• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis 2: Peran Kepala Sekolah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja guru

METODOLOGI PENELITIAN

C. Uji Asumsi

2. Hipotesis 2: Peran Kepala Sekolah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja guru

a. Uji Korelasi

Uji korelasi dimaksudkan untuk menguji hubungan (korelasi) variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hasil uji korelasi sebagai berikut.

Tabel 4.18 Hasil Uji Korelasi X2 dengan Y

Kinerja Guru

Peran Kepala Sekolah

Kinerja Guru Pearson Correlation 1 ,516**

Sig. (2-tailed) ,000

N 195 195

Peran Kepala Sekolah Pearson Correlation ,516** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 195 195

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

0,516 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilias (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 dan didapatkan r tabel untuk N= 195 adalah 0,138.

Berdasarkan perbandingan r hitung dan r tabel, r hitung 0,516 > r table 0,138, maka ada korelasi positif antara Kinerja guru dengan Peran Kepala Sekolah.

Hasil r hitung atau Pearson Correlations dalam analisis ini bernilai positif sebesar 0,516 artinya hubungan antara Kinerja guru dengan Peran Kepala Sekolah, dengan koefesien korelasi sebesar 0,516 pada kategori cukup yaitu antara 0,400 sampai dengan 0,600.

b. Uji Anova

Uji Anova ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X2) secara partial terhadap variabel terikatnya (Y).

Tabel 4.19 Hasil Uji F : X2 terhadap Y

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 43707,163 1 43707,163 69,955 ,000b

Residual 120585,022 193 624,793

Total 164292,185 194

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

b. Predictors: (Constant), Peran Kepala Sekolah

Berdasarkan uji ANOVA atau F test, didapat nilai Fhitung sebesar 69,955 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilias (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 dan berdasarkan F tabel, dengan pembilang 2 dan penyebut 195 – 2 – 1 = 192, didapatkan F tabel adalah 3,087. Sehingga F hitung 69,955 > F table 3,041.

secara signifikan dapat memprediksi Kinerja guru SD (Y) di Kecamatan Pedurungan pada tingkat signifikansi 0,000.

c. Uji Determinasi

Dari hasil perhitungan dapat diketahui hubungan antara variabel independen X2 (Peran Kepala Sekolah) terhadap variabel dependen Y (Kinerja guru) guru di Kecamatan Pedurungan ditunjukkan seperti pada matriks tabel sebagai berikut:

Tabel 4.20 Uji Determinasi X2 terhadap Y

Mod el

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,516a ,266 ,262 24,99586

a. Predictors: (Constant), Peran Kepala Sekolah

Pada tabel di atas koefesien determinasi ditunjukkan R Square yaitu 0,266. Berarti variabel peran kepala sekolah berpengaruh terhadap variabel Kinerja guru sebesar 26,6 %. Sedangkan sisanya (100% - 26,6% = 73,4%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti, antara lain kemampuan guru, pengetahuan, sarana prasarana, dan motivasi kerja.

d. Uji t dan regresi parsial

Hasil uji regresi parsial sebagai berikut.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 119,078 15,826 7,524 ,000

Peran Kepala Sekolah ,765 ,094 ,504 8,108 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel di atas, nilai Sig untuk variabel Peran Kepala Sekolah sebesar 0,003 < 0,05. Berdasarkan hasil t hitung 8,108 > t table 1,97. Berarti hipotesis 2 diterima yaitu Peran Kepala Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja guru.

Peningkatan Peran Kepala Sekolah akan meningkatkan Kinerja guru SD.

Berdasarkan tabel di atas persamaan regresi sebagai berikut.

Y = 117,099 + 0,776 X Y = Kinerja guru

X = Peran Kepala Sekolah

Secara partial, variabel Peran Kepala Sekolah (X) berpengaruh siginifikan terhadap variabel Kinerja guru (Y) dengan persamaan regresi linear ganda Y = 117,099 + 0,776 X.

Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan searah antara Peran Kepala Sekolah dengan kinerja guru. Apabila upaya pembinaan Peran Kepala Sekolah sering dilakukan maka kinerja guru akan meningkat.

Positif dan Signifikan terhadap Kinerja guru a. Uji Korelasi

Uji korelasi dimaksudkan untuk menguji hubungan (korelasi) variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hasil uji korelasi sebagai berikut.

Tabel 4.22 Hasil Uji Korelasi X1 dan X2 dengan Y

Correlations Disiplin Kerja

(X1)

Peran Kepala Sekolah (X2)

Kinerja Guru (Y)

Disiplin Kerja Pearson Correlation 1 ,443** ,377**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 195 195 195

Peran Kepala Sekolah Pearson Correlation ,443** 1 ,516**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 195 195 195

Kinerja Guru Pearson Correlation ,377** ,516** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 195 195 195

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan uji korelasi X1 dan X2 dengan Y, didapat nilai rhitung sebesar 0,377 dan 0,516 dan didapatkan r tabel untuk N= 153 adalah 0,159.

Berdasarkan perbandingan r hitung dan r tabel, r hitung 0,839 dan 0,843 >

r table 0,138 maka disimpulkan ada hubungan atau korelasi antara Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah dengan Kinerja guru.

Hasil r hitung atau Pearson Correlations dalam analisis ini bernilai positif sebesar 0,377 dan 0,516 artinya hubungan antara antara Kinerja guru dengan Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah, dengan koefesien korelasi sebesar 0,377 pada kategori rendah yaitu antara 0,200 sampai dengan 0,400 dan 0,516 pada kategori cukup yaitu antara 0,400 sampai

b. Tabel Anova

Uji Anova dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikatnya.

Tabel 4.23 Hasil Uji F : X1 dan X2 terhadap Y

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 48217,612 2 24108,806 39,879 ,000b

Residual 116074,573 192 604,555

Total 164292,185 194

Berdasarkan uji ANOVA atau F test, didapat nilai Fhitung sebesar 39,878 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilias (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 dan berdasarkan F tabel, dengan pembilang 2 dan penyebut 195 – 2 – 1 = 192, didapatkan F tabel adalah 3,041. Sehingga F hitung 39,878 > F table 3,041.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin Kerja (X1) dan Peran Kepala Sekolah (X2) secara signifikan dapat memprediksi Kinerja guru SD (Y) di Kecamatan Pedurungan pada tingkat signifikansi 0,000.

c. Uji Determinasi

Dari hasil perhitungan dapat diketahui hubungan antara variabel independen X1 (Disiplin Guru) dan X2 (Peran Kepala Sekolah) terhadap variabel dependen Y (Kinerja guru) guru di Kecamatan Pedurungan ditunjukkan seperti pada matriks tabel sebagai berikut:

Mod berpengaruh terhadap variabel Kinerja guru sebesar 28,6 %. Sedangkan sisanya (100% - 28,6% = 71,4%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.

d. Tabel Koefisien

Hasil uji regresi berganda sebagai berikut.

Tabel 4.25 Hasil regresi berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Berdasarkan tabel di atas didapat persamaan regresi sebagai berikut.

Y = 83,588 + 0,369 X1 + 0,653X2 Y = Kinerja guru SD

X1 = Disiplin Kerja

X2 = Peran Kepala Sekolah

Secara simultan, variabel Disiplin Kerja (X1) dan Peran Kepala

guru (Y) dengan persamaan regresi linear ganda Y = 83,588 + 0,369 X1 + 0,653X2.

Koefisien bernilai positif artinya ada hubungan searah antara Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah dengan kinerja guru. Apabila upaya pembinaan Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah sering dilakukan maka kinerja guru akan meningkat.

E. Pembahasan

Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah berpengaruh terhadap Kinerja guru SD. Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 29,3 % terhadap peningkatan Kinerja guru.

Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa Disiplin Kerja dan Peran Kepala Sekolah memiliki nilai jalur hubungan kausal yang signifikan antar satu dengan lainnya terhadap Kinerja guru.