• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

A. Tinjauan Pustaka

9. Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata hidros ( air) dan sphere (lapisan/selubung). Hidrosfer dapat diartikan sebagai lapisan air yang mengelilingi bumi.

a. Identifikasi Unsur-unsur Utama Siklus Hidrologi 1) Siklus Hidrologi

Menurut Asdak (2004:7) daur hidrologi secara alamiah menunjukkan gerakan air dipermukaan bumi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup lainnya.

2) Unsur-unsur yang terdapat dalam siklus hidrologi a) Evaporasi b) Transpirasi c) Evapotranspirasi d) Kondensasi e) Presipitasi f) Infiltrasi g) Run off h) Perkolasi

b. Identifikasi Berbagai Jenis Perairan Darat 1) Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai besar lainnya.

a) Sungai berdasarkan Tipe Genetiknya

Beberapa bentuk sungai berdasarkan tipe genetiknya menurut Lobeck (1939: 171) antara lain :

(1) Consequent (2) Subsequent (3) Obsequent

commit to user

(4) Resequent (5) Insequent

b) Sungai berdasarkan Pola Aliran

Beberapa bentuk sungai berdasarkan pola alirannya menurut Lobeck (1939: 176) antara lain :

(1) Dendritik (2) Trellis (3) Radial (4) Anullar (5) Rectangular

c) Sungai Berdasarkan Debitnya (1) Sungai Influent/Ephemeral

(2) Sungai Effluent/Perennial/Permanen (3) Sungai Intermitten

2) Meander

Meander sungai merupakan bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Meander sungai sering ditemukan di daerah dataran rendah, terjadi karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batuan-batuan yang relative homogen dan kurang resisten terhadap erosi.

3) Delta

Delta terjadi dari material yang terbawa erosi aliran sungai, lama-kelamaan material akan mengendap pada muara sungai yang berada di pantai atau danau. Hasil pengendapan lambat laun akan menumpuk hingga melebihi permukaan air laut maupun pada danau. Daratan baru dari hasil endapan tersebut dinamakan delta. Delta dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu delta berbentuk kipas, delta berbentuk kaki burung, dan delta berbentuk corong.

4) Danau

Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan (basin) tertentu, yang biasanya berbentuk mangkuk.

commit to user

(1) Danau Air Asin (2) Danau Air Tawar

b) Danau menurut Proses terjadinya (1) Danau Tektonik

(2) Danau Lembah Gletser (3) Danau Vulkanis

(4) Danau Doline (Danau Karst) (5) Danau Terbendung

(6) Danau Tapal Kuda (Ox Bow Lake) 5) Rawa

Rawa dalam Noor (2004: 1) adalah kawasan sepanjang pantai, aliran sungai, danau atau lebak yang menjorok masuk ke pedalaman sampai sekitar 100 km atau sejauh dirasakannya pengaruh gerakan pasang.

6) Daerah Aliran Sungai

Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya (air, sedimen, unsur hara) ke laut melalui sungai utama (satu outlet). Wilayah daratannya tersebut dinamakan daerah tangkapan air (DTA atau catchment area) yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumberdaya manusia sebagai pemanfaat sumberdaya alam.

commit to user

Gambar 3. Daerah Aliran Sungai

(Sumber: www.vancouverwatersheds.org, 25 Desember 2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah iklim, jenis batuan yang dilalui DAS, dan banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sungai tergantung pada bentuk lereng DAS. Di dalam wilayah daerah aliran sungai terdapat bentukan alam seperti meander, dataran banjir, dan delta.

a) Bagian-bagian DAS

Pembagian Ekosistem DAS menurut Asdak (2004: 11) adalah sebagai berikut:

(1) Daerah Hulu

Daerah hulu DAS merupakan daerah konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi, merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (lebih besar dari 15%), bukan merupakan daerah banjir, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan.

