• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengumpulan data sangat diperlukan untuk pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul. Menurut Sambas Ali Muhidin (2011: 99) mengemukakan bahwa β€œTeknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai karakteristik penelitian yang digunakan akan memberikan gambaran yang akurat mengenai suatu kondisi tertentu. Hal tersebut mempermudah peneliti dalam menyusun suatu informasi yang berguna dalam penelitian.

79 Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

1. Tes Kinerja

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sutu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2010:162).

Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil penelitian, yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban atas permasalaha dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan.

Untuk mengukur variabel penguasaan teknologi informasi guru.

Dalam penelitian ini menggunakan tes perbuatan atau unjuk kerja /kinerja yaitu tes yang dilakukan dengan jawaban menggunakan perbuatan atau tindakan. Menurut Arifin (2011:42) tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melaksankan sesuatu unit kerja.

Instrumennya menggunakan lembar penilaian.

2. Angket Tertutup

Angket tertutup adalah pertanyaan/pernyataan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia (Arikunto, 2010:239). Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner berjenis pertanyaan tertutup dengan lima pilihan jawaban responden yang dikenai angket harus memilih salah satu jawaban yang teah disediakan dalam angket. Instrumen

80 di dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) macam, masing-masing instrumen tentang 1) disiplin kerja guru, dan 2) kinerja guru. Pada proses pengolahan data untuk menghitung masing-masing indikator, maka teknik pemberian skor menggunakan model Skala Likert dengan nilai 1 sampai 5.

Tabel 3.1 Skala Likert

No Alternatif Jawaban Nilai

1 Selalu 5

2 Sering 4

3 Kadang-kadang 3

4 Jarang 2

5 Tidak pernah 1

Sumber (Sugiyono,2017:94) 3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berbentuk catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Sugiyono, 2009: 210). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada dokumentasi arsip.

Dokumentasi arsip yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber atau referensi yang terkait dengan penelitian, seperti buku, data sekolah atau literatur lainnya. dalam melakukan dokumentasi peneliti meminta data langsung kepada pihak Tata Usaha, Wakil Kepala Madrasah dan juga guru di MAN Wonogiri. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang profil lembaga MAN Wonogiri yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

81 Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu mencari hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data tersebut langsung dari responden. Data diambil dengan menggunakan instrumen kuesioner yang meliputi data tentang : 1) kemampuan penguasaan teknologi informasi guru, 2) disiplini kerja guru, dan 3) kinerja guru.

Pengembangan setiap instrumen dijelaskan pada uraian dibawah ini : 1. Variabel Kemampuan Penguasaan Teknologi Informasi (X1)

a. Definisi Konseptual

Berdasarkan teori tentang pengertian penguasaan teknologi informasi, dapat didefinisikan penguasaan teknologi informasi adalah suatu kesanggupan, kecakapan, kepandaian, pemahaman dan pengetahuan seseorang dalam memproses atau menggunakan suatu teknologi (hardware, software dan userware).

b. Definisi Operasional

Secara operasional, penguasaan teknologi informasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kepandaian, pemahaman dan pengetahuan seseorang dalam memproses atau menggunakan suatu teknologi, alat atau piranti yang digunakan untuk mengolah suatu data, menyusun serta menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas, relevan, akurat dan tepat waktu. Adapun indikator atau

82 alat ukur dari penguasaan teknologi informasi dapat diukur dengan indikator sebagai berikut :

1) Kemampuan mengintegrasikan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kurikulum.

2) Mengetahui dan menguasai pengoperasian komputer dan perangkat-perangkat yang lainnya

3) Mempunyai kemampuan memilih dan menggunakan aplikasi-aplikasi baik yang digunakan dalam pembelajaran maupun dalam manajemen administrasi lainnya.

