• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT

6.3. Identifikasi Faktor Kunci Peluang, Ancaman, Kekuatan, dan Kelemahan Pemasaran Agrowisata Ecotainment

6.3.2. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan- keunggulan lain yang menjadi kompetensi perusahaan relatif terhadap pesaing. Sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kemampuan perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya sehingga menghambat kinerja efektif perusahaan. Faktor-faktor kunci sukses pemasaran agrowisata Ecotainment ditetapkan berdasarkan analisis lingkungan internal pemasaran. Selanjutnya ditentukan kekuatan dan kelemahannya dengan membandingkan faktor kunci sukses tersebut relatif terhadap pesaing (lampiran 6). Kemudian dilakukan perangkingan untuk melihat prioritas faktor-faktor kunci sukses internal pemasaran baik kekuatan maupun kelemahannya.

Pesaing yang ditetapkan sebagai pembanding adalah Agrowisata Kampung 99 Pepohonan. Agrowisata tersebut dipimpin oleh Bapak Eddy Djamaluddin Suaidy dan berlokasi di Jl. KH Muhasan II Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok. Alasan peneliti menganalisis Kampung 99 Pepohonan sebagai pesaing PT Godongijo Asri disebabkan selain memiliki konsep wisata yang sama

yaitu agrowisata, Kampung 99 Pepohonan memiliki segmen dan wilayah pemasaran yang sama. Segmen pasar Kampung 99 Pepohonan adalah keluarga serta para pelajar dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Kemudian daerah yang termasuk dalam wilayah pemasarannya pun yaitu Kota Depok dan Jakarta.

Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri adalah:

1) Keefektifan dalam penentuan segmentasi dan target pasar

Penetapan segmentasi dan target pasar yang tepat sangat berpengaruh terhadap keefektifan strategi pemasaran yang akan digunakan seperti penetapkan harga, perencanaan produk jasa, bauran promosi, dan wilayah pemasaran. Segmentasi pasar ini diperlukan karena pasar yang bersifat heterogen, untuk menentukan potensi penjualan dan profit, serta menentukan intensitas penjualan. Pada PT Godongijo Asri, apabila target pasar agrowisata Ecotainment telah ditentukan maka diteruskan dengan mencari sekolah-sekolah mana saja yang menjadi target pasar. Proses pencarian tersebut dilakukan dengan memanfaatkan internet dan melalui website Badan Akreditasi Nasional.

PT Godongijo Asri dengan spesifik telah menetapkan segmen pasarnya yaitu sekolah-sekolah tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA kalangan menengah ke atas. Kemudian targetnya adalah sekolah-sekolah dari tingkat TK dan tingkat SD swasta terkreditasi A, sekolah swasta nasional plus terakreditasi A, international

school, global school, dan boarding school. Oleh sebab itu dalam hal keefektifan

dalam penentuan segmentasi dan target pasar, agrowisata Ecotainment dinilai tinggi.

Pada penetapan segmentasi dan target pasar, pesaingnya yaitu Agrowisata Kampung 99 Pepohonan dinilai sedang karena tidak menetapkan segmen dan target pasarnya secara spesifik. Segmentasi pasar Agrowisata Kampung 99 Pepohonan adalah keluarga serta para pelajar dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Dari segmen pasarnya tersebut, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan tidak secara spesifik menetapkan target pasar yang menjadi fokus pemasarannya.

80  

2) Konsep agrowisata yang dikemas dengan unik, edukatif, dan menyenangkan dalam beberapa paket program

Konsep agrowisata merupakan salah satu daya tarik yang ditawarkan untuk pelanggan. Konsep agrowisata yang unik, edukatif, dan menyenangkan tentunya akan semakin menambah ketertarikan konsumen untuk mengikuti kegiatan agrowisata yang ditawarkan. Dalam hal konsep agrowisata yang ditawarkan, agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri dinilai tinggi. Agrowisata

Ecotainment memiliki keunikan karena memadukan antara pendidikan dengan

hiburan. Pendidikan diperoleh peserta agrowisata Ecotainment dalam kegiatan life

opera bertema “Stop Global Warming”; multimedia story telling bertema

lingkungan; planting; pot scaping; pembuatan taman vertikal; reptile corner and

interaction dengan aneka ular, kura-kura raksasa, aneka kadal, dan biawak; mind

map, super memory, successful learning strategies, brain gymnastic, serta brain

games. Sedangkan aspek hiburan dapat diperoleh peserta dari kegiatan fishing, fun

games, serta outbound games. Setiap program agrowisata Ecotainment terdiri atas

beberapa paket. Keanekaragaman paket program memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk memilih paket program yang sesuai dengan keinginan maupun anggaran. Oleh sebab itu, tingginya harga tidak akan menjadi alasan pelanggan untuk membatalkan reservasi agrowisata Ecotainment, melainkan pelanggan dapat memilih paket program lain yang memiliki harga lebih murah.

