• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI, KEBERHASILAN DAN TINGKAT TARAF HIDUP MASYARAKAT DESA

KARANGSONG

Partisipasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu program. Adanya keterlibatan aktif dari peserta program dapat menunjang keberhasilan program yang dilakukan di masyarakat. Semakin tinggi keberhasilan suatu program pemberdayaan ekonomi lokal diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup peserta program. Pada bab ini akan dibahas mengenai hubungan tingkat partisipasi dengan tingkat keberhasilan program, hubungan tingkat keberhasilan program dengan tingkat taraf hidup masyarakat, serta hubungan antara tingkat partisipasi dengan tingkat taraf hidup masyarakat Desa Karangsong khususnya peserta program pemberdayaan ekonomi lokal.

Penelitian ini menggunakan tabel tabulasi silang didukung dengan uji statistik korelasi non-parametrik Rank Spearman karena ketiga variabel tersebut memiliki data dengan skala ordinal. Uji statistik ini digunakan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara variabel penelitian dan untuk melihat kuat atau lemahnya hubungan antara variabel. Variabel dikatakan berhubungan jika Sig (2- tailed) lebih kecil dari alpha atau correlation is significant (error). Sedangkan kuat atau lemahnya hubungan antara variabel dapat dilihat pada Correlation Coefficient.

Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Tingkat keberhasilan Program Pemberdayaan Ekonomi Lokal CSR PT. Pertamina

Tingkat partisipasi merupakan tingkat pelibatan atau keikutsertaan peserta dalam program Pemberdayaan Ekonomi Lokal di setiap tahapan implementasi CSR yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap pelaporan. Sedangkan tingkat keberhasilan digunakan untuk mengetahui kinerja program yang sudah terlaksana. Tabel 47 menyajikan tabel tabulasi silang antara tingkat partisipasi dengan tingkat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi lokal.

Tabel 46. Hubungan tingkat partisipasi dengan tingkat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi lokal PT. Pertamina 2015

Tingkat Partisipasi

Keberhasilan Program

Total Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % n %

Non Participation 1 4.8 17 81.0 3 14.3 21 100.0

Tokenism 1 5.3 10 52.6 8 42.1 19 100.0

Citizen Power 0 0.0 1 33.3 2 66.7 3 100.0

Total 2 4.7 28 65.1 13 30.2 43 100.0

Tabel 46 menunjukkan hubungan antara tingkat partisipasi peserta program dengan tingkat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi lokal. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa peserta yang memiliki tingkat partisipasi rendah

(non participation) dengan persentase sebesar 81% menilai program yang sudah dijalankan memiliki keberhasilan sedang. Hal ini dikarenakan walaupun peserta tidak banyak terlibat dalam program, tapi mereka merasa program yang dijalankan sudah cukup berhasil. Hal utama yang membuat mereka merasa program yang dilaksanakan sudah cukup berhasil adalah dari aspek kesesuaian program. Sebagian peserta menilai program yang diberikan sudah cukup berhasil karena program yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi lokal yang ada. Hal ini dibuktikan dengan pendapat salah seorang peserta:

“...saya sih ikut-ikut aja kalau ada kumpulan mba, ngga ngerti mau ngomong apa soalnya. Tapi menurut saya program yang dikasih ini udah bagus, soalnya cocok banget sama kita. Udah gitu

bermanfaat banget...”(NYN, 52 tahun)

Selain peserta dengan tingkat partisipasi non participation yang menilai keberhasilan program sedang, peserta dengan tingkat partisipasi tokenism juga memberikan penilaian sedang pada keberhasilan program dengan persentase sebesar 52.6%. di samping itu, pada tingkat partisipasi citizen power, peserta program memberikan penilaian tinggi pada keberhasilan program dengan persentase sebesar 66.7%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi peserta program, semakin tinggi pula penilaian peserta terhadap keberhasilan suatu program.

Hasil uji korelasi yang dilakukan menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat partisipasi peserta program dengan keberhasilan program pemberdayaan ekonomi lokal. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai sig 2-tailed antara tingkat partisipasi peserta program dengan tingkat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi lokal sebesar 0.028. Nilai tersebut sudah memenuhi kriteria batas signifikasi hubungan sebesar <0.05 dengan selang kepercayaan 95%. Maka dari itu dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang tak berarti

(hubungan positif lemah) antara tingkat partisipasi peserta program dengan tingkat keberhasilan program pemberdayaan ekonomi lokal (lihat Lampiran 6a). Lemahnya hubungan antara kedua variabel ini menunjukkan bahwa walaupun tingkat partisipasi peserta program tinggi, namun tidak selalu diikuti dengan penilaian yang tinggi pada keberhasilan atau keberhasilan program. seperti penuturan oleh salah satu peserta program:

“...saya sih kalau ada kumpulan hadir, ngomong juga ngasih

pendapat ama saran. tapi untuk program yang dijalankan ya belum sempurna ya mba, kadang kita pengen bantuan tapi ya harus nunggu dulu...”(WRA, 38 tahun)

Hubungan Tingkat Keberhasilan Program dengan Taraf Hidup Masyarakat Desa Karangsong

Salah satu tujuan CSR PT. Pertamina mengadakan program Pemberdayaan Ekonomi Lokal adalah untuk meningkatkan penghasilan peserta program yang erat kaitannya dengan peningkatan taraf hidup. Taraf hidup menunjukkan kondisi kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang dilihat dari

aspek pendapatan, pengeluaran, kesehatan, pendidikan dan kepemilikan alat produksi. Tabel di bawah ini merupakan tabel tabulasi silang antara tingkat keberhasilan program dengan taraf hidup masyarakat peserta program.

Tabel 47. Hubungan tingkat keberhasilan program dengan taraf hidup peserta pemberdayaan ekonomi lokal CSR PT. Pertamina tahun 2015

Tingkat Keberhasilan

Tingkat Taraf Hidup

Total Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % n %

Rendah 0 0.0 1 50.0 1 50.0 2 100.0

Sedang 4 14.3 17 60.7 7 25.0 28 100.0 Tinggi 3 23.1 5 38.5 5 38.5 13 100.0 Total 7 16.3 23 53.5 13 30.2 43 100.0 Tabel 47 menunjukkan hubungan tingkat keberhasilan program dengan taraf hidup masyarakat Desa Karangsong khususnya bagi peserta program CSR PT. Pertamina. Terlihat dari tabel tersebut bahwa ketika peserta program menilai keberhasilan program tinggi, taraf hidup peserta program juga berada pada tingkat yang tinggi yaitu sebesar 38.5 %. Namun dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa ketika peserta program menilai keberhasilan program tinggi akan tetapi taraf hidup peserta program juga berada pada tingkat sedang dengan persentase sebesar 38.5 %. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingginya tingkat keberhasilan dengan taraf hidup peserta program. Hasil tabulasi silang ini juga didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat keberhasilan program dengan taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai sig 2-tailed

antara tingkat keberhasilan program dengan taraf hidup peserta pemberdayaan ekonomi lokal sebesar 0.942. Nilai tersebut lebih besar dari kriteria batas signifikasi 0.05, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara kedua variabel ini (Lampiran 6b). Berdasarkan penuturan beberapa peserta pun menyatakan berhasilnya program belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Hal ini dikarenakan, bisa saja program yang dilakukan memang berhasil, namun hasil yang didapat oleh peserta masih sama saja seperti sebelum mengikuti program. Seperti penuturan salah seorang peserta:

“...programnya emang berhasil mba, Alhamdulillah sekarang jadi bisa nangkep ikan terus dan penghasilan juga nambah sedikit- sedikit, tapi walaupun penghasilan nambah, uangnya kita pake buat benerin jaring yang rusak atau masih diputer lagi untuk beli jaring yang baru. Jadi ya masih gitu-gitu aja...” (STM, 28 tahun)

Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Taraf Hidup Peserta Program CSR PT. Pertamina

Tabel 49 menunjukkan hasil tabulasi silang mengenai hubungan tingkat partisipasi dengan taraf hidup peserta program CSR PT. Pertamina. Terlihat dari

tabel di bawah ini bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi, maka semakin rendah taraf hidup peserta program.

Tabel 48. Hubungan tingkat partisipasi dengan taraf hidup peserta program CSR PT. Pertamia tahun 2015

Tingkat Partisipasi

Tingkat Taraf Hidup

Total Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % n % Non Participation 3 14.3 13 61.9 5 23.8 21 100.0 Tokenism 3 15.8 10 52.6 6 31.6 19 100.0 Citizen Power 1 33.3 0 0.0 2 66.7 3 100.0 Total 7 16.3 23 53.5 13 30.2 43 100.0 .

