Sasaran Strategis 3:
3.1 Indikator Sasaran “ Persentase Hasil Penelitian/Pengkajian yang digunakan dalam Penyusunan Hasil Kerja DPD RI ”
1. Persentase hasil penelitian dan pengkajian yang digunakan dalam
penyusunan hasil kerja DPD RI 75% 55% 73,33%
3.1Indikator Sasaran “Persentase Hasil Penelitian/Pengkajian yang digunakan dalam Penyusunan Hasil Kerja DPD RI”
Persentase hasil penelitian dan pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI merupakan salah satu alat untuk mengukur sasaran meningkatnya kualitas hasil penelitian/pengkajian.
Capaian persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI diperoleh dari hasil perbandingan persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI dengan persentase hasil penelitian/pengkajian yang ditargetkan untuk digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI. Formula pengukurannya lebih rinci terlihat di bawah ini:
Capaian Persentase =
Persentase Realisasi hasil penelitian/pengkajian yang digunakan
Persentase hasil penelitian/pengkajian yang ditargetkan digunakan x 100%
Persentase Realisasi =
Jumlah hasil penelitian/pengkajian yang digunakan
Persentase Target =
Jumlah hasil penelitian/pengkajian yang ditargetkan digunakan
Jumlah seluruh hasil penelitian/pengkajian x 100%
Hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI, menjadi materi dalam pembahasan RUU dari DPD, DPR dan Pemerintah, naskah pidato pimpinan, panduan, pendapat dan pertimbangan serta pandangan hukum pada tahun 2015 sebanyak 14 (empat belas) hasil penelitian/pengkajian atau sebesar 55% dari 25 (dua puluh lima) penelitian/kajian yang dilaksanakan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa capaian indikator sasaran ini adalah sebesar 73,33% dari target sebesar 75%.
Persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI sebesar 55%, artinya masih terdapat 45% penelitian/pengkajian yang dihasilkan belum digunakan. Hal tersebut disebabkan karena:
1.Tema kajian belum sepenuhnya sesuai dengan pembahasan yang sedang dilakukan oleh alat kelengkapan, mengingat bahwa proses penelitian/kajian membutuhkan waktu, sedangkan proses pembahasan oleh alat kelengkapan bertransformasi dengan cepat dan dinamis.
Solusi yang sudah dilakukan adalah melakukan rapat koordinasi dengan Alat Kelengkapan DPD RI. Sejak awal telah ditentukan tema penelitian/pengkajian yang disesuaikan dengan prioritas Prolegnas. Hal ini dilakukan untuk mensinkronkan antara tema kajian dengan kebutuhan referensi/materi pembahasan RUU di Alat Kelengkapan DPD RI.
2.Laporan Akhir hasil kajian selesai setelah pembahasan di Alat Kelengkapan DPD RI selesai sehingga beberapa kajian tidak dapat dimanfaatkan pada waktu proses pembahasan.
Alternatif solusi yang dilakukan adalah menyusun jadwal yang jelas dan melaksanakan penelitian sesuai dengan jadwal, mulai dari proses seleksi
peneliti sampai dengan tahapan penyusunan Laporan
Mid term
dan Laporan Akhir.3.Masing-masing Alat Kelengkapan DPD RI juga melakukan penelitian/pengkajian sehingga yang menjadi prioritas untuk dimanfaatkan adalah hasil kajian/penelitian di internal Alat Kelengkapan DPD RI yang bersangkutan.
Alternatif solusi yang harus dilakukan adalah adanya komunikasi yang jelas dengan Alat Kelengkapan DPD RI dan dilakukan secara intens untuk mencegah adanya kesamaan tema kajian/penelitian.
4.Kualitas kajian/penelitian Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum belum sepenuhnya memenuhi standar yang diinginkan oleh Alat Kelengkapan DPD RI.
Hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI pada tahun 2015, terdapat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Daftar Hasil Penelitian/Pengkajian yang digunakan dalam Penyusunan Hasil Kerja DPD RI Tahun 2015
No TOPIK/JUDUL JENIS KAJIAN ALAT KELENGKAPAN PENGUSUL PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN/ PENGKAJIAN
1. Kajian Latar Belakang Kebijakan
(Policy Background Paper)
Wawasan Nusantara sebagai
Starategi Pembangunan Maritim Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia.
