• Tidak ada hasil yang ditemukan

122 bahwa semua variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara simultan atau bersama sama.

Tabel 4.23

Tabel Koefisien Regresi Penguasaan Teknologi Informasi (X1) dan Disiplin kerja Guru (X2) dengan Kinerja Guru (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleran ce VIF

1 (Constant) 52.200 10.016 5.212 .000

Penguasaan teknologi Informasi (x1)

.211 .082 .301 2.574 .012 .948 1.055

Disiplin Kerja (x2) .210 .085 .287 2.455 .017 .948 1.055 a. Dependent Variable: Kinerja Guru (y)

Dari hasil tabel di atas, maka persamaan garis regresinya adalah Y

= 52,200 + 0,211X1 + 0,210X2. Artinya ketika penguasaan teknologi informasi dan disiplin kerjanya = 0, maka kinerja guru sebesar = 52,200.

Setiap kinerja guru bertambah 1 skor, maka penguasaan teknologi informasi guru 0,211, sedangkan disiplin kerjanya 0,210.

123 1. Hubungan antara penguasaan teknologi informasi dengan kinerja guru

pada MAN Wonogiri.

Koefisien regresi variabel penguasaan teknologi informasi oleh guru terhadap perilaku kinerja guru 0,257 berarti penguasaan teknologi informasi memiliki hubungan positif terhadap kinerja guru. Jika penguasaan teknologi informasi guru bertambah, maka kinerja guru juga akan bertambah. Setiap penambahan satu poin (positif atau +) pada variabel penguasaan teknologi informasi maka diprediksi akan meningkatkan nilai kinerja guru sebesar 0,257. Sebaliknya jika nilai koefisien variabel penguasaan teknologi informasi turun satu poin maka kinerja guru akan mengalami penurunan sebesar 0,257. Jadi tanda + (positif) menyatakan arah prediksi yang searah atau linear. Kenaikan atau penurunan variabel X1 akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel bebas (Y)

Hasil perhitungan uji t hubungan penguasaan teknologi informasi dengan kinerja guru diperoleh hasil t-hitung sebesar 3,099 dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05, berarti penguasaan teknologi informasi guru berhubungan positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis pertama, yang berbunyi: terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan teknologi informasi (X1) terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri. Uji r2 (r square) didapatkan hasil sebesar 13,4%, yang berarti kontribusi hubungan

124 penguasaan teknologi informasi guru terhadap kinerja guru sebesar 13,4%

sedangkan sisanya sebesar 86,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dilihat bahwa uji hipotesis dengan menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara penguasaan teknologi informasi dengan kinerja guru. Perkembangan teknologi informasi telah merubah paradigma pembelajaran di Indonesia yaitu dari pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis teknologi informasi. Pengajar tidak lagi hanya berceramah di depan kelas sambil menulis di papan tulis, kemudian peserta didik hanya duduk dan mencatatnya saja melainkan telah mengarah pada pembelajaran yang mulai memanfaatkan perkembangan teknologi. Beberapa hasil dari perkembangan teknologi yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran misalnya televisi, VCD / DVD, dan komputer. Menurut Muhammad Yaumi seperti yang dikutip dalam Jamal Ma’mur Asmani (2011: 115-116) bahwa perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan yang begitu besar bagi dunia pendidikan. teknologi informasi dapat membawa manfaat yang cukup besar jika diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran dan dunia pendidikan dengan demikian hal tersebut sangat berdampak dan berpengaruh pada kinerja guru.

2. Hubungan antara Disiplin Kerja Guru terhadap Kinerja Guru pada MAN Wonogiri.

Koefisien regresi variabel disiplin kerja guru terhadap kinerja guru sebesar 0,260 berarti disiplin kerja guru memiliki hubungan positif

125 terhadap kinerja guru. Jika disiplin kerja guru bertambah, maka kinerja guru juga akan bertambah. Setiap penambahan satu poin (positif atau +) pada variabel disiplin kerja guru maka diprediksi akan meningkatkan nilai kinerja guru sebesar 0,260. Sebaliknya jika nilai koefisien variabel disiplin kerja guru turun satu poin maka kinerja guru akan mengalami penurunan sebesar 0,260. Jadi tanda + (positif) menyatakan arah prediksi yang searah atau linear. Kenaikan atau penurunan variabel X2 akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel bebas (Y)

