• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

C. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas yang diteliti baik secara terpisah maupun secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikatnya. Peningkatan kinerja guru SD di Kecamatan Pedurungan Semarang dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin kerja guru dan peran kepala sekolah, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut.

1. Penelitian ini telah membuktikan bahwa disiplin kerja guru berpengaruh terhadap kinerja guru. Dampak yang terjadi, jika disiplin kerja guru rendah, maka kinerja guru akan rendah atau tidak ada peningkatan.

Dampak hasil penelitian ini, disiplin kerja guru semakin meningkat dengan cara: (1) melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan dengan penuh

kehormatan negara, pemerintah, dan martabat guru; (3) mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan; (4) bekerja dengan jujur, tertib,cermat, dan semangat untuk kepentingan Negara; (5) masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; (6) mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan. Dengan demikian akan timbul disiplin kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Dengan pelaksanaan tugas yang baik, guru akan bekerja dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para siswa; dalam mengajar membimbing siswa dalam proses pembelajaran; serta menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

2. Penelitian ini telah membuktikan bahwa peran kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru. Dampak yang terjadi, jika peran kepala sekolah rendah, maka kinerja guru akan rendah atau tidak ada peningkatan.

Dengan demikian, peningkatan kinerja guru dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran kepala sekolah. Peran kepala sekolah akan berjalan dengan baik manakala kepala sekolah melakukan perannya sebagai pimpinan dengan menjalankan fungsi sebagai: educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), innovator, dan motivator. Adanya pengawasan yang efektif terhadap peran kepala sekolah, para kepala sekolah akan semakin bertanggung jawab dalam satuan pendidikan sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan prosedur dan teknis yang telah ditentukan.

125

Ali, Siti Nurbaya M. 2015. “Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada SD Negeri Lambaro Angan”. Jurnal Administrasi Pendidikan, 3 (2) : 116 – 127

Anoraga. 2019. Psikologi Kerja.Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, Lerbin R. 2015. Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Asmani, JamalMa’mur. 2012. Tips AplikasiManajemen Sekolah, Jogjakarta, Diva Press.

Astuti, Apriliya Dwi. 2017. “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SD di Kabupaten Cilacap”. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 5 (2) : 150-160.

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2018. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10 (2) : 124-135

Daryanto, 2011, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: PT Sarana.

Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Jakarta:Reneka Cipta.

Dharma, Surya. 2018. Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya.Jakarta: Program Pascasarjana FISIP. Dinas Pendidikan Kota Bandung

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

Gunarsa, Singgih, D. & Yulia Singgih D. Gunarsa. 2019. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hadi, Sutrisno. 2011. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Handoko, Hani. 2019. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Melayu S.P. 2011 .Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Bumi Aksara

Kasidah, 2017. “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada SD Luar Biasa Negeri Banda Aceh”. Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, 5 (2): 127- 133

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung:

Rafika Aditama.

Marjono. 2017. “Pengaruh Supervisi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru”.

Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia. Vol.2 No. 1.

Mulyasa, E. 2014. Menejemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2013. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rodaskarya.

Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: PT Remaja.

Rosdakarya.

Munandar, Utami. 2012. Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, Moh. 2019. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2019. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nugraheni, Aninditya Sri & Ratna Rahmayanti. “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru di MI Al Islam Tempel dan MI Al Ihsan Medari”. Jurnal Pendidikan Madrasah, 1 (2): 277-293.

Octavia, Lilis Suryani. 2016. “Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan”. Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, 1 (1) : 7-14.

Pidarta, Made. 2019. Manajemen Pendidikan di Indonesia, Edisi Revisi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Robbin, Stephen P. Dan Timothy A. Judge. 2011.Perilaku Organisasi. Buku 2.

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Rosdina. 2015. “Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru pada SD Negeri 2 Lambheu Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Administrasi Pendidikan, 3 (2): 69 – 78.

Sagala. 2017. Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Samana,A. 2014. Profesionalisme keguruan. Yogykarta: Kanisius

Santoso, Singgih. 2002. SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua Jakarta: Gramedia

Sastrohadiwiryo. 2013. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. edisi. 2. Jakarta:

Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.

Sudjana. 2016. Metode Statistik. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2015. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods). Alfabeta, Bandung.

Sujudi, Riyanto. 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Perdagangan, Penanaman Modal, Dan Koperasi Kabupaten Karanganyar (Studi Pada Dinas Perindustrian Perdagangan Penanaman Modal Dan Koperasi Kabupaten Karanganyar).

