• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL CSR PT PERTAMINA

2. Program Perikanan Budidaya

Tabel 9. Tingkat partisipasi peserta program perikanan budidaya pada tahap pelaksanaan tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 0 0.00 Tokenism 2 25.00 Citizen Power 6 75.00 Total 8 100.00

Tabel 9 menunjukkan peserta program perikanan budidaya pada tahap pelaksanaan program berada pada tingkat partisipasi citizen power dengan persentase sebesar 75.00%. Tingginya tingkat partisipasi peserta program ini dikarenakan peserta program hampir selalu hadir setiap diadakan rapat, selain itu tidak hanya menghadiri rapat, peserta program juga selalu aktif terlibat dalam menyampaikan pendapat. Pelaksanaan pada program perikanan budidaya

memiliki tingkat partisipasi yang tinggi juga dikarenakan para peserta selalu terlibat aktif dalam setiap proses pelaksanaan program. Mulai dari rapat, menyampaikan pendapat hingga mengambil keputusan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program. Hal ini bisa terjadi karena peserta program memang sangat antusias dengan program yang diberikan. Selain itu, tim pendamping CSR juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengatur sendiri pelaksanaan program yang mereka ikuti. Tim pendamping memberi kekuasaan kepada peserta untuk mengembangkan program yang mereka ikuti dan mengatur sendiri apa yang akan mereka lakukan. Sebagai contoh, bantuan yang diberikan berupa bantuan pakan, bibit ikan dan udang serta bantuan obat-obatan. Selanjutnya untuk pengembangan dari bantuan tersebut diserahkan kepada peserta program. Jika peserta yang antusias mereka akan memutar keuntungan yang ada untuk mengembangkan kembali bantuan yang ada untuk kemajuan usaha tambak mereka. Namun masih terdapat 25% peserta program perikanan budidaya yang masih berada dalam tingkat partisipasi tokenism. Hal ini disebabkan masih ada beberapa peserta yang merasa belum memiliki kekuasaaan untuk mengatur sendiri pelaksanaan program yang mereka ikuti atau bisa dikatakan masih lebih menggantungkan kepada pihak pendamping teknis CSR.

3. Program Perikanan Tangkap

Tabel 10. Tingkat partisipasi peserta program perikanan tangkap pada tahap pelaksanaan tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 8 42.11 Tokenism 11 57.89 Citizen Power 0 0.00 Total 19 100.00

Tabel 10 menunjukkan peserta program perikanan tangkap pada tahap pelaksanaan program berada pada tingkat partisipasi tokenism dengan persentase sebesar 57.89%. Sebagian besar peserta perikanan tangkap selalu hadir dalam rapat dan ikut menyatakan pendapat. Sebagai contoh, ketika pemilihan jaring untuk bantuan program perikanan tangkap, peserta rapat memberikan pendapat jaring apa yang sesuai dengan mereka. Namun untuk kekuasaan dalam pelaksanaan program peserta masih menyerahkan keputusan kepada pihak pendamping teknis CSR. Di samping itu, sebesar 42.11% peserta program perikanan tangkap berada pada tingkat partisipasi non participation, ini juga dikarenakan peserta hanya sekedar hadir dalam rapat dan tidak memberikan pendapat secara langsung.

Tingkat Partisipasi Peserta Program CSR PT. Pertamina pada Tahap Pelaksanaan

Tabel di bawah ini memperlihatkan tingkat partisipasi peserta program CSR PT. Pertamina pada tahap pelaksanaan. Tabel ini merupakan total tingkat partisipasi seluruh peserta program pemberdayaan ekonomi lokal pada tahap pelaksanaan.