Tabel 48 menunjukkan hasil tabulasi silang ini sesuai dengan hasil uji korelasi Rank Spearman yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup. Terlihat dari nilai sig 2-tailed sebesar 0.557. Nilai tersebut lebih besar dari kriteria batas signifikasi 0.05, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara kedua variabel ini (Lampiran 6c). Berdasarkan penuturan beberapa peserta pun menyatakan keikutsertaan program belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup mereka.“...ikut sih ikut mba, tapi kan

ngga bisa langsung dapet hasil apalagi nambah penghasilan bagi kita yang baru

bergabung di program ini...”. Penuturan ini juga didukung oleh penuturan salah seorang peserta yang sudah mengikuti program sejak awal perencanaan, naumn saat ini taraf hidup yang ia rasakan cenderung menurun:

“...saya ikut program ini sudah dari awal perencanaan, tiap ada

kumpulan saya ikut. Tapi sekarang saya lagi rugi. Karena ternak saya pada mati gara-gara banjir kemaren. Dulu sih sempet dapet untukng pas awal-awal ikut program. Tapi ya gara-gara banjir

kemaren makanya saya rugi...” (KPI, 65 tahun)

Ikhtisar

Terdapat hubungan antara tingkat partisipasi peserta program pemberdayaan ekonomi lokal dengan keberhasilan program. Hubungan yang terjadi diantara dua variabel ini tergolong lemah,dikarenakan tidak semua peserta yang sudah memiliki partisipasi tinggi menilai program yang sudah dijalankan dapat dikatakan berhasil. Di samping itu tidak terdapat hubungan antara tingkat keberhasilan dengan taraf hidup peserta program, karena peserta yang menilai program berhasil belum tentu merasakan kenaikan taraf hidup, karena hasil dari program yang mereka rasakan belum terlalu banyak memberikan perubahan dalam hal perekonomian. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup peserta program. Hal ini juga dikarenakan keterlibatan peserta dalam program pemberdayaan ekonomi lokal belum dapatmeningkatkan taraf hidup mereka, karena sebagaian peserta program merupakan peserta baru yang tergabung dari November 2014, sehingga belum merasakan hasil dari keikutsertaan dalam program.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai tingkat partisipasi peserta program pemberdayaan ekonomi lokal CSR PT. Pertamina diperoleh hasil bahwa tingkat partisipasi peserta program CSR PT.Pertamina masih berada pada tingkat non participation (rendah). Tingkat keberhasilan program yang dirasakan oleh peserta berada pada tingkat sedang dan taraf hidup peserta juga berada pada tingkat sedang.selanjutnya dari hasil uji hubungan dapat diperoleh kesimpulan yaitu:

1. Terdapat hubungan lemah antara tingkat partisipasi dengan tingkat keberhasilan program. Hal ini dikarenakan dari hasil uji korelasi rank spearman dan hasil tabulasi silang didapatkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi, semakin tinggi pula penilaian peserta program CSR PT. Pertamina terhadap keberhasilan program yang diberikan.

2. Tidak terdapat hubungan antara tingginya tingkat keberhasilan dengan taraf hidup peserta program. Hal ini dikarenakan, peserta program CSR PT. Pertamina menilai program yang diberikan oleh PT. Pertamina sudah cukup berhasil terlebih jika dilihat dari aspek kesesuaian dan keberlanjutan program. Namun, walaupun peserta memberikan penilaian yang cukup baik terhadap kebehasilan program, tapi tidak selalu diiringi dengan meningkatnya taraf hidup peserta. Hal ini dipengaruhi oleh faktor alam yang selalu berubah sehingga tterkadang membuat usaha peserta program mengalami penurunan atau bahkan kerugian. Sehingga ada beberapa peserta program CSR PT. Peertamina yang mengalami penurunan taraf hidup ketika penelitian ini dilaksanakan.

3. Tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi dengan taraf hidup peserta program CSR PT. Pertamina. Hal ini dikarenakan peserta yang aktif berpartisipasi dalam program, tidak selalu mengalami peningkatan taraf hidup. Misalnya, walaupun peserta program CSR PT. Pertamina selalu hadir dalam rapat dan turut memberikan pendapat dalam pengimplementasian program, namun ada faktor lain yang mempengaruhi taraf hidup peserta khususnya dalam tingkat pendapatan. Sebagai contoh adalah faktor alam yang tidak dapat diduga kondisinya, sehingga terkadang membuat peserta mengalami kerugian sehingga taraf hidup peserta mengalami penurunan.

Saran

Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian mengenai hubungan tingkat partisipasi peserta program CSR PT. Pertamina dengan taraf hidup masyarakat Desa Karangsong, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran dari penelitian ini:

1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat partisipasi peserta program CSR PT. Pertamina dengan tingkat taraf hidup peserta program di desa binaan PT. Pertamina dengan menggunakan referensi lainya,

sehingga dapat menambah khasanah dalam kajian CSR khususnya di wilayah operasi Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi peserta masih tergolong rendah, sehingga diharapkan perusahaan lebih melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahap implementasi CSR.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi peserta masih tergolong rendah, dengan hasil ini diharapkan peserta program atau masyarakat umumnya lebih turut berperan aktif dalam kegiatan program pemberdayaan masyarakat.