• Tidak ada hasil yang ditemukan

Head of Risk Management Unit

Dalam dokumen DUTI Annual Report 2016 (Halaman 93-95)

PROFILE OF HEAD OF RISK MANAGEMENT UNIT PROFIL KEPALA UNIT MANAJEMEN RISIKO

Beliau telah menjabat Ketua Unit Manajemen Risiko sejak 2013. Pria berwarga negara Indonesia ini telah menamatkan pendidikannya sebagai Sarjana Teknik Mesin jurusan Teknik Industri dari Universitas Indonesia (1998) dan Master of Commerce, Macquarie University Sydney, Australia (2001). Beliau juga adalah penyandang sertifikat Financial Risk Manager (FRM) dari Global Association of Risk Professionals (GARP) sejak tahun 2008.

Saat ini beliau juga menjabat Ketua Unit Manajemen Risiko untuk PT Bumi Serpong Damai Tbk (sejak 2013) dan PT Puradelta Lestari Tbk (sejak 2013).

Sebelumnya, beliau membangun karir sebagai Direktur di KPMG, Siddharga Consulting, Risk Advisory Services (2005 – 2013) dan Associate Manager di Ernst & Young, Risk Advisory Services (2002 – 2005).

Reza has served as the Head of Risk Management Unit since 2013. The Indonesian male citizen received his Bachelor of Mechanical Engineering from the Faculty of Industrial Engineering at Universitas Indonesia (1998) and Master of Commerce from Macquarie University, Sydney, Australia. (2001). He is also a certiied Financial Risk Manager (FRM) from Global Association of Risk Professionals (GARP) since 2008.

Currently he is also serving as the Head of Risk Management Unit in PT Bumi Serpong Damai Tbk (since 2013) and PT Puradelta Lestari Tbk (since 2013).

He formerly built his career as a Risk Advisory Services Director at KPMG, Siddharta Consulting (2005-2013) and Risk Advisory Services Associate Manager at Ernst & Young (2002-2005).

Dalam menjalankan tugasnya, Unit Manajemen Risiko didukung oleh Risk Champion yang ditunjuk pada setiap unit kerja. Risk Champion bertindak sebagai perpanjangan tangan dari Unit Manajemen Risiko dan bertugas untuk mendukung program-program ERM pada unit kerja masing-masing.

PEMETAAN RISIKO DAN MITIGASI

Kami mengklasiikasikan risiko menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

1. Risiko Keuangan, adalah beberapa jenis risiko yang dikelola sesuai dengan eksposur Perusahaan yang mencakup risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko harga dan risiko likuiditas.

Langkah yang diambil Perusahaan untuk memitigasi risiko-

risiko ini adalah sebagai berikut:

a. Risiko suku bunga, yaitu dengan mengkaji eksposur instrumen keuangan Perusahaan yang sensitif terhadap suku bunga dan melakukan analisa sensitivitas;

b. Risiko mata uang asing, yaitu dengan melakukan lindung nilai alami beserta penyesuaian pendapatan dan pengeluaran dalam satu mata uang;

c. Risiko harga, yaitu dengan melakukan pemantauan pasar dan memastikan eksposur risiko terhadap volatilitas investasi dijaga pada kondisi minimum;

d. Risiko likuiditas, yaitu dengan menjaga tingkat Kas dan setara Kas beserta fasilitas pendanaan yang memadai bagi manajemen untuk membiayai kegiatan operasional. 2. Risiko Hukum/Kepatuhan, yaitu risiko yang timbul dari

perubahan hukum, undang-undang, kepatuhan terhadap regulator dan peraturan pemerintah daerah dan/atau sengketa dengan pihak ketiga terkait tindakan hukum yang dapat mempengaruhi Perusahaan.

Sebagai langkah mitigasinya, Perusahaan mengaktifkan komunikasi dan hubungan dengan otoritas terkait, asosiasi properti dan melakukan pemantauan terhadap perubahan-perubahan perundangan-undangan maupun kepatuhan.

3. Risiko Strategis, yaitu risiko yang muncul akibat ketidak-akuratan perencanaan atau penerapan strategi bisnis atau perubahan lingkungan bisnis eksternal, yang dapat mempengaruhi Perusahaan dalam jangka panjang.

Risiko ini dimitigasi dengan memberikan informasi mengenai

In the performance of its duties, the Risk Management Unit is assisted by the Risk Champions who are appointed in each working unit. The Risk Champions act as the arms of the Risk Management Unit to support ERM programs in their respective working units.

RISK MAPPING AND MITIGATION

We have classiied risks into 4 (four) category:

1. Financial Risks, i.e. some types of inancial risks to be managed in line with the Company’s exposure covering the interest rate risk, the foreign exchange risk, the price risk and the liquidity risk.

The measures taken by the Company to address these risks are as follows:

a. Interest rate risk, by reviewing the Company’s exposure to the inancial instruments that are sensitive to interest rate and making a sensitivity analysis;

b. Foreign exchange risk, by doing natural hedging with the adjustment of revenues and expenses in one currency; c. Price risk, by monitoring the market and ensuring that the

risk exposure to the investment volatility is maintained at minimum condition;

d. Liquidity risk, by maintaining the level of Cash and Cash Equivalents along with adequate funding facilities for the Management to inance its operations.

2. Legal/Compliance Risks, i.e. the risks that arise from the ammendment of the law, current laws, compliance with the regulators and local government regulations and/or disputes with third parties related to legal actions that may affect the Company.