Kemudian pesaingnya, yaitu Agrowisata Kampung 99 Pepohonan memiliki konsep agrowisata yang tidak jauh berbeda dengan konsep agrowisata yang sudah ada sehingga tidak unggul dalam keunikan. Adapun konsep agrowisata Agrowisata Kampung 99 Pepohonan adalah tracking mengelilingi areal, menyemai biji tanaman, menanam pohon, menanam padi, memanen sayur, memanen padi, membajak, memberi makan rusa, memberi makan ikan, menangkap ikan, memandikan kerbau, memandikan kambing, memerah susu kambing, memberikan susu untuk bayi kambing dan domba, berkuda, naik delman, memasak sayur dan lauk bersama, membuat kue serabi, membuat cincau, bersampan, mud futsal, mengenal reptil seperti biawak dan kura-kura, membuat rakit dari batang pisang serta aneka permainan yaitu siper web, toxic waste, robot

A, Sungai lahar, Leaking Pipe, Flying Fox, Balance Beam, Burma Bridge, Wild

Woosey, dan Elvis Walk. Harga masing-masing kegiatan tersebut sebesar Rp

24.500,00 per peserta. Dibandingkan dengan agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yang menyediakan tiga program dengan beberapa paket kegiatan, Kampung 99 Pepohonan hanya menyediakan satu paket kegiatan. Paket kegiatan tersebut terdiri atas empat kegiatan per peserta, snack, lunch, base camp, guider, fasilitator, serta goody bag. Adapun biaya paket kegiatan tersebut adalah Rp 125.000,00 per peserta.

3) Kompetensi personel

Personel agrowisata baik pemandu maupun manajemen Ecotainment memiliki kompetensi yang tinggi. Hal tersebut terlihat dari kemampuan pemandu dalam memberikan pengarahan serta saat penyampaian berbagai informasi pengetahuan mengenai tumbuh-tumbuhan maupun binatang. Informasi mengenai flora dan fauna pada kegiatan touring (Dioon spinulosum, Adenium, kaktus, cabai, jagung, kakao, jagung, kopi, anggrek, dan kantung semar, ikan Arapaima) disampaikan secara sangat mendalam menyangkut nama latin, asal-usul, proses penyebaran, habitat, serta manfaat. Kemudian informasi mengenai fauna pada kegiatan reptile corner (aneka ular, iguana, biawak, aneka kura-kura, kura-kura raksasa, aneka kadal, katak, dan lain-lain) menyangkut nama latin, ciri-ciri, perbedaan dengan fauna lain, cara mempertahankan diri, habitat, karakteristik gigitan ular, ciri-ciri ular berbisa, ciri-ciri ular tidak berbisa, cara-cara penanganan ketika tergigit ular. Selanjutnya informasi yang disampakan ketika kegiatan

planting, pembuatan taman vertikal, dan pot scaping pun dilakukan dengan jelas

mengenai cara-cara menanam benih, cara-cara membuat pot scaping, praktik membuat taman vertikal, praktik melakukan stek, praktik perbanyakan dengan cara menyambung, cara-cara penyiraman, pemupukan, serta perawatan tanaman objek praktikum.

Kompetensi yang tinggi tersebut dikarenakan personel agrowisata

Ecotainment bekerja cukup lama dalam unit usaha tanaman hias sehingga

82  

untuk menambah pengetahuan tentang flora dan fauna yang menjadi daya tariknya. Personel tetap agrowisata Ecotainment berasal karyawan PT Godongijo Asri. Karyawan yang awalnya bekerja pada unit usaha tanaman hias kemudian dipindahkan untuk menjadi personel agrowisata Ecotainment. Selanjutnya manajemen agrowisata Ecotainment merupakan orang yang kompeten, terlihat dari latar belakang pendidikan yang telah ditempuh. Kemudian pesaingnya, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan dinilai memiliki kompetensi personel yang sedang. Hal ini disebabkan dalam penyampaian penjelasan mengenai flora dan fauna oleh pamandu, dilakukan dengan sangat singkat dan tidak secara mendalam. 4) Kesopanan dan keramahan personel secara konsisten

Kesopanan dan keramahan personel agrowisata Ecotainment dinilai tinggi. Berdasarkan wawancara dengan manajer pemasaran, pengamatan langsung, dan wawancara kepada beberapa guru pendamping, kesopanan dan keramahan personel agrowisata Ecotainment telah dilakukan secara optimal. Kesopanan dan keramahan personel tercermin dari cara berkomunikasi, cara menyambut peserta, cara mengkoordinir peserta, serta cara memberikan pengarahan kepada peserta. Apabila personel secara konsisten menunjukkan sikap sopan dan ramah maka pelanggan pun akan merasakan kenyamanan dalam berkomunikasi dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Pesaingnya, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan pun telah menujukan sikap sopan maupun ramah. Namun karena Agrowisata Kampung 99 Pepohonan merupakan bisnis keluarga dan semua personelnya merupakan anggota keluarga dengan beragam profesi, maka ketika bertugas menjadi trainer terdapat personel yang bersikap kaku. Oleh karena itu dalam hal kesopanan dan keramahan personel, agrowisata kampung 99 Pepohonan diniai sedang.

5) Penciptaan suasana akrab oleh personel

Penciptaan suasana akrab telah dilakukan oleh personel agrowisata

Ecotainment secara optimal. Setiap pemandu kelompok berusaha sebaik mungkin

untuk melakukan komunikasi yang akrab kepada peserta dan memperlakukan peserta dengan rasa sayang (memanggil dengan sapaan “sayang” dan menggandeng tangan peserta). Oleh sebab itu dalam hal penciptaan suasana akrab,

agrowisata Ecotainment dinilai tinggi. Pesaingnya, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan dinilai sedang dalam menciptakan suasana yang akrab dengan peserta agrowisata. Pada saat proses kegiatan agrowisata berlangsung, suasana yang diciptakan terlihat agak kaku, hanya sebatas hubungan antara pemandu dengan peserta saja.

6) Pengelolaan bukti-bukti fisik seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan.

Pengelolaan bukti fisik-bukti fisik terkait agrowisata Ecotainnment seperti taman, kandang reptil, ruangan, aula, dan kolam pemancingan telah dilakukan secara optimal. Pengelolaan taman dilakukan dengan menjaga kebersihan serta memelihara tumbuh-tumbuhannya. Pengelolaan kandang reptil dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang kura-kura raksasa, kandang ular piton, kandang iguana, biawak, dan reptil lainnya. Pengelolaan ruangan serta aula dilakukan dengan menjaga kebersihan serta kenyamanannya. Kemudian pengelolaan kolam pemancingan dilakukan dengan menjaga kebersihan kolam, serta menjaga ketersediaan ikan, joran, serta umpan ikan. Oleh sebab itu dalam hal pengelolaan bukti-bukti fisik, agrowisata Ecotainment dinilai tinggi.

Agrowisata Kampung 99 Pepohonan belum melakukan pengelolaan bukti- bukti fisiknya yaitu kandang hewan dengan optimal. Hal tersebut terlihat dari kandang hewan yang kotor. Oleh sebab itu dalam hal pengelolaan bukti-bukti fisik, Kampung 99 Pepohonan dinilai sedang.

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri adalah:

1) Kegiatan promosi kurang optimal

Kegiatan promosi belum dilakukan secara optimal. Promosi yang dilakukan PT Godongijo Asri dalam memasarkan agrowisata Ecotainment sampai saat ini baru sebatas pengiriman brosur ke sekolah-sekolah dan promosi melalui website, sedangkan promo kunjungan ke sekolah-sekolah dilakukan saat awal- awal beroperasi. Oleh sebab itu dalam hal kegiatan promosi, agrowisata

84  

Pesaingnya, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan pun masih belum optimal dalam melakukan promosi. Promosi yang telah dilakukan hanya dari mulut ke mulut dan melalui blog. Banyaknya pengunjung yang menggunakan jasa Agrowisata Kampung 99 Pepohonan disebabkan seringnya diadakan peliputan oleh berbagai stasiun televisi. Stasiun televisi yang datang, menjadikan Kampung 99 Pepohonan sebagai lokasi shooting acara maupun untuk meliput kegiatan agrowisata yang tersedia. Oleh sebab itu dalam hal kegiatan promosi, Kampung 99 Pepohonan pun dinilai sedang.

2) Pengelolaan peserta kurang optimal dalam hal pengaturan dan penciptaan suasana semangat

Pengelolaan peserta agrowisata Ecotainment belum dilaksanakan secara optimal. Pengaturan peserta kurang optimal terutama saat peserta agrowisata

Ecotainment sangat banyak. Hal ini disebabkan pemandu dalam satu kelompok

berjumlah dua orang sedangkan dalam satu kelompok dapat mencapai 40 orang. Terbatasnya jumlah pemandu disebabkan masih sedikitnya jumlah personel agrowisata Ecotainment yang berjumlah 13 orang. Perusahaan telah mengusahakan penambahan personel pada saat-saat tertentu dengan menjadikan orang di luar perusahaan sebagai pemandu. Hal tersebut dirasa sangat berisiko karena kompetensinya sebagai pemandu tidak terjamin ketika memberikan penggarahan maupun saat menjawab pertanyaan dari peserta. Kemudian cara pengelolaan peserta untuk menimbulkan suasana semangat belum dilakukan secara optimal. Suasana semangat dapat ditumbuhkan dengan menyanyikan lagu- lagu ketika berjalan, mengajarkan tepuk-tepuk tertentu, dan mengajarkan jargon kelompok untuk menghidupkan suasana. Oleh sebab itu dalam pengelolaan peserta, agrowisata Ecotainment dinilai sedang.