Tabel 11. Jumlah dan persentase tingkat partisipasi peserta program CSR PT. Pertamina pada tahap pelaksanaan di Desa Karangsong tahun 2015

Tingkat Partisipasi %

Non Participation 17 39.53

Tokenism 17 39.53

Citizen Power 9 20.93

Total 43 100.00

Tabel 11 menunjukkan bahwa pada tahap pelaksanaan tingkat partisipasi peserta program Pemberdayaan Ekonomi Lokal CSR PT. Pertamina tidak dapat dikategorikan karena pada tingkat non participation dan tokenism memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 39.53 %. Di samping itu pada tingkat citizen power hanya sebesar 20.93 % peserta yang terlibat sampai tingkat tertinggi dalam partisipasi. Keterlibatan peserta dalam tahap pelaksanaan dapat dilihat dalam rapat rutin yang diadakan, ketika rapat mengenai pembahasan tersebut tidak semua peserta yang menyampaikan pendapat. Hanya orang-orang yang sudah biasa menyampaikan pendapat yang akan memberikan pendapat terhadap pelaksanaan program. Peserta yang ingin menyampaikan pendapat biasanya menyampaikannya kepada ketua kelompok dan didiskusikan bersama sebelum rapat, lalu yang akan menyampaikan pendapat tersebut ketika rapat adalah ketua kelompok. Hal ini seperti pernyataan salah satu peserta program:

“...kita kan punya ketua kelompok ya mba, kalau mau ngasih pendapat ya ke ketua aja, nanti sebelum kumpulan kita diskusiin dulu. Jadi pas kumpulan ketua yang nyampein pendapatnya. Kalau saya sendiri yang nyampein pendapatnya ya malu mba, ya pokooknya serahin ke ketua aja...” (RDN, 48 tahun)

Pihak pendamping teknis CSR PT. Pertamina sudah memberikan kesempatan kepada peserta program untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program yang diikuti oleh peserta, misalnya dalam program perikanan tangkap peserta program diberikan kesempatan untuk memilih sendiri jaring apa yang mereka inginkan dan terkadang pihak pendamping juga mengajak beberapa peserta untuk ikut serta membeli alat yang mereka butuhkan agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta. Namun tidak semua peserta terlibat dalam semua kegitan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh tim pendamping teknis CSR PT. Pertamina:

“..tidak jarang kami juga turut mengajak peserta untuk membeli kebutuhan mereka agar mereka merasa lebih bertanggung jawab dengan program yang mereka ikuti. Selain itu, ini juga untuk memunculkan perasaan memiliki program, sehingga peserta dapat lebih antusias mengikuti program...” (ARS, Pendamping Teknis CSR)

Tahap Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap penilaian terhadap program yang sudah dilaksanakan. Pada tahap ini dapat dilihat keberhasilan dan permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program peternakan, perikanan budidaya dan perikanan tangkap, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk program selanjutnya. Dari tahap ini dapat terlihat keterlibatan peserta program ketika memberikan evaluasi dan saran dari program yang sudah dilaksanakan.

1. Program Peternakan

Tabel 12. Tingkat partisipasi peserta program peternakan pada tahap evaluasi tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 9 56.25 Tokenism 5 31.25 Citizen Power 2 12.50 Total 16 100.00

Tabel 12 menunjukkan peserta program peternakan pada tahap evaluasi berada pada tingkat partisipasi non participation dengan persentase sebesar 56.25%. Rendahnya tingkat partisipasi peserta program peternakan pada tahap evaluasi ini dikarenakan mereka hanya sekedar datang dan memercayakan pendapat mereka kepada ketua kelompok. Di samping itu, sebesar 31.25% peserta program berada pada tingkat tokenism. Peserta yang masuk ke dalam kategori ini sudah mau menyampaikan pendapatnya sendiri ketika evaluasi dari tim pendamping lapang CSR. Peserta yang menyampaikan pendapatnya ini biasanya menyebutkan kendala yang mereka hadapi ketika pelaksanaan program. Sebagai contoh, kendala ayam mati dan kekurangan vitamin untuk ternak. Pada umumnya pada tahap ini mereka meminta tambahan bantuan untuk program, namun tidak selalu diberikan karena disesuaikan dengan pendanaan program dan tingkat keseriusan peserta dalam melaksanakan program. Peserta yang berada pada kategori ini merasa pendapat yang mereka sampaikan ketika evaluasi belum dijadikan bahan pertimbangan bagi tim pendamping lapang CSR. Namun ada juga peserta yang berpendapat bahwa kritik dan saran dari mereka belum dapat terealisasi dan menjadi bahan pertimbangan tim pendamping lapang CSR karena adanya keterbatasan dana, sehingga kritik dan saran yang mereka belum dapat langsung dipertimbangkan. Pada tahap ini terdapat juga peserta yang berada pada kategori citizen power yaitu sebesar 12.50%. peserta yang masuk ke dalam kategri ini merupakan peserta yang mengikuti program dari tahap awal program dilaksanakan dan merupakan ketua kelompok.