Surakarta: UMS.

Susanto, Rahmat Pandoyo. 2015. “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru, Komite Sekolah Terhadap Keefektifan SDN Se-Kecamatan Mlati. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 3 (2): 250-263.

Tabrani, Rusyan, dkk. 2013. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja Karya)

Tampubolon, Manahan P. 2014. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Timpe, A. Dale. 2019. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja. Jakarta:

Elex Media Komputindo.

Timpe, A. Dale. 2019. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Motivasi kerja.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan Permasalahan). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyuni, Dewi Urip. 2011. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fatahillah.

Wardana, Ludi Wisnu. 2013. “Analisis Pengaruh motivasi kerja, disiplinkerja, pendidikan dan pelatihanterhadap kinerja guru sekolahdasar negeri di kecamatan Gayungan kota Surabaya”. Jurnal Penelitian Universitas

Negeri Malang (Online),

(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21081931.pdf diakses 22 Januari 2013).

Yenny. 2018. “Pengaruh Kompetensi, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru pada Yayasan Pendidikan Imanuel Palu”. Jurnal Katalogis, 6 (2): 98-105.

LAMPIRAN

KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD DI KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG

Bapak ibu guru yang kami hormati, kami mohon bantuan untuk mengisi kuesioner penelitian kami untuk tugas penelitian kami di UPGRIS Semarang. Kami menyatakan bahwa kuesioner ini tidak ada hubungannya dengan penilaian kinerja Bapak /Ibu di sekolah. Dan kami menjamin kerahasiaan jawaban Bapak /Ibu. Atas kesediaannya kami mengucapkan terima kasih.

A. Identitas Responden

1. Nama : ……….

2. Jabatan : ……….

3. Umur : ………….. tahun

4. Jenis kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan 5. Unit Kerja : SD ....

B. Petunjuk Pengisian

Berikan tanda silang (X) pada salah satu kolom sesuai dengan pendapat Saudara yang tercantum pada sisi kiri tabel.

Keterangan:

1) STS = Sangat Tidak Setuju 2) TS = Tidak Setuju 3) CS = Cukup Setuju 4) S = Setuju

5) SS = Sangat Setuju

1. Guru mampu merumuskan silabus pembelajaran

2. Guru mampu merumuskan rencana

pembelajaran engacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan didalam silabus 3. Guru mampu menyusun RPP m

enggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup ( life skill ) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;

4. Guru mampu merumuskan materi yang memiliki nilai kebermanfaatan (utility) (yaitu kebermanfaatan secara akademis dan non akademis, secara akademis materi harus bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa, sedangkan non akademis materi harus menjadi bekal berupa life skill baik berupa pengetahuan aplikatif, keterampilan dan sikap yang dibutuhkannya dalam kehidupan keseharian)

5. Guru mampu merumuskan materi yang learnability artinya dimungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat

kesulitannya (tidak terlalu mudah, sulit ataupun sukar) dan bahan ajar tersebut layak digunakan sesuai dengan kebutuhan setempat.

6. Guru mampu merumuskan materi menarik minat (interest) materi yang dipilih

hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut.

7 Guru mampu merumuskan metode dengan

mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai, jika tujuannya pembinaan daerah kognitif maka metode driil kurang tepat digunakan

9 Guru mampu merumuskan metode dengan mempertimbangkan situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan

10 Guru mampu merumuskan alat peraga yang memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar

11. Guru mampu merumuskan evaluasi dengan menetapkan aspek-aspek yang akan

dievaluasi

12. Guru mampu merumuskan alat peraga yang memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa

13. Guru mampu merumuskan alat peraga yang memberikan pengalaman bagi siswa yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna

14. Guru mampu menentukan sumber belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa

15. Guru mampu menentukan sumber belajar yang membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh

16. Guru mampu menentukan sumber belajar yang memudahkan guru dalam

melaksanakan pembelajaran

menyusun soal soal tes sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik 19 Guru mampu melaksanakan KBM dengan

interaksi komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran

20 Guru mampu melaksanakan KBM dengan menyampaikan materi pelajaran tanpa menggunakan media maka interaksi belajar mengajar berlangsung searah atau dua arah 21. Guru mampu melaksanakan KBM dengan

menyajikan materi dibantu dengan media dan metode yang digunakan kerja

kelompok, maka interaksi belajar mengajar dapat berlangsung multi arah

22. Guru mampu menggunakan rencana pemebelajaran dengan memperhatikan perbedaan individu peserta didik 23. Guru mampu menggunakan rencana

