BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
2. Implementasi Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan usaha para anggota organisasi serta memberdayakan seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam rangka melakukan peran sebagai manajer, kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul memiliki strategi untuk mendayakan seluruh potensi sekolah melalui pendekatan yang dilakukan bersama personil sekolah baik secara individu maupun kelompok. Pendekatan yang dilakukan dengan komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan personil sekolah lainnya terutama wakil-wakilnya. Berdasarkan hasil studi dokumentasi berikut tugas dari wakil kepala sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengajaran melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1) Pengembangan kurikulum dan perencanaan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan; 2) Pengelolaan pelaksanaan dan pengembangan sistem pembelajaran; 3) Pengelolaan dan pengembangan sistem pembagian tugas mengajar bagi guru; 4) Pengelolaan dan pengembangan sistem administrasi guru dan pendataannya yang terkait dengan pembelajaran; 5) Pengelolaan penyelenggaraan dan pengembangan sistem penilaian pembelajaran termasuk pelaporannya (buku rapor, Surat Tanda Tamat Belajar, dan ijazah); 6) Pengelolaan pelaksanaan dan pengembangan program khusus; 7) Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal pengembangan prestasi belajar peserta didik.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1) Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru; 2) Pengelolaan dan
pengembangan sistem data peserta didik; 3) Pengelolaan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan ekstra kurikuler, termasuk koperasi sekolah, studi wisata, bimbingan dan konseling, perlombaan dan pertandingan, Organisasi Siswa Intra Sekolah, serta kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan diri dan kepribadian peserta didik; 4) Pengelolaan dan pengembangan layanan pemberian makanan tambahan bagi peserta didik; 5) Pengelolaan dan pengembangan asrama sekolah; 6) Pengelolaan dana bea siswa termasuk perencanaan, upaya perolehan, pemanfaatan, dan pelaporan penggunaannya; 7) Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal pengembangan diri dan kepribadian peserta didik.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1) Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah; 2) Pengadaan sarana dan prasarana sekolah; 3) Pengelolaandan pengembangan sistem inventaris dan data sarana dan prasarana sekolah; 4) Pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah; 5) Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal perencanaan, pemanfaatan, inventarisasi, dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat melaksanakan tugas koordinasi untuk: 1) Pengelolaan dan pengembangan program lembaga; 2) Penyusunan dan pengembangan sistem pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah; 3) Penyusunan proposal untuk pengembangan lembaga dan naskah kerjasama antar lembaga; 4) Pengelolaan dan pengembangan sisteminformasi dan komunikasi lembaga; 5) Pengelolaan dan pengembangan
sistem kerjasama antar lembaga dan masyarakat lingkungan sekitar; 6) Pengelolaan komunikasi dengan pihak lain terkait dengan penelitian, kunjungan kerja, kuliah kerja, prakteklapangan, dan kerjasama lainnya untuk pengembangan layanan pendidikan; 7) Berkomunikasi dengan pihak keluarga peserta didik dalam hal pengembangan program sekolah dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.
Dalam mengelola sekolah mulai dari jenjang TKLB hingga SMALB kepala sekolah melaksanakan kegiatan pengelolaan dengan adanya pendelegasian tugas secara jelas sesuai struktur organisasi yang sudah dibentuk beserta pembagian tugas. Kemudian dimasing-masing tim kerja akan memiliki kegiatan dan program kerja yang selanjutnya akan dilaksanakan. Kepala sekolah akan secara langsung melakukan koordinasi maupun monitoring melalui rapat.
a. Merencanakan program dan kegiatan sekolah
Kegiatan merencanakan program dan kegiatan sekolah oleh berdasarkan hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa,
dengan rapat unit bisa dari jurusan, dari wakasek dan unit-unit baru dikeluarkan den Dalam merancang kegiatan dan program sekolah kepala ya otomatis, program berpedoman dengan visi dan Hal ini didukung oleh pendapat dari ES selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015 mengenai keterlibatan guru dan karyawan dalam merencanakan program dan kegiatan sekolah bahwa, enggak bapak ibu
guru, kalau bapak ibu guru karyawan 120 kan sulit tapi hanya biasanya wakasek, ketua jurusan, ketua unit-unit itu kan udah banyak sekitar 25 orang terus disanakan mesti punya program apa saja nah itu yang perlu dibahas disitu, hanya itu biasanya. Itu saja nanti diteruskan di rapat umum o itu enggak diterima, kalau
Dari ungkapan kedua informan tersebut terlihat bahwa dalam merencanakan program dan kegiatan kepala sekolah bersama perwakilan guru yaitu yang memangku jabatan sebagai wakil kepala sekolah urusan kesiswaan, kurikulum, sarana prasarana, dan humas publikasi yang memiliki wakil disetiap jurusan dan kemudian nanti akan dibahas dengan personil sekolah lainnya bersama seluruh guru dan karyawan sekolah melalui rapat pada awal tahun pelajaran. Keterlibatan guru dan karyawan dalam menjalankan visi dan misi sekolah adalah pada saat pelaksanaan program dan kegiatan sekolah melalui keterlibatan di dalam susunan kepanitiaan kegiatan.
b. Menggunakan strategi dalam mengelola sumber daya sekolah, program, dan kegiatan sekolah
Kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul memiliki strategi dalam mengelola sumber daya sekolah, program, dan kegiatan sekolah. Strategi kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah, program dan kegiatan sekolah dari hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015 strategi khusus yang digunakan menggunakan pendekatan-pendekatan secara personil dengan individu atau dengan kelompok sehingga kita
bisa melakukan memperdayakan semua yang ada di sini. Tanpa hal itu tidak mungkin jalan kita ha
Kepala Sekolah menggunakan strategi melalui pendekatan yang dilakukan baik personil sekolah secara individu maupun kelompok. Kepala sekolah melakukan pendekatan secara perorangan dengan setiap wakil kepala sekolah, setiap koordinator jurusan, setiap koordinator unit kerja sarana penunjang sekolah dan setiap penanggungjawab suatu kegiatan sekolah maupun secara kelompok dari tim kerja yang ada di sekolah seperti tim kerja wakil kepala sekolah yang terdiri dari personil sekolah lain yang mewakili setiap jurusan. Pendekatan dengan personil yang dimaksudkan oleh kepala sekolah agar mampu mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, membimbing, memotivasi orang yang dipimpinnya untuk melaksanakan tugas. Komunikasi yang dijalin kepala sekolah dengan seluruh personil sekolah terlebih pada wakil kepala sekolah, koordinator jurusan, koordinator unit kerja, maupun koordinator program kegitan sekolah untuk dapat melaksanakan program kerja demi pencapaian tujuan sekolah.
c. Mengorganisasikan dan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada di sekolah
Cara kepala sekolah dalam menghimpun dan mengorganisasi seluruh sumber daya sekolah dengan mendelegasikan tugas menggunakan struktur organisasi yang sudah dibentuk di sekolah sehingga seluruh sumber daya sekolah dapat dikembangkan oleh masing-masing unit kerja yang sudah diberikan kewenangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015 bahwa, Itu kan sudah kita sediakan sistem, ada
sistem yang berjalan, ada struktur organisasi, ya otomatis itulah yang kita dayakan, dari masing-masing itu dengan mengikuti jalur dan alur dari struktur organisasi. Dari tiap tugas-tugasnya per unit-unit sehingga sudah didelegasikan untuk menge
Kemudian cara kepala sekolah dalam hal mengatur dan mendayagunakan segala sumber sekolah dalam pencapaian tujuan sekolah melalui tahapan pengelolaan yang maksimal, yaitu melalui sosialisasi pada warga sekolah, membentuk tim kerja, melakukan monitoring, dan dari kegiatan tersebut mendapatkan masukan untuk kegiatan pengembangan sumber daya yang ada di sekolah. Hal tersebut sesuai hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015 bahwa,
dengan manajemen yang baik baik, pengelolaan secara maksimal, satu kita harus melakukan suatu sosialisasi pada warga sekolah, kedua menunjuk suatu tim siapa yang akan bertanggung jawab, ketiga melakukan kegiatan monitoring apakah kegiatan sudah berjalan atau belum, dan memasukan aspirasi pada warga sekolah apa saja yang masih perlu dikembangkan dari s
Namun kepala sekolah juga menyadari bahwa dalam pengelolaan sumber daya terutama sarana fasilitas penunjang sekolah belum terkelola dengan baik, hal ini sesuai hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 6 April 2015 Tidak semua sarpras sudah terkelola dengan baik butuh tahap per tahap karna membutuhkan dana dan perlu dilakukan secara bertahap untuk diolah sesuai dengan prioritas yang paling penting sekali misalkan tahun ini merehap ruang ketrampilan untuk dijadikan ruangan
daya yang ada di sekolah adalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh sekolah. d. Mendorong keterlibatan seluruh personil dalam menjalankan tugas
masing-masing
Hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa, kepala sekolah dalam menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai dengan standar yang ada dengan cara,
kompetensi masing-masing individu dengan menepatkan orang harus the right man and the rightplace, kepala sekolah membuat konsep tetapi nanti akan dipertemukan bersama tim wakasek dengan memberikan masukan-masukan ini cocok atau enggak
Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015bahwa, cara kepala sekolah dalam menggerakkan seluruh personil sekolah dalam pelaksanaan tugas masing-masing dengan cara,
mengenai laporan secara rutin dari unit per unit harus laporan bagaimana hambatan kelebihan dan kekurangan, kita memberikan pengarahan kita tekankan makanya kita buat suatu panduan, dia harus membuat panduan, tiap dikelas itu ada namanya kemajuan kelas itu untuk digerakkan, kalaupun dalam di organisasi kerja kita tau dalam programnya itu, jadi menggerakkan kok belum jalan ngapa? Kok belum jalan ngapa? Sekarang dijalankan, program mu ini lho kok ngga jalan ngapa, tolong dijalankan, oh sudah jalan pak, ada laporan
Kepala sekolah juga menyatakan bahwa cara kepala sekolah mengerakkan dengan memberikan pengumuman suara melalui announcer sekolah dan
pengumuman tertulis melalui pengumuman yang ditempel di papan pengumuman. Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti di lapangan bahwa pengumuman sekolah diumumkan melalui announcer sekolah maupun pengumuman-pengumuman yang ditempel di papan pengumuman-pengumuman. Cara kepala sekolah untuk mengajak wakil kepala sekolah untuk rapat menggunakan announcer sekolah dan melalui handphone lewat sms atau telepon.
Sedangkan pendapat yang datang dari S selaku Ketua Sub. Bag Tata Usaha SLB Negeri 1 Bantul kepala sekolah dalam mengerakkan seluruh peronil sekolahmengungkapkan pada Selasa, 24 Maret 2015 bahwa Adanya sosialisasi terhadap guru dan staf tata usaha setelah itu dengan lingkungan sekolah yaitu orang tua siswa, sehingga kebijakan yang di ambil sudah mengetahui bagaimana
i K selaku wakasek kesiswaan SLB Negeri 1 Bantul
pada Sabtu, 28 Maret 2015 epala sekolah itu tadi
selalu memonitoring lewat rapat kurangnya dimana ada masalah apa dan keliling mengecek apakah guru sudah berada di kelas atau belum, kepala sekolah juga mendorong guru untuk mengikuti
lomba-selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015
bahwa, kin tidak terlibat
memikirkan tapi terus nanti dalam kepanitiaan kan disini ada kegiatan macem-macem nah o sana udah jadi panitia sana belum, nah jadi semua punya tugas, terlibat semua kalau disini. Tetapi tetep ada yang kurang termotivasi sudah ditunjuk o namanya jadi kepanitian kesana-kesana habis ya dibagi rata ada yang tidak mengerjakan diem aja bahkan enggak tahu kalau jadi panitia itu, banyak itu.
Kepala sekolah sekali ditegur kalau sudah memang sudah tidak bisa ditegur mau apa lagi ya dinengke wae.
Dari ungkapan ketiga informan tersebut terlihat bahwa kepala sekolah sudah mendorong keterlibatan seluruh personil dalam menjalankan tugas masing-masing dalam menggerakkan keterlibatan personil sekolah dengan rapat koordinasi yang rutin dilakukan bersama, adanya sosialisasi, dan pembagian tugas melalui keterlibatan dalam suatu kepanitiaan acara sekolah. Akan tetapi masih saja ada personil sekolah yang tidak melaksanakan tugasnya walaupun sudah diingatkan. Sedangkan dalam menyusun organisasi personil dengan menempatkan masing-masing individu sesuai dengan kemampuan secara the right man and the right place dengan juga melibatkan pendapat dari personil lainnya seperti wakil kepal sekolah yang sudah lama berada di sekolah dan lebih mengetahui karakteristik dan kemampuan dari personil di sekolah.
e. Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh sekolah
Kepala sekolah juga perlu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh sekolah demi kemajuan sekolah. Hal yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan potensi guru dan karyawan sesuai hasil wawancara dengan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa,
seminar, workshop, dan pelatihan-pelatihan di sekolah disesuaikan dengan kompetensi yang akan ditarget. Dan diikutsertakan lomba dengan diberikan motivasi agar dapat ikut lomba apabila belum paham akan didatangkan orang luar
Adapula pernyataan dari EK selaku koordinator jurusan Autis pada Selasa, 14 April 2015 mengenai pengembangan bagi guru dan karyawan dengan cara,
mengikuti kegiatan-kegiatan diluar lomba seperti karya tulis, guru berprestsi, lomba guru berdedikasi, forum ilmiah guru, setiap ada kegiatan kami para guru dengan perwakilan diinformasikan untuk mengikuti. Dari Dinas ada edaran untuk menawarkan study lanjut biaya dari Dinas dengan meninggalkan tugas mengajar dengan melanjutkan menempuh pendidikan S2 Pendidikan Khusus di Universitas Negeri Surabaya selama 2 tahun ada satu guru tetapi dengan catatan sertifikasi berhenti dan ada banyak juga guru yang menempuh pen
Sedangkan pernyataan dari ES selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul mengungkap pada Kamis, 23 April 2015 bahwa,
Kepala sekolah selalu mendukung kegiatan yang dalam rangka pengembangan sekolah terutama bagi siswa. Kalau untuk guru diikut sertakan diklat terus nanti misalnya mau pengembangan kompetensi yang keluar misalnya ikut kelompok guru kalau di sekolah umum kan MGMP karena guru mata pelajaran kalau kita kan semua pelajaran jadi cuma kelompok kerja guru KKG nah di KKG itu dikembangkan nanti biasanya yang di KKG sini ada dua orang saya sama Pak Yanto, itu nanti dikembangkan disitu menciptakan misalnya o guru itu harus dikembangkan apanya, nah kita harus mengadakan diklat apa diklat apa. KKG se-Bantul itu sampai 30 an khusus SLB, nah disitu yang menggodog, mengembangkan semua potensi sebetulnya misalnya ada yang nanti yang dari Bantul Timur misalnya mengembangkan dibidang IT terus disana bikin acara apa lainnya suruh itu, tempat kami misalnya o pembuatan RPP K13 cara pembuatan artikel biar sekolah itu bisa dipublikasikan gitu sini buat nanti semua disuruh diundang semua paling memuat 43 guru terus nanti lainnya
Terkait pengembangan personil sekolah menurut S selaku Ketua Sub. Bag Tata Usaha SLB Negeri 1 Bantul bahwa, sertakan diklat yang BKD SKPD mengadakan diklat dengan dimohon menunjuk peserta diklat terkait tentang kearsipan maka yang di kirim diklat adalah pegawai yang mengurusi Dari ungkapan keempat informan tersebut terlihat bahwa pengembangan guru dan karyawan di SLB Negeri 1 Bantul dengan memberikan
kesempatan kepada guru dan karyawan untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan seperti seminar, workshop, kegiatan KKG bagi guru maupun memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kemudian pengembangan untuk anak didik yang diungkapkan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015
didik sudah rutin diikutkan lomba sudah sesuai program rutin yang sudah Hal tersebut juga didukung oleh penyataan dari K selaku wakasek kesiswaan SLB Negeri 1 Bantul pada Sabtu, 28 Maret 2015 bahwa,
pramuka, kemudian yang lainnya olahraga, cabang atletik: lari lompat loncat, permainan:bola boci, volley, kursi roda, bulu tangkis, pingpong. Kemudian untuk OSS, kita mengikuti: Olimpiade Sains Nasional, olimpiade; cerdas cermat Mipa, matematika, kemudian ada bidang seni; drumband, nyanyi, alat music modern, tata rias wajah dan modeling, tari, pantomime, seni lukis, kemudian yang ada hubungannya dengan IT ada blogger dan desain grafis. Jadi kita mencari bakat-bakat yang dimiliki oleh anak-anak kemudian kita kembangkan di sini, kebetulan kita selalu juara umum di tingkat Kabupaten, kalau seninya sudah sampai tingkat Nasional. Bahkan ini ada anak yang sampai tingkat Internasional untuk
Pendapat yang senada datang dari MS selaku wakasek bidang sarana dan prasarana pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa,
Untuk peserta didik pengembangan dari bidang ektrakurikuler dan ketrampilan.Diwajibkan ikut drumband. Kepala sekolah memfasilitasi anak-anak yang memiliki talenta yang mampu dibidang seni, batik di fasilitasi.Kepala sekolah merespon dari pembelajaran misalnya anak ini dapat diinklusikan sehingga anak ini bisa mendapatkan ijasah yang normal.Kepala sekolah sangat memperhatikan anak-anak, sekolah para juara diikutkan lomba, juara bukan dikancah akademik tetapi untuk menjuarai dirinya sendiri.Untuk merasa bangga terhadap dirinya
mendapatkan juara.Melalui kegiatan training tetapi dilakukan pemetaan yaitu melihat potensi dari siswa itu sendiri.Melihat kemampuan kemudian difasilitasi, melihat potensi dan fasilitas kemudian didorong untuk mengikuti lomba.
Dari ketiga informan menyimpulkan bahwa dalam kepala sekolah sangat memperhatikan siswa lewat kegiatan pengembangan siswa dalam pembinaan prestasi lewat berbagai kegiatan ektra kurikuler dan pengembangan ketrampilan yang dimiliki oleh siswa dengan diberi kesempatan untuk diikutsertakan dan difasilitasi dalam perlombaan bagi siswa yang berbakat sehingga siswa mampu mencetak prestasi.
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran diungkapkan MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 bahwa,
itu masing-masing sudah saya bentuk, jadi dia menyusun kurikulumnya sampai nanti dalam pengembangannya kemudian kita diklatkan. Dengan diklat mini workshop di sekolah yang mengambil narasumber-narasumber yang ahli dalam kurikulum baik dari UNY, dari PMT,dari Pendidikan, kita mengirim guru-guru untuk menulis buku tentang kurikulum. Untuk guru yang sudah dikirim untuk menyusun buku akan membelajari guru-guru yang ada di sini. Pengembangan kurikulum juga dengan pengajian kurikulum yaitu pengembangan dari buku itu sendiri apa kelebihan dan kekurangan kemudian melakukan review kurikulum apakah sudah pas apa
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan ES selaku wakasek pengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015bahwa,
1, 4, 7, 10 pake kurikulum 13 yang lainnya masih pake KTSP. Untuk pengembangan kurikulum lewat para guru diikutsertakan diklat ya semua ketunaan di semua jenjang dengan secara bergantian. Yang membedakan dengan sekolah lain disini ada kelompok kekhususan, diikutkan di program khusus pengembangan bina gerak, wicara, orientasi mobilitas, bina diri, itu nanti ada
khusus nanti diikutkan secara tersendiri, untuk yang pembelajaran juga tersendiri.
melaksanakan pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh tim wakil kepala sekolah urusan pengajaran dari sekolah. Sekolah juga akan mengirimkan guru untuk mengikuti diklat dalam hal pengembangan kurikulum dan bagi guru yang telah mengiuti pengembangan kurikulum akan menginformasikan ilmu pengetahuan yang baru kepada guru di sekolah.
Kepala sekolah juga memberikan penghargaan kepada personil. Penghargaan yang diberikan kepala sekolahMB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 mengungkapkan bahwa,
reward, dalam bentuk bisa melalui apresiasi ucapan selamat, bisa bentuk diikutkan workshop ke keluar kota bagi guru
peneliti bahwa kepala sekolah memberikan ucapan terima kasih kepada dua guru yang akan meninggalkan sekolah karena sudah memasuki masa pensiun dan akan dipindah tugaskan pada saat upacara hari Senin. Penghargaan yang diberikan kepala sekolah kepada guru yang berprestasi atau yang berhasil dalam mendampingi anak didik dalam menjuaraisuatu kejuaraan. Penghargaan melalui ucapan selamat bertujuan sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut.Sedangkan dalam pelaksanaan tata tertib dan displin sekolah, yang dilakukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil wawancara dari MB selaku kepala sekolah SLB Negeri 1 Bantul pada Senin, 23 Maret 2015 mengungkapkan bahwa,
dihukum, yang terlambat ya dihukum dengan ada tingkatan ringan, sedang dan berat. Ringan dengan diperingatkan kalo sedang dengan tidak dinaikkan pangkat dengan tidak memberi rekome
diungkapkan oleh MS selaku wakasek sarana prasarana SLB Negeri 1 Bantul bahwa,
kegiatan proses belajar atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan kinerja. Walaupun sering marah-marah dalam koridor kerjaan misalnya sudah jam mengajar guru masih dikantor atau ada guru yang mengajar tanpa alat pengajar hanya dengan ceramah, perlu konkrit dalam mengajar. Dalam forum rapat pleno, selain laporan hasil kegiatan sekolah, kepala sekolah menampilkan foto guru yang kinerjanya tidak baik seperti tidur di kelas atau hanya duduk.Kepala sekolah juga memonitoring guru yang meninggalkan
Sedangkan ES selaku wakasekpengajaran SLB Negeri 1 Bantul pada Kamis, 23 April 2015 mengungkapkan bahwa,
kedispilinan disini untuk gurunya itu sudah ada aturan resmi itu guru berangkat jam sekian, seragamnya apa, ijin keluar tuh harus sesuai SOP kalau ijin keluar ya dari sini ijin ke ketua jurusan ijin ke kepala sekolah keluar nanti berapa jam. Karena nanti kan gini satu minggu Itu dihitung to kalau PNS dua jam berarti dianggap nanti apa nanti yang dipotong TPPnya atau apanya aturannya kan besok diterapkan gitu, sudah diterapkan kalau