• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pustekkom Kemendikbud menyusun perjanjian kinerja dalam bentuk Penetapan Kinerja tingkat eselon II yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud. Penetapan perjanjian kinerja merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 26 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Perjanjian Kinerja merupakan sebuah bentuk dokumen yang berisi tentang komitmen kesepakatan kerja antara Kepala Pustekkom Kemendikbud selaku penerima amanah dengan Kepala Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan & Kebudayaan selaku pemberi amanah, dalam tugasnya

BAB 2

PERENCANAAN

KINERJA

untuk menjawab isu strategis yang tertuang dalam Renstra Pustekkom Kemendikbud 2015-2019. Didalamnya mencakup sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja, dan pagu anggaran Pustekkom yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan selama tahun 2017 sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Berikut adalah target kinerja yang dijabarkan dalam 10 indikator kinerja meliputi 13 INDIKATOR KINERJA/output, yang akan dipertanggungjawabkan oleh Kepala Pustekkom Kemendikbud selama tahun 2017, dalam rangka mencapai sasaran strategis:

“Terlaksananya

pengembangan dan

pendayagunaan

teknologi informasi

dan komunikasi (TIK)

Bab 2 - Perencanaan Kinerja

12 13

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

1. IK : Jumlah satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jaringan

online.

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut:

a. Jumlah satuan pendidikan yang terkoneksi dan memanfaatkan jardiknas.

Pada tahun 2017 Pustekkom Kemendikbud menetapkan target sebanyak 2.000 satuan pendidikan. Anggaran yang disepakati untuk mendukung Indikator kinerja ini sebesar R p 2 5 . 0 3 6 . 7 9 2 . 0 0 0 . S e j a l a n dengan kebijakan pemerintah, anggaran tersebut mengalami efisiensi sedangkan untuk target

output tetap tidak mengalami

perubahan.

Adapun anggaran yang disepa-kati setelah efisiensi berubah menjadi Rp20.385.424.000. Dengan anggaran tersebut Pus-tekkom Kemendikbud berkomit-men untuk melakukan optimal-isasi dalam pencapaian target.

2. IK : Jumlah satuan kerja/unit kerja yang terkoneksi dan memanfaatkan jaringan

online.

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut:

a. Satuan kerja yang terkoneksi jardiknas.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 170 satuan kerja. Anggaran yang disepakati untuk medukung Indikator kinerja ini sebesar Rp45.275.733.000 menjadi Rp43.486.444.000. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, anggaran tersebut mengalami efisiensi sebesar

Rp1.464.517.000. Adapun

anggaran yang disepakati setelah efisiensi berubah menjadi Rp44.004.323.000. Dengan anggaran tersebut Pustekkom Kemendikbud berkomitmen untuk melakukan optimalisasi dalam pencapaian target.

14

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3. IK : Jumlah satuan pendidikan yang memanfaatkan e-Pembelajaran.

Indikator Kinerja ini terdiri dari empat output, sebagai berikut:

a. Satuan Pendidikan Yang Menerapkan TIK untuk e-Pembelajaran.

Dalam pencapaian kinerjanya

output ini didukung oleh 2 suboutput dibawah ini:

• Satuan Pendidikan Yang Memanfaatkan Rumah Belajar.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 10.447 sekolah; sedangkan untuk anggaran yang disepakati sebelum di revisi untuk medukung INDIKATOR KINERJA/output ini sebesar Rp5.356.721.000. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, anggaran tersebut mengalami efisiensi sebesar Rp603.767.000. Alokasi anggaran setelah revisi berubah menjadi Rp4.752.954.000.

• Satuan Pendidikan Yang Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 100 sekolah sedangkan anggaran yang disepakati sebelum di revisi untuk medukung INDIKATOR KINERJA/output ini sebesar Rp2.735.273.000. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, anggaran tersebut mengalami efisiensi sebesar Rp405.960.912. Alokasi anggaran setelah revisi berubah menjadi Rp2.419.236.000.

b. Sekolah yang Menerapkan Pusat Sumber Belajar.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 49 sekolah; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp1.118.200.000. Efisiensi anggaran untuk output Sekolah yang menerapkan Pusat Sumber Belajar sebesar Rp106.500.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini berubah menjadi Rp1.011.700.000.

Bab 2 - Perencanaan Kinerja

15

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017 c. Sekolah Garis Depan Berbasis

TIK/3T.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 164 sekolah; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp6.819.964.000. Efisiensi anggaran untuk output Sekolah Garis Depan Berbasis TIK/3T sebesar Rp1.117.303.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini berubah menjadi Rp5.702.661.000.

