• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Strategis 5:

Dalam dokumen LAK 2013 – PPID DPD RI (Halaman 90-95)

Meningkatnya Kualitas Dukungan Materi terhadap Penguatan Kelembagaan DPD RI

3. Penguatan dari sisi legal formal, melalui amandemen , perubahan peraturan perundang-undangan, dan

judicial review;

4. Penguatan kapasitas Anggota DPD RI melalui studi referensi, workshop, seminar dan kegiatan lainnya.

Tugas Sekretariat Jenderal dalam rangka mendukung pelaksanaan penguatan kelembagaan DPD RI secara administratif adalah memastikan seluruh metode yang dilakukan oleh DPD RI dapat berjalan dengan lancar. Secara substansi, tugas Sekretariat Jenderal DPD RI adalah untuk menyiapkan bahan-bahan baik yang berbentuk

policy analysis

maupun

legal opinion

.

Meningkatnya kualitas dukungan materi penguatan kelembagaan DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya peningkatan dukungan penguatan kapasitas kelembagaan DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan kualitas dukungan materi dalam penguatan kelembagaan.

Capaian sasaran ini dapat diukur dengan menggunakan indikator tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis “meningkatnya kualitas dukungan materi penguatan kelembagaan DPD RI” pada tahun 2015 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, terdapat pada tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Target dan realisasi kinerja sasaran “Meningkatnya Kualitas Dukungan Materi Penguatan Kelembagaan DPD RI”

NO INDIKATOR SASARAN

2015

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1. Tingkat pemenuhan kebutuhan materi

5.1Indikator Sasaran “Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Materi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri”

Tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri merupakan salah satu alat untuk mengukur sasaran meningkatnya kualitas dukungan materi penguatan kelembagaan DPD RI karena semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri menunjukan kualitas dukungan semakin baik.

Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri diperoleh dari jumlah pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam luar negeri yang terealisasi dibandingkan dengan jumlah seluruh kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri yang ditargetkan. Formula pengukurannya lebih rinci terlihat di bawah ini:

Capaian Tingkat Pemenuhan

= Persentase Realisasi kebutuhan materi kerjasama yang terpenuhi Persentase kebutuhan materi kerjasama yang ditargetkan terpenuhi

x 100%

Persentase Realisasi =

Jumlah kebutuhan materi kerjasama yang terpenuhi

Jumlah kebutuhan materi kerjasama x 100%

Persentase Target =

Jumlah kebutuhan materi kerjasama yang ditargetkan terpenuhi Jumlah kebutuhan materi kerjasama

x 100%

Realisasi tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri pada tahun 2015 sebanyak 8 (delapan) materi atau sebesar 133% dari 6 (enam) materi kerjasama yang ditargetkan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa capaian indikator sasaran ini adalah sebesar 133% dari target sebesar 100%.

Materi kerjasama dalam dan luar negeri yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2015 digunakan pada :

1. Sidang APPF ke-23 di Ekuador;

2. Penandatanganan Mou Antara DPD RI Dan The Council Of The Republic Of The National Assembly Of The Republic Of Belarus;

3. RSIS-WTO Parliamentarian Workshop on International Trade 2015 ke Singapura;

4. Forum-Forum Relevan Keparlemenan dalam Rangka Kunjungan Kerja BKSP DPD RI ke Legislative Council of Hongkong di Hongkong;

5. Kunjungan Balasan Ketua DPD RI ke Dewan Negara Malaysia dengan Kuala Lumpur;

6. Kerjasama Bilateral Parlemen dengan Belanda; 7. Kerjasama Bilateral Parlemen dengan Norwegia;

8. Kerjasama Bilateral Parlemen dalam rangka kunjungan Bilateral dengan Romania.

Capaian indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri pada tahun 2014 memiliki capaian sebesar 78,57% dan tahun 2015 sebesar 133%, jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 maka capaian pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 54,43%. Kenaikan signifikan terjadi karena pada tahun 2015, DPD RI banyak melakukan kerjasama bilateral dengan Negara tetangga. Perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada diagram 3.6 berikut :

Diagram 3.6 Perbandingan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Materi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Tahun 2014 dan Tahun 2015

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% 140,00% Persentase Capaian 2014 2015

Realisasi indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri sebesar 133% telah melebihi target jangka menengah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2015-2019 yaitu sebesar 100%. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2015 DPD RI diundang untuk melakukan kunjungan balasan ke parlemen Negara sahabat.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp11.197.800.585,00 (sebelas miliar seratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus ribu lima ratus delapan puluh lima rupiah) atau sekitar 83% dari target anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp13.435.599.000,00 (tiga belas miliar empat ratus tiga puluh lima juta lima ratus Sembilan puluh Sembilan ribu rupiah). Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI yang memiliki tugas fungsi terkait persidangan DPD RI.

Program yang ditetapkan untuk mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan materi kerjasama dalam dan luar negeri adalah Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam Sistem Demokrasi melalui kegiatan kemitraan dengan lembaga perwakilan negara sahabat.

.

Sebagaimana sisi Sekretariat Jenderal DPD RI untuk memberikan dukungan yang professional, diperlukan SDM aparatur yang mempunyai kompetensi. Hal ini dapat dicapai melalui pemetaan organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI dan pengembangan SDM aparatur secara menyeluruh dalam rangka memastikan tersedianya SDM aparatur yang berintegritas dan sesuai dengan bidang tugasnya. Oleh karena itu, proses rekruitmen yang transparan, peningkatan kompetensi pegawai yang komprehensif, serta diimbangi dengan keterkaitan yang jelas antara kinerja,

reward,

dan

recognition

sebagai tindak lanjut dari

merit system

sebagai amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Sasaran “Terwujudnya SDM Aparatur yang Menduduki Jabatan sesuai dengan Standar Kompetensi”, merupakan sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya SDM yang profesional. Capaian sasaran ini diukur dengan menggunakan indikator (1) persentase pegawai yang menyelesaikan diklat teknis sesuai persyaratan; dan (2) persentase pegawai yang memiliki prestasi akademik dengan Indeks Prestasi Komulatif diatas 3,00 pada program rintisan gelar.

Capaian indikator sasaran “Terwujudnya SDM Aparatur yang Menduduki Jabatan sesuai dengan Standar Kompetensi” dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, terdapat pada tabel 3.9 berikut :

Dalam dokumen LAK 2013 – PPID DPD RI (Halaman 90-95)