• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesi 5 Evaluasi dan terminasi 1. Evaluasi

G. Indikator Keberhasilan

Subjek mampu menyadari bahwa ia memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dihargai serta mampu menunjukkan perubahan perilaku dimana yang sebelumnya subjek merasa takut dalam berinteraksi dengan orang lain menjadi merasa nyaman saat berinteraksi sosial sehingga subjek dapat memberikan penghargaan diri atas pencapaian tersebut. Selain itu, subjek juga menunjukkan adanya pengurangan gejala depresi yang muncul/mengganggu kesehariannya.

H. Referensi

Czernianin, W., Czernianin, H., & Chatzipentidis, K. (2019). Bibliotherapy: a review and perspective from Poland. Journal of

Poetry Therapy, 32(2), 78–94. https://doi.org/10.1080/08893675.

2019.1583413

Hasna, A. (2019). Konseling kelompok dengan pendekatan eksistensial-humanistik untuk melatih penyesuaian diri melalui randai dari Minangkabau. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 15(1), 124–139. https://doi.org/10.19166/pji.v15i1.1071

Haugan, G., Rannestad, T., Garåsen, H., Hammervold, R., & Espnes, G. A. (2012). The self-trancendence scale. Journal of Holistic Nursing,

30(3), 147–159.

Herlina. (2012). Bibliotherapy (terapi melalui buku). Edulib, 2(2), 187– 200. https://doi.org/10.17509/edulib.v2i2.10044

68

Kross, E., & Ayduk, O. (2017). Self-distancing: Theory, research, and current directions. In Advances in Experimental Social Psychology (1st ed., Vol. 55). https://doi.org/10.1016/bs.aesp.2016.10.002

Lucas, C. V., & Soares, L. (2013). Bibliotherapy: A tool to promote children’s psychological well-being. Journal of Poetry Therapy,

26(3), 137–147. https://doi.org/10.1080/08893675.2013.823310

Nigesh, K., & Saranya, T. S. (2017). Existential therapies: Theoretical basis, process, application and empirical evidences. International

Journal of Education and Psychological Research, 6(2), 112–120.

Pehrsson, D. E., & Mcmillen, P. (2007). Bibliotherapy : Overview and

implications for counselors. Alexandria, VA: American Counseling

Association.

Pitchford, D. B. (2009). The existentialism of Rollo May: An influence on trauma treatment. Journal of Humanistic Psychology, 49(4), 441–461. Purwanto, E. (2015). Pengaruh bibliotherapy terhadap psychological

well-being perempuan lajang. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya, 4(1), 1–26.

Rey, K. (2018). Existential therapy: Supporting youth through anxiety (University of Lethbridge Research Repository). Retrieved from www.opus.uleth.ca/handle/10133/5026

Sharf, R. S. (2016). Theories of psychotherapy and counseling: Concepts

and cases fifth edition. USA: Brooks/Cole, Inc.

Solobutina, M. M., & Miyassarova, L. R. (2019). Dynamics of existential personality fulfillment in the course of psychotherapy. Behavioral

Sciences, 10(21), 1–10. https://doi.org/10.3390/bs10010021

Vos, J., Craig, M., & Cooper, M. (2015). Existential therapies: A meta-analysis of their effects on psychological outcomes. Journal of

Consulting and Clinical Psychology, 83(1), 115–128. https://doi.org/10.1037/a0037167

69

Lampiran 4. Skala Rosenberg Self-Esteem Scale

Skala Rosenberg Self Esteem

Berikut adalah pernyataan yang menggambarkan perasaan Anda secara keseluruhan. Pilihlah salah satu alternatif jawaban dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan yang menggambarkan diri Anda saat ini pada kolom yang telah tersedia!

Keterangan :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS Skor

1 Secara keseluruhan, saya puas dengan diri saya

2* Terkadang saya merasa sebagai orang yang sama sekali tidak baik

3 Saya merasa banyak memiliki kelebihan dalam diri saya

4 Saya mampu berbuat sebaik orang lain pada umumnya

5* Tidak banyak yang bisa saya banggakan pada diri saya

6* Saya merasa sangat tidak berguna sama sekali

7 Saya merasa bahwa diri saya cukup berharga, setidaknya sama dengan orang lain

8* Saya berharap saya bisa lebih menghargai diri sendiri

9* Secara keseluruhan saya mengakui bahwa saya adalah orang yang gagal 10 Saya bersikap positif terhadap diri

sendiri

Raw Score (RS) True Score (TS)

Kategori Tingkat Harga Diri untuk skor maksimal 30 (Raw Score): 0 – 14 : Harga diri rendah

15 – 25 : Harga diri sedang 26 – 30 : Harga diri tinggi

Kategori Tingkat Harga Diri untuk skor maksimal 21 (True score): 0 – 8 : Harga diri rendah

9 – 13 : Harga diri sedang 14 – 21 : Harga diri tinggi

70

Lampiran 5. Skala Beck Depression Inventory-II

Skala Beck Depression Inventory-II

Pilihlah satu pernyataan dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai dan paling menggambarkan kondisi Anda saat ini dalam kurun waktu dua minggu!

No Pernyataan Skor

1 a Saya tidak merasa sedih b Saya merasa sedih

c Saya merasa sedih sepanjang waktu dan tidak dapat menghilangkannya

d Saya begitu sedih sehingga saya merasa tidak tahan lagi 2 a Saya tidak merasa berkecil hati terhadap masa depan

b Saya merasa berkecil hati terhadap masa depan c Saya merasa tidak ada sesuatu yang saya nantikan

d Saya merasa bahwa tidak ada harapan di masa depan dan segala sesuatunya tidak dapat diperbaiki

3 a Saya tidak merasa gagal

b Saya merasa lebih banyak mengalami kegagalan daripada rata-rata orang

c Kalau saya meninjau kembali hidup saya, yang dapat saya lihat hanyalah banyak kegagalan

d Saya merasa sebagai seorang pribadi yang gagal total

4 a Saya memperoleh kepuasan atas segala sesuatu seperti biasanya b Saya tidak dapat menikmati segala sesuatu seperti biasanya c Saya tidak lagi memperoleh kepuasan yang nyata dari segala

sesuatu

d Saya merasa tidak puas atau bosan terhadap apa saja 5 a Saya tidak merasa bersalah

b Saya cukup sering merasa bersalah c Saya sering merasa sangat bersalah d Saya merasa bersalah sepanjang waktu

6 a Saya tidak merasa bahwa saya sedang dihukum b Saya merasa bahwa saya mungkin dihukum c Saya mengharapkan agar dihukum

d Saya merasa bahwa saya sedang dihukum

7 a Saya tidak merasa kecewa terhadap diri saya sendiri b Saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri c Saya merasa jijik terhadap diri saya sendiri d Saya membenci diri saya sendiri

8 a Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada orang lain b Saya selalu mencela diri saya sendiri karena kelemahan atau

kesalahan saya

c Saya menyalahkan diri saya sendiri sepanjang waktu atas kesalahan-kesalahan saya

d Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua hal buruk yang terjadi

71

No Pernyataan Skor

9 a Saya tidak mempunyai pikiran untuk bunuh diri

b Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk bunuh diri, tetapi saya tidak akan melaksanakannya

c Saya ingin bunuh diri

d Saya akan bunuh diri kalau ada kesempatan 10 a Saya tidak menangis lebih dari biasanya

b Sekarang saya lebih banyak menangis daripada biasanya c Sekarang saya menangis sepanjang waktu

d Saya biasanya dapat menangis, tetapi sekarang saya tidak dapat menangis meskipun saya ingin menangis

11 a Sekarang saya tidak merasa jengkel oleh berbagai hal daripada sebelumnya

b Saya lebih mudah jengkel atau marah daripada biasanya c Saya agak jengkel atau terganggu di sebagian besar waktu saya d Saya sekarang merasa jengkel sepanjang waktu

12 a Saya masih tetap senang bergaul dengan orang lain

b Saya kurang berminat pada orang lain dibandingkan dengan biasanya

c Saya kehilangan sebagian besar minat saya terhadap orang lain d Saya telah kehilangan seluruh minat saya terhadap orang lain 13 a Saya mengambil keputusan-keputusan sama baiknya dengan

sebelumnya

b Saya lebih banyak menunda untuk mengambil keputusan daripada biasanya

c Saya mempunyai kesulitan yang lebih besar dalam mengambil keputusan daripada sebelumnya

d Saya sama sekali tidak dapat mengambil keputusan apapun

14 a Saya tidak merasa bahwa keadaan saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya

b Saya merasa cemas jangan-jangan saya tua dan tidak menarik c Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan tetap pada

penampilan saya yang membuat saya kelihatan tidak menarik d Saya yakin bahwa saya kelihatan jelek

15 a Saya dapat bekerja dengan baik seperti sebelumnya

b Saya membutuhkan usaha ekstra untuk mulai mengerjakan sesuatu c Saya membutuhkan usaha ekstra untuk mulai mengerjakan sesuatu d Saya tidak mampu mengerjakan apapun lagi

16 a Saya dapat tidur nyenyak seperti biasanya b Saya tidak dapat tidur nyenyak seperti biasanya

c Saya bangun 2-3 jam lebih awal dari biasanya dan sulit tidur kembali

d Saya bangun beberapa jam lebih awal daripada biasanya dan tidak dapat tidur kembali

17 a Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya b Saya lebih mudah lelah dari biasanya

c Saya hampir selalu merasa lelah dalam mengerjakan segala sesuatu d Saya selalu merasa lelah untuk mengerjakan apa saja

18 a Nafsu makan saya masih baik seperti biasanya b Nafsu makan saya tidak sebaik seperti biasanya c Sekarang nafsu makan saya jauh lebih berkurang

72

No Pernyataan Skor

d Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali 19 a Saya tidak kehilangan berat badan akhir-akhir ini

b Saya kehilangan berat badan lebih dari 2,5 kg c Saya kehilangan berat badan lebih dari 5 kg d Saya kehilangan berat badan lebih dari 7,5 kg

20 a Saya tidak mencemaskan kesehatan saya melebihi biasanya b Saya cemas akan masalah kesehatan fisik, seperti rasa sakit dan

nyeri, tidak enak badan, sakit perut atau mual, ataupun sembelit c Saya sangat cemas akan masalah kesehatan fisik saya dan sulit

memikirkan hal-hal lainnya

d Saya begitu cemas akan kesehatan fisik saya sampai tidak bisa berpikir jernih tentang hal lainnya

21 a Saya tidak merasa ada perubahan dalam minat saya terhadap seks pada akhir-akhir ini

b Saya kurang berminat terhadap seks kalau dibandingkan dengan biasanya

c Sekarang saya sangat kurang berminat terhadap kebutuhan seks d Saya sama sekali kehilangan minat terhadap aktivitas seks

TOTAL SKOR

Kategori Tingkat Gejala Depresi:

1 – 10 : Perasaan depresi normal 11 – 16 : Gangguan emosi ringan 17 – 20 : Ambang depresi klinis 21 – 30 : Gangguan emosi sedang 31 – 40 : Gangguan emosi berat

73 Lampiran 6. Rancangan Intervensi dan Hasil

Sesi Tanggal Tema Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Hasil

Sesi 1 10 Februari 2020 (90 menit) Penentuan tujuan, kontrak, dan building rapport Menentukan bersama tujuan atau target yang ingin dicapai antara subjek dan terapis, serta menyepakati kontrak yang dibuat bersama.

1. Membangun rapport seperti menanyakan kabar dan obrolan singkat.

2. Menanyakan tujuan subjek datang dan harapan yang dimiliki oleh subjek setelah mengikuti intervensi

3. Menjelaskan kontrak-kontrak yang harus disepakati bersama. 4. Menjelaskan tentang hak dan

kewajiban subjek selama proses terapi.

5. Menanyakan kesediaan subjek untuk mengikuti serakaian sesi. 6. Melakukan pra intervensi

dengan skala self-esteem dan BDI.

Subjek dapat menentukan tujuan dari intervensi dan bersedia mengikuti serangkaian kegiatan intervensi dari awal hingga akhir.

Subjek dapat mengerjakan skala pra intervensi.

Subjek mendapatkan skor 8 (delapan) untuk skala harga diri yang termasuk dalam kategori rendah.

Untuk skor BDI, subjek mendapatkan skor 35 (tiga puluh lima) dimana skor tersebut merupakan skor yang berada pada kategori depresi berat untuk gejala depresi.

Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki harga diri rendah dan gejala depresi tinggi sebelum dilakukan intervensi/perlakuaan.

Subjek dalam sesi ini menjelaskan harapannya bahwa ia tidak ingin memandang rendah dirinya dengan pikiran dan penilaian negatif yang dimilikinya. Subjek juga mengungkapkan bahwa ia ingin bisa menjalin hubungan sosial tanpa terganggu dengan perasaan takut karena penilaian orang lain tentang dirinya. Sesi 2 13 Februari 2020 (90 menit) Identifikasi masalah dan menemukan makna Mengidentifikasi masalah yang dimiliki oleh subjek dan menjelaskan penyebab

1. Mendefinisikan masalah yang dihadapi subjek.

2. memberikan tugas untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan subjek

Subjek dapat

mengidentifikasi masalah yang dimilikinya dan menyadari bahwa kondisi yang terjadi padanya saat

Subjek dapat dengan bebas menceritakan dan mengidentifikasi masalah.

Subjek menyadari bahwa dirinya tidak pernah menghargai kelebihannya, ia

74

Sesi Tanggal Tema Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Hasil

dari permasalahan tersebut.

3. Menjelaskan tentang penyebab dari masalah

4. Menjelaskan tentang dampak yang dimiliki subjek karena masalahnya

5. Menjelaskan tentang pentingnya memiliki makna hidup bagi subjek

6. Memberikan cerita-cerita motivasi agar subjek

mendapatkan gambaran tentang permasalahannya.

7. Meminta feedback dari subjek untuk menentukan tujuan hidup subjek

ini adalah karena hilangnya makna dalam kehidupan subjek sehingga subjek tidak dapat menghargai diri sendiri dan kehilangan motivasi.

selalu menganggap dirinya tidak lebih baik dari orang lain dan berharap bisa menjadi orang lain. Tetapi, subjek juga merasa bahwa ia tidak akan mencapai keberhasilan seperti orang lain karena keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Ia juga menganggap semua kegiatan yang dilakukannya tidak berarti sama sekali. Subjek lebih sering mengabaikan tanggung jawabnya untuk membantu keluarga dengan mengalihkan diri pada hal-hal yang bisa membuatnya senang seperti menonton drama atau reality show korea. Sayangnya, hal itu tidak membuat subjek merasa tenang karena apa yang dilakukannya memunculkan pikiran bahwa hidupnya tiada artinya, perasaan bersalah dan benci pada dirinya. Ia jadi tidak semangat untuk melanjutkan hidup. Sesi 3 19 Februari 2020 (90 menit) Teknik Bibliotherapy Menunjukkan film pendek yang berupa video motivasi tentang pencarian makna hidup. a) Recognition mengenal cerita dalam video,

1. Menanyakan kabar pada subjek. 2. Menanyakan tujuan dari sesi

yang dilakukan dan penjelasan singkat tentang apa yang akan dilakukan dalam sesi.

3. Menanyakan kesiapan subjek 4. Memutar video pendek

berdurasi 15 menit. 5. Memulai diskusi

Subjek dapat memahami alur cerita dari video pendek dan mengambil makna dari pemutaran video motivasi tersebut. a) Subjek dapat

mengetahui isi dari cerita dan dapat

Subjek menjelaskan bahwa cerita si tokoh memiliki kesamaan dengan apa yang sedang dihadapinya. Iaselalu membandingkan dirinya dengan kesuksesan orang lain. Ia jadi sering menghindari interaksi sosial dengan orang lain karena takut orang lain memandang negatif tentang dirinya. Subjek merasa dirinya tidak pantas dan

75

Sesi Tanggal Tema Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Hasil

b) Examination menguji pemahaman tentang konten video, c) Juxtaposition membandingkan kondisi diri dengan tokoh yang ada dalam video, dan d) Application to self menerapkan tindakan tokoh di video dalam kehidupan sehari-hari a) Recognition,

“Apakah isi cerita dari video tersebut? Siapa tokoh utamanya? Apa yang dilakukan oleh tokoh? Apa yang dilakukan orang lain disekitar tokoh?”

b) Examination,

“Apa konflik yang terjadi pada tokoh? Siapa yang berkonflik dengan tokoh? Mengapa tokoh memiliki konflik/masalah?

Bagaimana cara tokoh mengatasi masalahnya?” c) Juxtaposition,

“Apakah ada kesamaan antara konflik yang dialami tokoh dengan subjek? Apa yang membedakan konflik tersebut? Bagaimana cara subjek mengatasi

masalahnya jika ia berada di posisi tokoh? Apa yang seharusnya subjek lakukan untuk mengatasi

masalahnya?”

d) Application to self, “Apa yang didapatkan subjek dari cerita si tokoh? Solusi apa

menjelaskan alur ceritanya.

b) Subjek dapat memahami pesan implisit ataupun eksplisit dari cerita tersebut.

c) Subjek dapat membandingkan dan mengidentifikasi diri dengan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh serta mampu menunjukkan

kelebihan serta kekurangan dari sikap dan tindakan subjek terhadap permasalahannya. d) Subjek dapat menyebutkan solusi yang dapat diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan isi cerita tersebut.

tidak lebih baik jadi ia tidak pernah berusaha untuk mengubah keadaannya. Ia justru menyalahkan diri sendiri atas kekurangannya dan tidak mau bangkit dari keterpurukannya.

Subjek mendapatkan pelajaran dari cerita si tokoh bahwa ia tidak seharusnya menyerah dengan keadaan, tidak keras dengan dirinya sendiri, dan melakukan sesuatu hal untuk mengubah keadaan. Subjek tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba melakukan suatu perubahan. Ia memahami bahwa seharusnya ia bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat meskipun itu adalah hal-hal sederhana. Tapi, dari hal sederhana itu, subjek dapat menemukan makna hidup yang dicarinya untuk bisa lebih menghargai diri dan hidupnya serta tidak selamanya hanya meratapi kehidupan yang tidak memuaskan. Hal ini dikarenakan, subjek mulai menyadari akan tanggung jawabnya terhadap diri sendiri dan orang-orang terdekatnya bahwa ia perlu menjadi pribadi yang lebih baik.

76

Sesi Tanggal Tema Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Hasil

yang subjek dapatkan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?” 6. Subjek memberikan feedback

pada akhir sesi. Sesi 4 24 Februari 2020 (90 menit) Eksplorasi diri dan penugasan Menemukan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga ia dapat merencanakan hari-harinya dengan kegiatan yang lebih positif.

1. Menanyakan kabar subjek dan membangun obrolan singkat. 2. Subjek diminta menyebutkan/

menuliskan kelebihan yang dimilikinya dan apa yang bisa dilakukan oleh subjek.

3. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan aktivitas tersebut dalam sehari-hari.

4. Meminta subjek untuk melakukan kegiatan yang bisa dilakukannya.

5. Penugasan: melaksanakan kegiatan

Subjek dapat menjelaskan tentang kelebihan/potensi yang dimilikinya sehingga

subjek mampu

menumbuhkan

penghargaan pada dirinya.

Subjek dapat

merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu luang untuk mengalihkan pikiran dan emosi negatif dengan kegiatan yang bermanfaat.

Subjek dapat menjalankan kegiatan sehari-hari yang telah disebutkannya sesuai dengan perenanaan.

Subjek dapat secara bebas menentukan kelebihan yang ingin ditingkatkannya dan merencanakan kegiatan yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, subjek menentukan bahwa ia kembali menjalin hubungan sosial dan membangun interaksi dengan teman-teman lama ataupun teman baru. Subjek juga membuat perencanaan kegiatan sederhana seperti membantu pekerjaan ibu dan kakaknya.

Sesi 5 11 Maret 2020 (60 menit) Evaluasi dan terminasi Mengevaluasi apakah intervensi yang dilakukan telah mencapai tujuan intervensi dan mengakhiri sesi.

1. Melakukan evaluasi untuk aktivitas yang telah dilakukan. 2. Menanyakan perasaan subjek

setelah mengikuti terapi. 3. Membahas kelebihan dan

kekurangan serta manfaat yang didapatkan subjek.

Subjek menunjukkan perubahan sikap dan penilaian terhadap diri sendiri serta perubahan perilaku sehari-hari yang tidak menunjukkan gejala depresi.

Subjek menjelaskan bahwa interaksinya dengan teman-teman baru berjalan dengan baik. Subjek membuang segala prasangka buruk yang muncul dalam dirinya sehingga ia benar-benar fokus dengan percakapan yang terjadi. Hal ini membuat subjek merasa yakin bahwa ia mampu

77

Sesi Tanggal Tema Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Hasil

4. Menyimpulkan kegiatan terapi dari awal hingga akhir.

5. Memberikan skala pasca intervensi self esteem dan BDI.

6. Melakukan penghentian terapi dengan memastikan bahwa subjek tidak lagi bergantung pada terapis atau proses terapi. 7. Memberikan dukungan dan

semangat pada subjek dalam menjalani kehidupannya.

Subjek menunjukkan penurunan pada hasil skor skala harga diri dan BDI setelah intervensi.

menjalin hubungan dengan orang lain. Ia juga yakin bahwa orang lain tidak mengucilkan dirinya, semua yang terjadi pada dirinya berasal karena rasa kurang percaya dirinya dan ketakutan akan sesuatu yang belum terjadi. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan ini membuat subjek mampu menghargai dirinya lebih baik, ia tidak memiliki penilaian negatif tentang dirinya, justru membuatnya berpikir bahwa ia akan terus mencoba menemukan kelebihanya dengan mencoba hal-hal baru.

Hasil skor setelah intervensi menunjukkan adanya peningkatan pada skala harga diri yaitu 12 (dua belas) dengan kategori sedang. Dan skor BDI menunjukkan penurunan yaitu 8 (delapan) yang termasuk dalam kategori normal. Sesi 6 5 Mei 2020 dan 3 Desember 2020 (60 menit)

Follow Up Mengevaluasi apakah terdapat perkembangan yang signifikan selama kurun waktu dua bulan dan delapan bulan setelah dilakukan intervensi.

1. Menanyakan kabar dan perasaan subjek, membangun obrolan singkat.

2. Mengevaluasi perubahan perilaku yang tampak dari subjek apakah telah mencapai tujuan intervensi.

Subjek mampu

mengurangi kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain serta dapat lebih menghargai kelebihannya.

Subjek mampu mengelola emosi dan pikiran negatifnya sehingga tidak

Hasil dari follow up diketahui dari skor skala harga diri, BDI, dan wawancara pada subjek. Skor skala setelah dua bulan menunjukkan kestabilan pada tingkat harga diri, tetapi ada perubahan pada tingkat gejala depresi karena subjek mengalami gejala depresi ringan.

78

Sesi Tanggal Tema Tujuan Kegiatan Indikator Keberhasilan Hasil

3. Melakukan pengukuran dengan menggunakan skala self-esteem dan BDI.

4. Memberikan motivasi kepada subjek agar ia dapat

mempertahankan emosi positif tentang dirinya.

lagi muncul gejala-gejala depresi yang dulu dimilikinya.

Pada follow up kedua setelah delapan bulan dilakukan intervensi, subjek menunjukkan peningkatan pada harga diri yaitu skor 17 (tujuh belas) dengan kategori tinggi. Hasil follow up ini juga menunjukkan penurunan pada tingkat gejala depresi karena gejala depresi subjek berubah menjadi normal kembali yaitu skor 5 (lima).

Untuk hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek telah mampu menjalankan aktivitas yang bermanfaat karena ia memiliki pekerjaan meski dalam keadan pandemik. Ia telah memiliki kesibukan yang membuatnya semakin menghargai kemampuannya dalam mengatasi masalah dan menghindarkan dirinya dari munculnya gejala depresi.

79 Lampiran 7. Data Kasar Skor Skala Harga Diri

No Pengukuran Item Raw

Score

True Score

Kategori

1 2** 3 4 5** 6* 7 8** 9* 10

1 Pra Intervensi 1 0 1 2 0 0 1 0 1 2 8 8 Rendah 2 Pasca Intervensi 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 15 12 Sedang 3 Follow-up 1 2 1 2 1 1 1 1 0 3 2 14 12 Sedang 4 Follow-up 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 25 17 Tinggi Keterangan: *) = unfavorable item

**) = item yang tidak disertakan dalam penghitungan true score Lampiran 8. Data Kasar Skor Skala Depresi

No Pengukuran Item Total

Score

Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Pra Intervensi 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 1 3 2 3 2 1 3 0 0 1 0 35 Depresi Berat 2 Pasca Intervensi 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 Normal 3 Follow-up 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 12 Depresi Ringan 4 Follow-up 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 Normal

80

Lampiran 9. Perubahan Kondisi Harga Diri Sebelum Dan Sesudah Treatment

Tema Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

Kesadaran Diri (Self-awareness)

Subjek berpikir bahwa orang lain akan menilai dirinya memiliki banyak kekurangan dan dianggap membosankan.

Subjek dapat menyangkal prasangka tentang pandangan orang lain pada dirinya dan penilaian negatif tentang dirinya sendiri. Subjek menyadari bahwa penilaian itu membuatnya tidak berkembang seperti yang diharapkannya karena ia selalu diliputi ketakutan akan penilaian negatif tersebut.

Penerimaan Diri

(Self-acceptance)

Subjek menganggap dirinya tidak memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan pada orang lain karena dirinya tidak mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Subjek menyadari dan menerima bahwa ia memiliki kekurangan dan juga kelebihan. Subjek cukup optimis untuk menemukan potensi lain yang dimilikinya karena setiap manusia itu unik.

Penyelesaian Masalah (Problem

Solving)

Subjek tidak dapat menuliskan kelebihannya, tetapi mampu menuliskan banyak kekurangan yang dimilikinya.

Subjek tetap melakukan kegiatan yang bisa dilakukannya meski itu terbatas. Contohnya, subjek dapat membuat tulisan/cerita pendek yang dulu belum selesai dan mau melanjutkan tulisan tersebut. Subjek dapat menghargai pekerjaan sederhana yang dapat diselesaikannya.

Hubungan Sosial (Social

Relationship)

Subjek merasa kesulitan

untuk membangun

pembicaraan dengan orang