(2) Daerah Tengah

Daerah tengah merupakan daerah transisi antara karakteristik biogeofisik daerah hulu dan hilir, peka terhadap kerusakan, sehingga

commit to user

masalah utama adalah perlindungan. Keadaan daerah ini relative landai sehingga jalur transpirasi dan komunikasinya relative mudah. Daerah ini merupakan aktivitas penduduk, seperti pertanian, perdagangan, perindustrian dan merupakan pusat permukiman penduduk.

(3) Daerah Hilir

Daerah hilir DAS merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan drainase lebih kecil, merupakan daerah dengan kemiringan lereng kecil sampai dengan sangat kecil (kurang dari 8%), pada beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan), pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan jenis vegetasi didominasi tanaman pertanian kecuali daerah estuaria yang didominasi hutan bakau/gambut.

b) Bentuk-bentuk DAS (1) DAS bulu burung

DAS memanjang dengan sungai utama hampir lurus dan anak-anak sungai utama merupakan jalur di kanan kirinya. Biasanya debit sungai relatif kecil dan jarang terjadi banjir atau kejadian banjir kecil. Hal ini karena sampainya air ke sungai utama berbeda-beda waktunya. (2) DAS berbentuk radial

DAS berbentuk seperti kipas (seperti lingkaran atau setengah lingkaran) sungai terkonsentrasi ke satu titik sebagai akibat dari bentuk DAS tersebut, sungai utama pendek. Apabila terjadi hujan merata di DAS akan terjadi banjir besar.

(3) DAS berbentuk paralel

Merupakan dua DAS yang menyatu di daerah hilir. Banjir besar terjadi bila di daerah DAS turun hujan secara bersamaan.

c. Potensi Air Pemukaan dan air Tanah

Air tanah dalam Asdak (2004: 244) merupakan air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama pada setiap

commit to user

tempat. Hal itu tergantung pada tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).

a) Lapisan kedap

Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat kecil, sehingga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil.

b) Lapisan tak kedap

Kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar.

d. Penyebab dan Dampak banjir serta usaha Mengurangi resiko Banjir 1) Penyebab banjir

a) Curah hujan dalam jangka waktu panjang.

b) Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.

c) Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air tersumbat.

d) Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan/tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. e) Bendungan dan saluran air rusak

f) Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.

g) Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).

h) Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, mengakibatkan banjir kiriman atau banjir bandang.

2) Dampak banjir

a) Mendatangkan kerugian bagi manusia, misalnya rumah rusak, jalan rusak, jembatan hancur.

b) Daerah sawah yang tergenang air akan mengakibatkan gagal panen c) Daerah permukiman penduduk yang terkena banjir akan terjadi polusi

commit to user

3) Usaha-usaha untuk mengurangi resiko banjir

a) Upaya penghijauan dan penghutanan kembali wilayah gundul untuk mempertinggi kapasitas peresapan air

b) Pembuatan teras-teras pada lahan miring yang memenuhi syarat bagi pencegahan erosi tanah

c) Pembuatan tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapan air sungai pada musim hujan

d) Diadakan pelurusan sungai dan pengerukan sungai bagian dasar lembah pada musim kemarau

e) Pembuatan terusan saluran air

f) Pembuatan bendungan serba guna untuk menampung dan

memanfaatkan air sepanjang tahun

g) Di kawasan perkotaan dibuat kanal-kanal sungai, selokan-selokan air, dibuat pintu air, dibuat tanggul-tanggul pada tepi kota sepanjang batas aliran sungai

h) Peningkatan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan hidup melalui pendidikan formal/nonformal dan melaui media massa. e. Perairan Laut

1) Zona Pantai dan Pesisir

Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut ketika surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Dengan kata lain, pantai merupakan wilayah yang dibatasi oleh pasang tertinggi dan surut terendah. Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh laut (pasang surut dan perembasan air laut pada daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat).

2) Klasifikasi Laut

commit to user

(1) Laut dangkal adalah laut yang kedalamannya kurang dari 200m. (2) Laut dalam adalah laut yang kedalamannya lebih dari 200m. b) Berdasarkan Zonasinya

(1) Zona litoral yaitu bagian cekungan lautan yang terletak di antara daerah pasang dan surut.