Madya PPUU DPD RUU tentang
Wawasan Nusantara
2. Socio Legal Analysis
Pengembangan Nelayan Berbasis
Kearifan Lokal dan Sustainable
Development dalam Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan Madya Komisi IV DPR dan Komite II DPD RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan
3. Kajian Yuridis Empiris dan Socio
Legal Analysis Kebijakan Penanaman Modal di Daerah guna Penyempurnaan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Madya RUU tentang
Perubahan atas UU No.25 tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal
No TOPIK/JUDUL JENIS KAJIAN ALAT KELENGKAPAN PENGUSUL PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN/ PENGKAJIAN
4. Kajian Yuridis Empiris dan Socio
Legal Analisis Kesejahteraan
Masyrakat dan Konservasi
Lingkungan guna
Penyempurnaan UU No.4 tahun
2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara
Muda Komisi VII DPR
dan Komite II DPD RUU Perubahan atas UU No. 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
5. Kajian Latar Belakang Kebijakan
dan Socio Legal Analysis
Pengaturan Pengelolaan
Terpadu Kawasan Megapolitan
Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur)
Muda RUU tentang
Pengelolaan Terpadu Kawasan Megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur
6. Kajian Latar Belakang Kebijakan
dan Socio Legal Analysis
Pengaturan Partisipasi Publik
dalam Penyusunan RUU
Partisipasi Masyarakat
Pendek RUU tentang
Partisipasi Masyarakat
7. Meta Study Analysis dan Socio Legal Analysis Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal
Pendek RUU tentang
Ekonomi Kreatif
8. Socio Legal Analysis Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kemandirian Daerah
Singkat RUU Tentang
Pendapatan Asli Daerah (RUU Tentang Peningkatan Pendapatan Asli Daerah) 9. Socio Legal Analysis Sistem
Pengelolaan Perpajakan Nasional guna Perubahan Kelima atas
Undang-Undang No.6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Singkat RUU Tentang
Ketentuan Umum Perpajakan (RUU tentang Perubahan Kelima Atas UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan)
No TOPIK/JUDUL JENIS KAJIAN ALAT KELENGKAPAN PENGUSUL PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN/ PENGKAJIAN
10. Kajian Yuridis Empiris dan Socio
Legal Analysis mekanisme
Pemilihan Kepala Daerah
berlandaskan prinsip-prinsip
demokrasi guna
Penggantian/Penyempurnaan atas UU No.1 tahun 2015 tentang Penetapan Perppu No. 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi UU
Singkat Komisi II DPR RUU tentang
Perubahan Atas UU No. 1 tahun 2015 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang
11. Kajian Yuridis Empiris dan Socio
Legal Analysis Kelembagaan Otonomi Khusus Provinsi Papua dalam rangka Perubahan dan Penyempurnaan atas UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua
Muda RUU tentang
Pemerintahan Otonomi Khusus
Bagi Provinsi di Tanah Papua
12. Socio Legal Analysis Hak Tanah Ulayat dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang
Pokok-Pokok Agraria untuk
Perubahan dan Penyempurnaan UU Pertanahan
Singkat Komisi II DPR RUU tentang
Pertanahan
13. Analisis Legal Efektivitas
Pertimbangan DPD RI kepada DPR RI dalam Pembahasan APBN dan APBNP serta Persepsi Masyarakat Terhadap Anggaran DPD RI
Singkat APBN dan APBNP
14. Kajian Yuridis Empiris dan Socio
Legal Analysis Penataan Kelembagaan dan Tata Kelola
guna Penyempurnaan/
Perubahan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Singkat RUU Perubahan
atas UU No. 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan
Capaian indikator kinerja persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI sebesar 73,33% belum sesuai dengan target jangka menengah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2015-2019 yaitu sebesar 75%.
Oleh karena itu, akan dilakukan perbaikan terhadap metode, mekanisme, dan kualitas hasil penelitian/pengkajian sehingga diharapkan pada tahun 2019 hasil penelitian/pengkajian dapat 100% digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI.
Indikator persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI baru ditetapkan pada tahun 2015 sebagai barometer kualitas hasil penelitian/pengkajian, sehingga capaiannya tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan untuk melaksanakan 25 (dua puluh lima) penelitian/pengkajian yaitu sebesar Rp2.277.065.712,00 (dua milyar dua ratus tujuh puluh tujuh juta enam puluh lima ribu tujuh ratus dua belas rupiah) atau sekitar 98% dari target anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp2.334.820.000,00 (dua milyar tiga ratus tiga puluh empat juta delapan ratus dua puluh ribu rupiah). Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI yang memiliki tugas fungsi terkait penelitian/pengkajian DPD RI.
Program yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja persentase hasil penelitian/pengkajian yang digunakan dalam penyusunan hasil kerja DPD RI adalah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya melalui kegiatan Penyusunan Pengkajian/Penelitian tentang Kebijakan, Penyusunan Pengkajian/Penelitian tentang Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan, dan Penyusunan Laporan Sekretariat Jenderal dan Laporan Kinerja DPD RI.
Representasi adalah salah satu fungsi utama lembaga perwakilan daerah seperti DPD RI, perwujudannya dalam bentuk artikulasi dan agregasi aspirasi dan kepentingan daerah dalam rangka pengambilan kebijakan di tingkat nasional.
Peran Sekretariat Jenderal DPD RI sangat vital dalam hal ini karena Sekretariat Jenderal DPD RI harus mampu mengolah dan menyajikan analisa aspirasi masyarakat dan daerah dalam bentuk yang sederhana dan mudah dimengerti oleh DPD RI (
one page briefing
).Meningkatnya kualitas dukungan representasi melalui pengolahan aspirasi masyarakat daerah merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya peningkatan dukungan pengolahan aspirasi masyarakat daerah. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan kualitas hasil pengelolaan aspirasi masyarakat dan daerah (asmasda) yang dapat dimanfaatkan oleh Alat Kelengkapan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.
Capaian sasaran ini diukur dengan menggunakan indikator persentase hasil analisis aspirasi masyarakat dan daerah yang ditindaklanjuti oleh alat kelengkapan DPD RI.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis “meningkatnya kualitas dukungan representasi melalui pengolahan aspirasi masyarakat daerah” pada tahun 2015 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, terdapat pada tabel 3.6 berikut :