• Tidak ada hasil yang ditemukan

Industri Fasilitatif/Industri Jasa

Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetr

BUKITTINGGI SAWAHLUNTO

D. Kesalahan dan Koreksi Hasil Pengukuran

3) Industri Fasilitatif/Industri Jasa

Kegiatan dari industri ini adalah menjual jasa untuk keperluan lain. Contoh, industri perdagangan, perbankan, transportasi, dan komunikasi.

Selain faktor-faktor tersebut, masih banyak faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri. Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut ikuti pemaparannya berikut ini.

2.

Penentuan Lokasi Industri

Jika dicermati lebih dalam, banyak industri didirikan berdasarkan pertimbangan atau faktor yang bertujuan untuk memperkecil biaya produksi. Sebut saja industri yang berorientasi pada bahan mentah

(Raw Material Oriented Industry), industri ini berdiri dengan

mendekati lokasi terdapatnya bahan mentah yang melimpah. Dengan mendekati bahan mentah, biaya produksinya bisa lebih hemat. Bagaimana pendapatmu?

Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun industri di suatu lokasi. Beberapa ahli mengungkapkan beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri. Salah satunya adalah Robinson. Menurut Robinson (1979) ada enam faktor yang berpengaruh dalam menentukan lokasi industri. Keenam faktor tersebut sebagai berikut.

a. Bahan Baku atau Bahan Mentah

Bahan mentah merupakan faktor utama dalam mendirikan industri. Tahukah kamu alasannya? Jika di suatu lokasi industri tidak tersedia bahan mentah atau bahan baku, maka dengan terpaksa bahan mentah harus didatangkan dari daerah lain. Kamu tahu akibatnya? Tepat, hal ini akan menambah biaya produksi. Sampai sekarang bahan mentah tetap menjadi faktor penentu berdirinya suatu industri. Jika kamu tidak percaya, cobalah buka peta industri. Cermati dengan benar peta tersebut. Atau kamu bisa memerhatikan peta persebaran industri berikut ini.

10° LS U 110° 120° 130° 100°BT Laut Cina Selatan

Laut Sulawesi L a u t B a n d a LU 140° BT SAMUDRA HINDIA SAMUDRA PASIFIK AUSTRALIA ASIA 95°BT P S P P P P P S S S S S S Kilang Minyak Semen Kapal Gula Pasir Kayu Lapis Kaca Besi Baja Rokok Tekstil Gas Bumi (LNG) Ikan/Daging dalam kaleng Minyak Kayu Putih

Farmasi (Obat-obatan)

Peleburan Nikel Kertas

Elektronika (Radio, Televisi, Lampu Pijar)

Mobil & Kendaraan Roda Dua (Perakitan) PT Dirgantara Indonesia Pupuk Industri Kereta Api P S Keterangan:

Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 3.7Persebaran industri di Indonesia.

Jika kamu perhatikan dengan saksama peta persebaran industri di atas kebanyakan industri dekat dengan bahan mentah atau bahan bakunya. Sebagai contoh industri minyak Pangkalan Brandan di Sumatra Utara yang jaraknya dekat dengan pertambangan minyak bumi. Pertambangan minyak bumi mana sajakah yang dekat dengan lokasi industri minyak tersebut? Lokasi kilang minyak ini sangat tepat, karena wilayah sekitarnya terdapat potensi minyak bumi. Tepatnya pada cekungan sedimen tersier di wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi Lhok Sukon dan Peureulak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta Telaga Said, Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa, Securai, Seruwai, Pakam, Rantau, dan Siantar di Provinsi Sumatra Utara. Bisa kamu bayangkan jika industri minyak jauh dari tambang minyak. Industri ini akan memerlukan pengangkutan minyak mentah yang mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut antara lain berupa tumpahan minyak pada waktu pengangkutan. Apabila pengangkutan tersebut melalui jalur laut, tumpahan akan mencemari laut.

Ketersediaan bahan mentah maupun bahan baku yang terbatas sering disiasati oleh para pelaku industri dengan menjadi mitra usaha. Kerja sama terjalin antara para pedagang penyedia bahan baku (pemasok) dengan pelaku industri. Kerja sama ini sangat bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, karena pembelian dalam skala besar (grosir) umumnya disertai potongan harga (discount). Kemitraan dapat juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri.

b. Pasar

Industri dibangun karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan utama kegiatan industri memproduksi barang untuk dijual kepada konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau konsumen merupakan bagian penting bagi berlangsungnya kegiatan industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak, berarti industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak faktor yang memengaruhi luasnya daerah pemasaran pada suatu industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan.

