B. Pendekatan Hedonik 1. Harga Properti
B.2. Upah : Pendugaan Risiko (Risk Estimation)
4.5. Metode Analisis
4.5.1.3. Indeks Sosial-Ekonomi (IS)
Indeks sosial-ekonomi (IS) ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang, Ekosistem Lamun, dan daerah penagkapan ikan terdiri dari nilai sosial (NS) dan nilai ekonomi (NE). Perhitungan indeks sosial ekonomi (IS) ekosistem mangrove, terumbu karang, padang lamun dan daerah tangkapan ikan menurut PKSPL-IPB (2009) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
IS = Indeks sosial ekonomi ekosisetm dan daerah penangkapan ikan NS = Nilai sosial ekosistem dan daerah penangkapan ikan
Selanjutnya dalam penentuan NS dan NE dari tiap-tiap ekosistem dapat dilakukan dengan pendekatan dari masing-masing tipe ekosistem atau kegiatan tersebut. Penghitungan tersebut meliputi:
4.5.1.3.1. Nilai Sosial (NS)
Nilai sosial masing- masing ekosistem serta bentuk kegiatan yang ada di lokasi studi dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa kriteria. Menurut PKSPL-IPB (2009) beberapa kriteria nilai sosial untuk ekosistem pesisir yaitu pengembangan area potensial wisata, daerah penangkapan ikan dan pemanfaatan lain seperti pendidikan alam dan penelitian (Tabel 4.11).
Tabel 4.11. Kriteria Nilai Sosial Untuk Pengamatan Masing-Masing Ekosistem
No. Parameter Pengamatan Kriteria Skor
1 Pengembangan area potensial wisata Sangat potensial
Potensial Cukup potensial Kurang potensial Tidak potensial 5 4 3 2 1
2 Daerah penangkapan ikan Sangat intensif
Intensif Cukup intensif Kurang intensif Tidak intensif 5 4 3 2 1
3 Pemanfaatan lainnya Sangat bermanfaat
Bermanfaat Cukup bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat 5 4 3 2 1 Sumber: PKSPL-IPB (2009)
Ketiga parameter tersebut masing-masing memiliki kriteria dari: (1) tidak bermanfaat – sangat bermanfaat; (2) tidak intensif – sangat intensif; serta (3) tidak potensial – sangat potensial. Penentuan skoring terhadap masing-masing kriteria ditentukan berdasarkan hasil wawancara terhadap responden mengenai potensi dan manfaat dari masing-masing ekosistem terhapat parameter pengamatan yang ditentukan.
Berbeda halnya terhadap daerah penangkapan ikan yang dilakukan di wilayah studi. Dimana kategori penentuan nilai sosial diperoleh dari (1) biaya ekstraksi
untuk kegiatan perikanan tangkap; (2) biaya produksi untuk perikanan budidaya; serta (3) pemilihan alat tangkap (Tabel 4.12)
Tabel 4.12.Kriteria Nilai Sosial Untuk Daerah Penangkapan Ikan
Skor Biaya ekstraksi
(ikan tangkapan)
Biaya produksi
(budidaya) Pemilihan alat tangkap
1 Sangat Mahal Sangat Mahal Sangat Selektif
2 Mahal Mahal Selektif
3 Cukup Mahal Cukup Mahal Cukup Selektif
4 Murah Murah Kurang Selektif
5 Sangat Murah Sangat Murah Tidak Selektif
Sumber: PKSPL-IPB (2009)
Skor nilai sosial dari masing-masing ekosistem dan daerah penangkapan ikan dilokasi pengamatan yang diperoleh kemudian dipadukan dengan menggunakan teknik agregasi rataan geometrik sebagai berikut untuk memperoleh Nilai Sosial sebagaimana yang dijelaskan oleh Sloan (1993) sebagai berikut:
Keterangan :
NSj = Nilai sosial lokasi j
Sji = Skor nilai sosial kriteria i di lokasi j
4.5.1.3.2. Nilai Ekonomi (NE)
Nilai ekonomi masing-masing ekosistem serta daerah penangkapan ikan yang ada di lokasi studi diidentifikasi berdasarkan nilai valuasi ekonomi. Valuasi ekonomi masing- masing ekosistem serta daerah penangkapan ikan yang ada di lokasi studi diperoleh berdasarkan perhitungan valuasi ekonomi yang didalamnya terdapat beberapa kriteria penilaian nilai ekonomi berdasarkan jenis manfaat yang dihitung, antara lain nilai manfaat langsung (Direct Use Value), nilai manfaat tidak langsung (Indirect Use Value), nilai manfaat pilihan (Option Value), dan nilai manfaat keberadaan (Existence Value).
Nilai ekonomi dari masing-masing ekosistem dan kegiatan dilokasi pengamatan dapat dihitung dengan menggunakan teknik agregasi rataan geometrik yang dinyatakan oleh Sloan (1993) sebagai berikut:
Keterangan :
NEj = Nilai ekonomi pada lokasi j
Ej = Skor nilai ekonomi kriteria i di lokasi j
Dalam perhitungan nilai ekonomi sebelumnya dibutuhkan penetapan dan penentuan skor. Menurut Sloan (1993) penetapan skor dapat dilakukan dengan menentukan skor ekonomi melalui rumus sebagai berikut:
Dimana :
NE = Nilai ekonomi ekosistem dan daerah penangkapan ikan lokasi –i
NE max = Nilai ekonomi maksimum ekosistem dan daerah penangkapan ikan
yang terobservasi.
1) Ekosistem Mangrove
Daya dukung lingkungan dibagi atas dua yaitu daya dukung ekologis dan daya dukung ekonomi (Praseryawati 2001). Dalam analisis ekonomi suatu sumberdaya yang kompleks seperti mangrove, harus diatasi keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan. Keterkaitan ini sangat penting karena lingkungan alam juga merupakan unsur penting dari pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya setelah di dapat nilai dari masing-masing manfaat akan dibuat penetapan skor sesuai dengan yang di tetapkan oleh Sloan (1993). Penilaian ekonomi ekosistem mangrove dapat dilihat pada (Tabel 4.13).
Tabel 4.13.Metode Penentuan Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove
No Jenis Manfaat Metode Penilaian Nilai Ekonomi
1 Manfaat Langsung Kuesioner/Wawancara/EOP
2 Manfaat Tidak Langsung Data Sekunder
3 Manfaat Pilihan Data Sekunder
4 Manfaat Keberadaan Contingent Valuation Methode (CVM)
2) Ekosistem Terumbu Karang
Kegiatan eksploitasi terumbu karang yang selama ini terjadi tidak memperhitungkan seluruh manfaat (ekonomi dan ekologis) dari fungsi-fungsi yang terkandung dalam ekosistem tersebut. Sehingga keberadaannya di alam menjadi rusak bahkan punah. Selanjutnya setelah di dapat nilai dari masing-masing manfaat akan dibuat penetapan skor sesuai dengan yang di tetapkan oleh Sloan (1993). Penilaian ekonomi terhadap ekosistem terumbu karang di wilayah studi disajikan pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14.Metode Penentuan Nilai Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang
No Jenis Manfaat Metode Penilaian
Indeks Ekonomi
1 Manfaat Langsung Kuesioner/Wawancara/EOP
2 Manfaat Tidak Langsung Travel Cost Method (TCM)
3 Manfaat Pilihan Data Sekunder
4 Manfaat Keberadaan Contingent Value Method (CVM)
Sumber: PKSPL-IPB (2009)
3) Ekosistem Lamun
Ekosistem Lamun memiliki peran cukup penting dari sisi ekologis, yaitu berperan sebagai pelindung atau tempat kehidupan berbagai organisme di perairan pesisir, sehingga keberadaannya di alam tergolong cukup penting bagi kehidupan organisme lain. Selanjutnya setelah di dapat nilai dari masing-masing manfaat akan dibuat penetapan skor sesuai dengan yang di tetapkan oleh Sloan (1993). Penilaian ekonomi terhadap Ekosistem Lamun di wilayah studi disajikan pada Tabel 4.15. Tabel 4.15.Metode Penentuan Nilai Ekonomi Ekosistem Lamun
No Jenis Manfaat Metode Penilaian
Indeks Ekonomi
1 Manfaat Langsung Kuesioner/Wawancara/EOP
2 Manfaat Tidak Langsung Kuesioner/Wawancara
3 Manfaat Pilihan Data Sekunder
4 Manfaat Keberadaan Contingent Value Method (CVM)