The Company manages these risks by commencing the communication and relations with the relevant authorities, including the property association and monitoring of any amendments of the laws and regulations as well as the compliance therewith.

3. Strategic Risks, i.e. the risks that arise from inaccurate planning or business strategy implementation or changes in external business environment, which may affect the Company in the long- term.

Nama Topik Tanggal Tempat Pelaksana

Name Subject Date Venue Provider/Facilitator

M. Reza Abdulmajid SID Listed Company Directors Programme - Risk

management Essentials Global Reporting Initiatives

13 Oktober October 21 November Singapore Singapore SID SGXt pasar dan pesaing untuk unit kerja terkait agar mengambil

langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja masing-masing. Misalnya, risiko Perusahaan tidak mampu mencapai target bisnis karena kegagalan dalam menjawab persaingan usaha secara tepat, perubahan asumsi strategis, serta kondisi pasar dan ekonomi yang kurang menguntungkan.

4. Risiko Operasional, yaitu risiko yang timbul akibat kelemahan atau ketidakcukupan proses internal, sumber daya manusia, sistem teknologi, atau peristiwa eksternal yang mempunyai dampak pada operasional sehari-hari.

Perusahaan memitigasi risiko operasional dengan melakukan

identiikasi, evaluasi dan mitigasi terhadap risiko utama pada masing-masing unit kerja yang tertuang dalam proil risiko

unit kerja. Tingkat risiko dan kecukupan dari kontrol yang ada akan ditinjau setiap tahun dan langkah-langkah perbaikan diawasi secara berkala.

SOSIALISASI MANAJEMEN RISIKO

Penerapan GCG terpadu dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal. Informasi terkait manajemen risiko telah disebarluaskan dan diinformasikan kepada seluruh karyawan Perusahaan, baik melalui sosialisasi maupun penyebaran informasi melalui situs internal Perusahaan. Penerapan manajemen risiko tidak mudah dan membutuhkan waktu untuk dapat menguasai kompetensi dan akurasi dalam mengenali risiko industri dan organisasi serta mampu menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari budaya karyawan. Berkat kesungguhan, konsistensi dan kesabaran manajemen, manajemen risiko saat ini telah memberikan warna baru dan berdampak positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan dan penguatan penerapan GCG di lingkup Perusahaan. PROGRAM PENGEMBANGAN UNIT MANAJEMEN RISIKO Sepanjang tahun 2016, program pengembangan yang diikuti

oleh Unit Manajemen Risiko adalah:

These will be mitigated by providing information on the market and the competitors to the relevant working units to take the necessary measures in line with the irrespective work plans. For instance, the risk of the Company being unable to achieve business targets due to failure in responding to business competition appropriately, changes in strategic assumptions and unfavorable market and economic conditions.

4. Operational Risks, i.e. the risks that arise due to weak and inadequate internal process, human resources, technological system, or unfavorable external events that impact the daily operations.

The Company mitigates the operational risks by identifying, evaluating and mitigating the main risks in each working unit as set out in their risk proiles. The level of risks and the adequacy of the control will be evaluated every year and the measures of improvement will be monitored periodically.

SOCIALIZATION ON RISK MANAGEMENT

The application of an integrated GCG with the compliance management, risk management and internal control. The risk management information has been widely distributed and informed to all the Company’s employees, via communication or information distribution through the Company’s internal site. The application of risk management is not easy. It is time consuming to attain the competency and accuracy in identifying industrial and organizational risks and be able to make the risk culture a part of the employees’ culture. Thanks to the earnestness, consistency and patience of the Management. However, the risk management has currently shown a new color and positive contribution in the planning, decision making and strengthening processes of GCG application within the Company.

RISK MANAGEMENT UNIT DEVELOPMENT PROGRAM

In 2016, the Risk Management Unit had attended the following development programs:

Sesuai dengan Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 19 Mei 2016, para pemegang saham memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menunjuk Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan kajian yang mendalam dan independen, Direksi menetapkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) Mirawati Sensi Idris untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2016.

Berdasarkan surat KAP No. 245/IX/2016/GA/MSSL tanggal 7 September 2016 tentang pekerjaan jasa Audit Laporan Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk dan Konsolidasian tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016, biaya audit yang dikeluarkan Perusahaan adalah sebesar Rp290 juta. Selain jasa audit atas Laporan Keuangan, tidak ada jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik termaksud.

KAP Mirawati Sensi Idris telah melakukan 1 (satu) kali audit laporan keuangan tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Akuntan Publik yang ditunjuk telah melakukan 1 (satu) kali audit laporan keuangan tahunan Perusahaan sejak tahun 2016.

In accordance with the Decision made during the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) on May 6, 2015, the shareholders authorized the Directors to appoint a registered Public Accountant with the Financial Services Authority.

Based on in-depth and independent assessment, the Directors established the Public Accounting Firm (KAP) Mirawati Sensi Idristo audit the inancial statements of the Company for the inancial year 2016.

Based on letter KAP No. 245/IX/2016/GA/MSSL dated September 7, 2016, in terms of service jobs Audit of Consolidated Financial Statements of PT Bumi Serpong Damai Tbk and its Subsidiaries financial year 2016, the cost of the audit paid by the Company amounted to IDR290 million. Besides the audit services on the Financial Reports, there were no other service rendered by the public accountant firm. The firm KAP Mirawati Sensi Idris has once audited the annual financial statements of the Company for the year ended 31 December 2016. Public Accountant has audited 1 (one) time the annual inancial statements of the Company since the year 2016.

Dalam dokumen DUTI Annual Report 2016 (Halaman 93-95)