Selain itu, keadaan ekonomi atau taraf hidup masyarakat juga memengaruhi luasnya daerah pemasaran. Daya beli masyarakat akan rendah jika taraf hidup masyarakat juga rendah. Bahkan, kondisi geografis suatu wilayah juga memengaruhi persebaran produk. Jika kondisi geografis sulit dijangkau, maka sangat sulit bagi suatu industri untuk memasarkan produknya. Hal inilah yang juga memengaruhi perkembangan suatu daerah.

Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat ditentukan oleh strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetisi yang berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai berikut.

1) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.

2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.

Faktor-faktor apakah yang menarik konsumen terhadap suatu produk? Diskusikan dengan teman sebangkumu!

Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual atau pelaku industri adalah 4P, yaitu tempat yang strategis

(place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif

(price), dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut

pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan keinginan (cus-

tomer needs and wants), biaya pelanggan (cost to customer),

kenyamanan (convenience), dan komunikasi (communication).

c. Biaya Angkut

Biaya angkut sangat tergantung pada fasilitas transportasi. Oleh karena pendukung berdirinya lokasi industri sangat kompleks, seperti ketersediaan bahan mentah, tenaga kerja, dan sebagainya. Kita tahu bahwa tidak ada lokasi industri yang sangat ideal. Berarti, hampir tidak ada lokasi industri yang memenuhi semua yang dibutuhkan oleh industri. Contoh suatu lokasi tersedia bahan mentah sangat melimpah tetapi tidak tersedia tenaga kerja atau kurangnya daerah pemasaran. Di sinilah fasilitas transportasi sangat berperan. Jika suatu daerah memiliki fasilitas transportasi yang memadai, maka pengiriman bahan mentah atau hasil industri juga lancar, sehingga biaya angkutan murah. Berbeda dengan daerah yang terisolasi. Kondisi topografi atau relief yang sulit dijangkau dan sarana transportasi tidak memadai mengakibatkan biaya angkutan mahal. Keadaan ini menyebabkan daerah tersebut kurang berkembang.

d. Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja merupakan faktor penting lain yang memengaruhi lokasi industri. Beberapa industri seperti industri tekstil membutuh- kan banyak tenaga kerja dengan tingkat keahlian tidak terlalu tinggi. Industri tekstil cenderung memilih lokasi di dekat daerah yang berpenduduk padat di mana tersedia banyak tenaga kerja. Di bagian lain, ada industri yang membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus. Industri ini dibangun di lokasi di mana tenaga kerja yang tersedia mudah dilatih. Contoh industri yang membutuhkan tenaga kerja yang ahli adalah industri pembuatan perangkat lunak (software) komputer.

e. Modal

Banyak orang mengatakan bahwa tanpa modal, kegiatan industri tidak akan berjalan. Benarkah? Untuk menjawabnya, kita terlebih dahulu harus mengerti apa yang dimaksud dengan modal. Dalam pelajaran ekonomi, istilah modal sering kamu sebut. Apakah modal selalu identik dengan uang? Ternyata tidak. Modal adalah barang atau hasil produksi yang dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Berarti modal tidak harus berupa uang, tetapi dapat juga berbentuk barang. Misalnya mesin jahit, mesin pertanian, gedung, dan juga mesin-mesin berat.

Untuk membangun industri, modal dalam bentuk uang dibutuhkan untuk membeli material atau barang, mesin-mesin, dan peralatan lain. Pinjaman modal dapat diperoleh dari bank atau lembaga keuangan lain. Pemerintah dapat pula menyediakan modal untuk industri tertentu. Sering para investor lokal dan

Sumber: Tempo, 21 November 2004

f. Teknologi

Tidak disangkal lagi teknologi memegang peranan penting dalam dunia industri. Teknologi industri berkaitan dengan cara atau metode produksi yang diperbarui, seperti penggunaan mesin modern. Peng- gunaan teknologi di berbagai bidang industri akan menaikkan produktivitas. Mengapa? Contoh sederhana dapat kamu lihat pada industri konveksi. Penggunaan mesin jahit listrik mampu menaikkan jumlah produk- si, karena proses produksi akan lebih cepat. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah pro- duk, tetapi juga penghematan biaya produksi, karena banyak tenaga kerja yang bisa digantikan dengan mesin.