4. IK : Jumlah satuan pendidikan yang dapat mengakses siaran radio dan televisi pendidikan (kumulatif).

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut :

a. Satuan Pendidikan Yang Memanfaatkan Siaran TV Edukasi, Radio Edukasi dan Jejaring Pendidikan.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 2.756 sekolah; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp14.702.792.000. Efisiensi anggaran untuk output Satuan pendidikan yang dapat dan atau memanfaatkan siaran radio dan televisi pendidikan sebesar Rp1.029.433.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini berubah menjadi Rp13.673.359.000.

16

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5. IK : Jumlah e-layanan yang menggunakan infrastruktur TIK Kementerian (aplikasi yang sesuai tatakelola.

Perealisasiannya Indikator Kinerja ini terdiri dari satu output, sebagai berikut:

a. Layanan Kementerian yang sesuai dengan Tata Kelola TIK. Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 10 layanan; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp8.614.240.000. Efisiensi anggaran untuk output Layanan Kementerian yang sesuai dengan Tata Kelola TIK sebesar Rp656.360.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini berubah menjadi Rp7.957.880.000.

6. IK : Jumlah lembaga/satuan kerja yang melakukan kerjasama pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan.

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut:

a. Lembaga yang Menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TIK di Indonesia (IDLN). Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 70 Lembaga; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp1.738.231.000. Efisiensi anggaran untuk output Lembaga yang Menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TIK di Indonesia (IDLN) sebesar Rp477.812.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini berubah menjadi Rp1.260.419.000.

Bab 2 - Perencanaan Kinerja

17

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan - LAKIP 2017

7. IK : Jumlah satuan kerja yang memanfaatkan

e-Administrasi.

Indikator Kinerja ini terdiri dari dua

output/suboutput, sebagai berikut:

a. Peningkatan Kompetensi SDM dalam mengembangkan dan memanfaatkan e-Office.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 48 Satker; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp538.097.000,-. Efisiensi anggaran untuk

suboutput peningkatan

kompetensi SDM dalam mengembangkan dan memanfaatkan e-Office sebesar

Rp74.978.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi

yang dapat digunakan untuk mencapai target berubah menjadi Rp538.097.000.

b. Peningkatan Kemampuan SDM Teknis Jejaring Pendidikan. Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 332 satker; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp2.440.382.000. Efisiensi anggaran untuk

suboutput peningkatan

kemampuan SDM Teknis Jejaring Pendidikan adalah sebesar Rp304.848.000.

Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target berubah menjadi Rp2.135.534.000.

8. IK : Jumlah bahan belajar/media pembelajaran berbasis TIK.

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut:

a. Bahan Belajar Berbasis TIK Untuk Pembelajaran (Konten Dan Aplikasi).

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 820 bahan belajar; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp22.199.822.000. Efisiensi anggaran untuk

output Bahan Belajar Berbasis

TIK untuk Pembelajaran (Konten dan Aplikasi) sebesar Rp3.221.180.000. Sehingga alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target

output ini berubah menjadi

Rp18.978.642.000. Dengan

anggaran tersebut Pustekkom Kemendikbud berkomitmen untuk melakukan optimalisasi dalam pencapaian target yang telah disepakati.

18

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9. IK : Jumlah SDM yang terampil dalam mengembangkan dan memanfaatkan TIK untuk pendidikan.

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut:

a. SDM yang Terampil Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran dan e-Administrasi.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 5.122 orang; Alokasi anggaran awal yang digunakan untuk mendukung pencapaian output ini sebesar Rp9.566.953.000. Efisiensi anggaran untuk

output SDM yang terampil

dalam mengembangkan dan memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran dan

e-Administrasi sebesar

Rp877.760.000. Sehingga

alokasi anggaran setelah revisi yang dapat digunakan untuk mencapai target output ini berubah menjadi

Rp8.689.193.000. Dengan

anggaran tersebut Pustekkom Kemendikbud berkomitmen untuk melakukan optimalisasi dalam pencapaian target yang telah disepakati.

10. IK : Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran yang Memperoleh Pembinaan.

Indikator Kinerja ini terdiri dari satu

output, sebagai berikut:

a. Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Yang Memperoleh Pembinaan.

Target kinerja yang disepakati untuk tahun 2017 sebanyak 317 orang; sedangkan anggaran yang disepakati untuk medukung INDIKATOR KINERJA/output ini sebesar Rp3.088.948.000.

JUMLAH ANGGARAN

Jumlah Anggaran yang yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Pustekkom Kemendikbud serta mendukung indikator kinerja yang tertuang dalam perjanjian kinerja adalah Rp211.803.415.000; adapun efisiensi anggaran yang diberlakukan karena kebijakan pemerintah untuk Tahun 2017 sebesar Rp20.473.062.000, dan realokasi anggaran gaji Kemendikbud sebesar Rp965.000.000, sehingga jumlah alokasi yang dapat dipergunakan untuk mendukung seluruh indikator kinerja di Pustekkom Kemendikbud setelah efisiensi adalah sebesar

Bab 3 - Akuntabilitas Kinerja

19

BAB 3

AKUNTABILITAS