2. Program Perikanan Budidaya

Tabel 13 di bawah ini menunjukkan peserta program perikanan budidaya pada tahap evaluasi berada pada tingkat partisipasi tokenismdengan persentase sebesar 100%. Hal ini dikarenakan peserta selalu hadir ketika ada rapat dan menyampaikan pendapatnya.

Tabel 13. Tingkat Partisipasi peserta program perikanan budidaya pada tahap evaluasi tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 0 0.00 Tokenism 8 100.00 Citizen Power 0 0.00 Total 8 100.00

Evaluasi dari peserta erat kaitannya dengan bantuan yang diberikan, seperti untuk bantuan yang akan diberikan selanjutnya. Namun untuk perbaikan program selanjutnya dan pengambilan keputusan masih menjadi tanggung jawab pihak CSR. Seragamnya jawaban peserta program perikanan budidaya ini dipengaruhi oleh pemahaman yang diberikan oleh tim pendamping lapang bahwa bantuan yang diberikan harus melalui prosedur dan penyesuaian dengan pendanaan yang dimiliki oleh program. Hal ini juga didukung dengan pernyataan pendamping teknis CSR PT. Pertamina:

“...kami memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta

untuk menyampaikan kritik dan saran mereka. Tapi kami juga memberikan penjelasan kepada mereka bahwa kalaupun kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan kritik dan saran mereka terkait program, belum tentu akan langsung kami tindak lanjuti karena memang ada beberapa hal yang harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak atas...”

(PGH, tim pendamping teknis program perikanan budidaya)

3. Program Perikanan Tangkap

Tabel 14. Tingkat partisipasi peserta program perikanan tangkap pada tahap evaluasi tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 10 52.63 Tokenism 7 36.84 Citizen Power 2 10.53 Total 19 100.00

Tabel 14 menunjukkan peserta program perikanan tangkap pada tahap evaluasi berada pada tingkat partisipasi non participation dengan persentase sebesar 52.30%. Lebih dari setengah peserta program masih memiliki tingkat partisipasi rendah pada tahap ini. Hal ini disebabkan peserta yang hadir dalam rapat hanya sekedar hadir dan tidak banyak yang berani menyampaikan pendapatnya. Di samping itu, terdapat 36.84% peserta yang berada pada kategori

tokenism karena peserta ini merupakan peserta yang terbilang cukup aktif dan mau menyampaikan pendapat ketika ada rapat yang diadakan oleh tim pendamping teknis CSR PT. Pertamina. Selain itu hanya sebesar 10.53% peserta yang berada

pada kategori citizen power yang merasa dirinya sudah terlibat penuh dalam kegiatan evaluasi terhadap program yang mereka ikuti.