Hasil perhitungan uji t hubungan kecerdasan spiritual terhadap perilaku kegamaan diperoleh hasil t-hitung sebesar 2,995 dengan nilai signifikansi 0,004 < 0,05, berarti disiplin kerja guru berhubungan positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis kedua, yang berbunyi: terdapat hubungan positif yang signifikan antara perilaku disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) di MAN Wonogiri. Uji r2 (r square) didapatkan hasil sebesar 12,6%, yang berarti kontribusi hubungan disiplin kerja terhadap kinerja guru sebesar 12,6% sedangkan sisanya sebesar 87,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

Disiplin kerja merupakan salah satu elemen penting yang mempengaruhi kinerja guru. Disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri (Handoko dalam Sinambela, 2012), sebagai rasa hormat, taat, dan mematuhi peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis (Itang, 2015). Disiplin tercermin dalam

126 tindakan atau perilaku individu, kelompok, atau masyarakat dalam bentuk ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan (Sinungan dalam Elqadri, Wardoyo, & Priyono, 2015). maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu kemampuan yang berkembang dalam kehidupan keseharian suatu individu ataupun kelompok dalam hal mentaati peraturan serta norma-norma yang berlaku dalam suatu instansi.

Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan para pimpinan untuk berkomunikasi dengan guru agar mereka bersedia untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan instansi dan norma-norma sosial yang berlaku.

Dengan demikian semakin tinggi disiplin kerja seorang guru maka akan meningkatkan kinerja guru, Kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan (Asf & Mustofa, 2013:6).

(Fahmy, 2013:37), menyatakan bahwa kinerja guru adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja.

3. Hubungan antara penguasaan teknologi informasi Guru dan disiplin Kerja Guru dengan Kinerja Guru pada MAN Wonogiri.

127 Nilai r2 yang dihasilkan dari variabel penguasaan teknologi informasi guru (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah r2= 21,2% . Hal ini menunjukkan bahwa variabel penguasaan teknologi informasi guru dan disiplin kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan atau kontribusi kepada variabel kinerja guru sebesar 21,2%, sedangkan sisanya 78,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara simultan atau bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H01 diterima dan Ha1 ditolak. H01 berbunyi: “ada hubungan simultan antara penguasaan teknologi informasi guru dan disiplin kerja terhadap kinerja guru pada MAN Wonogiri.

Arah hubungan (slope) variabel pertama dalam model ini adalah antara penguasaan teknologi informasi guru terhadap kinerja guru. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa arah hubungan (slope) penguasaan teknologi informasi terhadap kinerja guru menunjukkan positif. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi penguasaan teknologi informasi, maka akan meningkatkan kinerja guru pada guru yang bersangkutan. Setelah dilakukan pengujian data empiris menunjukkan positif signifikan. Hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa penguasaan teknologi informasi menentukan kinerja pada guru.

128 Arah (slope) hubungan variabel kedua yaitu hubungan antara disiplin kerja terhadap kinerja guru menunjukkan adanya hubungan positif. Setelah dilakukan pengujian dengan data empiris menunjukkan bahwa terdapat hubungan. Hal itu ditunjukkan dengan output statistik korelasi ganda dengan bantuan SPSS 26.

kinerja merupakan perilaku nyata yang merupakan hasil atau tingkat kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya berdasarkan kriteria tertentu atau bisa dikatakan bahwa kinerja guru merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari hasil belajar serta keinginan untuk berprestasi dengan begitu untuk dapat meningkatkan kinerja guru dapat dengan meningkatkan penguasaan teknologi informasi pada guru dengan penguasaan teknologi informasi yang tinggi maka metode belajar dapat dikembangkan dan lebih menarik melalui sistem teknologi dan informasi sehingga sangat menunjang kinerja pada guru.

Disiplin kerja tidak kalah penting dengan penguasaan teknologi informasi untuk dapat meningkatkan kinerja guru, disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan

129 sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaranserta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.

127 BAB V

PENUTUP

Dokumen terkait