4) Mengetahui teknik-teknik pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

5) Memiliki pemahaman, etika, hukum dan keselamatan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

6) Peka terhadap perkembangan teknologi saat ini, khususnya yang berkaitan dengan bidang pendidikan.

c. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tes Kinerja penguasaan teknologi informasi

No Indikator Butir Soal Jumlah

Positif Negatif 1 Kemampuan mengintegrasikan

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kurikulum

1,2,3,4,5,6 7 7

2 Mengetahui dan menguasai pengoperasian komputer dan perangkat-perangkat yang

8,9,11,12 10,13 6

83 lainnya

3 Mempunyai kemampuan memilih dan menggunakan aplikasi-aplikasi baik yang digunakan dalam pembelajaran maupun dalam manajemen administrasi lainnya.

14,15,16,17, 18 5

4 Mengetahui teknik-teknik pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

19,21,22 20,23 5

5 Memiliki pemahaman, etika, hukum dan keselamatan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

24,25 2

6 Peka terhadap perkembangan teknologi saat ini, khususnya yang berkaitan dengan bidang pendidikan.

26,27,30 28,29 5

Jumlah 30

2. Variabel Disiplin Kerja Guru (X2) a. Definisi Konseptual

Secara konseptual disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan ketaatan terhadap peraturan tertulis/tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan pada organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Definisi Operasional

Secara operasional, disiplin kerja guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap sikap dan perilaku mereka yang menunjukkan ketaatan terhadap peraturan tertulis/tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan

84 pada organisasi madrasah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan indikator-indikator meliputi:

1) menggunakan waktu secara efektif, 2) datang tepat waktu,

3) kualitas kerja baik,

4) mengikuti prosedur dan instruksi kerja, 5) selalu hadir, dan

6) Berpenampilan sopan.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional disiplin kerja guru, dapat disusun tabel kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi angket disiplin kerja guru

No Indikator Butir Soal

Jumlah Positif Negatif

1 Menggunakan waktu secara efektif

1,2,3 4 4

2 Datang tepat waktu 5,6,7 8,9,10 6

3 Kualitas kerja baik 11,12,15 13,14 5 4 Mengikuti prosedur dan

instruksi kerja

16,17 18 3

5 Selalu hadir 19,20,21 3

6 Berpenampilan sopan 22,23,25 24 4

Jumlah 25

Sedangkan skoring dalam pengumpulan data yang digunakan yakni sebagai berikut:

85 Tabel 3.4

Skoring penyusunan instrumen pengukuran variabel X2

Pernyataan

Jawaban Selalu Sering

Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

3. Variabel Kinerja Guru (Y) a. Definisi Konseptual

Kinerja lguru adalah hasil lkerja lsecara lkualitas ldan lkuantitas lyang ldicapai lseorang lguru ldalam lmelaksanakan ltugas ldengan ltanggung ljawab lyang ldiberikan lkepadanya.

b. Definisi Operasional

Kinerja lguru ladalah lprestasi latau lhasil lkerja lyang lia ldapat ldari lkemampuan lkerja lseorang lguru lsesuai ldengan lkompetensi, ltugas, ldan ltanggungjawab lyang ldapat lberpengaruh lterhadap likhtiar lpeningkatan lmutu lsekolah.

c. Kisi-kisi Instrumen

Adapun kisi-kisi kinerja guru (Y) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel l3.5 l

Kisi-kisi angket ltes lkinerja lguru l(Y)

No. Indikator Butir lSoal

Jumlah Positif Negatif

1. Merencanakan lProses

lPembelajaran 1,2,3,4 5,6,7 7

86 2. Melaksanakan lProses

lPembelajaran 8,10,11,12 9,13,14 7 3.

Melaksanakan lPenilaian

lProses ldan lHasil

lPembelajaran

15,16,17,18,

20,21 19 7

4.

Melaksanakan

lPengawasan lProses

lPembelajaran

22,23,25 24 4

Jumlah 25

Sedangkan skoring dalam pengumpulan data yang digunakan yakni sebagai berikut:

Tabel 3.6

Skoring penyusunan instrumen pengukuran variabel

Pernyataan

Jawaban Selalu Sering

Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

d. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam percobaan instrumen terdapat dua pengujian yaitu validitas dan reabilitas tes. Instrumen tes tersusun secara sistematis yang bersumber dari fenomena maupun objek yang akan diteliti.

Instrumen percobaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan mendapati uji validitas serta reliabilitas.