Tingkat Partisipasi Peserta Program CSR PT. Pertamina pada Tahap Evaluasi

Tabel 15. Jumlah dan persentase tingkat partisipasi peserta program CSR PT. Pertamina pada tahap evaluasi di Desa Karangsong tahun 2015

Tingkat Partisipasi %

Non Participation 19 44.19

Tokenism 20 46.51

Citizen Power 4 9.30

Total 43 100.00

Tabel 15 menunjukkan bahwa pada tahap evaluasi tingkat partisipasi peserta program Pemberdayaan Ekonomi Lokal CSR PT. Pertamina berada pada tingkat tokenism dengan persentase 46.51% atau dapat dikatakan partisipasi sedang. Hal ini disebabkan peserta program diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluh kesah, saran dan kritik atas permasalahan yang mereka hadapi ketika pelaksanaan program. Penyampaian evaluasi ini dilakukan dalam rapat rutin bulanan antara pihak pendamping CSR PT. Pertamina dengan peserta program. Dalam rapat tersebut, sebagian peserta hadir dan mulai menyampaikan pendapatnya. Namun dalam pengambilan keputusan terkait tindak lanjut dari evaluasi program yang ada masih menjadi wewenang pihak Pertamina.

“...kalo kumpulan ngebahas permasalahan program mah kita ngasih

pendapat, tapi kan untuk tindak lanjut dari cerita permasalahan kita belum tentu langsung ditindak lanjuti, soalnya kan katanya ada anggaran dananya tergantung pusat...”(SYN, 56 tahun)

Tahap Pelaporan

Tahap ini meliputi kegiatan melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Pada tahap pelaporan akan dilihat keterlibatan peserta dalam melaporkan kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang telah mereka ikuti.

1. Program Peternakan

Tabel 16. Tingkat partisipasi peserta program peternakan pada tahap pelaporan tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 9 56.25 Tokenism 4 25.00 Citizen Power 3 18.75 Total 16 100.00

Tabel 16 menunjukkan peserta program peternakan pada tahap pelaporan berada pada tingkat partisipasi non participation dengan persentase sebesar 56.25%. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi peserta program peternakan masih tergolong rendah karena sebagian besar peserta memberikan pelaporan mengenai program yang mereka ikuti kepada ketua, selanjutnya ketua kelompok yang menyampaikan laporan tersebut kepada tim pendamping teknis CSR. Hal ini juga terjadi karena masih banyak peserta yang enggan untuk menyampaikan pendapatnya ketika ada rapat mengenai laporan kegiatan. Di samping itu, sebanyak 25% peserta sudah berada pada kategori tokenism dan hanya 18.75% peserta yang berada pada kategori citizen power. Peserta yang berada pada kategori citizen power merupakan peserta yang sudah lama bergabung menjadi anggota program peternakan.

2. Program Perikanan Budidaya

Tabel 17 Tingkat Partisipasi peserta program perikanan budidaya pada tahap pelaporan tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 1 12.50 Tokenism 0 0.00 Citizen Power 7 87.50 Total 8 100.00

Tabel 17 menunjukkan peserta program perikanan budidaya pada tahap pelaporan berada pada tingkat partisipasi citizen power dengan persentase 87.50%. Tingginya tingkat partisipasi peserta program perikanan budidaya dipengaruhi adanya rapat rutin yang diadakan setiap bulan. Selain itu, tingginya antusias dan tanggung jawab peserta akan program yang diikuti juga merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat partisipasi pada tahap ini. Peserta juga aktif memberikan pelaporan mengenai perkembangan usaha yang mereka lakukan. Selain tingginya semangat para peserta untuk memberikan pelaporan mengenai hasil usaha mereka, tim pendamping lapang juga cukup terbuka dengan segala bentuk pelaporan yang diberikan oleh peserta, sehingga para peserta lebih termotivasi untuk memberikan laporan mengenai usaha yang mereka lakukan yang berkaitan dengan program yang mereka ikuti.

“...kami menampung pendapat dan bentuk pelaporan yang

disampaikan oleh para peserta, walaupun laporan yang mereka berikan tidak selalu formal, tetapi ini cukup membantu kami

untuk membuat pelaporan selanjutnya...” (PGH, Tim

pendamping teknis program perikanan budidaya)

3. Program Perikanan Tangkap

Tabel 18 di bawah ini menunjukkan peserta program perikanan tangkap pada tahap pelaporan berada pada tingkat partisipasi non participation dengan persentase sebesar 68.42%.

