• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

5 Dokter Spesialis

4.4 Hasil Wawancara Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis

4.4.18 Hasil Wawancara Terhadap Managemen Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang

Hasil wawancara dengan infoman menunjukkan bahwa jika ditemukannya ketidaklengkapan rekam medis rawat inap pihak managemen menjelaskan berkas rekam medis harus di lengkapi dengan mengembalikan dengan dokter yang bersangkutan terhadap rekam medis, seperti yang dikatakanya sebagai berikut:

“Rekam medis jika tidak lengkap akan dikembalikan dan dilengkapi dokter kan tidak banyak waktu juga karena tidak di rawat inap , rawat jalan juga di kejarnya ”

Hasil wawancara dengan infoman menunjukkan bahwa pengawasan selama ini tidak dilakukan secara berkala atau tidak adanya secara khusus terkait kelengkapan rekam medis rawat inap. Begitu juga dengan sosialisasi terhadap tenaga kesehatan terkait rekam medis yang dilakukan hanya jika ada perubahan dalam pengelolaan atau prosedur pada rekam medis, Seperti yang dikatakannya sebagai berikut :

“Monitoring dalam penyelenggaraan rekam medis ini tidak ada secara tertentu, sesuai kebutuhan saja. Sosialisasi hanya dilakukan ketika ada perubahan mengenai hal ini. Saat ini masih mengupayakan pelatihan terhadap tenaga kesehatan”

Hasil wawancara denganinfomanmenunjukkan bahwa sebagai pihak managemen akan memperbaiki bentuk atau cara dalam pengelolaan rekam medis dengan mengubah dan memperbaiki sistem dan format apabila dalam pengelolaannya tidak sesuai yang diharapkan.seperti yang dikatakan sebagai berikut :

“Pihak managemen mengupayakan memperbaiki sistem dan formatnya”

Hasil wawancara dengan infoman menunjukkan bahwa pihak manajemen masih kurang dalam pembinaan ataupun memotivasi tenaga kesehatan sehingga masih saja tidak memiliki perubahan besar terhadap pengisian rekam medis.seperti dikatakanya sebagai berikut :

“Ya tentunya mengusahakan untuk meningkatkan kinerja dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainya dalam rapat rutin sebagai bentuk pembinaan, evaluasi dengan memotivasi kembali untuk melengkapi berkas rekam medis, ya walaupun masih ada ditemukan kelengkapan rekam medis saat ini. Mungkin yaah masih kurang terhadap hal ini yaaa… “

Hasil wawancara dengan infoman menunjukkan bahwa selama ini tidak ada terdapat sanksi yang jelas maupun secara tegas terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan langsung dengan rekam medis, seperti dikatakan sebagai berikut:

“Sejauh ini tidak ada sanksi yang khusus terhadap tidak lengkapnya rekam medis namun nanti akan tidak terbayarnya jasa pelayanan, tapi jarang juga tidak dapat karena masih bisa diatasi dalam hal ini ”

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila rekam medis tidak lengkap kan langsung diberikan ke dokter yang bersangkutan karena dokter juga tidak melayani rawat inap melainkan rawat jalan ,jadi dokter tidak bisa mengisi disaat itu juga karena waktu mereka tidak cukup. Sosialisasi terhadap tenaga kesehatan terkait rekam medis yang dilakukan hanya jika ada perubahan dalam penyelenggaraan rekam medis. Sanksi yang tegas masih belum terlihat kepada tenaga kesehtan yang tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan danpihak manajemen mengusahakan dalam peningkatan kerja tenaga medis ataupun petugas kesehatanya dalam rapat rutin sehingga akan termotivasi dalam pengisian berkas rekam medis.

BAB V

PEMBAHASAN

Kelengkapan dokumen rekam medis merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap proses pelayanan yang dilakukan oleh petugas medis dan mempengaruhi kualitas dari pelayanan suatu rumah sakit.

Berdasarkan UU Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 46 ayat 1 menyatakan bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis sehingga dapat terhindar atau meminimalkn resiko malpraktik atas tindakan dan pemberian terapi pengobatan di kemudian hari oleh pasien maka dokter atau dokter gigi sudah mengutamakan pencatatan rekam medis sebagi bukti tertulis yang lengkap dan akurat. Oleh sebab itu rekam medis menjadi bagian yang sangat penting untuk diisi dan sangat berguna terhadap bagian dokumentasi rumah sakit.

Kelengkapan pencatatan berkas rekam tersebut tidak terlepas dari dukungan pihak managemen agar tercipta rekam medis yang lengkap sesuai dengan Permenker RI No.269/Per/Menkes/III/2008 tentang rekam medis yang menyatakan bahwa dokret atau dokter gigi wajib mengisi rekam medis segera setelah selesai tindakan sekurang-kurangnya memuat identitas, tanggal dan waktu masuk, anamnese, pemeriksaan fisik, diagnosa , rencana penatalaksanaan , pengobatan/tindakan, persetujuan tindakan, catatan observasi, ringkasan pulang serta nama dan tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan kesehatan.

Kelengkapan rekam medis rawat inap di RSUD Bangkinang masih kurang, di dapat berdasarkan hasil observasi terhadap 60 berkas rekam medis seperti: 5.1Tanggal Masuk Pasien

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Bangkinang, diketahui bahwa kelengkapan pencatatan pengisian tanggal masuk pada dokter spesialis yang terendah yaitu dokterpenyakit dalam dengan persentase 70%. Sementara itu pada dokter spesialis lainya sudah mengisi lengkap dengan persentase 100%.Pengisian tanggal masuk diisi oleh petugas bagian tempat pendaftaraan pasien rawat inap. Dari hasil wawancara penyebab ketidaklengkapan pengisian tanggal masuk yaitu petugas tidak mengecek kembali setiap item yang sudah di isi, tidak sengaja terlewatkan dan petugas kesehatan kurang mengetahui manfaat dari item ini. Dan dokter menekankan bahwa tidak seharusnya pengisian item ini dilakukan oleh dokter karena dokter hanya mengisi yang penting-penting seperti mengenai medis saja sehingga sebagian dokter beranggapan tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter hal ini yang menyebabkan dokter tidak mengechek kembali lembaran rekam medis. Ketidaklengkapan pengisian tanggal masuk pasien akan mempersulit untuk menentukan kapan pasien masuk,tindakan apa saja yang sudah dilakukan dan berapa lama dirawat. Selain itu Ketidaklengkapan pengisian pada item tanggal masuk akan mempengaruhi proses klaim sebagai bukti perhitungan pembiayaan dikarenakan tidak mendapatkan informasi yang lengkap mengenai berapa selama pasien melakukan perawatan di rumah sakit.

Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Maranatha (2016) di RSU Haji Medan khususnya pada item tanggal masuk juga tidak terisi lengkap dengan angka ketidaklengkapan sebesar (3%).

Dari semua pencatatan tanggal masuk sudah dapat dikatakan baik karena memilki persentase yang tinggi pada kelengkapan rekam medis. Pengisian tanggal masuk ini tidak hanya dilakukan oleh dokter melainkan petugas kesehatan pada pendaftaran rawat inap. Walaupun pada dokter penyakit dalam masih di temukanya ketidaklengkapan tanggal masuk. Namun hal ini masih bisa disimpulkan bahwa pengisian tanggal masuk sudah baik dalam pengisianya.