• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Material Commitments Related to Capital Investment

Dalam dokumen arna annual report 2011 (Halaman 40-45)

Di tahun 2011, Perusahaan memiliki beberapa kontrak pembelian dengan beberapa pemasok terkait penambahan fasilitas produksi baru di Cikande dalam mata uang USD dan EUR.

Mata uang untuk investasi disesuaikan dengan mata uang yang digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada pemasok tersebut yang bersumber dari dana internal Perusahaan dan pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Perusahaan saat ini telah menerapkan kedua Standar Akuntansi tersebut diatas. Untuk Standar-standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2011 diungkapkan pada catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasi auditan. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.

Informasi Transaksi Material dan Benturan Kepentingan

Sepanjang tahun 2011, tidak ada transaksi material dan benturan kepentingan yang dilakukan.

Mata Uang Pelaporan

Sebagian besar transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh Perusahaan dilakukan dalam IDR, oleh karena itu mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah (IDR).

Auditor Independen Perusahaan

Direksi Perusahaan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja a member irm of Ernst & Young Global Limited sebagai auditor eksternal sesuai dengan wewenang yang diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Arwana Citramulia Tbk untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan untuk tahun buku 2011.

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja a member irm of Ernst & Young Global Limited merupakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam. Total biaya yang dikeluarkan untuk Audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2011 adalah sebesar Rp 799,5 juta, tidak termasuk biaya out of pocket. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja a member irm of Ernst & Young Global Limited menjadi auditor Perusahaan sejak tahun buku 2010. KAP tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Perusahaan.

Kejadian penting setelah tanggal Neraca

Tidak ada kejadian penting material yang terjadi setelah tanggal Neraca.

In 2011, the Company had contracts with a number of suppliers in relation to the construction of new production facility in Cikande, denominated in USD and EUR.

The currency for investment is consistent with the currency used to fulill the obligations to the contractor of the projects concerned, which are funded by the Company’s internal sources and loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

The Company is currently adopted both standards. Financial Accounting Standards which effective on or after January 1, 2011 were disclosed in Notes 37 of audited consolidated inancial statements. The Company are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised standards and interpretations on the Company’s consolidated inancial statements.

Information of Material Transaction and Conlict of Interest During 2011, there were no material transactions and conlict of interest undertaken.

Reporting Currency

Most of the Company’s sales and purchase are done in IDR, therefore, the reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (IDR).

Company’s Independent Auditor

The Company’s Board of Directors has appointed Independent Auditor Purwantono, Suherman & Surja, a member irm of Ernst & Young Global Limited, as its external auditor in line with the authority stated in the Annual General Meeting of Shareholders of PT Arwana Citramulia Tbk to audit the Financial Statements for the iscal year 2011.

Independent Auditor Purwantono, Suherman & Surja, a member irm of Ernst & Young Global Limited, is registered with Bapepam. The total fee for the Audit of the Consolidated Financial Statements for 2011 was Rp 799.5 million, excluded out of pocket expenses.

Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, a member irm of Ernst & Young Global Limited, has been the Company’s auditor since iscal year 2011. They have completed their tasks independently, in accordance with the professional standards for Public Accountants, the work contract and the agreed audit scope. Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja do not provide any other consultancy services to the Company.

Subsequent events

37

A nnual R epor t 2011

Prospek Usaha

Business Prospects

Rencana pemerintah untuk membangun enam koridor ekonomi sebagai bagian dari rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan nasional 2011-2015 telah memberi sinyal positif bagi sejumlah sektor industri, termasuk keramik. Bagi produsen keramik, sinyal positif lainnya juga datang dari sektor properti yang bertumbuh cukup pesat, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat dan pertumbuhan jumlah penduduk. Asosiasi Keramik Indonesia (ASAKI) memproyeksikan konsumsi keramik nasional pada tahun 2012 akan tumbuh 10-15% dari tahun 2011.

Pasar domestik masih sangat potensial bagi produk keramik karena konsumsi per kapita keramik masih rendah. Produk yang tersedia di pasar sebagian besar diperuntukkan bagi lapisan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Namun, jika kita melihat ke depan pasar pengembang bangunan di Indonesia makin tertarik untuk memperoleh keramik murah guna mengurangi biaya konstruksi. Dalam hal ini, keramik dengan harga terjangkau masih memiliki kesempatan yang baik untuk merebut pasar domestik. Bagaimana dengan peluang ekspor? Industri keramik di Indonesia awalnya hanya industri substitusi impor, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, tampaknya mungkin bagi Indonesia untuk memasuki pasar ekspor. Tampaknya negara-negara yang akhir-akhir ini mendominasi pasar ekspor keramik, seperti Jepang dan Taiwan, telah mengurangi ekspor mereka secara bertahap karena menguatnya mata uang mereka terhadap dolar AS. Hal ini memberikan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor keramik di masa depan.

Semangat Perusahaan terlihat dalam hal Arwana tidak hanya bangkit menghadapi tantangan pasar beberapa tahun terakhir, tetapi juga dalam perjalanannya berhasil bertumbuh terus meskipun adanya tantangan-tantangan. Melimpahnya produk China setelah diberlakukannya ASEAN-China Free Trade (ACFTA) akan menjadi ancaman serius bagi produsen keramik dalam negeri. Namun, sebagai produsen keramik nasional, Arwana telah mengantisipasi serbuan produk dari negara itu. Selain meningkatkan kualitas produk, Arwana juga menyesuaikan kecepatan dalam berekspansi, meskipun strategi jangka panjang tetap sama.

The Government’s plan to build six economic corridors as part of the 2011-2015 master plan for acceleration and expansion of national development has imparted a positive signal for a number of industry sectors, including ceramics.

For manufacturers of ceramics, other positive signals also come from housing market trend which is still quite strong, in line with the population explosion. This indicator seems to make the Indonesian Ceramic Association (ASAKI) said that national ceramic consumption is estimated to grow 10-15% from 2012 consumption .

The domestic market is still highly potential for ceramics products as per capita consumption of ceramic tiles is still low. Products available in the market are mostly limited to people of middle to high income brackets. However, as we look onward the builder market in Indonesia is still interested in obtaining cheaper tiles to reduce the cost of construction. In this view, the low cost ceramic tiles still have a good opportunity to woo the domestic markets.

How about export opportunity? The ceramic industry in Indonesia initially was only an import substitution industry, which aimed at meeting domestic requirements. However, it appears that it is possible for Indonesian to enter export markets. It appears that lately countries which have been dominating export markets for ceramics, like Japan and Taiwan, have been gradually reducing their exports because of the strengthening of their currencies against the US dollar. This provides Indonesia with a good opportunity to increase its ceramic exports in the future.

The Company’s spirit can clearly be seen in the way in which Arwana has not only risen to market challenges it has faced these several years, but also in the way it has continued to grow and to prosper in spite of the challenges. The overflow of China’s products following the executing of ASEAN-China Free Trade (ACFTA) will be a serious threat for domestic ceramic manufacturers. However, as a national ceramic manufacturer, Arwana has already anticipated the rush of products from that country. Aside from strengthen out the product quality, Arwana also adjust its speed of expansion, although its long term strategy would remain the same.

2004

1150 1100 1050 1000 950

900

850 800

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

193

217

309

345

507

647

830

714

922

38

PT A rw ana C itr amulia T bk

Graik Produk Domestik Bruto

Graik Pertumbuhan Penjualan Arwana 2003 - 2011

source : www.tradingeconomics.com ; The World Bank Group Indonesia GDP per Capita in US Dollar (Constant Prices Since 2003)

(dalam miliar Rupiah/in billion Rupiah)

Gross Domestic Product Graph

39

A nnual R epor t 2011

Aspek Pemasaran

Marketing Aspect

Produk keramik arwana di penghujung tahun 2011 memperoleh apresiasi dan pengakuan prestasi “ Rekor Bisnis “ (Rebi) sebagai single brand keramik terbesar di Indonesia oleh Tera Foundation yang bekerjasama dengan harian Seputar Indonesia. Pemasaran produk keramik Arwana dengan fokus utama segmen pasar menengah kebawah telah menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia melalui 40 sub distributor dan melayani kurang lebih 15,000 outlet toko bahan bangunan maupun toko keramik. Potensi pasar keramik di Indonesia masih sangat besar, didukung pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan ditunjang struktur demograi dengan jumlah penduduk mayoritas usia produktif Untuk menjawab potensi pasar domestik yang terbuka lebar dan mempertahankan serta meningkatkan pangsa pasar keramik Arwana, perusahaan melakukan beberapa strategi pemasaran, yaitu :

• Fokus pada segmen menengah kebawah.

Pasar menengah ke bawah merupakan kelompok pasar terbesar di Indonesia untuk itu perusahaan secara konsisten dan terus menerus akan memproduksi produk yang ditunjukan untuk kelompok pasar ini sehingga pangsa pasar produk Arwana di segmen ini semakin meningkat.

• Pengembangan jaringan distribusi.

Distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam memasarkan suatu produk; untuk itu guna meningkatkan cakupan area distribusi, Perusahaan secara terus menerus mengembangkan jaringan distribusi dengan melakukan ekspansi area dan membuka area- area baru terutama untuk area di luar Pulau Jawa sehingga tingkat ketersediaan produk di pasar tinggi dan mudah diperoleh konsumen.

• Produk yang berorientasi ke pasar.

Perusahaan melakukan produksi keramik didasari oleh permintaan pasar dan tren yang ada, untuk melakukan itu semua tim marketing dari Perusahaan secara terus menerus melakukan kunjungan ke pasar untuk memantau secara langsung perkembangan dan tren produk keramik khususnya menengah ke bawah. Di samping itu tim Analisis juga melakukan pengolahan data dan melakukan analisa terus menerus terhadap tingkat permintaan detil produk, baik ukuran maupun tipenya.

• Melakukan inovasi dan kampanye strategis

Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar tentunya perusahaan akan mempertahankan loyalitas dan pengembangan outlet. Strategi yang dilakukan perusahaan adalah melakukan inovasi produk dengan desain yang sesuai dengan tren sehingga konsumen mempunyai pilihan yang cukup banyak dengan variasi produk yang menarik. Selanjutnya melakukan klasiikasi outlet sesuai dengan potensi dan realisasi volume transaksi dimana untuk level outlet tertentu perusahaan melakukan kampanye strategis yang sifatnya “surprise prize” sehingga loyalitas outlet dapat dijaga dan ditingkatkan.

• Strategi ekspansi yang berkelanjutan.

Tentu untuk melakukan semua hal di atas Perusahan secara terus menerus melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Ekspansi didasarkan atas 2 hal, yang pertama:

At end of 2011, Arwana ceramic tiles received “Business Records” (Rebi) Award as the single largest ceramic brand in Indonesia from Tera Foundation in cooperation with “Seputar Indonesia” daily newspaper. The market of Arwana ceramic tiles, primarily focus on medium segment, has reached customers throughout Indonesia through 40 sub-distributors and serves approximately 15.000 outlet stores of building materials and ceramics shops. The potential of ceramic market in Indonesia is still huge, supported by the stable growth of national economy and the demographic structure, with a majority of productive age population.

In responding to the widely open domestic market potential, and in maintaining and increasing the market share of Arwana ceramics, the Company carried out some marketing strategies, namely:

Focus on medium-low segment.

Medium-low market is the largest market in Indonesia. Therefore, the Company has consistently and continuously produced products that are intended for this market so that the market share of Arwana will be increasing.

Development of distribution network.

Distribution is very important in marketing a product; therefore, to increase the distribution coverage, the Company has continuously extending the distribution network by opening new areas, especially areas outside Java Island so that the product is highly available and easily obtained by the consumer in the market.

Market-oriented products.

The Company manufactures the ceramic products based on market demand and existing trends. To carry out that all, the marketing team of the company continued to take direct trip to the market to monitor directly the developments and trends of ceramic products, especially medium-low. Besides that, Analyst team also continuously conduct data processing and analysis of the demand level of the products in detail, both its size and type. Conducting innovation and strategic campaign To maintain and enhance the Company’s market share, the Company would certainly preserve the loyalty and maintain the outlet development. The strategy of the company is to innovate the products with designs in accordance with the trends so that consumers will have enough preferences with variety of interesting products. Subsequently, to classify the outlet in accordance with the potential and the realization of the transactions volume in which for certain outlets the company makes a “surprise prize” so that loyalty can be maintained and enhanced.

Sustainable expansion strategy.

Of course to do all the above the company is constantly expanding to increase production capacity. Expansion is based on two things, first: based on product trends development,

40

PT A rw ana C itr amulia T bk

berdasarkan perkembangan tren produk baik ukuran dan model sehingga Perusahaan selalu merencanakan pertukaran lini produksi untuk mengantisipasi perkembangan tren produk; yang kedua : Geograis, dimana rencana pembangunan pabrik baru di masa depan didasarkan tujuan kecepatan dan efektivitas dalam penyediaan barang di pasar sehingga tujuan pembangunannya juga didasarkan pada rencana area pengembangan pasar.

• Meningkatkan prasarana penunjang untuk memperluas area pemasaran.

Meningkatkan prasarana penunjang untuk memperluas area pemasaran seperti : menambah infrastruktur gudang distributor dengan membangun yang lebih besar sehingga daya tampung stok menjadi lebih banyak, peningkatan jumlah armada pengiriman untuk meningkatkan pelayanan dalam hal kecepatan pengiriman, peningkatan tim penjualan distributor baik secara kualitas maupun kuantitas.

• Perlindungan konsumen

Guna meningkatkan pelayanan terhadap konsumen Perusahaan telah melakukan beberapa hal, yaitu:

1. Menyediakan layanan pelanggan (bebas pulsa) : 0800.1.Arwana, hal ini berguna untuk menerima informasi dari konsumen baik komplain terhadap produk secara langsung ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan servis terhadap konsumen.

2. Tindak lanjut yang cepat atas penanganan komplain dari pelanggan dengan solusi yang terbaik untuk konsumen dan target penyelesaian komplain tidak lebih dari 2x24 jam. 3. Terus menerus meningkatkan sosialisasi pengetahuan

terhadap produk keramik Arwana dengan cara diinformasikan saat kunjungan langsung ke pasar, memperbaharui informasi ke tim penjualan distributor dan toko-toko sehingga harapannya informasi ini akan diteruskan secara langsung ke konsumen.

4. Peningkatan kualitas produk secara terus menerus dan melakukan standar yang ketat terhadap penyortiran barang yang akan keluar dari pabrik dengan cara melakukan system QA inish good : QA melakukan sampling akhir dari inish good keramik untuk lebih memastikan bahwa barang yang dikirim telah memenuhi standar produk yang telah ditetapkan.

both size and model, so the company is always planning switching production lines to anticipate the development of product trends; and the second: geographic, where the construction of new plants is based in the future on goal of speed and effectiveness in the supplying goods on the market so that the goal of construction plans must be based on market development area.

Improve infrastructure support to expand the marketing area.

Improve infrastructure support to expand the areas of marketing such as: increase infrastructure capacity warehouse distributor, increasing the number of fleets to increase service delivery in terms of transmission speed, improving distributor sales team both in quality and quantity.

Consumer protection

To improve service to consumers, the company has done things such as :

1. Provide Customer Service (Toll Free): 0800.1.Arwana, it is useful to receive information from consumer about product complaints either directly or other matters relating to the service to consumers.

2. Provide fast follow-up on the handling of complaints from customers with the best solution for consumer. Target completion of complaint is not more than 2x24 hours. 3. Improving dissemination of knowledge consistently on

ceramic products Arwana during a visit to the market directly, updating the information to the sales team, distributors, and stores so the information will be forwarded directly to consumers

4. Improve product quality continuously and perform rigorous standards of sorting the items to be out of the factory by performing QA system Finish Good: conducts sampling of the finished good to further ensure that the goods delivered meets the standards.

41

A

nnual R

epor

t 2011

Kebijakan dividen tidak hanya semata-mata tergantung pada laba, tetapi juga pada faktor-faktor lain yang mengacu pada stabilnya pendapatan, laju pertumbuhan, peluang investasi, dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya, serta kondisi keuangan. Tingkat dividen mencerminkan perkembangan keuangan yang mendasari Perusahaan, dengan memperhitungkan peluang untuk menciptakan nilai lebih lanjut melalui investasi yang menguntungkan. Selaku industri keramik yang bertumbuh pesat pada pasar yang berkembang, kebutuhan Arwana yang utama adalah mempertahankan sumber daya dan fleksibilitas secukupnya guna memenuhi kebutuhan finansial dan operasional. Pada saat yang sama, Arwana terus mencari cara-cara untuk menciptakan nilai pemegang saham melalui strategi komersial dan finansial serta praktek manajemen modal Perusahaan.

Sesuai dengan kebijakan kami yang lalu-lalu, Arwana akan terus mengadakan pembayaran dividen tahunan sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Dalam menentukan pembayaran dividen Perusahaan, Direksi mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk prospek pertumbuhan pendapatan, kebutuhan belanja modal, arus kas dari operasi, potensi peluang ekspansi serta posisi utang Perusahaan. Keputusan atas dividen diusulkan oleh Dewan Direksi dan disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada semester pertama tahun berikutnya.

Pada tahun 2011, Dewan telah merekomendasikan pembayaran dividen tunai sebesar Rp 15 per saham, atau 34,8% dari laba bersih Perusahaan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2010, dengan demikian, dividen meningkat 114% untuk tahun tersebut, yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen ini telah dibayar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Besarnya dividen untuk tahun buku 2011 akan ditetapkan pada RUPST 2012, dan akan diumumkan kemudian.

The dividend policy depends not only on profits, but also on other factors pertaining to the stability of its earnings, rate of growth, opportunities for investments, dividend paid in the previous year and its financial condition. The level of dividend will reflect the underlying financial development of the Company, while taking account of opportunities for further value creation through profitable investments.

As a rapid growth ceramic industry with a developing markets, Arwana’s primary need is to maintain sufficient resources and flexibility to meet our financial and operational requirements. At the same time, Arwana continually seeks ways to create shareholder value through its commercial and financial strategies as well as the Company’s capital management practices.

In keeping with our historical practices, Arwana will continue to include annual dividend payments as part of our commitment to enhancing shareholder value. In determining the Company’s dividend payout, the Board of Directors considers a variety of factors, including the outlook for earnings growth, capital expenditure requirements, cash flow from operations, potential expansion opportunities as well as the Company’s debt position. Decisions on dividends are proposed by the Board of Directors and agreed upon thereafter at the Annual General Meeting of

Dalam dokumen arna annual report 2011 (Halaman 40-45)