Ibu Titik dan Ibu Sri di atas dapat diperoleh bahwa sebagian besar KPM PKH tahun 2013 dan 2016 di Desa Ngreco telah melakukan tindakan pengorganisasian penggunaan dana bantuan PKH sesuai dengan kebutuhan. KPM tahun 2013 dan 2016 memang menggunakan dana bantuan secara to the

point dan tidak melakukan perencanaan sebelumnya, tetapi KPM selalu

mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak atau kebutuhan gizi anak.

Berbeda dari KPM PKH tahun 2013 dan 2016, KPM PKH tahun 2017 masih belum menggunakan dana bantuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Sri Wahyuni (KPM tahun 2017) bahwa “Uang saya gunakan untuk kebutuhan mendesak. Jika tidak ada hal tertentu yang harus dibayarkan, saya hanya sekedar pakai

saja. Jujur saja saya juga kadang menggunakan uang itu untuk membayar

hutang”. Ibu Sri juga menambahkan bahwa “Kebanyakan dari teman-teman KPM (2017) juga seperti itu mbak, uangnya dipakai untuk membayar hutang

atau malah beli emas dan baju juga ada”.

Salah satu penyebab adanya perbedaan antara KPM 2013, 2016 dengan KPM 2017 adalah pendamping yang jarang datang ke pertemuan kelompok selama kurang lebih satu tahun terakhir. Pada saat pertemuan kelompok pendamping selalu mengingatkan tentang penggunaan dana sesuai anjuran pemerintah dan melakukan kegiatan evaluasi penggunaan dana. Namun, karena pendamping selama satu tahun ini jarang datang pada pertemuan dan KPM 2017 belum melakukan kegiatan evaluasi, sehingga membuat KPM 2017 merasa acuh dengan anjuran tersebut.

Ketiga, para KPM PKH Desa Ngreco tidak melakukan pengendalian

atau pengawasan penggunaan dana bantuan PKH. Proses pengendalian atau pengawasan penggunaan dana ini biasa disebut oleh pendamping dan KPM dengan istilah evalusi penggunaan dana. Pendamping selalu mengingatkan untuk mengevaluasi penggunaan dana dengan cara mencatat setiap

pengeluaran dana. Catatan pengeluaran dana yang telah dibuat oleh KPM tersebut nantinya akan dievaluasi atau dicek oleh pendamping pada saat pertemuan kelompok. Apabila terdapat KPM yang tidak menggunakan dana bantuan sesuai kebutuhan, maka pendamping akan memberikan peringatan kepada KPM tersebut. Peringatan tersebut beriisi bahwa dana PKH akan dikurangi bahkan bisa dicabut kepesertaannya apabila KPM tidak menggunakan dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan.

Pada tahun 2013 hingga 2016 pendamping memang rajin untuk melakukan evaluasi penggunaan dana, karena adanya perintah dari Koordinator PKH Kabupaten Sukoharjo untuk melakukan evaluasi. Hal ini diungkapkan langsung oleh pendamping PKH Desa Ngreco bahwa “Kalau dulu dari KorKab PKH itu sering meminta ada laporan dari KPM tentang

penggunaan dana. Makanya setelah dana turun, selang satu bulan saya

melakukan evaluasi dana itu digunakan untuk apa, tapi kalo sekarang sih

jarang ya”. Pendamping menambahkan bahwa “Sekarang sih jarang ya. Soalnya kalau dulu masih sering tertib laporan karna selalu ditagih terus

sama Korkab, kalo sekarang ngga begitu, paling satu tahun sekali kalau

sekarang”. Jadi jika KorKab PKH tidak memerintahkan untuk melakukan evaluasi, pendamping juga tidak akan melakukan evaluasi. Hal itulah yang terjadi pada tahun 2017 hingga sekarang, pendamping PKH Desa Ngreco tidak melakukan evaluasi penggunaan dana karena merasa tidak mendapatkan perintah dari koordinator PKH tingkat kabupaten.

Tidak adanya evaluasi penggunaan dana bantuan oleh pendamping membuat para KPM (baik KPM 2013, 2016 dan 2017) tidak membuat catatan pengeluaran dana. Ibu Sri kasmini (KPM 2016) mengungkapkan bahwa

“Sudah 3 kali ini uang turun tapi saya ga bikin, soalnya ga disuruh (pendamping)”. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Nur Alami (KPM 2013) bahwa “Jujur saja saya tidak membuat catatan itu lagi. Pendamping tidak meminta dan tidak ngecek jadi saya tidak buat”. Bahkan menurut penuturan dari Ibu Sri Wahyuni, KPM 2017 cenderung tidak pernah membuat catatan pengeluaran dana PKH. “Saya tidak membuat catatan itu. Memang saat sosialisasi pendamping ada ngomongin itu, tapi saya tidak membuat. Teman-teman lain juga tidak buat jadi saya juga tidak (Sri Wahyuni, 2018)”. Dari ungkapan ketiga KPM itu dapat diketahui bahwa KPM PKH Desa Ngreco sudah jarang bahkan tidak pernah membuat catatan pengeluaran dana bantuan PKH.

114 BAB VI