Berdasarkan hasil pengujian, setelah melaksanakan uji atau tes supaya mendapati valid serta reliabel perangkat tes. Item yang tidak sesuai standar validitas dan reliabilitas tidak dipakai, sedangkan item yang memenuhi standar akan digunakan sebagai alat untuk penelitian selanjutnya.

87 1) Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji validitas diukur dengan cara membandingkan nilai correlated item-total correlation dengan hasil perhitungan π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,198 (Ghozali, 2016).

Apabila: π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid dan apabila π‘Ÿ β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” ≀ π‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas adalah uji instrumen, apakah instrumen tersebut valid atau tidak. Uji validitas dilakukan untuk menguji tingkat validitas suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menyimpang sejauh mana data yang dimaksud. Metode menguji validitas dengan mengkorelasikan skor item butir dengan skor total.

Menurut Sugiyono (2017: 356), validitas di atas diuji dengan rumus korelasi product moment, uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor masing-masing item pertanyaan. Adapun rumusnya adalah:



n X2n (XYX)2(

 

Xn)(Y2Y) ( Y)2



r οƒ₯ βˆ’ οƒ₯ οƒ₯ βˆ’ οƒ₯

οƒ₯

οƒ₯

βˆ’

= οƒ₯

88 Keterangan:

r

: Koefisien korelasi butir dengan total

οƒ₯X : Skor butir

οƒ₯Y : Skor total

X2

οƒ₯ : Jumlah kuadrat masing-masing skor butir

Y2

οƒ₯ : Jumlah kuadrat masing-masing skor total n : Jumlah responden

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016).

Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran satu kali, dimana pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dengan SPSS dapat diukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.

Uji lreliabilitas ldigunakan luntuk lmengetahui lsejauh lmana

lsuatu lalat lukur ldapat ldigunakan, ldipercaya ldan ldigunakan luntuk

89

lmeneliti lobjek. lDalam lpeneltian lini ldilaukan luji lreliabilitas

lkuesioner luntuk lmengetahui lsejauh lmana lkuesioner ltersebut

ldapat ldipercaya ldan ldiandalkan.

Untuk lmencari lreliabilitas linstrumen, lpenelitian lini

lmenggunakan lmetode lAlpha lCronbach ldengan lrumus lsebagai

lberikut:

π‘Ÿ = 𝑙[ π‘˜

(π‘˜ βˆ’ 1)] [1 βˆ’ π‘™βˆ‘ πœŽπ‘2 𝜎12 ] Dimana:

r l l l l l= lreliabilitas linstrumen

k l l l l l l= lbanyaknya lbutir lpertanyaan latau lbanyaknya lsoal

βˆ‘πœŽπ‘2 l= ljumlah lvarian lbutir 𝜎12 l= lvarians ltotal

Untuk lmenentukan lvarians lbutir ldengan lrumus:

πœŽπ‘2 l= lβˆ‘π‘‹

2βˆ’(βˆ‘π‘π‘‹)2 𝑁

Keterangan l: 𝜎2= lvarians lbutir

X l= ljumlah lskor lperolehan lbutir N l= lJumlah lresponden

Untuk lmenentukan lvarian ltotal ldengan lrumus:

𝜎12 l= lβˆ‘π‘‹

2βˆ’(βˆ‘π‘π‘‹)2 𝑁

Keterangan:

𝜎12 l= lvarians ltotal

90

𝑋 l l l= ljumlah lskor ltotal

𝑁 l l l= ljumlah lresponden

Dalam pemikiran Suharsimi Arikunto, (2014:183) bahwa kesempurnaan standar reabilitas tes adalah, apabila skor mencapai 1,0 tetapi apabila skor r Alpha > 0,7 maka sudah boleh dikatakan reliabel. Uji reabilitas tes pada angket dalam penelitian ini memakai perhitungan aplikasi (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Dalam kesimpulannya sesudah melaksanakan tes validitas serta reliabilitas pada instrumen penelitian oleh karena itu, diperoleh hasil instrumen dengan status valid serta reliabel.

Dokumen terkait