Personel Agrowisata Kampung 99 Pepohonan pun dinilai sedang dalam melakukan pengaturan peserta secara optimal. Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok dipimpin oleh pemandu. Setiap kelompok terdiri atas dua pemandu yang merupakan anggota keluarga. Agrowisata Kampung 99 Pepohonan pun belum melakukan upaya untuk membuat susana menjadi lebih

semangat misalnya menyanyikan lagu-lagu ketika berjalan, mengajarkan tepuk- tepuk tertentu, dan mengajarkan jargon kelompok untuk menghidupkan suasana. 3) Kurangnya ketersediaan fasilitas permainan

PT Godongijo Asri tidak memiliki fasilitas permainan untuk agrowisata

Ecotainment. Saat ini, cara perusahaan untuk mengatasi kelemahan berupa

kurangnya fasilitas, disiasati dengan bekerja sama dengan trainer outbound. Oleh sebab itu dalam hal ketersediaan fasilitas permainan, agrowisata Ecotainment dinilai rendah. Sedangkan pesaingnya Agrowisata Kampung 99 Pepohonan, memiliki fasilitas dan aneka permainan yaitu siper web, toxic waste, robot A, Sungai lahar, Leaking Pipe, Flying Fox, Balance Beam, Burma Bridge, Wild

Woosey, Elvis Walk, delman, kuda, dan APV. Oleh sebab itu dalam hal

ketersediaan fasilitas permainan, Kampung 99 Pepohonan dinilai tinggi. 4) Lokasi kurang strategis

Lokasi PT Godongijo Asri yang terletak di daerah Bojongsari, Kota Depok, memiliki sarana jalan yang baik dan luas. Hal tersebut membuat pelanggan lebih mudah untuk mengakses lokasi. Namun daerah Depok merupakan daerah dataran rendah, oleh sebab itu memiliki temperatur udara yang tinggi, sehingga suhu udaranya panas. Hal tersebut berbeda dengan agrowisata yang terdapat di daerah dataran tinggi. Dataran tinggi memiliki temperatur udara yang lebih rendah, sehingga suhu udaranya lebih dingin. Udara yang dingin merupakan aspek yang dapat dijual dalam agrowisata. Pengunjung akan lebih menikmati indahnya objek agrowisata apabila didukung dengan suasana yang sejuk, segar, dan nyaman. Oleh sebab itu dalam hal lokasi yang strategis, agrowisata Ecotainment dinilai sedang.

Kemudian, pesaingnya, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan terletak pada Kelurahan Meruyung yang termasuk dalam wilayah pedesaan. Meskipun akses jalan menuju lokasi tersebut tidak terlalu lebar, namun pada daerah tersebut masih terdapat sawah dan terdapat banyak pepohonan besar sehingga sangat sejuk. Oleh sebab itu dalam hal lokasi yang strategis, Kampung 99 Pepohonan pun dinilai sedang.

86  

5) Lahan yang sempit

Lahan keseluruhan PT Godongijo Asri yaitu 3 Ha. Namun untuk kegiatan agrowisata Ecotainment, lahan yang dipakai hanya sekitar 1 Ha, sisanya digunakan sebagai tempat produksi, show room tanaman hias serta pemancingan. Hal tersebut menyebabkan peserta akan bermain dan melaksanakan kegiatan berulang kali ditempat yang sama. Selain itu sempitnya lahan menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan apabila pelanggan mereservasi pada hari yang sama. Saat ini, cara perusahaan untuk menyiasati keterbatasan lahan untuk agrowisata Ecotainment adalah dengan mengadakan kegiatan tour keliling mengunjungi tempat produksi tanaman hais seperti mist room, green house, dan

show room tanaman hias. Oleh sebab itu dalam hal lahan yang luas, agrowisata

Ecotainment dinilai rendah.

Pesaingnya, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan memiliki lahan yang lebih luas, yaitu sekitar 5 Ha. Sehingga peserta agrowisata dapat melakukan kegiatan yang berbeda pada tempat yang berbeda pula. Selain itu dengan lahan yang luas memungkinkan Agrowisata Kampung 99 Pepohonan dapat melayani banyak sekolah dalam satu waktu sekaligus. Oleh sebab itu dalam hal lahan yang luas, Kampung 99 Pepohonan dinilai tinggi.

VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN