Risiko menciptakan tantangan dan peluang bagi Perusahaan. Bagaimana Perusahaan menghadapi risiko sering akan berdampak pada kekuatan inansialnya. Perusahaan menyadari kebutuhan untuk mengelola risiko secara proaktif.
Manajemen Risiko Perusahaan membantu memastikan bahwa risiko-risiko bisnis utama telah dikelola secara tepat. Manajemen risiko juga akan meninjau kelayakan proyek sebelum Perusahaan berkomitmen terhadap suatu proyek untuk memastikan bahwa Perusahaan dapat menjalankan proyek tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya, Unit Audit Internal akan meninjau efektivitas pengendalian internal untuk mengurangi dampak dari risiko yang teridentiikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian risiko yang dinilai belum efektif.
Risk creates challenges and opportunities for the Company. How the Company deals with risk will often impact its financial strength. The Company recognizes the need to proactively manage the risks.
Risk Management assist the Company by ensuring that the main
business risks have managed properly. Risk Management will also review project’s feasibility prior the Company committed
to any project to ensure the Company can deliver the project
according to the customer requirements and meet customer satisfaction. Subsequently, CIA will review the effectiveness of internal control to reduce the impact of the identified risk and formulates a plan to enhance the risk control element that
59
A
nnual R
epor
t 2011
Perusahaan telah melakukan riset dan pengembangan produk secara komprehensif atas produk-produk yang akan diluncurkan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh regulator. Untuk menjamin bahwa produk-produk yang dikeluarkannya dapat diterima oleh pasar dan menguntungkan, Perusahaan secara berkala telah melakukan kajian atas produk-produk yang ada mengenai tingkat keberhasilan penjualan, animo dan harapan konsumen atas produk-produk yang ada.
Lingkungan
Keamanan dan kelestarian lingkungan mendapat perhatian utama dari Perusahaan, tidak hanya bagi para karyawan, tetapi juga bagi keluarga mereka dan masyarakat tempat Perusahaan beroperasi. Dengan lingkungan yang baik dan nyaman, produktiitas diharapkan akan meningkat. Meskipun pabrik Arwana tidak berada pada kawasan lindung dan limbah pabrik keramik tidak membahayakan lingkungan, masing-masing pabrik Arwana telah melakukan Unit Kelola Lingkungan (UKL) dan Unit Pelestarian Lingkungan (UPL) melalui penghijauan lahan. Energi
Kecenderungan naiknya harga gas alam dari Perusahaan Gas Negara (PGN) menjadi keprihatinan bagi industri keramik. Karena operasi dan ekspansi strategis Perusahaan sangat tergantung pada suplai gas dari PGN, maka Perusahaan harus mengadakan peremajaan mesin yang dapat menghemat pemakaian energi gas. Selain itu, pengoperasian mesin kiln Plant IIIC yang diresmikan pada tanggal 13 Januari 2010 mampu mengurangi konsumsi energi hingga 20%.
Produk
Risiko produk timbul terutama disebabkan oleh perubahan selera konsumen dan persaingan ketat dari para pesaing. Perusahaan mengantisipasinya dengan menekan biaya produksi dan melakukan terobosan produk dengan solusi yang inovatif karena Perusahaan harus menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Di lain pihak, pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk. Pelayanan yang baik kepada pelanggan merupakan kunci untuk mendapatkan pelanggan yang loyal. Dengan banyaknya pelanggan yang loyal, maka brand image yang baik akan tercipta di antara calon pelanggan baru. Strategi pemasaran Perusahaan meliputi semua aspek penting mengenai pelayanan terhadap pelanggan, brand image, serta dampaknya terhadap keberhasilan usaha.
Teknologi
Risiko teknologi timbul terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi yang semakin cepat sesuai perkembangan jaman. Arwana mengantisipasinya dengan melakukan inovasi solusi yang menciptakan nilai tambah dan yang dapat memenuhi
are too high. In countering this, the Company has conducted a comprehensive research and development on products
to be launched in accordance with procedures set up by regulators. To ensure that these products will be welcome by markets and profitable, the Company has periodically conducted reviews on existing products with regard to sales record, consumers’ interest and expectations on the existing
products.
Environment
Safety and environmental conservation is the Company’s
prominent attention, not only for the employees, but also for
their family and the society where the Company operates. With good and comfortable environment, productivity is expected to increase. Even though the Arwana’s plants are not located in any patronage region and ceramic industrial waste are harmless to the environment, each of Arwana’s plants has implemented the so-called “UKL” and “UPL” to preserve and monitor the
environment through land re-foresteration.
Energy
The price increased by the State-owned Gas Enterprise (PGN) is a concern for the ceramic industry. Since the Company’s operations and strategic expansion are much dependent on the gas supply from the PGN, the Company should undertake
upgrading of machinery that can save gas energy consumption.
Besides that, the start up operation of kiln Plant IIIC which was officially announced on January 13, 2010 that could cut down energy consumption up to 20%.
Product
Product risk especially comes from the changes of consumers’ tastes as well as tight competition from competitors. The Company is in anticipation of it by pushing down manufacturing cost and making product breakthrough by innovative solution since the Company’s vision is to produce quality products with
affordable price.
On the other side, marketing is a field fighter for successful product sales. Good service is the key to obtain loyal customers. With many loyal customers, brand image will be established amongst new prospect customers. The Company’s marketing strategy includes all important aspects with regard
to service to customers, brand image, and impact on success of the business.
Technology
The technology risk turns up as a result of rapid technology advancement in line with the developing era. Arwana is in
anticipation of it by performing solution innovation that creates added value and that is able to respond to customers
60
PT A rw ana C itr amulia T bkneeds accompanied by the enhancement of the human
resource quality. This was conducted by resorting to latest technology of machinery through expansion in
stages.
Human Resources
The potential of human resource is the most important factor in management activities. Without good management of human
resource, management activities cannot run at maximum capacity. The Company’s target is to lead, motivate and give
directive to employees so that their activities can be directed
toward the objective.
Risk management of HR includes the comprehension of good
employee criteria that conform to business needs, performance
appraisal and incentive system, as well as employee motivation on the basis of mutual respect with the result that each employee
is contented. The Company has also conducted leadership
training and other internal training which accommodate current
development. kebutuhan konsumen dengan disertai oleh peningkatan
mutu sumber daya manusia. Hal ini dilakukan dengan selalu menggunakan teknologi mesin yang terbaru melalui ekspansi bertahap.
Sumber Daya Manusia
Potensi yang ada pada Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor paling penting di dalam kegiatan manajemen. Tanpa pengelolaan SDM yang baik, maka kegiatan manajemen tidak dapat berjalan maksimal. Sasaran Perusahaan adalah memimpin, memotivasi dan mengarahkan karyawan agar aktivitasnya mengarah pada tujuan yang akan dicapai.
Manajemen risiko SDM meliputi pemahaman kriteria karyawan yang baik serta sesuai dengan kebutuhan usaha, sistem penilaian kinerja dan sistem insentif, serta motivasi karyawan atas dasar saling menghargai sehingga setiap karyawan merasa puas. Perusahaan juga mengadakan pelatihan kepemimpinan dan pelatihan internal lainnya yang sesuai dengan perkembangan terkini.
Rencana Jangka Panjang Pengelolaan Risiko
Rencana jangka panjang pengelolaan risiko Perusahaan disusun berdasarkan target pembangunan dan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) serta kesiapan Perusahaan dalam menghadapi perubahan internal dan eksternal Perusahaan. Rencana Jangka Panjang Pengelolaan Risiko Perusahaan (2011 – 2015) disusun sebagai berikut:
Sasaran
Terkendalinya semua risiko Perusahaan yang berpotensi dominan mempengaruhi pencapaian tujuan Perusahaan. Aktivitas
Tahun 2011-2012:
• Pengendalian dan Mitigasi Risiko Suku Bunga
• Pembangunan Loss Event Data Perusahaan yang valid, sesuai dengan proil risiko Perusahaan.
• Penyusunan dan Pembangunan Model untuk Pengukuran Risiko.
Tahun 2013:
• Sosialisasi dan pelatihan penerapan ERM pada seluruh Unit Kerja.
Tahun 2014-2015:
• Mulai dilakukan Pengukuran Risiko Perusahaan. • Evaluasi Risiko Perusahaan.
• Pengendalian Risiko Perusahaan. • Sosialisasi lanjutan penerapan ERM.
Long Term Plan of Risk Management
Long term plan of risk management is arranged based on development, applying target of Enterprise Risk Management
and readiness of the Company to face corporate internal and
external transformation.
Long Term Plan of Corporate Risk Management (2011-2015) is composed as follows:
Target
To control all Corporate risks that have dominant potential influence on Company’s objective.
Activity
Year 2011 –2012:
• Corporate risk identification in risk register.
• Development of valid Corporate Loss Event Data in
accordance with the Company’s risk register.
• The composition and Model Development for Risk
Measurement. Year 2013:
• Socialization and training of ERM implementation at whole
Unit.
Year 2014-2015:
• Start to do Corporate Risk Measurement.
• Corporate Risk Evaluation.
• Corporate Risk Control.
61
A
nnual R
epor
t 2011