• Tidak ada hasil yang ditemukan

87 Implementasi Proses Pembelajaran Demonstrasi untuk

Dalam dokumen Humaniora vol 12 No 1 Juni 2015 (Halaman 91-93)

Implementasi Proses Pembelajaran Praktik Laboratorium Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Mahasiswa Semester

87 Implementasi Proses Pembelajaran Demonstrasi untuk

Meningkatkan Kompetensi Asuhan Persalinan Normal pada Mata

Kuliah Asuhan Kebidanan II

(Studi Kasus pada Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan Tahun Angkatan 2011–

2012 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang)

Erieska Safitri Hendarti

Program Studi D IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang dedeeyiz@yahoo.co.id

ABSTRACT

Latar Belakang: Pembelajaran demonstrasi merupakan pembelajaran yang dapat memperkuat teori-teori atau pengetahuan yang telah didapat peserta didik, sehingga memberikan kesempatan untuk mendapatkan kemampuan baik sikap, tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan dasar profesional (Nursalam, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Implementasi proses pembelajaran demonstrasi (2) Kendala dan cara mengatasi (3) serta hasil evaluasi proses pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan kompetensi Asuhan Persalinan Normal pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan rancangan studi kasus dan bersifat deskriptif, yaitu menyajikan deskripsi lengkap dari suatu fenomena yang diamati dalam konteks yang nyata. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi melibatkan pengelola program, dosen pengampu, dan mahasiswa TA. 2011–2012 Prodi D-III Kebidanan di STIKES Husada Jombang. Teknik analisis data menggunakan Metode perbandingan tetap (constant comparative method) dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dan dalam penelitian ini validitas data diuji dengan cara trianggulasi yang meliputi trianggulasi sumber dan teknik. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa; pelaksanaan pembelajaran asuhan kebidanan II di STIKES Husada Jombang dengan metode demonstrasi cukup efektif, karena terencana dengan baik dan sistematis, namun ada beberapa kendala antara lain kurangnya motivasi dan keaktifan mahasiswa atau malas, kurangnya waktu dan sarana prasarana. Dosen pengampu sudah melaksanakan hasil evaluasi dalam bentuk yang hampir sama yaitu pretest dan post test. Kesimpulan: Pencapaian kompetensi mahasiswa pada Asuhan Persalinan Normal di STIKES Husada Jombang sebagian besar kompeten, tetapi masih terdapat mahasiswa yang memiliki pencapaian kompetensi kurang, yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah metode atau strategi pembelajaran, media pembelajaran dan sumber materi pembelajaran. Kata kunci: Pembelajaran, Demonstrasi, Asuhan Persalinan Normal

PENDAHULUAN

Kompetensi yang baik, salah satunya ditunjang oleh adanya proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh berbagai komponen pembelajaran yang sinergis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu komponen pembelajaran adalah metode pembelajaran yang terdiri dari metode ceramah, demonstrasi, simulasi, role play, dll. (Anitah, 2009). Pembelajaran praktikum Asuhan Persalinan Normal dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap pada mata kuliah Asuhan Kebidanan II. Program Studi D-III Kebidanan yang mencetak tenaga bidan dan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten, salah satu kompetensi dalam memenuhi mata kuliah Asuhan Kebidanan II (Persalinan) pada praktik klinik adalah asuhan persalinan normal (Hamalik, 2010). Pada praktikum Asuhan Kebidanan II yang dilaksanakan di program studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang menunjukkan bahwa kemampuan setelah mendapatkan teori saja dengan metode

ceramah sangatlah kurang, begitu juga setelah melakukan praktikum dan bahkan pada saat praktek klinik di Rumah Sakit kompetensi yang seharusnya sudah dikuasai ternyata masih banyak mahasiswa yang belum mampu melakukan. Dengan demikian terdapat kesenjangan antara tujuan pembelajaran yang diharapkan institusi dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam pembelajaran praktikum.

Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Tanpa adanya metode pembelajaran maka proses pembelajaran tidak akan bisa berlangsung secara optimal karena metode pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran (I Wayan Sabtyasa, 2007). Dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran, pendidik harus mampu menemukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif, menyenangkan dan lebih memberdayakan potensi siswa. Pembelajaran metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran tersebut. Karena metode ini mendorong siswa untuk aktif dan menemukan sendiri apa yang dipelajarinya.

88 Humaniora, Vol. 12 No. 1 Juni 2015: 87–92 Dan peran dosen dalam pembelajaran adalah sebagai

fasilitator, mediator dan pembimbing, sehingga pembelajar dapat mencapai tingkatan pemahaman yang lebih sempurna dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya. Kegiatan belajar yang optimal adalah salah satu indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula, sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Dan pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya pengajar yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Ibrahim et al., 2001).

Dalam rangka peningkatan kualitas tersebut di Prodi Kebidanan Husada terutama berkaitan dengan pembelajaran demonstrasi, maka pihak Prodi D-III Kebidanan Husada telah melakukan upaya-upaya antara lain: meningkatkan anggaran untuk pembelian peralatan untuk pembelajaran demonstrasi yang bersumber dana dari mahasiswa, menyediakan checklist untuk prosedur-prosedur yang dibutuhkan dalam pembelajaran demonstrasi dan menunjuk beberapa dosen dengan latar belakang bidan untuk mengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan II yang berhubungan langsung dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa khususnya Asuhan Persalinan Normal. Dan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 53 mahasiswa Prodi D-III Kebidanan Tahun Angkatan 2011–2012 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang pada bulan Mei 2012 dapat diketahui bahwa mahasiswa merasakan peralatan yang digunakan untuk pembelajaran demonstrasi masih cukup terbatas. Dan keluhan-keluhan dari mahasiswa antara lain : sebanyak 20 mahasiswa (37%) menyatakan bahwa jumlah phantom atau peralatan untuk pembelajaran demonstrasi masih terbatas atau kurang, sedangkan sebanyak 35 mahasiswa (60%) menyatakan bahwa waktu untuk pembelajaran demonstrasi masih kurang karena tiap mahasiswa tidak bisa melakukan demonstrasi secara individu dengan diawasi langsung oleh dosen pengampunya. Dan harapan mahasiswa adalah kendala-kendala yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran demonstrasi dapat diatasi sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang baik.

TUJUAN

1. Tujuan Umum:

Untuk Mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kompetensi Asuhan Persalinan Normal pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II.

2. Tujuan Khusus:

a. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Pelaksanaan Pada Implementasi Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kompetensi Asuhan Persalinan Normal pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II. b. Untuk Mengetahui Apakah Kendala dan Cara

Mengatasi Implementasi Pembelajaran Demonstrasi

untuk Meningkatkan Kompetensi Asuhan Persalinan Normal pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II. c. Untuk Mengetahui Bagaimana hasil Implementasi

Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kompetensi Asuhan Persalinan Normal pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II.

METODEPENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan rancangan studi kasus dan bersifat deskriptif, yaitu menyajikan deskripsi lengkap dari suatu fenomena yang diamati dalam konteks yang nyata selain itu penelitian ini terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiono, 2010). Study kasus merupakan salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial .Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontenporer (Masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. (Yin, 2006).

Prinsip Studi Kasus yaitu menghubungkan berbagai bukti. Baik itu merupakan hasil dari wawancara, observasi dan penelusuran dokumen. Menurut Moleong (2010) sumber data dan teknik penelusuran data dalam penelitian ini adalah nara sumber, tempat dan peristiwa serta dokumen arsip.

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kecenderungan peneliti untuk memperoleh informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahan secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap, atau yang lebih cepat disebut criterion-based selection (Goeetz dan Le Comte, 1984). (Sutopo, 2002: 56)

Pada penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan dokumen, wawancara mendalam dan observasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Dalam penelitian ini validitas data diuji dengan cara Uji Triangulasi yaitu teknik mengumpulkan data yang bersifat mengkroscek berbagai teknik pengumpulan data yang telah ada (Sugiyono, 2006). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Pada triangulasi sumber peneliti mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan tehnik yang sama. Pada Triangulasi metode peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen.

Teknik analisa yang digunakan adalah Metode perbandingan tetap (constant comparative method) Moleong,

89

Dalam dokumen Humaniora vol 12 No 1 Juni 2015 (Halaman 91-93)