• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Satuan Pendidikan yang Terkoneksi dan Memanfaatkan Jaringan Online

Indikator kinerja ini capaian realisasi kinerjanya diukur melalui 1 (satu) output, dengan capaian seperti yang tertera pada table 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Tabel Indikator Kinerja-1

Jumlah Satuan Pendidikan yang Terkoneksi dan Memanfaatkan Jaringan Online SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

REALISASI CAPAIAN TA 2017 TARGET REALISASI % Terlaksananya pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan & kebudayaan. Jumlah satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jaringan online. Output: 1. Satuan satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jardiknas. 2.000 2.000 2.000 2.000 100 100

1. Satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jardiknas.

Jumlah sekolah yang terkoneksi dan memanfaatkan jaringan online tahun 2017 adalah sebanyak 2.000 sekolah sesuai dengan target yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja tahun 2017. Pengukuran kinerja terhadap indikator yang dimaksud diperoleh capaian sebesar 100%. Data ini diperoleh dari penyediaan akses internet untuk sekolah sebanyak 2.000 titik yang tersebar di 33 Provinsi. Akses internet yang disambungkan ke sekolah-sekolah atau satuan pendidikan tersebut telah dimanfaatkan untuk administrasi seperti pengiriman dapodik dan juga untuk pembelajaran seperti mencari sumber-sumber belajar baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa.

Pencapaian output dapat diselesaikan seluruhnya pada Triwulan II. Proses implementasi dilakukan di bulan juni pada semua titik, sedangkan untuk pembayaran dilakukan per termin. Data sebaran satuan pendidikan yang terkoneksi internet dan memanfaatkan jaringan online tampak gambar 3.1 dan grafik 3.2 berikut.

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

22 23

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

Gambar 3.1

Sebaran Koneksi Internet pada Satuan Pendidikan yang Terkoneksi dan Memanfaatkan Jaringan Online

Grafik 3.2

Zona Sekolah Jardiknas Tahun 2017

Selain satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jardiknas, Pustekkom Kemendikbud berkontribusi dalam penyediaan data sekolah dan pemanfaatan Program Akses Internet Program Universal Service Obligation (USO) khususnya Sekolah Garis Depan dan atau daerah 3T.

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

24 25

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

Program penyediaan akses internet merupakan salah satu program Redesain-USO (Universal Service Obligation/Kewajiban Pelayanan Universal) di bidang telekomunikasi dan informatika yang dikelola BP3TI Kemkominfo. Layanan ini menyediakan akses internet di sekolah-sekolah, balai latihan kerja, puskesmas, balai desa, kantor-kantor pemerintahan serta lokasi publik di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) bekerjasama dengan Kementerian dan atau Lembaga terkait. Khusus untuk bidang Pendidikan, program USO memiliki “lokasi prioritas” kepada daerah tertinggal, sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 2015-2019 yang menetapkan 122 Kabupaten dari 24 Provinsi di Indonesia.

Dari 122 Kabupaten tersebut terdapat 35.478 sekolah (jenjang SD-SMP-SMA-SMK) dan sebanyak 12.988 (36.60%) sekolah belum memiliki koneksi internet sendiri.

Dasar Hukum

• Nota kesepahaman anatara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika nomor 583/M.KOMINFO / HK.03.02/ 8/2015, nomor 06/VIII/NK/2015 tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kebudayaan.

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

24 25

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

• Perjanjian Kerjasama antara Sekretaris Jenderal Kemendikbud dengan Dirjen PPI Kemkominfo terkait penyediaan akses internet dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah daerah 3T melalui program USO atau Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KKPU).

Tujuan

Tujuan kerjasama mewujudkan percepatan penyediaan akses internet secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya di daerah terpencil, terluar dan tertinggal.

Kewajiban Kemendikbud (Pustekkom Kemendikbud) sesuai PKS, yaitu:

1. menyediakan data dan lokasi sekolah serta rencana penggunaan akses internet yang dibutuhkan;

2. menyiapkan sarana dan prasarana akses komputer;

3. melakukan pelatihan kepada guru dan siswa dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; dan

4. melakukan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan. Kewajiban Kemkominfo (BP3TI) sesuai PKS, yaitu:

1. menyediakan akses internet sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran;

2. melakukan dukungan teknis untuk layanan akses internet;

3. memberikan informasi apabila terjadi gangguan atau masalah terhadap penyediaan dan prasarana akses internet; dan

4. melakukan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan.

Berikut adalah usulan sekolah dari Pustekkom Kemendikbud untuk mendapatkan program USO dan implementasinya yang tampak pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Perbandingan Target Usulan dan Implementasi Program USO TAHUN TARGET USULAN IMPLEMENTASI TOTAL

2015 398 sekolah 397 sekolah 397 sekolah

2016 843 sekolah 208 sekolah 605 sekolah

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

26 27

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

Apabila target usulan Pustekkom Kemendikbud digabung dengan usulan PEMDA maka jumlah implementasi satuan pendidikan yang terkoneksi internet melalui program USO adalah sebanyak 1.001 satuan pendidikan.

Meskipun realisasi capaian telah mencapai target, namun pada saat pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan sebagai berikut:

• Terjadinya pergeseran lokasi sekolah yang akan mendapatkan layanan. • Keadaan geografis di daerah 3T sulit terjangkau, menyebabkan perangkat

yang dimiliki pihak penyedia jasa layanan mengalami kesulitan dalam menjangkau daerah tersebut. Walapun demikian Pustekkom Kemendikbud mengupayakan dengan optimalisasi intergrasi data secara sinergi dengan satuan kerja lainnya yang memiliki tujuan sama sehingga output kinerja dapat tercapai.

Langkah antisipasi yang dapat ditempuh antara lain sebagai berikut:

• Memberikan data cadangan sekolah penerima layanan jardiknas,data ini kemudian diinformasikan kepada pihak provider atau penyedia jasa.

• Agar keterjangkauan jaringan online dapat dimanfaatkan oleh daerah 3T, Pustekkom Kemendikbud menggunakan perangkat VSAT untuk sekolah yang kondisi geografisnya sulit untuk diakses.

Berdasarkan data dapat dijelaskan bahwa Indikator Kinerja Jumlah satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jaringan online pada tahun 2017 tercapai 100%. Jika dibadingkan dengan realisasi sasaran pada tahun 2016, maka pada tahun ini mengalami penurunan 1,9% hal ini disebabkan oleh capaian fisik pada tahun 2016 dari program USO Kementerian Komunikasi dan Informatika di-klaim sebagai capaian fisik Pustekkom Kemendikbud dari indikator kinerja satuan pendidikan yang terkoneksi jaringan online sehingga pencapaian output bisa melebihi target, sedangkan di Tahun 2017 Pemanfaatan dana USO tercatat terpisah hal ini berdasar kepada perubahan kebijakan dimana Pustekkom Kemendikbud hanya sebagai penyedia nama dan lokasi sekolah yang akan dikoneksikan serta penyediaan sarana pembelajaran dan juga bimbingan teknis pemanfaatannya.

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

26 27

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017