• Tidak ada hasil yang ditemukan

Importasi untuk keperluan khusus

Dalam dokumen MODUL MATERI UJIAN ALIH JENJANG PFM (Halaman 83-86)

SURAT KETERANGAN EKSPOR (SKE) UNTUK OBAT TRADISIONAL, KOSMETIKA, PRODUK KOMPLEMEN, PANGAN DAN KEMASAN PANGAN

PROSEDUR PELAKSANAAN SERTIFIKASI PANGAN

D. WAKTU PROSES A Elektronik

II. Proses secara manual

3. Importasi untuk keperluan khusus

a. Untuk Pameran

- Jika pangan yang diimpor adalah pangan secara umum dan pangan diimpor hanya untuk contoh pameran serta tidak akan dijual.

- SKI khusus akan diterbitkan sepanjang hanya diimpor dalam jumlah kecil, yaitu maksimal 5 pieces per item produk.

- Pangan yang diimpor untuk pameran tidak boleh didistribusikan meskipun secara cuma-cuma.

- Produk pangan hanya untuk keperluan display dan tidak boleh dikonsumsi.

1. Surat Pernyataan bahwa produk tersebut untuk hanya untuk pameran tidak diperjual belikan, di atas materai Rp. 6000,-. dengan menyebutkan dengan jelas waktu, tempat dan nama pameran.

2. Spesifikasi produk

3. Sertifikat kesehatan (Health Certificate)

4. Sertifikat analisis dari laboratorium terakreditasi dengan masa berlaku maksimal 12 bulan.

b. Untuk Internal Perusahaan

b.1. Untuk penelitian, riset dan pengembangan produk (R&D)

Untuk keperluan penelitian, riset dan pengembangan produk, walaupun pangan dalam bentuk retail packaging dibolehkan belum didaftar di Badan POM. Tetapi persyaratan lainnya harus dipenuhi, yaitu :

 Proposal yang menyebutkan maksud, tujuan dan rencana penggunaan serta parameter uji yang akan dilakukan.

 Surat Pernyataan di atas meterai Rp. 6000,- bahwa produk tersebut hanya untuk penelitian / riset / pengembangan produk (R&D) tidak untuk diperjual belikan.

 Spesifikasi produk

b.2. Untuk Sampel Pendaftaran

Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Proposal penggunaan sampel yang menyebutkan maksud, tujuan dan rencana penggunaan sample yang jelas dan terperinci.

2. Surat Pernyataan di atas materai Rp. 6000,- yang menyatakan bahwa produk tersebut untuk hanya untuk keperluan sampel pendaftaran, tidak untuk diperjualbelikan.

3. Spesifikasi produk.

4. Sertifikat kesehatan (Health Certificate)

c. Untuk Donasi/Bantuan / Hibah

1. Surat Pernyataan penyaluran produk bukan untuk diperjual-belikan, di atas materai Rp. 6000 dan target sasaran/lokasi pendistribusiannya. 2. Spesifikasi produk

3. Sertifikat-sertifikat :

 Sertifikat kesehatan (Health Certificate) atau Free Sale Certificate dari instansi yang berwenang di negara asal.

 Sertifikat Fitosanitari (Phytosanitary certificate) untuk produk-produk hasil olah pertanian

 Sertifikat analisis dari laboratorium terakreditasi dengan masa berlaku maksimal 12 bulan.

 Sertifikat Asal (Certificate of Origin) untuk produk yang berbahan baku daging dan hasil olahnya.

 Sertifikat yang mencantumkan no lot/batch/kode produksi, tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa (Exp Date).

4. Masa Kadaluwarsa Produk

Pemohon harus dapat menunjukkan masa kadaluwarsa dari produk yang diimpor. Keterangan tentang masa kadaluwarsa produk dapat dicantumkan pada sertifikat analisis, packing list ataupun dokumen lain yang berasal dari produsen yang bersangkutan.

5. Dokumen lain, yaitu Surat Hibah dari Sponsor, dll

6. Laporan pendistribusian barang (wajib dilaporkan dan didistribusikan setelah barang diterima dan didistribusikan)

Apabila pemohon tidak melampirkan sertifikat analisa, maka pemohon harus mengujikan produk ke Balai/Balai Besar POM yang ditunjuk atau laboratorium yang terakreditasi setelah barang dapat dikeluarkan dari pelabuhan dan akan menyalurkannya setelah pengujian menunjukkan hasil memenuhi syarat yang dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai. Dan jika memungkinkan dilakukan pemeriksaan terhadap kelayakan dan mutu produk setelah kontainer tiba di pelabuhan atau digudang.

d. Untuk Keperluan Pribadi

1. Surat Permohonan dari Kantor Pos / Bea Cukai ke Badan POM (surat penindakan)

2. Sampel produk untuk diuji di PPOMN, kecuali jika sudah memiliki Sertifikat Analisis(COA)

3. Surat Pernyataan bahwa produk tersebut untuk dikonsumsi sendiri dan tidak diperjual belikan, di atas meterai Rp. 6000,-. Dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penggunaan produk tersebut.

