• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kepemimpinan Kepala Sekolah

4. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa manajemen merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumberdaya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam Marno dan Triyo Supriyatno (2008: 50) Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Setiap manajer selalu melibatkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi, jika seseorang bekerja sendiri, dia bukan seorang manajer. Seorang manajer selalu mampu merencanakan, mengelola, dan mengendalikan organisasi dengan baik. Seorang manajer atau kepala sekolah pada hakikatnya adalah

seorang perencana, organisator, pemimpin, dan seorang pengendali. Keberadaan manajer pada suatu organisasi sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat mencapai tujuan organisasi di mana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan karier-karier sumber daya manusia, memerlukan manajer yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Peran Kepala Sekolah sebagai Manajer

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah yang menyebutkan bahwa, kepala sekolah memiliki lima kompetensi yaitu, kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Salah satu yang berhubungan dengan tugas-tugas kepala sekolah adalah dalam hal manajerial dan supervisi. Dalam kompetensi manajerial tersebut, terdapat peran kepala sekolah sebagai manajer, diantaranya adalah:

1) Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan.

2) Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.

3) Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah yang efektif.

4) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.

5) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pedayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

7) Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka perdayagunaan secara optimal.

8) Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.

9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik. 10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

11) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.

12) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.

13) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.

14) Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.

15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.

16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, erta merencanakan tindak lanjutnya.

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. Pertama, memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah. Kedua, memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, sebagai manajer kepala sekolah harus meningkatkan profesi secara persuasif. Ketiga, mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan untuk ikut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan di sekolah.Namun dalam hal ini kepala sekolah harus berpedoman pada asas tujuan, asas keunggulan, asas mufakat, asas kesatuan, asas persatuan, asas empirisme, asas keakraban, dan asas integritas.

Agar seorang kepala sekolah secara efektif dapat melaksanakan fungsinya sebagai manajer, menurut Wahjosumidjo (2007: 101) kepala sekolah harus memahami dan mampu mewujudkan ke dalam tindakan atau perilaku nilai-nilai yang terkandung di dalam ketrampilan manajerial diantaranya:

a) Technical Skills

(1) Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur, dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus.

(2) Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana, peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.

b) Human Skills

(1) Kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerja sama

(2) Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, mengapa mereka berkata dan berperilaku

(3) Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif

(4) Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktis, dan diplomatis.

(5) Mampu berperilaku yang dapat diterima c) Conceptual skills

(1) Kemampuan analisis

(2) Kemampuan berfikir rasional

(3) Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi

(4) Mampu menganalisis berbagai kejadian, serta mampu memahami berbagai kecenderungan

(5) Mampu mengantisipasikan perintah

(6) Mampu mengenali macam-macam kesempatan dan problem-problem social.

Menurut Wahjosumidjo (2007: 101) fungsi kepala sekolah sebagai seorang manajer yang diadaptasi dari pandangan Stoner diantaranya;

(a) Kepala sekolah bekerja dengan dan menilai orang lain

(b) Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan (c) Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah

harus mampu menghadapi berbagai persoalan

(d) Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional (e) Kepala sekolah sebagai juru penegah

(f) Kepala sekolah sebagai politisi (g) Kepala sekolah sebagai diplomat

Keberadaan manajer pada suatu organisasi di mana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan karir-karir sumber daya manusia, memerlukan menajer yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wahjosumidjo, 2007: 95-96). Menurut Marno dan Triyo Supriyanto (2008: 37) menyebutkan peran kepala sekolah sebagai manajer adalah; (i) kemampuan menyusun program secara sistematis, periodik, dan kemampuan melaksanakan program yang dibuatnya secara skala prioritas; (ii) kemampuan menyusun organisasi personal dengan uraian tugas sesuai dengan standar yang ada; (iii) kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang ada, serta lebih lanjut memberikan acuan yang dinamis, dalam kegiatan rutin dan temporer.Sehingga kualitas dan kompetensi kepala sekolah dapat dinilai dari kinerjanya dalam mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai manajer merupakan kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah.

5. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Dokumen terkait