114 untuk variabel penguasaan teknologi informasi (X1) dan variabel disiplim Kerja (X2) adalah 0,948 < 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai VIF maupun tolerance nya maka dapat dikatakan tidak ada hubungan sempurna antar variabel bebas sehingga regresi ganda dapat dilanjutkan.
Hal ini karena koefisien regresi yang dihasilkan oleh analisis regresi berganda menjadi sangat kuat sehingga dapat memberikan hasil analisis yang mewakili sifat atau pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
115 Tabel 4.14
Uji Korelasi Product Moment
Hubungan antara penguasaan teknologi informasi Guru dengan Kinerja Guru
Correlations
Penguasaan teknologi
Informasi (x1) Kinerja Guru (y) Penguasaan teknologi Informasi
(x1)
Pearson Correlation 1 .366**
Sig. (2-tailed) .003
N 64 64
Kinerja Guru (y) Pearson Correlation .366** 1
Sig. (2-tailed) .003
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : output SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara penguasaan teknologi informasi (X1) dengan kinerja guru (Y) adalah 0,003
< 0,05, dan nilai rX1Y sebesar 0,366 > 0.244 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi atau hubungan positif yang signifikan antara penguasaan teknologi informasi guru (X1) dengan kinerja guru (Y).
Selanjutnya adalah menghitung koefisien determinasi (r2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau hubungan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam presentase. Berdasarkan analisis didapat hasil seperti di bawah ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji Determinasi Hubungan Antara penguasaan teknologi informasi guru dengan kinerja guru
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .366a .134 .120 9.718
116
a. Predictors: (Constant), Penguasaan teknologi Informasi (x1)
Uji r2 (r square) didapatkan hasil sebesar 0,134 atau 13,4%, yang berarti kontribusi hubungan penguasaan teknologi informasi guru dengan kinerja guru sebesar 13,4% sedangkan sisanya sebesar 86,6%
dipengaruhi oleh variabel lain.
Langkah selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi religiusitas guru dengan kinerja guru, dengan program SPSS 26 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.16
Hasil Regresi penguasaan teknologi informasi guru dengan kinerja guru
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 66.826 8.373 7.981 .000
Penguasaan teknologi Informasi (x1)
.257 .083 .366 3.099 .003 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)
Dari hasil tabel di atas, maka persamaan garis regresinya adalah Y
= 66,826 + 0,257 X. Artinya ketika penguasaan teknologi informasi = 0, maka kinerja guru = 66,826. Setiap penguasaan teknologi informasi bertambah 1 skor, maka kinerja guru bertambah 0,257.
117 2. Hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja guru.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara :
Ada hubungan antara perilaku disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri.
Ha : : Ada hubungan positif yang signifikan antara perilaku disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri.
Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara perilaku disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi Product moment yang dihitung dengan bantuan SPSS 26. Berikut ini tabel hasil perhitungannya:
Tabel 4.17
Uji Korelasi Product Moment
Hubungan antara disiplin Kerja Guru dengan kinerja guru Correlations
Disiplin Kerja (x2) Kinerja Guru (y)
Disiplin Kerja (x2) Pearson Correlation 1 .356**
Sig. (2-tailed) .004
N 64 64
Kinerja Guru (y) Pearson Correlation .356** 1
Sig. (2-tailed) .004
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : output SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.17 diatas diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara disiplin Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y) adalah 0,004 <0,05,nilai rX1Y sebesar 0,356 > 0.244 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara disiplin Kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y).
118 Selanjutnya adalah menghitung koefisien determinasi (r2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau hubungan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam presentase. Berdasarkan analisis didapat hasil seperti di bawah ini:
Tabel 4.18
Hasil Uji Determinasi Hubungan Antara disiplin Kerja Guru dengan Kinerja Guru
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .356a .126 .112 9.761
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (x2)
Uji r2 (r square) didapatkan hasil sebesar 0,126 atau 12,6%, yang berarti kontribusi hubungan disiplin kerja guru dengan kinerja guru sebesar 12,6% sedangkan sisanya sebesar 87,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
Langkah selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi disiplin kerja guru dengan kinerja guru, dengan program SPSS 26 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.19
Hasil Regresi disiplin kerja dengan kinerja guru Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 68.655 8.054 8.524 .000
119
Disiplin Kerja (x2)
.260 .087 .356 2.995 .004 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)
Dari hasil tabel di atas, maka persamaan garis regresinya adalah Y
= 68,655 + 0,260X. Artinya ketika disiplin kerja guru = 0, maka kinerja guru sebesar = 68,655. Setiap disiplin kerja guru bertambah 1 skor, maka kinerja guru bertambah 0,260.
3. Hubungan antara penguasaan teknologi informasi guru dan disiplin kerja guru secara simultan terhadap kinerja guru.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah Ada hubungan secara simultan antara penguasaan teknologi informasi (X1) dan disiplin kerja (X2) bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri.
Ha : Ada hubungan secara simultan antara penguasaan teknologi informasi (X1) dan disiplin kerja (X2) bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri.
Ho : Tidak ada hubungan secara simultan antara penguasaan teknologi informasi (X1) dan disiplin kerja (X2) bersama-sama terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi Product moment yang dihitung dengan bantuan SPSS 26. Berikut ini tabel hasil perhitungannya:
120 Tabel 4.20
Uji Korelasi Product Moment
Hubungan antara penguasaan teknologi informasi dan disiplin Kerja dengan Kinerja Guru MAN Wonogiri.
Correlations
Penguasaan teknologi Informasi (x1)
Disiplin Kerja (x2)
Kinerja Guru (y) Penguasaan teknologi
Informasi (x1)
Pearson Correlation 1 .229 .366**
Sig. (2-tailed) .069 .003
N 64 64 64
Disiplin Kerja (x2) Pearson Correlation .229 1 .356**
Sig. (2-tailed) .069 .004
N 64 64 64
Kinerja Guru (y) Pearson Correlation .366** .356** 1
Sig. (2-tailed) .003 .004
N 64 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 4.20 diatas diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara penguasaan teknologi informasi (X1) dengan kinerja guru (Y) adalah 0,003
< 0,05, dan nilai Sig. (2-tailed) antara disiplin kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y) adalah 0,004 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara penguasaan teknologi informasi (X1) dengan kinerja guru (Y) dan disiplin kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y).
Selanjutnya adalah menghitung koefisien determinasi (r2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau hubungan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam presentase. Berdasarkan analisis didapat hasil seperti di bawah ini:
121 Tabel 4.21
Hasil Uji Determinasi Hubungan Antara penguasaan teknologi informasi dan disiplin Kerja Guru dengan Kinerja Guru.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .460a .212 .186 9.346
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (x2), Penguasaan teknologi Informasi (x1)
b. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)
Uji r2 (r square) didapatkan hasil sebesar 0,212 atau 21,2%, yang berarti kontribusi hubungan penguasaan teknologi informasi dan disiplin guru secara bersama-sama dengan kinerja guru sebesar 21,2% sedangkan sisanya sebesar 78,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Langkah selanjutnya adalah menghitung persamaan regresi religiusitas guru dengan loyalitas kerja guru, dengan program SPSS 26 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.22 Uji Linear Ganda
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1433.680 2 716.840 8.207 .001b
Residual 5328.320 61 87.350
Total 6762.000 63
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)
b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (x2), Penguasaan teknologi Informasi (x1)
Dari hasil uji F tabel diatas didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,001 <0,050 maka dapat dikatan signifikan. Dengan demikian dapat diartikan
122 bahwa semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara simultan atau bersama sama.
Tabel 4.23
Tabel Koefisien Regresi Penguasaan Teknologi Informasi (X1) dan Disiplin kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran ce VIF
1 (Constant) 52.200 10.016 5.212 .000
Penguasaan teknologi Informasi (x1)
.211 .082 .301 2.574 .012 .948 1.055
Disiplin Kerja (x2) .210 .085 .287 2.455 .017 .948 1.055 a. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)
Dari hasil tabel di atas, maka persamaan garis regresinya adalah Y
= 52,200 + 0,211X1 + 0,210X2. Artinya ketika penguasaan teknologi informasi dan disiplin kerjanya = 0, maka kinerja guru sebesar = 52,200.
Setiap kinerja guru bertambah 1 skor, maka penguasaan teknologi informasi guru 0,211, sedangkan disiplin kerjanya 0,210.