Sumber: www.pemkomedan.go.id

Gambar 3.9Penggunaan mesin dalam proses produksi

menaikkan produktivitas industri.

Keajaiban Jepang

Secara nyata, Jepang adalah produsen utama mobil-mobil dunia. Industrialisasi di Jepang tumbuh secara intensif pada tahun 1950, setelah Perang Dunia II. Pada saat itu, Jepang kekurangan lahan rata yang luas, sumber daya energi, dan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri mobil. Kebutuhan bahan baku diperoleh dari impor bijih besi dan batu bara untuk membuat baja.

Secara kebetulan, Jepang memiliki pelabuhan alam yang memfasilitasi impor bahan mentah dan sumber energi, serta ekspor produk akhir. Mesin-mesin modern digunakan dan riset dilakukan untuk meningkatkan teknologi mereka. Selain itu, orang-orang Jepang telah dilatih untuk bekerja keras. Faktor ini sangat membantu pembangunan industri di Jepang.

Ketika industri pengolahan tumbuh, masyarakat Jepang menjadi lebih sejahtera dan hidup lebih baik. Pada tahun 1990, Jepang telah menjadi negara industri dan termakmur kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Pada saat ini, Jepang tidak hanya terkenal dengan produk mobilnya, tetapi juga dengan barang-barang elektroniknya.

Sumber: www.world. honda.com Industri modern Jepang.

Pembangunan industri selain memerhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lokasi industri juga perlu mempertimbangkan peraturan tentang industri dan dampak lingkungan. Adanya peraturan bertujuan untuk mengatur keberadaan suatu lokasi industri dengan pertimbangan tertentu. Salah satunya terkait dengan lingkungan. Nah, ikuti pembahasan mengenai kedua hal tersebut berikut ini.

a. Peraturan

Penetapan suatu kawasan menjadi lokasi industri akan memengaruhi daerah sekitarnya. Agar tidak berpengaruh negatif maka perlu pengaturan industri. Aturan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah dan dituangkan dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah. Mengapa perlu peraturan yang mengatur

perindustrian? Ya, karena kegiatan industri sangat berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam sehingga tentu saja memerlukan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup, arah pembangunan jangka panjang Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada pembangunan industri. Selain menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat, industrialisasi juga menimbulkan dampak negatif seperti limbah bahan berbahaya dan beracun. Apabila limbah itu dibuang ke sungai dapat mencemari lingkungan hidup dan mengancam kelangsungan hidup manusia. Pada kenyataannya, gaya hidup masyarakat industri yang ditandai oleh pemakaian produk berbasis kimia telah meningkat- kan produksi limbah bahan berbahaya dan beracun. Hal ini merupakan tantangan yang besar terhadap cara pembuangan yang aman dengan risiko pencemaran yang kecil terhadap lingkungan hidup dan kelangsungan hidup manusia. Menyadari hal ini, maka peraturan mengenai industri perlu dibuat. Contoh peraturan industri adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Industri

Ketentuan perizinan industri antara lain tertuang dalam pasal-pasal di bawah ini.

Pasal 2

(1) Setiap pendirian perusahaan industri wajib memperoleh izin usaha industri.

(2) Perusahaan industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk perorangan, perusahaan persekutuan atau badan hukum yang berkedudukan di Indonesia.

Pasal 3

(1) Jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil, dikecualikan dari kewajiban untuk memperoleh izin usaha industri.

(2) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib didaftarkan.

(3) Terhadap jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan tanda daftar industri dan dapat diberlakukan sebagai izin.

(4) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh menteri setelah berkonsultasi dengan menteri terkait.

Pasal 4

(1) Untuk memperoleh izin usaha industri diperlukan tahap persetujuan prinsip.

(2) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang telah memenuhi semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi.

(3) Izin usaha industri dapat diberikan langsung pada saat permintaan izin, apabila perusahaan industri memenuhi ketentuan sebagai berikut. (a) Perusahaan industri berlokasi di kawasan industri yang telah

memiliki izin; atau

Cari tahulah undang-undang terbaru yang mengatur pendiri- an lokasi industri!

(b) Jenis dan komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan sumber daya alam secara berlebihan;

(c) Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan oleh menteri.

Pasal 5

(1) Perusahaan industri yang melakukan perluasan melebihi 30% dari kapasitas produksi yang telah diizinkan, diwajibkan memperoleh izin perluasan.

(2) Untuk memperoleh izin perluasan, perusahaan industri sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (2) wajib menyampaikan rencana perluasan industri dan memenuhi persyaratan lingkungan hidup.

(3) Untuk memperoleh izin perluasan, perusahaan industri sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (3) wajib menyampaikan rencana perluasan industri.

Pasal 6

Izin usaha industri berlaku selama perusahaan industri yang bersangkutan beroperasi.

Pasal 7

(1) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang kegiatan usaha industrinya berlokasi di lahan peruntukan industri.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dikecualikan bagi perusahaan industri yang akan didirikan di luar lahan peruntukan industri berdasarkan atas pertimbangan lokasi sumber bahan mentah.

Apabila kita cermati Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995, untuk mendapatkan izin suatu usaha industri harus mempertimbangkan lokasi tempat berdirinya suatu industri, yaitu kesesuaian lahan untuk industri. Berdasarkan peraturan peme- rintah tersebut pada pasal 10 terdapat ketetapan pencabutan izin usaha. Pencabutan dilakukan antara lain apabila suatu perusahaan industri menimbulkan kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup melampaui batas baku mutu lingkungan. Kasus ini seperti yang terjadi pada PT Newmont yang diduga mencemari Teluk Buyat di Minahasa. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan Teluk Buyat tercemar logam berat, yaitu kadar merkuri yang telah melebihi batas normal.

Selain mengatur tentang izin usaha industri, dalam peraturan pemerintah juga mengatur tentang wilayah industri. Pemerintah dapat menetapkan wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri serta lokasi bagi pembangunan industri sesuai dengan tata ruang wilayah.

b. Lingkungan

Makin meningkatnya pembangunan terutama sektor industri menyebabkan meningkatnya dampak terhadap lingkungan. Kita harus menyadari, apalah arti pembangunan jika mengabaikan prinsip wawasan lingkungan. Tahukah kamu bagaimana prinsip pembangunan berwawasan lingkungan?

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan memang harus kita pegang. Terlebih lagi pada kegiatan di bidang industri.

Mengapa? Ya, karena kegiatan industri menjadikan lingkungan sebagai objek. Contohnya pengambilan bahan mentah yang berasal dari lingkungan. Pengam- bilan sumber daya alam yang dapat diperbarui, harus memerhatikan regenerasi terhadap sumber daya alam tersebut. Misalnya penebangan kayu di hutan harus disertai dengan reboisasi. Tidak hanya pengambilan sumber daya alam yang diperbarui, pengambilan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui, seperti tambang batu bara harus dilakukan dengan pengelolaan lingkungan yang baik. Setiap tahap kegiatan industri harus dikelola dengan baik, hingga tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Dampak buruk akibat berdirinya suatu industri antara lain pencemaran air, udara, dan tanah.

Pencemaran air bisa terjadi di sungai, danau bahkan di laut. Pencemaran terjadi manakala limbah yang dibuang belum dinetralkan terlebih dahulu. Jika air tercemar, organisme air bisa mati dan air tidak bisa digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk di sekitar perairan tersebut. Bahkan, terkadang karena parahnya pencemaran, air tidak dapat digunakan lagi untuk pertanian dan para nelayan rugi akibat hasil tangkapan ikan berkurang. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan dengan peraturan pengolahan limbah bagi tiap industri yang

menghasilkan limbah. Pengelolaan limbah dilakukan dengan terlebih dahulu menampung limbah sementara pada bak pengolahan limbah untuk dinetralkan agar tidak berbahaya bagi lingkungan.

Pencemaran lingkungan juga dapat terjadi di udara. Udara tercemar oleh debu dan asap dari berbagai industri. Pencemaran udara pada tingkat yang lebih lanjut dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Beberapa contoh di atas merupakan dampak yang patut kita perhitungkan untuk menentukan lokasi industri.

Kajian geografi berperan dalam penentuan lokasi industri. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi industri adalah aspek biofisik. Aspek biofisik meliputi penggunaan lahan, kemiringan lereng dan relief, kedalaman muka air tanah, tekstur tanah, kedalaman tanah, banjir, serta jaringan jalan.