• Tidak ada hasil yang ditemukan

106 Tabel 4.6

Hasil analisis deskriptif dari Angket Kinerja Guru Statistics

Kinerja Guru (y)

N Valid 64

Missing 0

Mean 92.50

Std. Error of Mean 1.295

Median 93.50

Mode 90a

Std. Deviation 10.360

Variance 107.333

Range 52

Minimum 60

Maximum 112

Sum 5920

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif di atas diperoleh nilai mean atau nilai rata-rata untuk skor kinerja guru 92,50. Kemudian untuk standar deviasi untuk skor kinerja guru 10,36.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

107 signifikansi > 0,05 maka data dikatakan bersampel acak dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak bersampel acak.

Tabel 4.7

Hasil Uji Run Test Variabel penguasaan teknologi infromasi, disiplin kerja dan kinerja guru

Runs Test

Penguasaan teknologi Informasi (x1)

Disiplin Kerja

(x2) Kinerja Guru (y)

Test Valuea 102 93 94

Cases < Test Value 32 31 32

Cases >= Test Value 32 33 32

Total Cases 64 64 64

Number of Runs 30 27 35

Z -.756 -1.506 .504

Asymp. Sig. (2-tailed) .450 .132 .614

a. Median

Dari luaran diatas dapat dijelaskan bahwa semua variabel memliki nilai sig > 0,050 maka hipotesis nol diterima, yang berarti bahwa variabel penguasaan teknologi informasi (x1), disiplin kerja (x2) dan Kinerja guru (y) bersifat acak.

2. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas dilakukan pada seluruh variabel baik variabel terikat yaitu kinerja guru maupun variabel bebas penguasaan teknologi informasi dan disiplin kerja guru MAN Wonogiri. Kriteria pengambilan keputusan yakni jika nilai signifikansi >

108 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji kolmogorov smirnov dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas variabel penguasaan teknologi informasi (x1) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Penguasaan teknologi Informasi (x1)

N 64

Normal Parametersa,b Mean 99.77

Std. Deviation 14.744

Most Extreme Differences Absolute .107

Positive .085

Negative -.107

Test Statistic .107

Asymp. Sig. (2-tailed) .064c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Pengujian normalitas data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 26. Hasil uji normalitas data teknologi informasi (X1) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,064 yang berarti lebih besar daripada 0,05 atau 0,064 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data variabel teknologi informasi berdistribusi normal.

109 Tabel 4.9

Uji Normalitas disiplin Kerja Guru One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Disiplin Kerja (x2)

N 64

Normal Parametersa,b Mean 91.77

Std. Deviation 14.175

Most Extreme Differences Absolute .103

Positive .051

Negative -.103

Test Statistic .103

Asymp. Sig. (2-tailed) .091c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Pengujian normalitas data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 26. Hasil uji normalitas data Disiplin Kerja (X2) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,091 yang berarti lebih besar dari pada 0,05 atau 0,091 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data variabel Disiplin Kerja berdistribusi normal.

Tabel 4.10

Uji Normalitas variabel Kinerja Guru One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kinerja Guru (y)

N 64

Normal Parametersa,b Mean 92.50

Std. Deviation 10.360

Most Extreme Differences Absolute .086

Positive .050

Negative -.086

Test Statistic .086

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

110

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Pengujian normalitas data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 26. Hasil uji normalitas data Kinerja Guru (Y) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200 yang berarti lebih besar dari pada 0,05 atau 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data variabel kinerja guru berdistribusi normal.

3. Uji Linieritas dan keberartian regresi

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan terikat memiliki hubungan liniear atau tidak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memenuhi persyaratan model regresi, yaitu apabila Fhitung> Ftabel maka persamaan garis regresi menunjukkan linier. Jika hubungan variabel bebas dan terikat telah linier, maka dapat dilakukan analisis regresi.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Membandingkan nilai signifikansi (Sig.) dengan 0,05

1) Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0.05, maka ada hubungan linear yang signifikan antara variabel X dan Y.

2) Jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0.05, maka tidak ada hubungan linear yang signifikan antara variabel X dan Y.

b. Membandingkan Nilai F hitung dengan F tabel

1) Jika nilai F hitung < F tabel, maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel X dan Y

111 2) Jika nilai F hitung > F tabel, maka ada tidak hubungan yang linear

secara signifikan antara variabel X dan Y

Adapun hasil penghitungan uji linieritas dan keberartian regresi sebagai berikut:

1) Uji Linieritas penguasaan teknologi informasi (x1) terhadap kinerja guru (y)

Linieritas model hubungan antara penguasaaan teknologi informasi dengan Kinerja Guru MAN Wonogiri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 11

Uji Linieritas penguasaan teknologi informasi terhadap Kinerja Guru

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Kinerja Guru (y) * Penguasaan teknologi Informasi (x1)

Between Groups

(Combined) 4657.000 37 125.865 1.555 .121 Linearity 907.022 1 907.022 11.20

3

.002

Deviation from Linearity

3749.978 36 104.166 1.287 .254

Within Groups 2105.000 26 80.962

Total 6762.000 63

Pada tabel 4.11 di atas terlihat bahwa nilai F adalah 1,287 dengan signifikansi sebesar 0,254 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan penguasaan teknologi informasi terhadap kinerja guru memiliki hubungan yang linear.

112 2) Uji Linieritas Disiplin Kerja (x2) terhadap kinerja guru (y)

Linieritas model hubungan antara Disiplin Kerja dengan Kinerja Guru pada MAN Wonogiri dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12

Uji Linearitas Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Kinerja Guru (y)

* Disiplin Kerja (x2)

Between Groups

(Combined) 3798.000 33 115.091 1.165 .338 Linearity 854.759 1 854.759 8.651 .006 Deviation from

Linearity

2943.241 32 91.976 .931 .580

Within Groups 2964.000 30 98.800

Total 6762.000 63

Pada tabel 4.12 di atas terlihat bahwa nilai F adalah 0,931 dengan signifikansi sebesar 0,580 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan penguasaan teknologi informasi terhadap kinerja guru memiliki hubungan yang linear.

4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan bagian dari uji prasyarat atau uji asumsi dalam analisis regresi linier ganda. Tujuan uji multikolinieritas dalam penilitian adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antara variabel X dan Y. Dasar pengambilan keputusan uji multikolinearitas berdasarkan nilai VIF dan nilai Tolerance.

113 a. Pedoman keputusan berdasarkan nilai VIF

1) Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

2) Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

b. Pedoman keputusan berdasarkan nilai Tolerance

1) Jika Nilai Tolerance > 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

2) Jika Nilai Tolerance < 0,10 maka artinya terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran ce VIF

1 (Constant) 52.200 10.016 5.212 .000

Penguasaan teknologi Informasi (x1)

.211 .082 .301 2.574 .012 .948 1.055

Disiplin Kerja (x2) .210 .085 .287 2.455 .017 .948 1.055 a. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)

Berdasarkan tabel 4.13 dasar pengambilan keputusan uji Multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat nilai VIF dan nilai Tolerance, dari output diatas diperoleh nilai VIF untuk variabel penguasaan teknologi informasi (X1) dan variabel disiplin Kerja (X2) adalah 1,055 < 10,0. Sedangkan berdasarkan nilai tolerance nya

114 untuk variabel penguasaan teknologi informasi (X1) dan variabel disiplim Kerja (X2) adalah 0,948 < 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai VIF maupun tolerance nya maka dapat dikatakan tidak ada hubungan sempurna antar variabel bebas sehingga regresi ganda dapat dilanjutkan.

Hal ini karena koefisien regresi yang dihasilkan oleh analisis regresi berganda menjadi sangat kuat sehingga dapat memberikan hasil analisis yang mewakili sifat atau pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dokumen terkait