“
Meningkatnya layanan perpustakaan DPD RI”
Tabel 3.17. Target dan realisasi kinerja sasaran strategis
“Meningkatnya layanan perpustakaan DPD RI”
12.1 Persentase kepuasan pengunjung terhadap layanan Perpustakaan
Persentase kepuasan pengunjung terhadap layanan perpustakaan dapat diukur dengan melihat persepsi pengguna Perpustakaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung terhadap layanan perpustakaan yaitu diantaranya :
1. Apakah pengguna puas terhadap kemudahan menemukan kembali koleksi (
collection retrieval
);Dalam hal ini dengan didukung oleh sistem temu kembali informasi (
Information Retrieval System
) yang dimiliki perpustakaan. Efektifitas OPAC (On-line Public Access Cataloguing
) sebagai sarana temu kembali koleksi perpustakaan dirasakan pengguna ketika mereka melakukan penelusuran atau pencarian koleksi. Pengguna tidak hanya mendapatkan informasi mengenai koleksi seperti judul, penerbit, tahun terbit, tetapi juga lokasi dan ketersediaan dari koleksi tersebut.NO Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
1 Persentase kepuasan pengunjung terhadap layanan Perpustakaan Sangat Puas = 10% Puas = 30% Kurang Puas = 30% Tidak Puas = 30% Sangat Puas = 11% Puas = 31% Kurang Puas = 30,67% Tidak Puas = 27,33% Sangat Puas = 11% Puas = 31% Kurang Puas = 30,67% Tidak Puas = 27,33%
Dengan informasi lengkap mengenai koleksi yang tercantum pada OPAC, pengguna dapat langsung pergi ke jajaran rak untuk mendapatkan koleksi yang dibutuhkan.
2. Apakah pengguna puas terhadap ketersediaan koleksi yang dibutuhkan;
Kepuasan pengguna terhadap ketersediaan koleksi yang dibutuhkan merupakan faktor penting dalam melihat baiknya layanan perpustakaan yang ada. Pusat Data dan Informasi telah berusaha memenuhi kebutuhan pengguna Perpustakaan terhadap kioleksi Perpustakaan dengan adanya kegiatan
survey
kebutuhan pengguna terhadap koleksi yang dilakukan perpustakaan pada awal tahun. Survey ini dilakukan kepada seluruh pengguna perpustakaan, baik tenaga perbantuan, pegawai, pejabat di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI dan juga Anggota DPD RI.Survey
penting dilakukan untuk mengetahui kebutuhan koleksi pengguna. Dan sebagai salah satu alat seleksi dalam melakukan pengembangan koleksi perpustakaan selain dari katalog penerbit. Sehingga ketika perpustakaan melakukan akuisisi atau pengadaan koleksi, merupakan cerminan dari kebutuhan pengguna.3. Apakah pengguna puas terhadap fasilitas penunjang dalam perpustakaan;
Salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan layanan perpustakaan adalah kelengkapan fasilitas penunjang dalam perpustakaan seperti komputer untuk pengguna, yang berfungsi sebagai fasilitas penelusur. Dalam hal ini memang kepuasan pengguna masih rendah karena kurangnya ketersediaan fasilitas tersebut pada perpustakaan DPD RI.
4. Apakah pengguna puas terhadap kebersihan dan kenyamanan ruangan perpustakaan;
Faktor lain dalam peningkatan layanan perpustakaan yaitu kepuasaan pengguna terhadap kebersihan dan kenyamanan ruangan perpustakaan.
5. Apakah pengguna puas terhadap kompetensi dan kecakapan sikap pengelola perpustakaan dalam mendukung pelayanan perpustakaan. Hal terakhir yang menjadi faktor yang dapat dijadikan alat ukur kepuasaan pengguna terhadap layanan Perpustakaan adalah kompetensi dan kecakapan sikap pengelola perpustakaan dalam mendukung pelayanan perpustakaan. Pengelola perpustakaan memiliki peranan besar dalam membantu pengguna untuk menemukan koleksi atau informasi yang dibutuhkan dan menggunakannya secara efektif, baik untuk tujuan personal maupun profesional. Untuk memudahkan pelayanan yang diberikan kepada pengguna, pengelola perpustakaan diharapkan memiliki keahlian dan pengetahuan dalam mengelola dan menyediakan akses ke sumber-sumber informasi, serta mampu mengikuti perkembangan tren baik dalam bidang media dan penerbitan serta teknologi informasi untuk mempermudah kegiatan organisasi informasi di perpustakaan. Kompetensi pengelola perpustakaan DPD RI didukung oleh adanya pustakawan yang memiliki latar belakang pendidikan khusus ilmu perpustakaan dan informasi. Pengelola perpustakaan juga rutin mengikuti perkembangan keilmuan perpustakaan melalui keterlibatannya dalam komunitas atau forum perpustakaan khusus lembaga negara yang rutin mengadakan seminar,
workshop
danmeningkatkan keterampilan dan kecakapan sikap dalam pelayanan, pengelola perpustakaan juga sering mengikuti diklat perpustakaan.
Tahun 2015, Pusat Data dan Informasi telah melakukan survey kepada 300 pengguna, untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat layanan perpustakaan DPD RI. Dari survey tersebut dapat dihasilkan persepsi pengguna seperti terlihat pada tabel 3.18 :
Tabel 3.18 Hasil survey persepsi pengguna perpustakaan Sekretariat Jenderal DPD RI
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Sangat Puas 33 orang 11 %
2 Puas 93 orang 31 %
3 Kurang Puas 92 orang 30,67 %
4 Tidak Puas 82 orang 27,33 %
Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1. Pengunjung perpustakaan yang sangat puas memilki capaian sebesar 11% dari target 10%;
2. Pengunjung perpustakaan yang puas memilki capaian sebesar 31% dari target 30%;
3. Pengunjung perpustakaan yang kurang puas memilki capaian sebesar 30,67% dari target 30%;
4. Pengunjung perpustakaan yang tidak puas memilki capaian sebesar 27,33% dari target 30%;
Dapat dilihat bahwa capaian indikator persentase kepuasan pengunjung terhadap layanan perpustakaan telah sesuai dengan target jangka menengah yang ditetapkan dalam Renstra Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019. Indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini adalah anggaran dan pegawai melaksanakan kinerja ini. Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 138.829.370,00 (seratus tiga puluh delapan juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus tujuh puluh rupiah) atau sekitar 66,43 % dari target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 209.000.000,00 (dua ratus sembilan juta rupiah). Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI yang terkait dengan pelaksanaan layanan Perpustakaan DPD RI.
Visi Sekretariat Jenderal DPD RI salah satunya adalah modern dalam memberikan dukungan kepada DPD RI. Oleh karena itu, pemenuhan sarana dan prasarana yang modern ditetapkan sebagai salah satu sasaran untuk mencapai visi tersebut.
Sasaran “Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana kerja yang modern dan sesuai dengan kebutuhan” merupakan sasaran untuk mencapai tujuan Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana. Capaian sasaran diukur dengan menggunakan indikator persentase pemenuhan permintaan kebutuhan sarana dan prasarana yang modern.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis “Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana kerja yang modern dan sesuai dengan