(2) Neritik yaitu daerah laut yang kedalamannya < 200 m (laut dangkal) (3) Bathyal yaitu yang kedalamannya antara 200 – 2.000 m

(4) Abysal yaitu daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2.000 m. c) Berdasarkan Letaknya

(1) Laut pedalaman adalah laut yang letaknya di pedalaman atau dikelilingi daratan. Contoh Laut Kaspia, dan Laut Hitam

(2) Laut tengah adalah laut yang terletak di antara dua benua yang berdekatan.

(3) Contoh : Laut Karibia yang menghubunglan Amerika Utara dan Amerika Selatan.

(4) Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua dan tepi samudera. Contoh : laut Banda dan Laut Sulawesi

d) Berdasarkan Proses Terjadinya

(1) Laut transgresi adalah laut dangkal yang semula merupakan daratan. Naiknya permukaan air laut ini terjadi karena adanya pencairan es secara besar-besaran ketika berakhirnya zaman es. Contoh : laut Arafuru dan Laut Jawa.

(2) Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan dasar laut oleh tenaga tektonik. Contoh : Laut Tengah, Laut Karibia, dan Laut Banda.

(3) Laut regresi adalah laut yang menyempit, terjadi karena permukaan air laut turun pada awal zaman es. Suhu di permukaan bumi turun sehingga banyak terjadi pembekuan air, terutama di daerah kutub. Akhirnya permukaan air laut turun atau menyempit.

e) Berdasarkan Hukum Laut Internasional

commit to user

(1) Zona Laut Teritorial (2) Landas Kontinen

(3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

3) Morfologi Dasar Laut a) Teras Benua

b) Paparan Benua atau disebut juga dangkalan benua (continental shelf) c) Lereng Benua (continental slope)

d) Dasar lautan

(1) Continental Island, yaitu pulau-pulau yang secara geologis merupakan bagian benua, lalu terpisah lautan. Contoh : Madagaskar dan Greenland.

(2) Island arc, merupakan kumpulan pulau seperti Indonesia yang mempunyai perbatasan dengan benua, tetapi dengan jenis batuan vulkanik.

(3) Abysal plain, yaitu wilayah yang relatif datar dan terletak di kedalaman samudera.

(4) Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut

sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Contoh : Gunung Krakatau.

(5) Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut. Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.

(6) Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa

dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.

(7) Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di

commit to user

(8) Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam. Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.

(9) Lubuk laut (basin), yaitu depresi luas yang bentuknya membulat dan lonjong. Contoh: lubuk Laut Sulawesi dan Laut Banda.

(10) Palung laut (trench), yaitu lembah yang dalam dan memanjang

di dasar laut terjadi karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

4) Gerak Air Laut a. Arus Laut

Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain. Sebagian besar arus laut bergerak secara horisontal dan sebagain lainnya secara vertikal.

Jenis arus laut dibedakan menjadi : a) Berdasarkan letaknya

b) Berdasarkan suhu

c) Berdasarkan terjadinya arus b. Gelombang Laut

Gelombang laut merupakan gerakan air laut naik turun sehingga membentuk punggung air yang menyerupai bentuk bukit yang dapat berubah bentuk pada permukaan air.

c. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut (ocean ride) yaitu perubahan ketinggian permukaan air laut yang berlangsung secara periodik dalam periode setengah hari. Penyebab terjadinya pasang surut adalah gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

5) Kualitas Air Laut

Kualitas air laut dapat diamati dan dipelajari berdasarkan sifat-sifat air laut, yaitu :

commit to user

a) Suhu b) Kecerahan c) Salinitas

6) Manfaat Laut Bagi Kehidupan a) Laut merupakan sumber makanan b) Sumber Mineral

c) Tempat Olahraga dan Rekreasi d) Sarana Transportasi

e) Pengatur Iklim

Adapun kerangka konsep dari materi tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka Konsep Materi Hidrosfer Hirosfer

Perairan darat Perairan laut Siklus hidrologi

commit to user

Dokumen terkait