• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Prosedur Penelitian

Adapun langkah – langkah pengembangan dalam penelitian ini antara lain :

1. Langkah pertama yaitu mendefinisikan dari tujuan program pembelajaran yang disebut dengan Needs Assessment ( analisis kebutuhan siswa dalam menggunakan media) dan mengetahui karakteristik gaya belajar siswa.

2. Perencanaan

Berdasarkan analisis kebutuhan, maka dibuat perencanaan / rancangan produk yang antara lain mencakup :

a. Tujuan dari penggunaan produk b. Siapa pengguna dari produk

c. Diskripsi dari komponen – komponen produk dan penggunaanya 3. Pengembangan produk awal

Pengembangan produk awal merupakan draft kasar dari produk yang akan dibuat. Draft atau produk awal dikembangkan oleh peneliti yang bekerjasama dengan bidang ahli materi dan ahli media untuk di uji validitasnya. Setelah produk dibuat maka perlu diujikan kepada ahli materi dan ahli media untuk dapat mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan dan saran apa saja yang diperlukan untuk menyempurnakan produk sebelum diujicobakan disekolah.

4. Mengadakan uji coba produk

Uji coba produk yang digunakan dengan mengadopsi model pengembangan menurut Dick and Carrey’s antara lain :

a. Uji produk peorangan (one to one evaluation)

Dalam uji coba produk ini, peneliti bekerjasama dengan peserta didik sejumlah 6 orang. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Apabila media itu disajikan untuk belajar mandiri, biarkan mereka mempelajarinya sementara kita mengamatinya. Keenam orang siswa yang dipilih tersebut hendaknya tiga orang dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit di bawah rata-rata dan tiga orang lagi di atas rata-rata.

commit to user

Prosedur pelaksanaan uji coba perorangan (one to one evaluation ) ini adalah sebagai berikut:

1) Menjelaskan kepada siswa bahwa kita sedang merancang suatu multimedia baru dan kita ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap multimedia interaktif yang dibuat tersebut.

2) Menyampaikan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah, hal tersebut bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurangsempurnaan multimedia tersebut, sehingga perlu diperbaiki. 3) Usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakan

pendapatnya tentang multimedia interaktif tersebut.

4) Memberikan tes awal untuk mengetahui. sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang dimediakan.

5) Menyajikan multimedia interaktif dan catat berapa lama waktu yang kita butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Mencatat bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk dipahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain.

6) Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post test) 7) Analisis informasi yang terkumpul.

Jumlah enam orang untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Atas dasar data atau informasi dari kegiatan - kegiatan tersebut di atas akhirnya revisi dilakukan sebelum multimedia interaktif ini diujicobakan ke kelompok kecil (small group evaluation)

b. Uji produk kelompok kecil ( small group evaluation)

Pada uji coba kelompok kecil (small group evaluation ) ini memerlukan peserta didik sejumlah 8- 20 orang. Alasan jumlah peserta didik ini karena jika kurang dari 8 maka data akan bermasalah dan tidak menjadi representative, karena saran yang kita perlukan belum cukup mewakili jumlah siswa. Jika lebih dari 20 maka informasi yang anda peroleh melebihi yang anda perlukan akan kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil. Penyeleksian siswa yang

commit to user

dimasukkan dalam uji coba kelompok kecil (small group evaluation) ini sangat penting karena akan berpengaruh dengan tingkat representative

data yang akan didapat. Sebaiknya dalam pemilihan peserta didik dilakukan secara proporsional random sampling, dengan meminta saran kepada guru kelas peserta didik mana saja yang kiranya pantas untuk diujicobakan. Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Sampel tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang dan pandai, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan latar-belakang.

Prosedur yang perlu ditempuh adalah:

1) Menjelaskan bahwa multimedia interaktif tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya; 2) Memberikan tes awal (pre test) untuk mengukur kemampuan dan

pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan;

3) Menyajikan multimedia interaktif dan meminta kepada siswa untuk mempelajari multimedia interaktif yang telah terinstall di komputer mereka masing – masing.

4) Mencatat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik selama penyajian multimedia interaktif.

5) Memberikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (post test);

6) Membagikan angket dan minta peserta didik untuk mengisinya. Apabila mungkin adakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan antara lain:

a) menarik tidaknya media tersebut b) apa sebabnya;

c) mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan d) konsistensi tujuan dan materi program;

e) cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberikan.

commit to user

kuesioner, informasi yang lebih detail dan jauh dapat dicari lewat diskusi ini dan Analisis data-data yang terkumpul digunakan sebagai dasar umpan balik untuk penyempurnaan media.

c. Uji coba lapangan ( field trial evaluation)

Tujuan utama diadakannya uji lapangan adalah untuk mengetahui efektivitas produk yang dikembangkan. Dalam uji coba ini melibatkan satu kelas peserta. Data yang dapat kita kumpulkan dari uji coba ini adalah data dari hasil pre test dan post test yang dilakukan.

Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Memilih siswa-siswa yang benar-benar mewakili populasi target minimal 30 orang siswa. Tes kemampuan awal perlu dilakukan bila karakteristik siswa belum diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kita kenai benar siswa-siswa yang akan dipakai dalam uji coba tak perlu tes itu dilakukan;

2) Menjelaskan kepada mereka maksud uji lapangan tersebut dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengeritik bahan-bahan atau media yang diberikan, karena mereka beranggapan sudah benar dan efektif. Usahakan mereka bersikap rileks dan berani mengemukakan penilaian.

3) Memberikan tes awal (pre test )untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topik yang dimediakan; 4) Menyajikan multimedia interaktif tersebut kepada mereka.

5) Mencatat semua respon yang muncul dari siswa. Begitu pula waktu yang diperlukan.

6) Memberikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini (post test)

dibandingkan dengan hasil tes pertama (pre test) akan menunjukkan seberapa efektif dan efisien media yang anda buat tersebut.

7) Memberikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap multimedia interaktif.

commit to user

8) Meringkas dan menganalisis data-data yang di peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi: skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya.

5. Melakukan perlakuan pembelajaran menggunakan program Power Point dan metode ceramah dengan memberikan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) pada masing masing perlakuan.

6. Menguji efektivitas multimedia pembelajaran menggunakan Macromedia Flash dengan melakukan pendekatan analisis dan pendekatan eksperimen terhadap program Power Point dan metode ceramah.

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait