• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA KESEPULUH

REALISASI ANGGARAN TA 2017 ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) %

Terlaksananya pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan Kebudayaan. Jumlah satuan kerja/unit kerja yang terkoneksi dan memanfaatkan jaringan online. Output: 1. Satuan kerja/ unit kerjayang terkoneksi jardiknas. 44.013.766.000 44.013.766.000 43.017.196.663 43.017.196.663 97,74 97,74

1. Satuan kerja atau Unit kerja yang terkoneksi jardiknas.

Berdasarkan data kinerja keuangan diatas dapat dijelaskan alokasi anggaran untuk pencapaian Indikator Kinerja ini sebelum revisi adalah sebesar Rp45.275.733.000. Efesiensi anggaran yang diberlakukan untuk indikator satuan kerja/unit kerja yang terkoneksi jardiknas sebesar Rp1.464.517.000, sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target adalah sebesar Rp4.4013.766.000. Adapun realisasi anggaran untuk TA 2017 sebesar Rp43.017.196.663 atau sebesar 97,74%.

Alokasi anggaran tersebut tersebar ke 7 (Tujuh) kegiatan pendukung sebagai berikut:

• Koordinasi Pengelola Jardiknas dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.675.420.000, dan terealisasi sebesar Rp1.654.387.300 (97,74%).

• Integrasi Data dan Layanan TIK untuk Pendidikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp161.380.000, dan terealisasi sebesar Rp160.101.600 (99,01%). Pengembangan Sistem dan Aplikasi Kemendikbud dengan alokasi anggaran sebesar Rp111.125.000, dan terealisasi sebesar Rp48.500.000 (43,64%). • Verifikasi dan Rekonsiliasi Penggunaan Bandwidth dengan alokasi anggaran

sebesar Rp125.556.000, dan terealisasi sebesar Rp113.604.000 (90,48%). • Pengembangan Infrastruktur Pendukung e-Pendidikan dengan

alokasi anggaran sebesar Rp30.824.794.000, dan terealisasi sebesar Rp30.075.014.563 (97,41%).

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

78 79

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

• FGD Penentuan Service Level Management Layanan Berbasis TIK dengan alokasi anggaran sebesar Rp130.192.000, dan terealisasi sebesar Rp83.525.000 (64,16%).

• Satuan Kerja yang Terkoneksi Jaringan Online dengan alokasi anggaran sebesar Rp10.985.299.000, dan terealisasi sebesar Rp10.880.564.200 (99,05%).

Efisiensi anggaran dilakukan pada komponen Satuan Kerja yang Terkoneksi Jaringan Online, Efisiensi dapat dilakukan dikarenakan adanya adendum kontrak dalam penyediaan Bandwidht zona satker. Dengan demikian pemotongan anggaran bisa dilakukan secara cermat pada komponen ini untuk dialihkan pada komponen lain atapun untuk dilakukan efisiensi.

INDIKATOR KINERJA KETIGA

Jumlah kumulatif satuan pendidikan yang mengakases dan atau memanfaatkan e-Pembelajaran

Tabel 3.21 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja-3 Jumlah kumulatif satuan pendidikan yang mengakases dan

atau memanfaatkan e-Pembelajaran SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

REALISASI ANGGARAN TA 2017 ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Terlaksananya pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan Kebudayaan. Jumlah kumulatif satuan pendidikan yang mengakases dan atau memanfaatkan e-Pembelajaran. Output:

1. Satuan Pendidikan Yang Menerapkan TIK untuk e-Pembelajaran. 2. Sekolah Yang

Menerapkan Pusat Sumber Belajar. 3. Sekolah Garis Depan

Berbasis TIK/3T. 13.886.551.000 7.172.940.000 1.118.200.000 5.702.661.000 13.639.493.778 7.043.939.536 1.004.387.436 5.591.166.806 98,22 98,21 99,28 98,04

Berdasarkan data kinerja keuangan diatas dapat dijelaskan Alokasi anggaran awal untuk pencapaian Indikator Kinerja ini adalah sebesar Rp16.060.158.000. Efesiensi anggaran yang diberlakukan untuk indikator Jumlah kumulatif satuan pendidikan yang mengakses dan atau memanfaatkan e-Pembelajaran untuk TA 2017 sebesar

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

78 79

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

Rp2.173.607.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target adalah sebesar Rp13.886.551.000. Adapun realisasi anggaran untuk TA 2017 sebesar Rp13.639.493.778 atau sebesar 98,22%.

Berikut rincian realisasi anggaran yang digunakan untuk masing-masing output pendukung.

1. Satuan Pendidikan yang Menerapkan TIK untuk e-Pembelajaran.

Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp8.121.994.000. Pemotongan anggaran untuk output satuan Pendidikan yang Menerapkan TIK untuk e-Pembelajaran sebesar Rp949.054.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini sebesar Rp7.172.940.000. Adapun anggaran yang terealisasi TA 2017 adalah sebesar Rp7.043.939.536; dengan persentase sebesar 97,52%. Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk membiayai dua sub output yang mendukung pencapaian target, sebagaimana terinci berikut.

• Satuan Pendidikan yang Memanfaatkan Rumah Belajar

Alokasi Anggaran awal untuk suboutput ini sebesar Rp5.356.721.000, adapun efisiensi yang diberlakukan untuk sub output ini adalah sebesar Rp603.767.000. Alokasi anggaran setelah revisi adalah sebesar Rp4.752.954.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp4.714.627.448 (99,19%).

Efisiensi dilakukan dengan cara mengurangi 6(enam) subkomponen kegiatan tanpa mempengaruhi substansi dan mengurangi target capaian kinerjanya. 6 subkomponen kegiatan tersebut antara lain:

1. Integrasi layanan aplikasi rumah belajar (Single Sign On).

2. Integrasi Database Rumah Belajar dengan Data Pendidikan (DAPODIK). 3. Audit dan Evaluasi Sistem dan Aplikasi Rumah Belajar.

4. Evaluasi Pemanfaatan Rumah Belajar. 5. Temu Mitra Komunitas Rumah belajar.

6. Evaluasi Pemanfaatan Rumah Belajar berbasis Komunitas. • Satuan Pendidikan yang Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif

Alokasi Anggaran awal untuk suboutput ini sebesar Rp2.735.273.000 adapun efisiensi yang diberlakukan untuk sub output ini adalah sebesar Rp405.960.912 Alokasi anggaran setelah revisi adalah sebesar

80

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Rp2.419.236.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp2.329.312.088 (96,28%).

Efisiensi dilakukan dengan cara mengurangi perjalanan dinas pada kegiatan Pendampingan teknis Implementasi pembelajaran Inovatif.

2. Sekolah yang Menerapkan Pusat Sumber Belajar

Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp1.118.200.000. Efisiensi anggaran untuk output Sekolah yang menerapkan Pusat Sumber Belajar sebesar Rp106.500.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini sebesar Rp1.011.700.000. Adapun anggaran yang terealisasi TA 2017 adalah sebesar Rp1.004.387.436; dengan persentase sebesar 99,28 %.

Efisiensi dilakukan dengan cara mengurangi perjalanan dinas pada kegiatan Pendampingan Teknis Penguatan Literasi TIK PSB di sekolah.

3. Sekolah Garis Depan Berbasis TIK/3T.

Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp6.819.964.000. Efisiensi anggaran untuk output Sekolah Garis Depan Berbasis TIK/3T sebesar Rp1.117.303.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini sebesar Rp5.702.661.000. Adapun anggaran yang terealisasi TA 2017 adalah sebesar Rp5.591.166.806; dengan persentase sebesar 98,04 %.

Efisiensi dilakukan dengan cara mengurangi perjalanan dinas pada komponen Pendampingan Teknis Implementasi pembelajaran TIK sekolah Garis Depan, serta penghapusan subkomponen Produksi Bahan belajar Multimedia Untuk Sekolah Garis Depan. Pemilahan penghapusan subkomponen tersebut atas dasar fokus sasaran output untuk Sekolah Garis depan Berbasis TIK/3T tahun ini berfokus pada Peningkatan Sarana pendukung pembelajaran sekolah garis depan (SGD).

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

81

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

INDIKATOR KINERJA KEEMPAT

Jumlah satuan pendidikan yang dapat mengakses dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan (kumulatif)

Tabel 3.22 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja-4

Jumlah satuan pendidikan yang dapat mengakses dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

REALISASI ANGGARAN TA 2017 ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Terlaksananya pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan Kebudayaan. Jumlah satuan

pendidikan yang dapat mengakses dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan (kumulatif). Output:

1. Jumlah satuan pendidikan yang dapat mengakses dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan (kumulatif). 13.674.109.000 13.674.109.000 13.643.276.480 13.643.276.480 99,77 99,77

Berdasarkan data kinerja keuangan diatas dapat dijelaskan bahwa dari Indikator Kegiatan tersebut realisasi pencapaian targetnya sebagaimana dijelaskan berikut:

1. Jumlah satuan pendidikan yang dapat mengakses dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan (kumulatif).

Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp14.702.792.000. Efisiensi anggaran untuk output Satuan pendidikan yang dapat dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan sebesar Rp1.028.683.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini sebesar Rp13.674.109.000. Adapun anggaran yang terealisasi TA 2017 adalah sebesar Rp13.643.276.480; dengan persentase sebesar 99,78 %.

Alokasi anggaran tersebut tersebar ke 4 (empat) komponen pendukung sebagai berikut:

• Pembinaan Satuan Pendidikan yang Menerapkan Sistem dan Model e-Pembelajaran (Kihajar) dengan alokasi anggaran sebesar Rp4.761.944.000, dan terealisasi sebesar Rp4.754.799.050 (99,89%).

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

82 83

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

• Penyelenggaraan TV edukasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.997.992.000, dan terealisasi sebesar Rp6.942.012.840 (99,7%).

• Fasilitasi Pemanfaatan TV edukasi dan Suara Edukasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.249.231.000, dan terealisasi sebesar Rp1.285.011.800 (99,77%). • Penyelenggaraan Siaran Radio Pendidikan dengan alokasi anggaran sebesar

Rp664.192.000, dan terealisasi sebesar Rp661.452.790 (99,73%).

Efisiensi anggaran dilakukan pada Indikator kinerja Satuan pendidikan yang dapat dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan, antara lain pada subkomponen Jaringan Telekomunikasi Satelit. Efisiensi dapat dilakukan dikarenakan adanya adendum kontrak dalam belanja sewa pada subkomponen Jaringan Telekomunikasi Satelit.

INDIKATOR KINERJA KELIMA

Persentase e-Layanan kementerian yang sesuai dengan tata kelola TIK (kumulatif)

Tabel 3.23 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja-5

Persentase e-layanan kementerian yang sesuai dengan tata kelola TIK SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

REALISASI ANGGARAN TA 2017 ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % Terlaksananya pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan Kebudayaan. Persentase e-layanan kementerian yang sesuai dengan tata kelola TIK (kumulatif).

Output: 1. Layanan

Kementerian yang sesuai dengan Tata Kelola TIK. 7.957.880.000 7.957.880.000 6.249.401.000 6.249.401.000 78,53 78,53

Berdasarkan data kinerja keuangan diatas dapat dijelaskan rincian realisasi anggaran yang digunakan untuk masing-masing output:

1. Jumlah Satuan Pendidikan Yang memanfaatkan Rumah Belajar (e-Pembelajaran).

Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp8.614.240.000. Efisiensi anggaran untuk output Layanan Kemeterian yang sesuai dengan Tata Kelola TIK sebesar Rp656.360.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

82 83

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

sebesar Rp7.957.880.000. Adapun anggaran yang terealisasi TA 2017 adalah sebesar Rp6.249.401.000; dengan persentase sebesar 78,53%.

Alokasi anggaran tersebut tersebar ke 4 (empat) sub output pendukung sebagai berikut:

• Penyusunan pedoman yang sesuai dengan tata kelola TIK dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.135.213.000, dan terealisasi sebesar Rp1.120.499.800 (98,93%).

• Pengembangan Layanan Tata Kelola TIK dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.759.892.000, dan terealisasi sebesar Rp1.120.499.800 (76,4%).

• Implementasi Tata Kelola TIK dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.759.892.000, dan terealisasi sebesar Rp1.120.499.800 (61,51%).

• Monitoring dan Evaluasi Tata Kelola TIK dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.381.447.000, dan terealisasi sebesar Rp2.135.616.300 (89,55%).

Efisiensi anggaran dilakukan pada Indikator kinerja Layanan Kementerian yang sesuai dengan Tata Kelola TIK, antara lain pada subkomponen Monitoring dan Pelatihan Penanganan Gangguan Zona LAN Satker Kemendikbud. Efisiensi terbesar dilakukan dengan cara mengurangi perjalanan dinas pada kegiatan Monitoring dan Pelatihan Penanganan Gangguan Zona LAN Satker Kemendikbud.

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

84 85

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

INDIKATOR KINERJA KEENAM

Jumlah lembaga/satuan kerja yang melaku kan kerjasama pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan

Tabel 3.24 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja-6

Jumlah lembaga/satuan kerja yang melakukan kerjasama pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

REALISASI ANGGARAN TA 2017