pemebelajaran dengan mendorong partisipasi aktif peserta didik

24. Guru mampu menggunakan rencana pemebelajaran dengan mengembangkan Budaya Membaca dan menulis siswa 25. Guru mampu menggunakan sumber belajar

yang bervariasi dan bahan dasarnya tersedia atau mudah diperoleh

26. Guru mampu menggunakan sumber belajar yang bervariasi dan pembuatannya tidak terlalu rumit

27 Guru mampu menggunakan sumber belajar yang bervariasi dan mudah dalam

penggunaannya dan atau tidak membahayakan

28 Guru mampu melakukan kegiatan pendahuluan dengan menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik

29 Guru mampu melakukan kegiatan

31. Guru mampu menyampaikan konsep materi sesuai rencana pembelajaran dengan menggunakan peta konsep

32. Guru mampu menyampaikan konsep materi sesuai rencana pembelajaran dengan memaksimalkan penggunaan teknologi 33. Guru mampu menyampaikan konsep

materi sesuai rencana pembelajaran dengan menerapkan metode interaktif

34. Guru mampu menggunakan konsep dengan bahasa yang jelas

35. Guru mampu menggunakan konsep dengan bahasa yang sistematis

36. Guru mampu menggunakan konsep dengan bahasa yang mudah dipahami siswa

37 Guru mampu menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

38 Guru mampu menggunakan alat peraga yang dapat dilihat atau didengar (audio visual)

39 Guru mampu menggunakan alat peraga sesuai denga kondisi individu siswa 40 Guru mampu menentukan tujuan

pembelajaran yang memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa

41. Guru mampu menentukan tujuan pembelajaran yang memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar 42. Guru mampu menentukan tujuan

pembelajaran yang memudahkan guru mengadakan penilaian

43. Guru mampu membangun pengalaman peserta didik melalui eksperimen 44. Guru mampu membangun pengalaman

peserta didik melalui kegiatan di luar kelas

yang menyenangkan dengan nyanyian lagu daerah

47 Guru mampu membangun suasana kelas yang menyenangkan melalui gerak dan tari 48 Guru mampu membangun suasana kelas

yang menyenangkan melalui pembelajaran kooperatif

49 Guru mampu memenuhi target ketuntasan tiap tema pembelajaran

50 Guru mampu memenuhi target ketuntasan pada ulangan tengah semester

51. Guru mampu memenuhi target ketuntasan pada ulangan akhir semester

52. Guru mampu memiliki catatan kehadiran peserta didik di buku absen

53. Guru mampu memiliki catatan kehadiran peserta didik di buku rapor

54. Guru mampu memiliki catatan kehadiran peserta didik di buku catatan siswa 55. Guru mampu melakukan penilaian proses

yang mendeskripsikan kecakapan belajar siswa

56. Guru mampu melakukan penilaian proses untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah 57 Guru mampu melakukan penilaian proses

dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran

58 Guru mampu melakukan tes akhir kegiatan pembelajaran setiap pembelajaran

59 Guru mampu melakukan tes akhir kegiatan pembelajaran setiap sub tema

60 Guru mampu melakukan tes akhir kegiatan pembelajaran setiap tema

61. Guru mampu mempunyai data hasil

penilaian peserta didik setiap pembelajaran

yang belum tuntas belajar

65. Guru mampu mendesain pengayaan yang sudah tuntas belajar

66. Guru mampu mendesain memberikan tugas di rumah

67 Guru mampu menganalisis soal pilihan ganda

68 Guru mampu menganalisis soal isian 69 Guru mampu menganalisis soal uraian/

esay

70 Guru mampu menyusun laporan kinerja belajar peserta didik tiap tengah semester 71. Guru mampu menyusun laporan kinerja

belajar peserta didik pada akhir semester 72. Guru mampu menyusun laporan kinerja

belajar peserta didik pada kenaikan kelas

1. Sebagai seorang guru, saya melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan dengan penuh pengabdian sebagai guru

2. Sebagai seorang guru, saya melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan dengan penuh kesadaran melaksanakan tugas 3. Sebagai seorang guru, saya melaksanakan

tugas kedinasan yang dipercayakan dengan penuh tanggungjawab

4. Sebagai seorang guru, saya menjunjung tinggi kehormatan negara

5. Sebagai seorang guru, saya menjunjung