Tabel 18. Tingkat Partisipasi peserta program perikanan tangkap pada tahap pelaporan tahun 2015 Tingkat Partisipasi % Non Participation 13 68.42 Tokenism 6 31.58 Citizen Power 0 0.00 Total 19 100.00

Rendahnya tingkat partisipasi peserta program perikanan tangkap pada tahap ini dikarenakan masih belum banyak peserta yang aktif melaporkan terkait progam yang mereka ikuti. Jika rapat diadakan, mereka hanya sekedar hadir dan hanya beberapa peserta saja yang aktif memberikan pendapat. Padahal dalam rangka meningkatkan partisipasi peserta dalam kegiatan pelaporan, tim pendamping teknis CSR perikanan tangkap sudah memfasilitasi para peserta sebuah buku untuk mencatat hasil tangkapan mereka. Namun, belum semua peserta yang rutin melaporkan hasil tangkapan mereka. Harus ada stimulus untuk membuat peserta mau menceritakan laporan mengenai hasil tangkapan mereka.

Tingkat Partisipasi Peserta Program CSR PT. Pertamina pada Tahap Pelaporan

Tabel 19. Jumlah dan persentase tingkat partisipasi peserta program CSR PT. Pertamina pada tahap pelaporan di Desa Karangsong tahun 2015

Tingkat Partisipasi %

Non Participation 23 53.49

Tokenism 10 23.26

Citizen Power 10 23.26

Total 43 100.00

Tabel 19 menunjukkan bahwa pada tahap pelaporan tingkat partisipasi peserta program Pemberdayaan Ekonomi Lokal CSR PT. Pertamina berada pada tingkat non participation dengan persentase 53.49% atau dapat dikatakan partisipasi rendah. Hal ini disebabkan pelaporan yang dilakukan dalam program ini dibagi ke dalam tiga kategori yaitu pelaporan antara peserta dengan pendamping teknis CSR, pendamping teknis CSR dengan pihak PT. Pertamina pusat, dan peserta dengan pihak PT. Pertamina yang juga didampingi oleh pendamping teknis CSR. Pelaporan yang dilakukan peserta kepada tim pendamping teknis CSR berupa laporan mengenai hasil kegiatan yang mereka ikuti, seperti keuntungan dari program. Misalnya untuk program perikanan tangkap, masing-masing peserta memiliki buku catatan mengenai hasil tangkapan mereka ketika melaut, kemudian buku catatan itulah yang menjadi bahan pelaporan kepada pihak pendamping teknis CSR. Sedangkan pelaporan kepada

pihak PT. Pertamina pusat lebih sering dilakukan langsung oleh pendamping teknis CSR dengan mempertimbangkan bahan pelaporan dari masyarakat.

Tingkat Partisipasi Peserta Program Pemberdayaan Ekonomi Lokal CSR PT. Pertamina

Tingkat partisipasi dianalisis untuk melihat keterlibatan peserta CSR PT. Pertamina dalam setiap tahapan program pemberdayaan ekonomi lokal, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran tingkat partisipasi ini menggunakan teori Arnstein (1969) kedelapan tingkatan partisipasi masyarakat, yang selanjutnya dikelompokkan ke dalam tiga tingkat berdasarkan pembagian kekuasaan yaitu non participation, tokenism, dan citizen power.

Tabel 20. Keseluruhan tingkat partisipasi peserta program pemberdayaan ekonomi lokal CSR PT. Pertamina tahun 2015

Tingkat partisipasi %

Non Participation 21 48.84

Tokenism 19 44.19

Citizen Power 3 6.98

Total 43 100.00

Tabel 20 menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat partisipasi peserta program pemberdayaan ekonomi lokal CSR PT. Pertamina masih berada pada tingkat non participation atau rendah dengan persentase sebesar 48.84%. Jumlah ini tidak berbeda jauh dengan tingkat yang kedua yaitu tokenism dengan persentase sebesar 44.19%. Adanya perbedaan yang tidak terlalu jauh antara tingkat non participation dan tingkat tokenism disebabkan oleh mulai tingginya partisipasi peserta program ketika diadakan rapat di masing-masing program. Hal ini terjadi karena tim pendamping teknis CSR mengajak secara perlahan untuk setiap anggota kelompok agar mau memberikan pendapat ketika ada rapat. Selain itu pendamping teknis juga memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada peserta untuk memilih dan menentukan sendiri jenis bantuan yang mereka butuhkan sesuai dengan program. Bahkan untuk program perikanan tangkap peserta program turut membeli alat dan bahan keperluan program bersama tim pendamping CSR. Namun, tidak semua peserta mau memberikan pendapat dan ikut terlibat dalam pembelian alat dan bahan keperluan program. Sebagian peserta lebih percaya kepada orang yang sudah biasa memberikan pendapat dan ikut terlibat dalam setiap tahapan program. Selain itu adanya ketua kelompok dalam setiap kegiatan membuat peserta yang lain lebih memercayakan segala urusan program kepada ketua kelompok.

Rendahnya tingkat partisipasi keseluruhan peserta program Pemberdayaan Ekonomi Lokal ini belum sejalan dengan salah satu sasaran program yang telah direncanakan oleh PT. Pertamina bekerjasama dengan P4W LPPM IPB yaitu mencapai dan memperkuat proses partisipasi dalam pembangunan yang berbasiskan potensi lokal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutmainna (2014) tentang tingkat partisipasi peserta program pemberdayaan ekonomi lokal PT. Pertamina RU VI di wilayah Ring I khususnya

Desa Balongan dan Desa Majakerta. Adapaun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi peserta program masih berada pada kategori non participation dengan persentase sebesar 66.7%. Rendahnya tingkat partisipasi peserta ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu: peserta program lebih memercayakan pendapat mereka kepada tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh besar di lingkungan mereka dalam setiap pertemuan dengan pihak perusahaan, pola pikir masyarakat yang masih ingin terus meminta dan diberi dana dan bantuan kegiatan oleh perusahaan karena ada anggapan bahwa bantuan CSR adalah dana hibah sehingga menyebabkan mereka malas dalam menggulirkan hasil usaha untuk kembali berbudidaya, serta kurang terlibatnya peserta secara keseluruhan dalam proses perencanaan sehingga rasa memiliki program masih kurang, meskipun sudah dilakukan social mapping.

Ikhtisar

Tingkat Partisipasi dilihat dari beberapa tahapan dalam implementasi CSR yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap pelaporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi peserta pada setiap tahapan implementasi CSR berbeda-beda. Pada tahap perencanaan, tingkat partisipasi peserta program berada pada kategori non participation atau dapat dikatakan masih rendah dengan persentase 76.74%. Pada tahap pelaksanaan, tingkat partisipasi peserta program tidak dapat dikategorikan karena persentase antara non participation dan tokenism memiliki besar yang sama yaitu 39.53%. Pada tahap evaluasi tingkat partisipasi peserta program berada pada kategori

tokenism atau sedang dengan persentase sebesar 46.51%. Pada tahap pelaporan, tingkat partisipasi peserta program juga masih berada pada kategori non participation dengan persentase sebesar 53.49%. Di samping itu secara keseluruhan tingkat partisipasi peserta program pemberdayaan ekonomi lokal yang dilakukan oleh CSR PT. Pertamina masih berada pada tingkat non participation dengan persentase sebesar 48.84%. Hal ini dikarenakan masih banyaknya peserta program yang hanya sekedar hadir dalam rapat tetapi tidak ikut serta memberikan pendapat. Selain itu, kepercayaan peserta masing-masing program kepada masing-masing ketua kelompok juga mempengaruhi rendahnya partisipasi peserta program, karena mereka memercayakan pendapat dan masukan mereka kepada ketua kelompok, atau mereka menyampaikan keluhan mereka kepada ketua kelompok, setelah itu ketua kelompok yang akan menyampaikan pendapat para peserta ke tim pendamping teknis CSR.

TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN