• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Dalam dokumen Indosat AR10 INA Small (Halaman 178-182)

PT Indosat Tbk dan anak perusahaan

INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS:

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi saham dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai pemilikan modal minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50%, dinyatakan dengan metode ekuitas dimana harga perolehan dari investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan dan Anak Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi serta dikurangi dengan pendapatan dividen yang diterima. Bagian Perusahaan dan Anak Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi akan disesuaikan dengan amortisasi garis lurus selama lima belas tahun dari perbedaan antara harga perolehan investasi dan bagian pemilikan Perusahaan dan Anak Perusahaan atas nilai wajar aset bersih pada tanggal akuisisi (goodwill).

Apabila bagian Perusahaan dan Anak Perusahaan atas ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi, setelah transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi, berbeda dengan bagian mereka atas ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi sebelum transaksi tersebut, maka perbedaan tersebut dicatat sebagai kredit atau beban pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi/Anak Perusahaan”, setelah dikurangi pajak penghasilan yang terkait, setelah menyesuaikan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi tersebut dengan kebijakan akuntansi mereka.

i. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi), dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.

Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter diukur pada nilai wajar, kecuali:

(i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau

(ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.

Perusahaan tidak dapat segera menghentikan pengakuan aset meskipun perolehan aset yang diserahkan diukur dengan cara seperti di atas. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.

Sesuai dengan SAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan berkala dan penilaian masa manfaat ekonomis aset. Berikut adalah taksiran masa manfaat (dalam tahun).

Tahun

Bangunan 20

Peralatan teknologi informasi 3 sampai 5

Peralatan kantor 3 sampai 5

Sarana penunjang bangunan dan partisi 3 sampai 15

Kendaraan 5

Peralatan teknis selular 10

Peralatan transmisi dan cross-connection 10 sampai 15

Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel 10

Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran 3 sampai 5

Peralatan jaringan akses tetap 10

20

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya pinjaman, termasuk bunga, amortisasi biaya yang terkait dengan perjanjian pinjaman (Catatan 15c dan 15f) dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan, sepanjang selisih kurs tersebut sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya pinjaman atas pinjaman yang setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan dan pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

j. Penurunan Nilai Aset

Sesuai dengan SAK 48, “Penurunan Nilai Aset”, Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengestimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.

k. Sewa

Sesuai dengan SAK 30 (Revisi 2007), suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan

kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa.

Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara

konsisten dengan menggunakan metode yang sama untuk aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara

masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan

mendapatkan kepemilikan pada akhir masa sewa.

Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Pada tahun 2006, Perusahaan mendapatkan izin penyelenggaraan untuk menggunakan pita frekuensi radio 2,1 GHz (teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga “3G” - Catatan 1a) oleh Menkominfo. Biaya nilai awal diakui sebagai Izin Dibayar di Muka Jangka Panjang untuk bagian jangka panjang dan Biaya Dibayar Di Muka untuk bagian jangka pendek dan diamortisasi sepanjang 10 tahun masa berlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus.

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan rupiah, dan ribuan dolar A.S.,

kecuali data saham dan tarif)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

k. Sewa (lanjutan)

Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan izin tambahan 3G (Catatan 1a) dan IMM

mendapatkan izin penyelenggaraan untuk Jaringan Tetap Lokal berbasis “Packet Switched” yang

menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel [Broadband Wireless Access (“BWA”)]. Perusahaan dan IMM berkewajiban, antara lain, untuk membayar biaya nilai awal dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun (Catatan 29h).

Manajemen berkeyakinan, dengan didukung konfirmasi tertulis dari DJPT, bahwa izin 3G dan BWA tersebut dapat dikembalikan setiap saat tanpa adanya kewajiban finansial untuk membayar biaya penggunaan pita frekuensi radio tahunan yang tersisa (bentuk perizinan tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan). Oleh karena itu, Perusahaan dan IMM mengakui biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan sebagai sewa operasi yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa hak penyelenggaraan izin 3G dan BWA. Manajemen melakukan evaluasi atas keberlangsungan penggunaan izin-izin tersebut setiap tahun.

l. Goodwill dan Aset Tak Berwujud Lainnya

Pada saat Perusahaan mengakuisisi suatu anak perusahaan yang bukan merupakan perusahaan sepengendali, selisih lebih antara harga perolehan di atas bagian pemilikan Perusahaan atas nilai wajar aset anak perusahaan yang dapat diidentifikasi, setelah dikurangi kewajiban, pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill.

Akuisisi dari hak minoritas pada sebuah anak perusahaan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan parent entity extension method. Berdasarkan metode ini, aset dan kewajiban dari anak perusahaan tidak disajikan kembali untuk mencerminkan nilai wajar mereka pada tanggal akuisisi. Selisih antara harga pembelian dan bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas aset dan kewajiban yang tercermin dalam neraca konsolidasi pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill.

Goodwill diamortisasi selama 15 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Pada saat akuisisi suatu anak perusahaan, aset tak berwujud yang diakui diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tersebut sebagai berikut:

Tahun

Basis pelanggan (Customer base)

- Pra-bayar 6

- Pasca-bayar 5

Izin spektrum (Spectrum license) 5

Merk (Brand) 8

Piranti lunak yang bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun.

Perusahaan menelaah nilai tercatat goodwill dan aset tak berwujud lainnya pada saat terdapat peristiwa atau keadaan yang menunjukkan bahwa nilainya menurun. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.

22

Beban yang timbul sehubungan dengan penerbitan pinjaman dan obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan pinjaman dan obligasi bersangkutan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal pinjaman atau obligasi diakui sebagai premium atau diskonto yang diamortisasi selama umur pinjaman dan obligasi. Biaya solicitation yang berasal dari amandemen ketentuan tertentu dari perjanjian fasilitas pinjaman dan perjanjian perwaliamanatan, yang tidak dicatat sebagai suatu

pengguguran (“extinguishment”), diakui sebagai penyesuaian terhadap nilai tercatat pinjaman dan

obligasi, dan diamortisasi selama sisa umur pinjaman dan obligasi.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan SAK 35, “Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi”, dalam mengakui pendapatan untuk jasa telekomunikasi interkoneksi dan jasa telekomunikasi yang dilaksanakan sendiri. Pada bulan Juni 2009, Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan 1, “Pencabutan SAK 32, “Akuntansi Kehutanan”, SAK 35, “Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi” dan SAK 37, “Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol”” telah diterbitkan, yang mengatur penentuan untuk peristiwa dan transaksi lainnya yang ada dalam SAK-SAK tersebut mengacu ke SAK-SAK lain yang relevan. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengacu ke SAK 23, “Pendapatan”, dalam mengakui pendapatannya.

Selular

Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan penjelajahan diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular Perusahaan, yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan secara neto. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan melakukan reklasifikasi akun atas laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 37). Mulai tanggal 1 Januari 2010, penjelajahan telah disajikan secara bruto. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan dampak dari pencabutan SAK 35.

Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, untuk pelanggan pra-bayar, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana diakui pada saat aktivasi oleh pelanggan akhir. Mulai tanggal 1 Januari 2010, komponen aktivasi dari penjualan paket perdana telah ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan dampak dari pencabutan SAK 35. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya.

Penjualan modem broadband nirkabel dan telepon genggamselular diakui pada saat penyerahan

kepada pelanggan.

Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel diakui berdasarkan durasi dari pemakaian

atau tagihan tetap bulanan tergantung perjanjian dengan pelanggan.

Pendapatan selular disajikan sebesar jumlah bersih, setelah kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah.

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan rupiah, dan ribuan dolar A.S.,

kecuali data saham dan tarif)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Dalam dokumen Indosat AR10 INA Small (Halaman 178-182)