4. Fotokopi KTP pemohon / penerima barang 5. Spesifikasi produk

6. Sertifikat analisis (COA) dari laboratorium terakreditasi dengan masa berlaku maksimal 12 bulan.

8. Masa Kadaluwarsa Produk

Pemohon harus dapat menunjukkan masa kadaluwarsa dari produk yang diimpor. Keterangan tentang masa kadaluwarsa produk dapat dicantumkan pada sertifikat analisis, packing list ataupun dokumen lain yang berasal dari produsen yang bersangkutan.

9. Dokumen lain yang menunjang : resep dokter, justifikasi penggunaan 4. SKI Re-Impor

a. Dokumen/bukti korespondensi yang memberikan penjelasan terkait alasan penolakan produk pangan dari negara tujuan ekspor/importir di negara tujuan, misalnya :

 cacat fisik

 tidak sesuai dengan standar kualitas/keamanan produk dari negara tujuan ekspor

 tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan dari importir di negara tujuan ekspor a. Dokumen-dokumen ekspor dan re-impor yang menunjukkan bahwa jumlah barang

yang keluar (diekspor) adalah sama dengan jumlah barang yang masuk (dire- impor). Apabila jumlah produk yang diekspor tidak sama dengan jumlah produk yang dire-impor disebabkan karena kesalahan jumlah pesanan, maka pemohon harus dapat menunjukkan surat pernyataan pengembalian barang ekspor disebabkan kesalahan jumlah pesanan serta purchase order.

b. Dokumen yang memuat tanggal produksi dan atau masa kadaluwarsa produk. c. Dokumen yang memuat nomor batch/nomor lot/kode produksi

d. Surat pernyataan yang menyatakan rencana tindak lanjut setelah produk masuk kembali ke wilayah Indonesia.

5. SKK NOM

a. SKK NOM dapat diterbitkan secara transaksional maupun non-transaksional dengan ketentuan sebagai berikut:

 SKK NOM transaksional diberikan untuk importasi bahan non pangan yang memiliki senyawa kimia yang sama dengan bahan pangan atau BTP. SKK NOM ini diterbitkan setiap pengapalan (per shipment).

 SKK NOM non-transaksional diberikan untuk importasi bahan non-pangan yang identitas senyawanya tidak termasuk sebagai bahan pangan maupun BTP. SKK NOM ini dapat berlaku selama 2 (dua) tahun.

b. Surat pernyataan tujuan penggunaan produk yang diimpor di atas materai Rp. 6000,-

Surat pernyataan memuat informasi produk seperti pada surat permohonan, dan menyatakan bahwa bahan kimia yang diimpor digunakan sesuai peruntukannya dan tidak digunakan untuk obat, makanan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT). Apabila di kemudian hari ternyata terjadi penyimpangan dalam penggunaan bahan kimia yang diimpor, maka pemohon/perusahaan yang mengimpor harus bersedia dikenakan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku

Material Safety Data Sheet memuat informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya, dan lain-lain..

d. Surat Pesanan Barang (Purchase Order/PO) atau Surat Pengiriman Barang (Delivery Order/DO) khusus untuk bahan kimia yang disalurkan.

e. Sertifikat analisis dari produsen

f. Dokumen lain yang menunjang penilaian :

 Invoice / Proforma invoice  Packing List

H. BIAYA

 Biaya PNBP dibayarkan melalui Rekening Bank BNI Badan POM cabang Kramat setelah mendapat Surat Perintah Bayar dari Badan POM, pembayaran ditujukan kepada BPN175 Sekretariat Utama Badan POM, Nomor Rekening 8917348.

 Untuk proses penerbitan SKI oleh BB/Balai POM, pembayaran PNBP ditujukan kepada rekening penampung sementara yang ditentukan.

 Biaya evaluasi dan penerbitan SKI Rp. 50.000,- per item produk dibayarkan ke BNI No. Rek 0008917348 sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai PP No. 48 Tahun 2010 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Badan POM RI.

I. PELAPORAN

a. BB/BPOM mengirimkan laporan secara berkala mengenai penerbitan SKI di wilayah tersebut ke Dit Insert Pangan. Laporan dapat dikirimkan melalui email ke sertipang@yahoo.com.

b.Dit Insert Pangan merekapitulasi laporan BB/BPOM dan melakukan evaluasi terhadap laporan tersebut.

Dalam rangka pelaksanaan Permenkes Nomor 033 tentang Bahan Tambahan Pangan, maka setiap pelaku usaha yang melakukan importasi BTP, wajib melaporkan penggunaan dan pendistribusian BTP sebagai salah satu persyaratan penerbitan SKI berikutnya terhadap importasi komoditas yang sama.

II. PROSEDUR PELAKSANAAN SURAT KETERANGAN EKSPOR (SKE) PANGAN

Dalam dokumen MODUL MATERI UJIAN ALIH JENJANG PFM (Halaman 83-86)

Dokumen terkait